PENDAHULUAN
Infeksi virus dengue merupakan suatu penyakit demam akut yang
disebabkan oleh virus genus flavivirus, famili Flaviviridae, mempunyai 4
jenis serotipe yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3, DEN-4, melalui perantara
nyamuk Aedes Aegypti atau aedes albopictus. Keempat serotipe dengeu
terdapat di Indonesia. DEN-3 merupakan serotipe dominan dan banyak
berhubungan dengan kasus berat, diikuti serotipe DEN-2.1
Demam berdarah adalah penyakit akut yang disebabkan oleh virus dengue,
yang ditularkan oleh nyamuk. Manifestasi klinis berupa demam, nyeri otot,
dan
atau
nyeri
sendi
disertai
leucopenia,
ruam,
limfadenopati,
pada infeksi ini, dimulai dengan menempel dan masuknya genom virus ke
dalam sel dengan bantuan organel sel dan membentuk komponen perantara
dan komponen struktur virus. Setelah komponen struktur dirakit, virus
dilepaskan dari dalam sel. Infeksi ini menimbukan reaksi imunitas protektif
terhadap serotipe virus tersebut, tetapi tidak ada cross protective terhadap
serotipe virus lainnya.4
BAB II
2
LAPORAN KASUS
A. IDENTITAS PASIEN
Nama
: Sy
No Rm
: 31.52.80
Tanggal Lahir
: 12-04-2009
Umur
: 6 tahun 9 bulan
Jenis Kelamin
: perempuan
Alamat
enrekang
Agama
: Islam
Ruangan
: Dahlia, RPI
B. IDENTITAS KELUARGA
Nama Ayah
:Tn.S
Nama Ibu
: Ny.h
Umur
: 44 thn
Umur
: 41 thn
Pekerjaan
: PNS
Pekerjaan : IRT
C. ANAMNESIS
Keluhan Utama : demam
Riwayat penyakit sekarang: seorang anak perempuan
masuk dengan keluhan demam sejak9 hari yang lalu .
demam dirasakan terus menerus, kejang (-), menggigil (-).
Muntah darah (+) 1 kali tadi malam. Nyeri perut(+).
Batuk(-), pilek (-). Nafsu makan berkurang. Riwayat BAB
Belum
imunisasi
Campak
Polio
Pernah
Tidak Tahu
Difteri
Tetanus
BCG
Berbalik : lupa
Gigi Pertama : lupa
Duduk : lupa
Makanan : biasa
ASI : 2 tahun
Berdiri : lupa
Jalan sendiri : lupa
Bicara sendiri : lupa
Susu formula : ya
D. PEMERIKSAAN FISIK
1. Status Present
K.U
: sakit berat/gizi normal/gelisah
BB
: 25 kg
TB
: 122 cm
2. Tanda Vital
Suhu
: 37,6C
Nadi
: 102x/menit
Pernapasan
: 42x/menit
TD
: 90/70 mmHg
3. Status Generalis
Anemia (+)
Cyanosis (-)
Tonus : Normal
Ikterus (-)
Turgor : Baik
Busung (-)
Jantung
Inspeksi:
Ictus cordis tidak tampak
Palpasi :
Ictus cordistidak teraba
Perkusi :
Batas
kiri
:
linea
midclavicularis sinistra
Batas
kanan
:
parasternalis dextra
Batas atas ICS III sinistra
Auskultasi :
Bunyi Jantung I dan
Abdomen
Inspeksi :
Perut datar, ikut gerak napas
Massa tumor (-)
Palpasi :
Limpa : tidak teraba
Hati : teraba
Nyeri tekan (-)
Perkusi :
Tympani (+)
Auskultasi
Peristaltik kesan normal
/ Perjalanan Penyakit
irregular
Bising jantung (-)
Alat ke lamin :
Tidak dievaluasi
Anggota gerak :
Dalam batas normal
Tasbeh (-)
Col. Vertebralis
scoliosis
Gibbus (-)
KPR : +/+ kesan normal
APR : +/+ kesan normal
FOLLOW UP PASIEN
Tanggal
line
Instruksi Dokter
TTV
(-
UGD
S : demam sejak 9 hari yang lalu ,
27/1/2016
demam
terus
menerus.
Riw.
TD: 70/P
N
:
120 Epistaksis (+). Riwayat muntah
x/menit
P
33x/menit
S : 36C
O : KU: lemas
Paru ; BP: vesikuler
BT: Rh-/- Wh-/CV : BJ I/II tidak teratur bising (-)
Abd : Peristaltik (+) kesan normal
Meteorismus (+)
Anemis (+)
- IVFD RL guyur
1 kali hingga
TD>80
- O2 2-4 L
- DR cito
- Pukul
06.10
TD :90/60
RL 40tpm
- Transfuse PRC
2 bag
Lab:
RBC
1,59
x106/mm3
HGB :4.5 g/dl
HCT : 12,7%
PLT : 22x103/mm3
WBC
:
7.2x103/mm3
27/1/2015
S : demam (+), kejang (-), menggigil
TD: 90/70
(-). Muntah darah (+) 1 kali tadi
N
:
102
malam. Nyeri perut(+). Batuk(-),
x/menit
P
: pilek (-). Nafsu makan berkurang.
