Anda di halaman 1dari 10

Fungsi peta secara umum dikelompokkan menjadi 4 (empat) bagian utama yaitu

memperlihatkan posisi (baik posisi horisontal maupun posisi vertikal dari suatu
tempat), memperlihatkan ukuran, memperlihatkan bentuk dan menghimpun dan
menseleksi. Sedangkan kegunaan peta antara lain untuk perencanaan peletakan
bangunan-bangunan

fisik

(jalan,

gedung,

jembatan,

dam,

pelabuhan),

perencanaan peletakan mesin-mesin berat, perencanaan pematokan (staking out)


yaitu merealisasikan gambar di peta untuk diukur di lapangan, hitungan volume
dan luas, perencanaan tata ruang (RTRW, RDTRK, RTRK) dll.

Adapun fungsi dari suatu peta, yaitu:


Sebagai petunjuk posisi atau lokasi suatu tempat.
Memperlihatkan bentuk permukaan bumi.
Memperlihatkan ukuran luas dan jarak di permukaan bumi.
Menyajikan informasi yang ada di permukaan bumi.
Adapun tujuan pembuatan peta, antara lain:
Untuk menyimpan informasi.
Untuk membantu suatu pekerjaan, misalnya perencanaan dan pembangunan
jalan.
Untuk analisis data spesial, misalnya perhitungan jarak dan luas suatu wilayah.

Peta merupakan alat utama di dalam ilmu geografi, selain foto udara dan citra
satelit. Melalui peta, seorang dapat mengamati kenampakan permukaan bumi
lebih luas dari batas pandang manusia.
Menurut

ICA

(International

Cartographic

Association)

Peta adalah suatu gambaran atau representasi unsur-unsur ketampakan abstrak


yang dipilih dari permukaan bumi, yang ada kaitannya dengan permukaan bumi
atau benda-benda angkasa. Pada umumnya, peta digambarkan pada suatu
bidang datar dan diperkecil atau diskalakan.

Peta adalah suatu representasi/gambaran unsur-unsur atau kenampakankenampakan abstrak objek-objek yang dipilih dari permukaan bumi, atau yang
ada kaitannyadengan permukaan bumi, dan umumnya digambarkan pada suatu
bidang

datar

yang

diperkecil/diskalakan ( International

Carto-graphic

Association, 1973 )

Peta adalah gambaran penampakan dari permukaan bumi atau yang ada
kaitannya dengan permukaan bumi yang digambarkan pada suatu bisang datar
dan diperkecil dengan menggunakan skala tertentu.

Berdasarkan macamnya, peta dapat digolongkan menjadi 2 (dua) bagian yaitu :


Peta garis
Peta garis didapat dari survei lapangan yaitu pengukuran di lapangan yang
selanjutnya dihitung dan terakhir disajikan dalam bentuk plotting pada kertas,
kalkir ataupun pada drafting film. Ada pula peta garis yang didapat dari foto
udara yang diproses dengan cara mengeplotkan hasil foto tersebut sedemikian
rupa sehingga tergambar menjadi peta garis.
Peta foto
Peta foto didapat dari survei udara yaitu melakukan pemotretan lewat udara
pada daerah tertentu dengan aturan fotogrametris tertentu. Sebagai gambaran
pada foto dikenal ada 3 (tiga) jenis yaitu foto tegak, foto miring dan foto miring
sekali. Yang dimaksud dengan foto tegak adalah foto yang pada saat
pengambilan

objeknya

sumbu

kamera

udara

sejajar

dengan

arah

gravitasi( tolerensi <3o), sedangkan yang disebut dengan foto miring sekali
apabila pada foto tersebut horison terlihat. Untuk foto miring, batasannya adalah
antara kedua jenis foto tersebut. Secara umum foto yang digunakan untuk peta
adalah foto tegak (Wolf, 1974).

Jenis Peta berdasarkan Isinya


Berikut ini adalah penjelasan penggolongan peta berdasarkan isinya.
Berdasarkan isinya peta dapat digolongkan menjadi dua jenis, yaitu: peta umum
dan peta khusus (tematik).
Peta Umum
Peta umum adalah peta yang menggambarkan permukaan bumi secara umum.

Peta umum ini memuat semua kenampakan yang terdapat di suatu daerah, baik
kenampakan fisis (alam) maupun kenampakan sosial budaya. Kenampakan fisis
misalnya sungai, gunung, laut, danau dan lainnya. Kenampakan sosial budaya
misalnya jalan raya, jalan kereta api, pemukiman penduduk dan lainnya.

