Anda di halaman 1dari 10

GEOFISIKA UMUM

DISUSUN OLEH:
AKHMAD ISFANANI F1D315015
AULIA ANDRIANI

F1D315017

RAMADHAN SUSAN P
F1D315022
MINI AFRIANI

F1D315027

M PANJI ADHAR F1D315030


DEAJENG BALQIS

F1D315033

STRUKTUR INTERNAL BUMI


Struktur Bumi bagian dalam terbagi dalam beberapa lapisan, yaitu
bagian paling atas disebut litosfer atau crust, lapisan di bawahnya
adalah astenosfer atau mantel dan yang paling bawah adalah inti bumi.
Bagian dalam dari bumi dapat diketahui dengan mempelajari sifat-sifat
fisika bumi yaitu dengan metode geofisika., terutama dari kecepatan
rambatan getaran atau gelombang seismik, sifat kemagnetannya dan
gaya berat serta data panas bumi. Dari data tersebut dapat diketahui
bahwa bagian dalam bumi tersusun dari material yang berbeda-beda
mulai dari permukaan bumi sampai ke inti bumi. Dengan metode
geofisika tersebut juga diketahui bahwa berat jenis bumi keseluruhan
adalah sekitar 5,52. Kerak bumi sendiri yang merupakan lapisan terluar
dan disusun oleh batu-batuan mempunyai berat jenis antara 2,5 sampai
3,0. Dari hal tersebut dapat diketahui bahwa material yang menyusun
bagian dalam bumi merupakan material yang lebih berat dengan berat
jenis yang lebih besar daripada batuan yang menyusun kerak bumi.

Lapisan Bumi

Kerak /
Crust
Kerak Bumi (Crust) adalah lapisan terluar bumi yang terbagi menjadi dua
kategori, yaitu kerak samudra dan kerak benua. Kerak samudra mempunyai
ketebalan sekitar 5-10 km sedangkan kerak benua mempunyai ketebalan
sekitar 20-70 km. Penyusun kerak samudra yang utama adalah batuan
basalt, sedangkan batuan penyusun kerak benua yang utama adalah
granit, yang tidak sepadat batuan basalt. Kerak Bumi dan sebagian mantel
bumi membentuk lapisan litosfer dengan ketebalan total kurang lebih 80
km. Kerak dan bagian mantel yang relatif padat membentuk lapisan litosfer.
Karena konveksi pada mantel bagian atas dan astenosfer, litosfer dipecah
menjadi lempeng tektonik yang bergerak. Unsur-unsur kimia utama
pembentuk kerak bumi adalah: Oksigen (O) (46,6%), Silikon (Si) (27,7%),
Aluminium (Al) (8,1%), Besi (Fe) (5,0%), Kalsium (Ca) (3,6%), Natrium (Na)
(2,8%), Kalium (K) (2,6%), Magnesium (Mg) (2,1%).

Inti / Core
Inti bumi terletak mulai kedalaman sekitar 2900 km dari dasar
kerak bumi sampai ke pusat bumi. Inti bumi dapat dipisahkan
menjadi inti bumi bagian luar dan inti bumi bagian dalam. Batas
antara selubung bumi dan inti bumi ditandai dengan penurunan
kecepatan gelombang P secara drastis dan gelombang S yang tidak
diteruskan. Keadaan ini disebabkan karena meningkatnya berat
jenis material penyusun inti bumi dan perubahan sifat meterialnya
dari yang bersifat padat menjadi bersifat cair. Berat jenis inti bumi
bagian luar yang disusun oleh material kaya besi yang cair sama
dengan berat jenis besi dalam keadaan cair. Karena inti bumi
bagian dalam disusun oleh material kaya besi yang padat, maka
batas antara inti bumi bagian luar dengan inti bumi bagian dalam
mempunyai temperatur sama dengan titik lebur besi pada tekanan
ditempat tersebut. Selain itu, komposisi penyusun inti bumi juga
diketahui dengan mendasarkan pada komposisi meteorit yang
dijumpai mengandung logam besi dan nikel sebanyak sekitar 7%
sampai 8%. Sehingga diperkirakan material logam penyusun inti
bumi adalah unsur besi dan nikel.

Mantel / Mantle
Selubung bumi atau yang biasa disebut mantel bumi ini merupakan lapisan
yang menyelubungi inti bumi dan merupakan bagian terbesar dari bagian
bumi sekitar 83.2 persen dari volume dan 67.8 persen dari keseluruhan
masa bumi. Terdiri dari material yang berfasa cair ,sering pula selubung
bumi disebut sebagai lapisan astenosfer. Pada lapisan ini tempat terjadinya
pergerakan-pergerakan lempeng-lempeng yang disebabkan oleh gaya
konveksi atau energi dari panas bumi. Pergerakan tersebut sangat
mempengaruhi bentuk muka bumi. ketebalann selubung ini berkisar 2.883
km. Densitasnya berkisar dari 5.7 gr/cc dekat dengan inti dan 3.3 gr/cc
didekat kerak bumi. Pada wilayah selubung bagian atas akan mulai
terbentuk intrusi magma yang diakibatkan oleh batuan yang menyusup dan
meleleh.

Gelombang
Seismik
Gelombang seismik merupakan gelombang yang merambat
melalui bumi. Perambatan gelombang ini bergantung pada sifat
elastisitas batuan. Gelombang seismik ada yang merambat melalui
interior bumi yang disebut gelombang body wave, dan juga yang
merambat melalui permukaan bumi yang disebut surface wave.
Body wave dibedakan menjadi dua berdasarkan pada arah
getarnya. Gelombang P (longitudinal) merupakan gelombang yang
arah getarnya searah dengan arah perambatan gelombang
sedangkan gelombang yang arah getarnya tegak lurus dengan
arah perambatanya disebut gelombang S (transversal). Surface
wave terdiri atas Reyleigh wave (ground roll) dan Love wave
(Telford,et.al, 1990)

salah satu cara untuk menetukan lapisan bumi adalah dengan


jalan menggunakan gelombang seismik. gelombang seismik
tersebut dapat diperoleh dengan menggunakan gelombang
gempa. gelombang seismik tersebut akan menjalar ke seluruh
permukaan bumi, yang mana apabila gelombang tersebut
melalui suatu batasan antar medium dimana densitas dari setiap
lapisan bumi tersebut berbeda-beda tergantung dari karakteristik
batuan, maka gelombang seismik tersebut akan mengalami
perlakuan pembiasan ataupun pemantulan yang mana energi
dari gelombang tersebut akan diserap oleh setiap lapisan bumi.
selanjutnya gelombang pantul yang dipantulkan menuju ke
permukaan bumi akan ditangkap dengan menggunakan sensor
yang disebut dengan geophone. dari gelombang pantul tersebut
yang selanjutnya akan dilakukan analisa berdasarkan kecepatan
gelombangnya yang digunakan untuk menentukan lapisan yang
terdapat didalam bumi.

TERIMAKASIHH...

Anda mungkin juga menyukai