Anda di halaman 1dari 38

HERNIA INGUINALIS

OLEH
HAJAR ASTUTI
PEMBIMBING
DR. NIRWANA LODDO, Sp.A

PENDAHULUAN
Hernia Penonjolan peritoneum yang berisi
alat
visera dari rongga abdomen
melalui suatu
lokus minoris resistensiae baik
bawaan
maupun didapat.

Hernia
inguinalis
merupakan
satu
dari
permasalahan bedah yang paling sering dijumpai
pada masa bayi dan anak.

PREVALENSI

Insidens hernia inguinalis pada anak belum ditegakkan


tetapi antara 10-20 dalam 1.000 kelahiran hidup.

Rasio antara anak laki-laki dan wanita adalah 4:1.


Sekitar 50% akan muncul sebelum umur 1 tahun;
kebanyakan akan muncul pada umur 6 bulan.

Enam puluh persen dari hernia ingunalis ada pada sisi


kanan, 30% pada sisi kiri, dan 10% bilateral.

IDENTITAS PASIEN
Nama : RWN
No RM : 32.22.87
Tanggal Lahir : 23-03-2016
Umur : 1 bulan 20 hari
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Alamat
: Samaya RT/RW 002/002,
Kel. Romanglog, Kec. Bonto Marannu,
Kab. Gowa
Agama: Islam
Ruangan : Dahlia, II C

IDENTITAS ORANG TUA/WALI

AYAH : Nama
: Tn.H
Umur
: 32 thn
Pekerjaan : Supir

IBU

: Nama
: Ny.W
Umur
: 27 thn
Pekerjaan : Karyawan Swasta

ANAMNESIS

Anamnesis : Alloanamnesis (Ibu)


Keluhan Utama : Pembengkakan pada daerah inguinal
Riwayat Penyakit Sekarang :
Seorang bayi laki-laki MRS dengan keluhan
pembengkakan di daerah inguinal sejak seminggu yang
lalu, buang air besar dan buang air kecil kurang lancar
sejak seminggu yang lalu, bayi tidak demam, mual
muntah tidak ada

STATUS IMUNISASI
Status

Belum Pernah

Tidak Tahu

Imunisasi
BCG

Polio

Difteri

Tetanus

Pertusis

Hep. B
Campak

Berbalik : belum

Berdiri : belum

Gigi Pertama : belum

Jalan sendiri : belum

Duduk : belum

Bicara sendiri : belum

Makanan : ASI

Susu formula : tidak

ASI : sampai sekarang

PEMERIKSAAN FISIK
Status Present

K.U
BB
PB

: Sakit Sedang/Gizi Baik/Composmentis


: 3.6 kg
: 51 cm

Tanda Vital

Suhu
: 36,40C
Nadi
: 144x/menit
Pernapasan : 52x/menit

PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis

Pucat (+)
Cyanosis (-)
Tonus : Normal
Ikterus (-)

Turgor : Baik
Busung (-)
Kepala : Kesan Normal
Muka : Simetris kiri dan kanan
Rambut : Hitam halus, tidak mudah dicabut

Ubun ubun besar: Menutup (+)

PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis

Telinga : Othorea (-)

Mata : Cekung (-), Konjungtivitis (-)


Hidung : Rhinorea (-)
Bibir : Kering (-)
Lidah : Kotor (-)
Sel. Mulut : Stomatitis (-)

Leher : Kaku kuduk (-)


Kulit : Tidak ada kelainan
Tenggorok : Hiperemis (-)
Tonsil : T1/T1 Hiperemis (-)

PEMERIKSAAN FISIK
Toraks

Dalam Batas Normal

Jantung

Dalam Batas Normal

Abdomen

Dalam Batas Normal

PEMERIKSAAN FISIK

Alat kelamin :
Pembengkakan di daerah inguinal dan skrotum

Anggota gerak :
Dalam batas normal

Tasbeh (-)
Col. Vertebralis : Skoliosis (-)
KPR : +/+ kesan normal
APR : +/+ kesan normal

FOLLOW UP PASIEN
Tanggal / TTV Perjalanan Penyakit
Instruksi Dokter
11/05/2016
S : Pasien masuk rumah sakit dengan keluhan Instruksi dr. Nirwana, Sp.A
(12.30)

pembengkakan di daerah skrotum sejak -

IVFD KAEN 3B 14 tpm mikro

HR :

seminggu yang lalu, nafsu makan baik.

Injeksi

144 x/menit BAB kurang lancar.

Ceftriakson

mg/12 jam

RR :

BAK kurang lancar.

