PENDAHULUAN
yang sentral di rumah sakit adalah pelayanan Intensive Care Unit (ICU) atau
pada sekitar awal tahun 1950, dijumpai banyak kematian yang disebabkan oleh
Bjorn Ibsen pada waktu itu, melakukan intubasi dan memberikan bantuan napas
secara manual mirip yang dilakukan selama anestesi. Dengan bantuan para
40%, dibandingkan dengan cara sebelumnya yakni penggunaan iron lung yang
pernapasan jangka panjang. Sejak saat itulah ICU dengan perawatan pernapasan
Pada saat ini, ICU modern tidak terbatas menangani pasien pasca bedah
atau ventilasi mekanis saja, namun telah menjadi cabang ilmu sendiri yaitu
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. DEFINISI
Intensive Care Unit (ICU) adalah suatu bagian dari rumah sakit yang
mandiri, dengan staf yang khusus dan perlengkapan yang khusus yang ditujukan
3
3. Pemantauan fungsi vital tubuh dan penatalaksanaan terhadap komplikasi
medis segera oleh tim intensive care, pasien yang memerlukan pengelolaan fungsi
pasien dengan gangguan akut yang masih diharapkan pulih kembali, mengingat
ICU adalah tempat perawatan yang memerlukan biaya tinggi dilihat dari segi
Apabila sarana dan prasarana ICU di suatu rumah sakit terbatas, sedangkan
(prioritas 3). Penilaian objektif atas beratnya penyakit dan prognosis hendaknya
Prioritas 1
Kelompok ini merupakan pasien sakit kritis, tidak stabil yang memerlukan
terapi intensif dan tertitrasi, seperti : dukungan/bantuan ventilasi dan alat bantu
4
suportif organ atau sistem yang lain, infus obat-obat vasoaktif, obat anti aritmia,
kelompok ini antara lain : pasien pasca bedah kardiotorasik, pasien sepsis berat,
serta gangguan keseimbangan asam basa dan elektrolit yang mengancam nyawa.
Prioritas 2
antara lain penderita penyakit dasar jantung-paru, gagal ginjal akut dan berat atau
yang telah mengalami pembedahan mayor. Terapi pada pasien prioritas 2 tidak
Prioritas 3
Pasien golongan ini adalah pasien sakit kritis, yang tidak stabil status
kombinasi. Kemungkinan sembuh dan atau manfaat terapi di ICU pada golongan
ini sangat kecil. Contoh pasien ini antara lain pasien dengan keganasan metastatik
disertai penyulit infeksi, pericardial tamponade, sumbatan jalan napas, atau pasien
penyakit jantung, penyakit paru terminal disertai komplikasi penyakit akut berat.
Pengelolaan pada pasien golongan ini hanya untuk mengatasi kegawatan akutnya
saja, dan usaha terapi mungkin tidak sampai melakukan intubasi atau resusitasi
jantung paru.
5
Pengecualian
Dengan pertimbangan luar biasa dan atas persetujuan kepala ICU, indikasi
masuk pada beberapa golongan pasien dapat dikecualikan, dengan catatan bahwa
agar fasilitas ICU dapat digunakan untuk pasien prioritas 1, 2, dan 3. Pasien yang
1. Pasien yang memenuhi kriteria masuk tetapi menolak terapi tunjangan hidup
yang agresif dan hanya demi “perawatan yang aman” saja. Ini tidak
survivalnya.
seperti itu dapat dimasukkan ke ICU untuk menunjang fungsi organ hanya
kepala ICU dan tim yang merawat pasien, antara lain sebagai berikut.
perawatan intensif karena keadaan pasien telah membaik dan cukup stabil,
contoh pasien telah sadar, airway stabil setelah ekstubasi, mampu bernafas
spontan, dan lain-lain, atau jika terapi mengalami kegagalan, prognosis yang
6
pasien dengan tiga atau lebih kegagalan sistem organ yang tidak berespon
terhadap pengelolaan.
3. Pasien atau keluarga menolak untuk dirawat lebih lanjut di ICU (keluar
paksa).
pasien lain yang lebih gawat yang memerlukan terapi dan observasi yang
yang khusus untuk pemantauan secara intensif, yaitu High Care Unit
(HCU).3,4,5
1. ICU Primer
melakukan resusitasi jantung paru (RJP) dan memberikan ventilasi bantu 24-48
a. Ruang tersendiri, letak dekat ruang kamar bedah, IRD & ruang rawat
lainnya.
7
e. Ada konsulen yang membantu dan siap dipanggil.
2. ICU Sekunder
a. Ruang tersendiri, letak dekat ruang kamar bedah, IRD & ruang rawat
lainnya.
c. Memiliki seorang kepala ICU, yaitu dokter konsultan intensive care atau
tahun.