Peta umum ada dua jenis yaitu: peta topografi dan chorografi.
Peta Topografi.
Peta topografi yaitu peta yang menggambarkan bentuk relief (tinggirendahnya) permukaan bumi. Peta ini dilengkapi dengan kenampakkan yang
lain, seperti bentang alam dan bentang budaya secara detail. Peta ini pada
umumnya mempunyai skala besar antara 1 : 50.000 sampai dengan 1 :
100.000.
Peta chorografi Yaitu peta yang menggambarkan seluruh atau sebagian
permukaan bumi dengan skala yang lebih kecil. Misalnya: Peta Dunia, Atlas.
Peta Khusus (tematik)
Peta khusus atau peta tematik adalah peta yang menggambarkan tema atau
fenomena geosfer tertentu. Tema Peta peta tematik tercermin pada simbolsimbol yang digunakan misalnya kepadatan penduduk, peta suhu udara, peta
curah hujan, chart dan sebagainya. Chart adalah peta jalur penerbangan atau
pelayaran. Dalam chart ini yang penting adalah tempat-tempat yang akan
disinggahi pesawat atau kapal, dengan arah dan jarak yang tepat.

Cara Pembuatan Peta Tematik

Syarat utama adalah ketersediaan data dan mengetahui lokasi data itu berada.
Adanya peta dasar. Karena peta dasar memberikan informasi dasar tentang
wilayah yang akan dipetakan, seperti informasi batas wilayah, jalan, sungai,
danau, atau laut sehingga mudah dalam menempatkan data.
Misalnya: Kita akan membuat peta tematik yang menunjukkan informasi
tentang penyebaran jumlah penduduk di berbagai kecamatan di Kabupaten
Malang. Untuk itu kita harus mempuyai data tentang jumlah penduduk tiap
kecamatan di kabupaten Malang. Kita juga harus memiliki peta dasar wilayah
kabupaten. Malang yang memuat berbagai informasi, antara lain batas wilayah,
kecamatan, jalan, sungai, dan sebagainya.
Data dalam pembuatan peta bisa dari mana saja sumbernya, misalnya
pengukuran langsung, penyadapan citra penginderaan jauh, penggunaan petapeta yang sudah ada dan data statistik
Berdasarkan sifatnya, peta dapat dikelompokkan menjadi 2 (dua) bagian yaitu:
Peta topografi :
Peta topografi dimaksudkan sebagai gambaran yang merupakan sebagian
atauseluruh permukaan bumi yang digambar pada bidang datar dengan cara
tertentu danskala tertentu yang mencakup unsur-unsur alam saja, unsur buatan
manusia sajaatau keduanya. Contoh unsur-unsur alam adalah gunung, sungai,
danau, laut,vegetasi dan sebagainya. Sedangkan contoh unsur-unsur buatan
manusia adalahrumah, jembatan, gardu listrik, gudang, pelabuhan dan
sebagainya.
Peta tematik
Peta tematik dimaksudkan sebagai peta yang memuat atau menonjolkan
tema (unsur) tertentu. Walaupun temanya tertentu, tetapi sering peta tersebut
membutuhkan tempat untuk wadah peta ini yaitu peta topografi. Oleh karena

ituterkadang dalam peta tematik masih ada beberapa unsur pada peta topografi
yangikut pada lembar peta tersebut. Contoh peta tematik: Peta jaringan
(jaringan pipa air minum, Peta jaringan jalan, jaringan telekomunikasi, jaringan
listrik, jaringan irigasi dll), Peta ketinggian (kontur, Digital Terrain Model /
Digital Elevation Model), Peta tata guna lahan (land use) seperti sawah, hutan,
kebun, ladang. Peta penyebaran penduduk, peta batas administrasi, dll.

Berdasarkan macamnya, peta dapat digolongkan menjadi 2 (dua) bagian yaitu :


Peta garis : Peta garis didapat dari survei lapangan yaitu pengukuran di
lapangan yangselanjutnya dihitung dan terakhir disajikan dalam bentuk plotting
pada kertas, kalkirataupun pada drafting film. Ada pula peta garis yang didapat
dari foto udara yangdiproses dengan cara mengeplotkan hasil foto tersebut
sedemikian rupa sehinggatergambar menjadi peta garis.
Peta foto : Peta foto didapat dari survei udara yaitu melakukan pemotretan lewat
udara pada daerah tertentu dengan aturan fotogrametris tertentu. Sebagai
gambaran padafoto dikenal ada 3 (tiga) jenis yaitu foto tegak, foto miring dan
foto miringsekali.Yang dimaksud dengan foto tegak adalah foto yang pada saat
pengambilan

objeknya sumbu

kamera

udara

sejajar

dengan

arah

gravitasi( tolerensi <3o), sedangkan yangdisebut dengan foto miring sekali


apabila pada foto tersebut horison terlihat. Untukfoto miring, batasannya adalah
antara kedua jenis foto tersebut. Secara umum foto yang digunakan untuk peta
adalah foto tegak (Wolf, 1974).