Paracetamol 3x0.3 cc

52 x/menit

O : KU: lemas

Puasa mulai jam 04.00

Rencana Operasi Besok

S : 36.4C

Paru : BP : bronkovesikuler

BT : Rh-/- Wh-/(-)

CV : BJ I/II murni regular, bising Lab :


RBC 2.75 ()
Abd : Peristaltik (+) kesan normal

HGB 8.3 ()

Meteorismus (-)

HCT 25.2 ()

A : Hernia Inguinalis

PLT 287 ( N )
WBC 14.5 ( N )
LED 25

200

FOLLOW UP PASIEN
12/05/2016
(06.00)

S : Tampak pembengkakan di daerah skrotum (+), nafsu makan baik.

HR : 36 x/m

BAB dan BAK kurang lancar

RR : 48 x/m

O : KU: lemas

S : 37.2C

Dibawa ke ruang OK
jam

07.08

untuk

dioperasi

Paru , CV, dan Abdomen:


Dalam batas normal
A : Hernia Inguinalis

13/05//2016
HR :118x/m
RR : 28x/m
S : 37,4C

S : Nyeri post operasi (+), nafsu makan baik, BAB biasa, BAK lancar
O : KU: lemas
Paru , CV, dan Abdomen:
Dalam batas normal
A : Post Operasi Hernioraphy

IVFD Asering 15tpm

Inj. Ceftriaxon

PCT 3x0.3 cc

Dexametason 0.5 mg/8


jam

FOLLOW UP PASIEN
14/05/2016

S: Demam (+), kejang (-), muntah (+) -

IVFD Asering 15tpm

HR : 126x/m

frek. 3x, nyeri post operasi (+), -

Inj. Ceftriaxon

RR : 42x/m

nafsu makan menurun, BAB biasa, -

PCT 3x0.3 cc

S : 37,8C

BAK lancar

Dexametason 1 mg/8 jam

Domperidon 0.3mg/8 jam

O : KU: baik
Paru , CV, dan Abdomen:

Dalam batas normal


A : Post Operasi Hernioraphy

15/06/2016

S: Demam (+), kejang (-), muntah (+) -

IVFD Asering 15tpm

HR : 126x/m

frek.1x, nyeri post operasi (+), nafsu -

Inj. Ceftriaxon 200mg/12

RR : 38x/m

makan menurun, BAB biasa, BAK lancar

jam

S : 36,5C

O : KU: baik
Paru , CV, dan Abdomen:
Dalam batas normal
A : Post Operasi Hernioraphy

PCT 36 mg/8jam

Dexametason 1 mg/8 jam

Domperidon 0.3mg/8 jam

FOLLOW UP PASIEN
16/05/2016

S : Demam (-), kejang (-), muntah (+) tiap kali -

Terapi Lanjut

HR : 126x/menit

minum, lendir (+), nyeri post operasi (+), -

Nebu (Combiven amp,

RR : 37x/menit

nafsu makan menurun, BAB biasa, BAK lancar

ambroxol 0.3mg) /8 jam

S : 37.4C

O : KU: baik
Paru , CV, dan Abdomen:
Dalam batas normal, meteorismus (+)
A : Post Operasi Hernioraphy

Periksa Darah Rutin

Lab:
RBC

3.06 (), HGB

9.0

()
HCT 27.7 (), PLT 38 ()
WBC 15.2 ( N ), LED 15

17/06/2016
HR : 142x/m
RR : 42x/m
S : 370C

S : Demam (-), OGT (+), nyeri post operasi (+),


nafsu makan baik, BAB biasa, BAK lancar
O : KU: baik
Paru , CV, dan Abdomen:
Dalam batas normal, meteorismus (+)
tetapi berkurang
A : Post Operasi Hernioraphy

Terapi lanjut

FOLLOW UP PASIEN
18/05/2016

OGT (+), nyeri post -

Aff infus

HR : 144x/m

operasi (+) berkurang, nafsu makan -

Aff OGT

RR : 42x/m

baik, BAB biasa, BAK lancar

S : 36.50C

S : Demam (-),

O : KU: baik
Paru , CV, dan Abdomen:
Dalam batas normal
A : Post Operasi Hernioraphy

19/05/2016

S : Demam (-),

OGT (-), nyeri post -

Cefixime drops 3x0.3

HR : 132x/m

operasi (+) berkurang, nafsu makan -

Parasetamol

RR : 40x/m

baik, BAB biasa, BAK lancar

3x0.3

S : 37.40C

O : KU: baik
Paru , CV, dan Abdomen:
Dalam batas normal
A : Post Operasi Hernioraphy

syrup

Little U syrup 2x1/4

Lab :
RBC 3.22 (), HGB

9.3

()
HCT 28.7 (), PLT
(N)