3. ICU Tersier
8
Ruang perawatan ini mampu melaksanakan semua aspek perawatan intensif,
hidup multisistem yang kompleks dalam jangka waktu yang tidak terbatas serta
f. Tenaga perawat lebih dari 75% bersertifikat ICU & berpengalaman pada
di rumah sakit tersebut atau sebaliknya seperti yang terlihat pada tabel berikut
ini:3
9
KEMAMPUAN PELAYANAN
No. PRIMER SEKUNDER TERSIER
Resusitasi jantung Resusitasi jantung Resusitasi jantung
1.
paru paru paru
Pengelolaan jalan Pengelolaan jalan Pengelolaan jalan
napas, termasuk napas, termasuk napas, termasuk
2.
intubasi trakeal dan intubasi trakeal dan intubasi trakeal dan
ventilasi mekanik ventilasi mekanik ventilasi mekanik
3. Terapi oksigen Terapi oksigen Terapi oksigen
Pemasangan kateter
Pemasangan kateter Pemasangan kateter vena sentral, arteri,
4.
vena sentral vena sentral dan arteri Swan Ganz dan ICP
monitor
Pemantauan EKG,
Pemantauan EKG, Pemantauan EKG, pulsoksimetri, tekanan
pulsoksimetri dan pulsoksimetri, tekanan darah non invasive
5.
tekanan darah non darah non invasive dan invasive, Swan
invasive dan invasive Ganz dan ICP serta
ECHO monitor
Pelaksanaan terapi Pelaksanaan terapi Pelaksanaan terapi
6.
secara titrasi secara titrasi secara titrasi
Pemberan nutrisi Pemberan nutrisi Pemberan nutrisi
7.
enteral dan parenteral enteral dan parenteral enteral dan parenteral
Pemeriksaan Pemeriksaan Pemeriksaan
laboratorium khusus laboratorium khusus laboratorium khusus
8.
dengan cepat dan dengan cepat dan dengan cepat dan
menyeluruh menyeluruh menyeluruh
Memberikan Memberikan Memberikan
tunjangan fungsi vital tunjangan fungsi vital tunjangan fungsi vital
9. dengan alat –alat dengan alat –alat dengan alat –alat
portable selama portable selama portable selama
transportasi pasien transportasi pasien transportasi pasien
10
gawat gawat gawat
Kemampuan Kemampuan Kemampuan
10. melakukan fisioterapi melakukan fisioterapi melakukan fisioterapi
dada dada dada
Melakukan prosedur Melakukan prosedur
11. -
isolasi isolasi
Melakukan Melakukan
hemodialisis hemodialisis
12. -
intermiten dan intermiten dan
kontinyu kontinyu
Tabel 1. Perbedaan pelayanan ICU primer, sekunder, dan tersier
Ruang ICU di sebuah rumah sakit harus memenuhi beberapa syarat sebagai
berikut.
1. Letaknya di sentral rumah sakit dan dekat dengan kamar bedah serta kamar
6. Tempat tidur harus yang beroda dan dapat diubah dengan segala posisi.
ruangan isolasi.
8. Tempat dokter dan perawat harus sedemikian rupa sehingga mudah untuk
mengobservasi pasien.
11
Pelayanan ICU yang memadai ditentukan berdasarkan desain yang baik dan
yaitu :3
G. JENIS-JENIS ICU
Adapun beberapa jenis ICU yang sudah masyarakat kenal, berikut ini akan
12
Merupakan unit perawatan intensif untuk penyakit jantung, terutama
NICU adalah unit perawatan intensif yang khusus merawat bayi baru lahir
PICU adalah unit perawatan intensif yang khusus merawat bayi yang sakit
PACU adalah unit perawatan intensif pasca operasi dan stabilisasi pasien
setelah operasi bedah dan anestesi. Pasien biasanya berada dalam PACU
kembali ke bangsal.
13
BAB III
KESIMPULAN
Intensive Care Unit (ICU) adalah suatu bagian dari rumah sakit yang
mandiri, dengan staf yang khusus dan perlengkapan yang khusus yang ditujukan
nyawa dengan prognosis dubia. Tujuan perawatan pasien di ICU yaitu untuk
Pada dasarnya pasien yang dirawat di ICU adalah pasien dengan gangguan
akut yang masih diharapkan pulih kembali, mengingat ICU adalah tempat
perawatan yang memerlukan biaya tinggi dilihat dari segi peralatan dan tenaga
yang khusus. Apabila sarana dan prasarana ICU di suatu rumah sakit terbatas,
alih fungsi vital tubuh sekaligus melakukan pelaksanaan spesifik masalah dasar,
14
DAFTAR PUSTAKA
15