ABSTRAK
Objek wisata merupakan sarana hiburan bagi masyarakat. Kondisi prasarana dan
sarana di objek wisata sangat mempengaruhi minat masyarakat untuk berkunjung. Objek
Wisata Hutan Solear memiliki prasarana dan sarana yang kurang memadai sehingga minat
masyarakat untuk berkunjung masih sangat rendah. Karena itu perlu dilakukan rancangan
perbaikan prasarana dan sarana dengan mengetahui keinginan para pengunjung. Metode yang
digunakan adalah metode Kansei Engineering. Prasarana dan sarana hasil rancangan di objek
wisata tersebut yaitu: (1) tempat parkir diperluas sehingga sebesar 100 m di sebelah kanan
dan 100m di sebelah kiri; (2) tempat berjualan makan, minuman, dan aksesoris dibuat perblok sehingga tertata rapi dan bersih; (3) jumlah toilet umum diperbanyak menjadi 8 buah
yang masing-masing dilengkapi dengan lampu dan ventilasi; (4) ukuran mushola yaitu
10x15m dilengkapi dengan 4 buah jendela disetiap sisi dan 2 buah pintu; (5) tersedia jalan
setapak/beraspal di sekitar objek wisata; (6) perbaikan dan penambahan jumlah tempat duduk
sebanyak 16 buah; (7) tersedia sarana bermain anak seperti ayunan, jungkat-jungkit dan
outbond dilahan seluas 500m; (8) tersedia 2 buah jembatan yang berkontruksi rotan; dan (9)
dibangun pagar yang mengelilingi objek wisata. Dengan hasil rancangan tersebut, Objek
Wisata Solear diharapkan mampu menjadi objek wisata andalan khususnya masyarakat
Kabupaten Tangerang dan umumnya masyarakat luas.
Kata Kunci : Objek Wisata Solear, Kansei Engineering
BAB I
PROFIL PERANCANGAN
BAB II
HASIL SURVEI KEPADA KONSUMEN
Hasil Survei yang Kami peroleh dari penyebaran kuesioner kepada 20 orang
pengunjung Objek Wisata Hutan Solear di Kabupaten Tangerang yaitu:
A. Fasilitas Tersedia
1=sangat buruk, 2= buruk, 3=sedang, 4=baik, 5=sangat baik
sebelah kanan dan 70 m di sebelah kiri. Tempat parkir tersebut masih berupa tanah dan
sebagian rerumputan sehingga sangat berlumpur pada saat turun hujan. Kondisi tempat
beribadah tergolong sedang (40% pengunjung memilih nomor 3). Mushola yang ada
terbagi menjadi dua yaitu untuk wanita terletak di sebelah kanan makam Syekh Mas
Masad bin Hawa dan untuk pria terletak di sebelah kanan mushola wanita. Mushola
tersebut memiliki luas 16 m dengan kondisi tertutup (hanya memiliki satu buah pintu
dan tidak ada jendela) sehingga sangat kurang pencahayaan. Kondisi jalan di tempat
objek wisata tergolong sedang (35% pengunjung memilih nomor 3). Sebagian besar jalan
yang ada di objek wisata tersebut masih berupa tanah, namun ada beberapa yang sudah
diaspal. Kondisi jalan menuju objek wisata tergolong buruk (50% pengunjung memilih
nomor 2). Kondisi jalan 1 km menuju objek wisata masih banyak yang berlubang.
penambahan jumlah toilet perlu dilakukan (95% pengunjung memilih nomor 1) karena
jumlah toilet umum yang ada hanya 4 buah dengan kondisi yang sempit dan kurang
pencahayaan. Perbaikan tempat beribadah (mushola) perlu dilakukan (90% pengunjung
memilih nomor 1) karena kondisi mushola yang ada tertutup (hanya memiliki satu buah
pintu dan tidak ada jendela) sehingga sangat kurang pencahayaan. Penambahan tempat
duduk di sekitar objek wisata perlu dilakukan (90% pengunjung memilih nomor 1) agar
para pengunjung dapat beristirahat dengan nyaman. Penyediaan sarana bermain anak
seperti, ayunan, jungkat-jungkit, sarana outbond perlu dilakukan (95% pengunjung
memilih nomor 1) agar para pengunjung merasa senang dan terhibur serta dapat menarik
minat masyarakat untuk berkunjung ke objek wisata tersebut. Penyediaan sepeda air
untuk menyusuri sungai Cimanceuri yang mengelilingi Objek Wisata Hutan Solear perlu
dilakukan (70% pengunjung memilih nomor 1) dengan alasan yang sama yaitu untuk
menarik minat para pengunjung. Namun, 30% pengunjung yang mengisi kuesioner
menolak adanya fasilitas tersebut karena dianggap membahayakan. Hal ini dikarenakan
sungai Cimanceuri sering meluap pada saat musim hujan. Perbaikan tempat berjualan
makanan dan minuman untuk pengunjung perlu dilakukan (90% pengunjung memilih
nomor 1) agar teratur dan bersih.
BAB III
USULAN BERDASARKAN RANCANGAN
c. Toilet umum
d. Jembatan
4. Kondisi mushola yang ada pada saat ini tertutup (hanya memiliki satu buah pintu
dan tidak ada jendela) sehingga sangat kurang pencahayaan;
5. Sebagian besar jalan di sekitar objek wisata masih berupa tanah sehingga sangat
berlumpur jika turun hujan;
6. Tempat duduk yang terbuat dari semen sudah banyak yang berlumut begitu pula
yang terbuat dari kayu sudah banyak yang lapuk dan hampir roboh;
7. Kondisi jalan 1 km menuju objek wisata masih banyak yang berlubang;
8. Tidak tersedianya sarana bermain anak;
b. Prasarana dan sarana hasil rancangan, yaitu;
1. Tempat parkir diperluas sehingga sebesar 100 m di sebelah kanan dan 100m di
sebelah kiri. Tempat parkir tersebut berupa aspal;
2. Tempat berjualan makan, minuman, dan aksesoris dibuat per-blok sehingga tertata
rapi dan bersih;
3. Jumlah toilet umum diperbanyak menjadi 8 buah yang masing-masing dilengkapi
dengan lampu dan ventilasi;
4. Ukuran mushola yaitu 10x15m dilengkapi dengan 4 buah jendela disetiap sisi dan 2
buah pintu;
5. Tersedia jalan setapak/beraspal di sekitar objek wisata;
6. Kondisi jalan 1 km menuju objek wisata tidak lagi berlubang;
7. Perbaikan dan penambahan jumlah tempat duduk sebanyak 16 buah (3 buah
berukuran 2x0.5m; 9 buah berukuran 5x0.5m; 4 buah berukuran 7x0.5m);
8. Tersedia sarana bermain anak seperti ayunan, jungkat-jungkit dan outbond dilahan
seluas 500m;
9. Tersedia 2 buah jembatan yang berkontruksi rotan agar para pengunjung dapat
menikmati pemandangan dari atas sungai serta mempermudah akses ke wilayah
Kabupaten Serang;
10. Disekeliling objek wisata dibangun pagar untuk keamanan dan membatasi wilayah
Objek Wisata Hutan Solear.
Dengan adanya perbaikan prasarana dan sarana di atas, yang diperoleh berdasarkan
keinginan para pengunjung melalui penyebaran kuesioner terhadap 20 orang, diharapkan
mampu menarik minat masyarakat untuk berkunjung ke Objek Wisata Hutan Solear
sehingga dapat menjadi objek wisata andalan khususnya masyarakat Kabupaten Tangerang
dan umumnya masyarakat luas.