42x/menit
S : 37,6C
IVFD RL
tpm
Rencana
transfuse
ps (S >38 C)
Perbanyak
minum
Little U 1x1
Control
Hb
O : KU: lemas
Paru ; BP: vesikuler
BT: Rh-/- Wh-/-
6jam
PRC 2 bag
Sanmol
250mg/8j/dri
hitam
BAK= lancar
40
post
transfuse
Pasang NaCl
pre transfusi
Anemis (+)
Akral dingin (+)
Lab:
RBC
4,02
x106/mm3
HGB :12.3 g/dl
HCT : 33,2%
PLT : 31x103/mm3
WBC
:
15.4x103/m
m3
Infus RL 20tpm
S : demam (+), kejang (-), menggigil
- IVFD
RL
28/01//201
5
T:90/70
mmhg
N
(-).
(-)
Muntah
(-).
Nyeri
100x/menit
P
:
44x/menit
S : 36,8C
Mual
makan
berkurang.
Anak
250mg/8j/dri
malas
minum
ps(KP)
Little U 1x1
cth
Awasi ttv
20tpm
Sanmol
BAK= lancar
O : KU: lemas
Paru ; BP: vesikuler
BT: Rh-/- Wh-/CV : BJ I/II tidak teratur bising (-)
Abd : Peristaltik (+) kesan normal
Meteorismus (+)
Asites (+)
Nyeri tekan (+)
Hepar teraba (+)
Anemis (+)
Akral dingin (-)
A : DHF grade III
Anemia post hemoragic
29/01/2016
T:90/60mm
hg
N
72x/menit
P
:
40x/menit
S : 36,2C
(-)
Muntah
(-).
IVFD RL 12
tpm
Sanmol
Nyeri
250mg/8j/dri
ps(KP)
Little U 1x1
cth
Awasi ttv
Control
BAK= lancar
O : KU: lemas
Paru ; BP: vesikuler
darah
rutin
besok
(-)
Muntah
(-).
Nyeri
IVFD RL 12
tpm
Sanmol
250mg/8j/dri
minum
BAB= belum bab 2 hari
ps(KP)
Little U 1x1
cth
Awasi ttv
BAK= lancar
O : KU: lemas
Paru ; BP: vesikuler
BT: Rh-/- Wh-/CV : BJ I/II tidak teratur bising (-)
Lab:
RBC
4,29
x106/mm3
HGB :12.9 g/dl
7.6x103/mm3
LED 35mm/jam
31/01/2016
T:90/60mm
hg
N : 80x/i
P : 26x/i
S : 36,4C
HCT : 38,1%
PLT : 90x103/mm3
WBC
:
Rawat jalan
kuat minum
BAB : baik
BAK : baik
KU baik.
A : DHF grade III(DSS)
Anemia post hemoragic
Hasil TTV
Tangg
Pukul
T(mmH
N(x/
P(x/
al
28-
16.00
g)
90/70
i)
100
i)
38
(C)
36, - Akral dingin(-)
- LD : 49cm, LP : 57,5cm
3
17.00
90/70
84
30
18.00
90/70
96
42
hitam
36, - Akral dingin(-)
37
6
36, - Akral dingin(-)
01-
Keterangan
2016
19.00
90/70
104
29-
20.00
90/70
80
34
21.00
90/70
88
38
22.00
90/70
96
36
23.00
00.00
95/75
95/75
84
76
43
36
01-
3
- LD : 49cm, LP : 57,5cm
37, - Akral dingin(-)
1
37, - Akral dingin(-)
- BAB encer, berwarna
6
hitam
37, - Akral dingin(-)
- LD : 49cm, LP : 57,3cm
2
37 - Akral dingin(-)
36, - Akral dingin(-)
4
2016
01.00
95/70
80
33
02.00
95/70
96
32
36 - Akral dingin(-)
- LD : 49cm, LP : 57,3cm
35, - Akral dingin(-)
03.00
95/70
92
37
9
36, - Akral dingin(-)
04.00
90/60
88
41
05.00
90/60
76
39
1
37 - Akral dingin(-)
- LD : 49cm, LP : 57,3cm
36, - Akral dingin(-)
06.00
90/60
72
40
3
36, - Akral dingin(-)
07.00
90/60
10
43
08.00
90/60
86
37
2
35, - Akral dingin(-)
- LD : 49cm, LP : 57,3cm
9
36, - Akral dingin(-)
09.00
10.00
90/60
90/60
92
96
35
42
11.00
90/60
116
37
2
36 - Akral dingin(-)
36, - Akral dingin(-)
- LD : 49cm, LP : 57,3cm
3
36, - Akral dingin(-)
12.00
90/60
100
39
4
36, - Akral dingin(-)
13.00
90/60
96
37
2
36, - Akral dingin(-)
- LD : 49cm, LP : 57,3cm
1
10
16.00
17.00
30-
90/60
90/60
84
76
36
44
5
36, - Akral dingin(-)
18.00
90/60
116
42
19.00
90/60
96
32
1
37 - Akral dingin(-)
- LD : 49cm, LP : 57cm
36, - Akral dingin(-)
9
36, - Akral dingin(-)