Jenis Peta Berdasarkan Sifat Datanya


Peta stasioner

. Peta stasioner adalah peta yang sifat datanya menggambarkan keadaan


permukaan bumi yang tetap atau relatif stabil.
Contohnya:
Peta geologi
Peta kontur
Peta laut menurut kedalamannya
Peta topografi
Peta jalur pegunungan

Peta dinamis
. Peta dinamis adalah peta yang sifat datanya menggambarkan keadaan
permukaan bumi yang bersifat dinamis atau berubah-ubah.
Contoh:
Peta kepadatan penduduk
Peta penyebaran penduduk memperlihatkan tingkat kepadatan penduduk di
suatu tempat pada suatu wilayah.
Peta jaringan transportasi
Peta jaringan irigasi
Peta jaringan telepon

Peta menurut bentuknya adalah pengelompokan peta menurut sarana dan cara
pembuatannya atau tampilannya.

1. Peta Analog.
a. Peta Planimetri ( Peta Datar, Peta Dua Dimensi ).
Adalah peta yang digambar dibidang datar, perbedaan, bentuk muka bumi
digambar dengan perbedaan warna atau simbol lain.
b. Peta Stereometri ( Peta Timbul, Peta Tiga dimensi ).
Adalah peta yang dibuat sesuai bentuk aslinya sehingga dapat dilihat
kenampakan relief dengan jelas. Untuk mengamati peta ini dapat dilihat dari
atas atau dari samping.
2. Peta Digital.
Adalah peta yang dibuat dengan komputer yang dapat berupa peta planimetri
dan peta stereometri.
JENIS PETA
Peta bisa dijeniskan berdasarkan isi, skala, penurunan serta penggunaannya.
Peta berdasarkan isinya:
1. Peta hidrografi: memuat informasi tentang kedalaman dan keadaan dasar laut
serta informasi lainnya yang diperlukan untuk navigasi pelayaran.
2. Peta geologi: memuat informasi tentang keadaan geologis suatu daerah,
bahan-bahan pembentuk tanah dll. Peta geologi umumnya juga menyajikan
unsur peta topografi.
3. Peta kadaster: memuat informasi tentang kepemilikan tanah beserta batas dllnya.
4. Peta irigasi: memuat informasi tentang jaringan irigasi pada suatu wilayah.
5. Peta jalan: memuat informasi tentang jejaring jalan pada suatu wilayah

6. Peta Kota: memuat informasi tentang jejaring transportasi, drainase, sarana


kota dll-nya.
7. Peta Relief: memuat informasi tentang bentuk permukaan tanah dan
kondisinya.
8. Peta Teknis: memuat informasi umum tentang tentang keadaan permukaan
bumi yang mencakup kawasan tidak luas. Peta ini dibuat untuk pekerjaan
perencanaan

teknis

skala

1 : 10 000 atau lebih besar.


9. Peta Topografi: memuat informasi umum tentang keadaan permukaan bumi
beserta informasi ketinggiannya menggunkan garis kontur. Peta topografi juga
disebut sebagai peta dasar.
10. Peta Geografi: memuat informasi tentang ikhtisar peta, dibuat berwarna
dengan skala lebih kecil dari 1 : 100 000.

Sebuah peta harus memiliki 3 syarat pokok yaitu:

a. Peta Harus Sesuai Bentuknya (Conform).


Artinya: Bahwa bentuk sebuah peta yang tergambar walaupun kecil harus
sebangun dengan keadaan yang sesungguhnya, tidak boleh menambah atau
mengurangi.

b. Peta Harus Sesuai Jaraknya (Equidistant).


Bahwa dengan skala tertentu yang dipergunakan maka jarak-jarak dan posisiposisi dari segala kenampakannya walaupun kecil harus sesuai dengan keadaan
sebenarnya.

c. Peta Harus Equivalent / Equal Areal (Sesuai Luasnya).


Maksudnya bahwa dengan skala yang dicantumkan dibawah judul peta, apabila
jarak dikalikan dengan skala peta hasilnya harus sesuai dengan jarak
sesungguhnya dilapangan.

Anda mungkin juga menyukai