487

FOLLOW UP PASIEN
20/05/2016

S : Demam (-), kejang (-), OGT (-), batuk (+), -

IVFD Dextrose 5% 14 tpm

HR : 144x/m

nyeri post operasi (+) berkurang, nafsu -

Ceftazidime

RR : 42x/m

makan baik, BAB biasa, BAK lancar

jam

S : 36.50C

O : KU: baik
Paru : BP : bronkovesikuler
BT : Rh+/+ Wh-/CV dan Abdomen : Dalam batas normal

150mg/12

Gentamicine 5 mg/12 jam

Foto toraks

Foto Toraks AP :
Bronchopneumonia

A : Post Operasi Hernioraphy


Bronkopneumonia
21/05/2016
HR : 120x/m
RR : 40x/m
S : 37.40C

S : Demam (-), batuk (+), nyeri post operasi (-), nafsu makan baik, BAB biasa, BAK lancar

O : KU: baik

IVFD Dextrose 5% 14 tpm


Ceftazidime

150mg/12

jam

Paru : BP : bronkovesikuler

Gentamicine 5 mg/12 jam

BT : Rh+/+ Wh-/-

Periksa ADT, DR

CV dan Abdomen : Dalam batas normal


A : Post Operasi Hernioraphy
Bronkopneumonia
Sepsis

FOLLOW UP PASIEN
22/05/2016

S : Demam (+), OGT (-), batuk (+), nyeri post

Instruksi dr. Nirwana, Sp.A

HR : 126x/m

operasi (-), nafsu makan baik, BAB biasa, -

Besok

RR : 38x/m

BAK lancar

serum, Saturasi transferrin,

S : 36.90C

O : KU: baik
Paru : BP : bronkovesikuler
BT : Rh+/+ Wh-/CV dan Abdomen : Dalam batas normal
A : Post Operasi Hernioraphy

23/05/2016

RBC 2.62 ()
HGB 7.5 ()
HCT 23.0 ()
PLT 257 ( N )

Sepsis

WBC 6.4 ( N )

Demam (+), OGT (-), batuk (+), nyeri post operasi (-), nafsu makan baik, BAB biasa, -

RR : 40x/m

BAK lancar
Paru, CV dan Abdomen :Dalam batas normal
A : Post Operasi Hernioraphy

Fe

Lab:

Bronkopneumonia

O : KU: baik

ADT,

TIBC, dan reticulosit

HR : 120x/m
S : 36.20C

periksa

Cefixime 2x1/4 cth


Little U 2x1/4 cth

Apusan Darah Tepi :


Kesan

normokrom
dengan

Anemia

normositik

disertai
tanda

Bronkopneumonia

Trombositosis reaktif.

Sepsis

Boleh Pulang

leukosit
infeksi.

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Darah Rutin
Tanggal

Pemeriksaan

RBC

HGB

HCT

PLT

WBC

LED

11 Mei 2016

2.75 106/mm3

8.3 g/dL 25.2%

287 103/mm3

14.5 103/mm3

15 Mei 2016

3.06 106/mm3

9.0 g/dL 27.7 %

38 103/mm3

15.2 103/mm3

15 mm/ jam

19 Mei 2016

3.22 106/mm3

9.3 g/dL 28.7 %

487 103/mm3

20.4 103/mm3

20 mm/ jam

22 Mei 2016

2.62 106/mm3

7.5 g/dL 23.0 %

257 103/mm3

6.4 103/mm3

- mm/ jam

25 mm /
jam

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Apusan Darah Tepi, 23 Mei 2016

Eritrosit : Normositik normokrom, anisopoikilostosis,


polikromasia (+), benda iklusi (-),
normoblast (-)
Leukosit : Jumlah cukup, PMN > limfosit, granulasi
toksik (+), sel muda (-)
Trombosit : Jumlah kesan meningkat, aggregasi
trombosit (+)
Kesan : Anemia normositik normokrom disertai
leukosit dengan tanda tanda infeksi.
Trombositosis reaktif.

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Foto Toraks AP :

Tampak bercak infiltrat pada kedua paru


Cor : bentuk, letak, dan ukuran dalam batas
normal
Kedua sinus dan diafragma dalam batas normal
Kesan : Bronchopneumonia

DIAGNOSIS KERJA
Berdasarkan hasil anamnesis, pemeriksaan
fisis, dan pemeriksaan penunjang, pasien
mengalami :

Diagnosis Masuk : Hernia Inguinalis


Diagnosis Keluar : Hernia Inguinalis
Bilateral,
Bronkopneumoni Berat,
Sepsis, Anemia ec. Infeksi

PENATALAKSANAAN

IVFD Asering 16 tpm,


Paracetamol 3x0.3 cc
Ceftriaxon 200 mg/12 jam
Domperidon 0.3 mg/8 jam
Combiven amp dan Ambroxol 0.3
(nebulizer/8 jam)
Pipa NGT
Dexametason 0.5 mg/8 jam