20.00
90/60
84
41
21.00
90/60
92
39
22.00
100/70
100
32
2
35, - Akral dingin(-)
- LD : 49cm, LP : 57cm
9
36, - Akral dingin(-)
23.00
100/70
100
31
2
36, - Akral dingin(-)
00.00
100/70
80
29
6
36, - Akral dingin(-)
- LD : 49cm, LP : 57cm
1
01.00
100/70
92
28
30
8
36, - Akral dingin(-)
012016
02.00
100/70
116
03.00
100/70
96
31
04.00
100/70
70
27
3
36 - Akral dingin(-)
- LD : 49cm, LP : 57cm
36, - Akral dingin(-)
28
2
35, - Akral dingin(-)
05.00
100/70
84
06.00
100/70
72
24
07.00
100/70
85
28
9
36, - Akral dingin(-)
- LD : 49cm, LP : 57cm
2
36, - Akral dingin(-)
5
36, - Akral dingin(-)
08.00
100/70
112
30
09.00
100/70
98
25
1
36, - Akral dingin(-)
- LD : 49cm, LP : 56,5cm
11
10.00
90/60
80
28
7
36, - Akral dingin(-)
11.00
90/60
100
30
9
36, - Akral dingin(-)
12.00
90/60
72
32
13.00
90/60
88
24
2
35, - Akral dingin(-)
- LD : 49cm, LP : 56,5cm
9
36, - Akral dingin(-)
28i
2
36, - Akral dingin(-)
14.00
31-
90/60
120
15.00
90/60
104
27
16.00
90/60
120
24
9
36, - Akral dingin(-)
- LD : 49cm, LP : 56,5cm
2
35, - Akral dingin(-)
9
36, - Akral dingin(-)
17.00
90/60
96
31
18.00
90/60
100
29
19.00
20.00
90/60
100/70
76
104
28
30
21.00
100/70
100
28
22.00
23.00
100/70
100/70
98
96
27
28
00.00
100/70
108
24
01.00
100/70
92
23
01-
2
36, 6
37 36, 9
36, 3
36 36, -
Akral dingin(-)
LD : 49cm, LP : 56,3cm
Akral dingin(-)
Akral dingin(-)
Akral dingin(-)
LD : 49cm, LP : 56,3cm
Akral dingin(-)
Akral dingin(-)
2
35, - Akral dingin(-)
- LD : 49cm, LP : 56,3cm
9
36, - Akral dingin(-)
2
2016
02.00
03.00
100/70
100/70
108
88
28
31
9
36, - Akral dingin(-)
- LD : 49cm, LP : 56,3cm
1
12
04.00
05.00
90/60
90/60
96
96
27
28
06.00
90/60
80
26
07.00
90/60
80
32
2
36, - Akral dingin(-)
- LD : 49cm, LP : 56,3cm
2
35, - Akral dingin(-)
27
9
36, - Akral dingin(-)
08.00
90/60
100
09.00
90/60
72
24
10.00
95/65
88
31
36 - Akral dingin(-)
36, - Akral dingin(-)
2
36, - Akral dingin(-)
- LD : 49cm, LP : 56,3cm
2
36, - Akral dingin(-)
11.00
12.00
95/65
95/65
120
104
30
28
13.00
100/70
120
30
6
37 - Akral dingin(-)
36, - Akral dingin(-)
- LD : 49cm, LP : 56,3cm
9
36, - Akral dingin(-)
28
24
3
36 - Akral dingin(-)
36, - Akral dingin(-)
14.00
15.00
100/70
100/70
96
108
DIAGNOSIS KERJA
Berdasarkan hasil anamnesis, pemeriksaan fisis, dan
pemeriksaan penunjang, pasien mengalami :
Diagnosis Masuk : DHF grade III
Diagnosis Keluar: DHF grade III, anemia post hemoragik
13
RESUME MEDIS
Nama
: Sy
Usia
: 6 tahun 9 bulan
BB
: 25 kg
TB
: 122 cm
SG
: baik
14
Tanggal Masuk
: 27/01/16
BAB III
PEMBAHASAN
Diagnosis demam berdarah dengue derajat III ditegakkan berdasarkan
anamnesis,
pemeriksaan
fisik,
dan
pemeriksaan
penunjang . Penegakan
diagnosis DBD berdasarkan adanya 2 gejala klinis atau lebih dan 2 kriteria
laboratorium, yang memenuhi kriteria klinis dari WHO yakni
15
Derajat III
perdarahan lain
: Didapatkan kegagalan sirkulasi, yaitu nadi cepat dan
lemah, tekanan nadi menurun (20 mmHg atau kurang)
atau hipotensi, sianosis disekitar mulut, kulit dingin dan
Derajat IV
Pemeriksaan Penunjang
a.
Laboraturium (PPM)
- Trombositopenia (100.000/l atau kurang)
- Adanya kebocoran plasma karena peningkatan permeabilitas kapiler,
dengan manifestasi sebagai berikut:
Peningkatan hematokrit ( 20% dari nilai standar)
b)Penurunan hematoktit (( 20% setelah mendapat terapi cairan)
c) Efusi pleura/pericardial, asites, hipoproteinemia.
a)
pleura.
USG: efusi pleura, ascites, kelainan (penebaan) dinding vesica felea,
dan vesica urinaria.
17
Berdasarkan Kriteria WHO 1997, diagnosis DBD ditegakkan bila semua hal
terpenuhi: 1,5,6
1. Demam atau riwayat demamakut, antara 2-7 hari biasanya bifasik
2. Terdapat minimal 1 manifestasi perdarahan. Berikut, uji bendung positif,
petekie, ekimosis, atau purpura, perdarahan mukosa, hematemesis dan
melena..
3. Trombositopenia (jumlah trombosit <100.000/ml)
4. Terdapat minimal 1 tanda kebocoran plasma sbb:
- Peningkatan hematokrit >20% dibandingkan standar sesuai umur dan
-
jenis kelamin
Penurunan hematokrit >20% setelah mendapat terapi cairan
pleura,
ascites,
hipoproteinemia.
A. PENANGANAN1
1. DBD tanpa syok (derajat I dan II)
a. Medikamentosa
- Antiperetik dapat diberikan
- Diusahakan tidak memberikan obat-obat yang tidak diperlukan
(misalnya
antasid,
antiemetik)
untuk
mengurangi
beban
18
O2 2-4 liter/menit
Derajat IV
Derajat III
1 jam
Syok teratasi
Syok tidak
teratasi
IVFD RL/RA 10
cc/kgBB/jam
4 - 6 jam
IVFD RL/RA:Dext 5%
= 1:1 5 cc/kgBB/jam
24 jam
IVFD RL/RA:Dext 5%
= 1:1 3 cc/kgBB/jam
Koreksi asidosis
Syok teratasi
Evaluasi 1 jam
19
IVFD
Stop
Ht turun
Transfusi
darah segar
10DBD
cc/kgbb
Gambar 3: Alur tatalaksana
gr III & IV
Ht ttp
naik
Koloid
20
cc/kgb
Terapi yang diberikan pada pasien ini meliputi terapi suportif dan
simptomatik. Terapi suportif yang diberikan adalah pemberian O2 melalui
nasal kanul 2 - 4 liter permenit. Pemberian oksigen harus selalu dilakukan
pada semua pasien syok. Saturasi oksigen pada pasien harus dipertahankan
>92%, .Selain itu juga di lakukan pemasangan infus cairan intravena berupa
ringer laktat (RL). Cairan diguyur dengan RL 200 cc , kemudian di monitoring
tanda-tanda vital. Pada hasil laboratorium didapatkan hemoglobin dan Hematokrit
turun, kemungkinan terjadi perdarahan internal , sehingga di beri transfusi darah.
20
DAFTAR PUSTAKA
1. Demam Berdarah Dengue, Dalam: Pedoman Pelayanan Medis, Ikatan
Dokter Anak Indonesia, 2009. Hal: 141-149.
2. Suhendro dkk. Demam Berdarah Dengue. Dalam: Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam FKUI, 2006; 1709-1713
3. Edi Hartoyo, Spektrum klinis Demam Berdarah Dengue, Sari Pediatri
Vol 10, No.3 Oktober 2008
4. Candra aryu, Demam Berdarah dengue: Epidemiology, Patogenesis, dan
Faktor Resiko Penularan. Aspirator Vol.2, No.2 2010.
5. WHO, Demam Berdarah Dengue, Dalam: Pelayanan Kesehatan Anak di
Rumah Sakit, hal: 166-167
6. Chien khie, dkk. Diagnosis dan Terapi Cairan Pada Demam Berdarah
Dengue, Medicinus-Scientific Journal Of Pharmaceutical Development
and Medical Application. Vol. 22 No.1, 2009.
21