RESUME MEDIS

Nama
: RWN
Usia
: 1 bulan 20 hari
BB
: 3.6 kg
PB
: 51 cm
SG
: Gizi Baik
Tanggal Masuk : 11/05/16
Tanggal keluar : 20/05/16

RESUME MEDIS

Ringkasan Riwayat Penyakit :

Seorang bayi laki-laki masuk rumah sakit dengan keluhan


pembengkakan di daerah inguinal sejak seminggu yang lalu,
buang air besar dan buang air kecil kurang lancar sejak
seminggu yang lalu. Pada pemeriksaan fisik ditemukan pasien
tampak sakit sedang dengan status gizi baik, tanda vital di
dapatkan nadi 144x/menit, bunyi pernafasan bronkovesikuler
dengan frekuensi nafas 52x/menit, dan suhu 36,4C. Pada
pemeriksaan penunjang didapatkan penurunan nilai sel darah
merah, hemoglobin, dan hematokrit, sedangkan nilai
trombosit dan sel darah putih dalam batas normal.

PEMBAHASAN

Kasus Terdapat pembengkakan pada daerah inguinal dan


skrotum, meteorismus (+)

Teori Tampak pembengkakan pada daerah inguinal yang


meluas ke daerah skrotum ataupun adanya
pembengkakan pada skrotum tanpa disertai dengan
pembengkakan pada daerah inguinal.
Pasien dengan hernia inkarserata akan disertai dengan
gejala obstruktif intestinum seperti perut kembung
atau
muntah.

PEMBAHASAN

Kasus Bronkopneumonia (gejala : demam dan batuk)


Ronkhi (+) pada paru-paru kiri dan kanan
Foto toraks : Kesan bronchopneumonia

Teori Gejala bronkopneumonia, antara lain batuk, sesak


napas, demam, ronki basah, dengan gambaran
infiltrat pada foto rontgen toraks

PEMBAHASAN

Kasus Demam (+) : 14-15 Mei 2016 dan 21-22 Mei 2016
Hematologi rutin : Nilai WBC meningkat senilai
20.4 x 103/mm3.
Apusan darah tepi (23/06/2016):

Anemia normositik normokrom disertai leukosit


dengan tanda tanda infeksi.
Trombositosis reaktif.

Teori Kadar WBC normal : 6.0-18.0 x 103/mm3

PEMBAHASAN

Kasus Bayi tampak pucat


Hematologi rutin (22/06/2016) : Hb 7.5 g/dl
Apusan darah tepi (23/06/2016):
Anemia normositik normokrom disertai leukosit
dengan tanda tanda infeksi.
Trombositosis reaktif.

Teori Infeksi adalah salah satu penyebab terjadinya


anemia
Kadar Hb normal usia 2-3 bulan : 9.0-12.5 g/dl

PENATALAKSANAAN

Penatalaksanaan yang diberikan pada pasien ini


meliputi terapi non-operatif dan terapi operatif.
Terapi
non-operatif
terbagi
mejadi
terapi
medikamentosa dan terapi non-medikamentosa.

PENATALAKSANAAN
Terapi medikamentosa yang diberikan sebelum
operasi adalah :
Paracetamol 3x0.3 cc/iv
Ceftriakson 200 mg/12 jam/iv
Injeksi amoxicillin 75 mg sebagai antibiotik profilaksis
(kalau tidak ada diberikan injeksi cefotaxime 75 mg).
Instruksi diberikan oleh dr. Lukman Yasta, Sp.B

PENATALAKSANAAN

Sedangkan
terapi
non-medikamentosa
yang
diberikan sebelum operasi adalah infus Ka-EN 3B
14 tpm, dan puasakan pasien 4-6 jam sebelum
operasi.

PENATALAKSANAAN

Terapi operatif dilakukan untuk menghilangkan


hernia inguinalis pada pasien. Terapi operatif yang
dilakukan adalah Hernioraphy.

PENATALAKSANAAN
Setelah dioperasi, terapi medikamentosa yang
diberikan adalah :
Ceftriaxon 200 mg/12jam/iv
Paracetamol 3x0.3 cc
Dexametason 0.5mg/8jam
Gentamisin 5 mg/12 jam
Nebulizer (Combiven amp dan Ambroxol 0.3)

PENATALAKSANAAN
Sedangkan
terapi
non-medikamentosa
yang
diberikan setelah operasi adalah infus asering 16
tpm.
Pada saat pasien pulang, diberikan obat berupa
Cefixime sirup 2x1/4 cth dan Little u 2x1/4 cth

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai