Pedoman Format Tesis
Pedoman Format Tesis
BAB
JUDUL
HALAMAN
Prakata
i
Daftar Isi
BAGIAN PERTAMA : KAIDAH
1
4
1.
4
4
4
6
6
6
2.
8
8
10
10
12
12
13
3.
PROSES PENELITIAN
3.1
Usulan Penelitian
3.2
Pelaksanaan Penelitian
3.3
Pelaporan dan Penulisan Artikel
3.4
Publikasi Ilmiah
3.5
Etika Penelitian
16
16
18
18
18
18
20
20
21
21
21
4.4
4.5
4.6
4.7
4.8
4.9
4.10
4.11
4.12
4.13
4.14
4.15
21
21
21
21
21
22
22
22
22
22
22
22
23
23
23
23
23
5.
24
24
24
24
24
24
25
25
25
25
6.
GAYA REFERENSI
6.1
Pendahuluan
6.2
Sistem Pengarang dan Tahun (Author and Year System)
6.2.1
Mensitasi dalam Teks
6.2.2
Daftar Acuan (List of References)
6.2.3
Cara penulisan nama pengarang dalam daftar acuan
6.2.4
Cara penulisan dalam daftar acuan berbagai macam
publikasi
6.3
Sistem Penomoran (Number System)
6.4
Referensi dari Internet
6.5
Konsistensi Pengacuan
26
26
26
26
27
28
28
32
32
32
32
32
33
7.
30
30
31
LAMPIRAN
LAMPIRAN
LAMPIRAN
LAMPIRAN
LAMPIRAN
LAMPIRAN
LAMPIRAN
LAMPIRAN
LAMPIRAN
LAMPIRAN
LAMPIRAN
LAMPIRAN
LAMPIRAN
LAMPIRAN
LAMPIRAN
LAMPIRAN
LAMPIRAN
LAMPIRAN
LAMPIRAN
LAMPIRAN
34
A-1 Contoh Halaman Judul
A-2 Contoh Pernyataan Penganugerahan Tesis
A-3 Contoh Lembar Pengesahan (Supervisors Declaration)
A-4 Contoh Lembar Pernyataan
A-5 Contoh Lembar Dedikasi
A-6 Contoh ucapan terima kasih (Acknowledgement)
A-7 Contoh Abstrak (berbahasa Indonesia)
A-8 Contoh Abstract (berbahasa Inggris)
A-9 Daftar Isi
A-10 Daftar Tabel
A-11 Daftar Gambar
A-12 Daftar Simbol
A-13 Daftar Lampiran
A-14 Contoh Tabel dalam teks
48
A-15 Contoh Gambarf (Figure) dalam teks
A-16 Contoh Persamaan dalam teks dan Penomorannya
A-17 Contoh Penomoran Sub-Judul dan Sub-sub-Judul dalam suatu Bab
A-18 Contoh Halaman lanjutannya
A-19 Contoh spin cover
LAMPIRAN B-1
LAMPIRAN B-2
LAMPIRAN B-3
LAMPIRAN B-4
LAMPIRAN B-5
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
49
50
51
52
53
54
55
57
59
60
I.
1.1
Definisi tesis
Tesis adalah dokumen pelaporan dari suatu kegiatan penelitian dari mahasiswa yang
disusun sesuai dengan kaidah ilmiah untuk memenuhi persyaratan kelulusan atau kualifikasi
jenjang pendidikan sarjana, magister maupun doktor. Tesis untuk jenjang sarjana (S1) lazim
disebut skripsi atau laporan proyek (project report); untuk jenjang magister (S2) disebut tesis
magister atau tesis saja; sedangkan untuk jenjang doktor (S3) disebut disertasi.
1.2
Bobot ilmiah atau kualitas tulisan ilmiah salah satunya ditentukan dari besarnya
kontribusi ilmiah yang bermakna pada pengembangan bidang ilmu tertentu, melalui penelitian
yang dilakukan. Sumbangan ilmiah yang bermakna dapat dihasilkan dari penelitian yang
berkualitas yaitu penelitian yang orsinil dan mengandung kebaruan. Penelitian semacam ini
yang akan menambah khasanah ilmu secara meluas (horizontal) dan secara mendalam
(vertical). Orsinilitas dan kebaruan (novelty) suatu penelitian dapat dijamin dan ada kontribusi
pada khasanah ilmu apabila telah melakukan kajian state of the art pada bidang ilmu yang
diteliti.
Hierarki tataran sifat penelitian yang berdampak kontribusi bagi pengembangan ilmu
adalah (mulai tataran terendah sampai tertinggi) : (1) Pemindahan pengetahuan (transfer of
knowledge), yaitu tataran penelitian yang substansinya hanya pemindahan pengetahuan atau
ilmu untuk tujuan peningkatan pemahaman; (2) Penyesuaian (adaption), di mana substansi
penelitian hanya menambah pengetahuan secara horizontal; (3) Pembaharuan (inovation),
yaitu suatu penelitian yang pendekatan atau metodenya mengalami modifikasi bermakna,
dengan obyek atau masalah yang diperluas sehingga menghasilkan simpulan berarti, yang
secara nyata memberi kontribusi pendalaman dan perluasan khasanah ilmu; (4) Perekaan
(invention), yaitu penelitian yang secara nyata menyumbangkan sesuatu yang baru untuk ilmu
dan teknologi berdasarkan pengetahuan yang dikuasai sebelumnya, sehingga dapat
menjelaskan secara tuntas fenomena yang mendua, atau mencetuskan teori baru; (5)
Pengungkapan (discovery), yaitu penelitian yang menghasilkan temuan murni suatu gejala,
fenomena, dan teori serba akbar, yang hasilnya secara nyata mengubah pandangan ilmiah
secara global dan bermakna.
1.3
State of the art merupakan mata rantai keilmuan bidang ilmu tertentu yang dapat
diketahui dari penelusuran pustaka/ publikasi, tentang kronologi perkembangannya (baik
secara melebar atau mendalam) sampai kondisi perkembangan terkini bidang ilmu tersebut.
Kondisi terkini adalah ujung-ujung dari perkembangan ilmu tersebut, baik ujung
perkembangan yang melebar (horizontal), maupun ujung perkembangan yang mendalam
(vertikal) sebagaimana tersaji pada Gambar 1.1. Ujung-ujung dari perkembangan secara
horizontal atau vertikal adalah hasil kontribusi penelitian terakhir bidang ilmu tersebut yang
dipublikasikan oleh para penelitinya. Selama ujung-ujung perkembangan terkini ilmu tersebut
meragukan, belum/kurang mampu menyelesaikan masalah (dari segi metode, efisiensi,
peralatan, bahan, implementasi di lapangan, dll), maka masih terbuka luas melakukan
penelitian lanjut di ranah bidang ilmu tersebut. State of the Art merupakan peta jalan (road
map) bidang ilmu tertentu yang telah terjadi. Road map selanjutnya, tergantung pada para
peneliti berikutnya. Dari ujung-ujung State of the Art itulah sebenarnya bisa dikembangkan
menjadi research question yang merupakan permasalahan-permasalahan yang selanjutnya
perlu dirumuskan.
Konsep sitasi-kontribusi yang dilakukan secara bersinambung inilah yang sedikit demi
sedikit akan memberikan kontribusi dan inovasi bagi pengembangan khasanah ilmu,
sebagaimana diilustrasikan pada Gambar 1.2
Topik menarik
Substansi bermutu / inovatif
Bahasa komunikatif
Publikasi
Penulis 1
(researcher)
kontribusi
inovasi
Publikasi
Pembaca
/ Penulis
2/1
kontribusi
inovasi
Pembaca
/ Penulis
3/2/1
kontribusi
inovasi
Umpan balik
Umpan balik
Sitasi
Letter to editor /Comment
Mengembangkan penelitian penulis
Kebaruan ditandai oleh penelitian yang mengisi kekurangan / kelemahan dari ujungujung kondisi terkini bidang ilmu tertentu, sehingga akan memberi kontribusi yang bermakna.
Penelitian semacam ini bermanfaat karena hasilnya sangat kontributif dan bermakna bagi
perkembangan ilmu di bidangnya. Dengan kata lain dapat menggeser State of the Art
sebelumnya.
Orsinilitas penelitian ditandai oleh : (1) Analisis yang tajam state of the art dari
bidang ilmu yang diteliti tersebut; (2) Rumusan masalah penelitian jelas; (3) Pemberian
pengakuan dan penghargaan pada para peneliti sebelumnya; (4) Pencantuman sitasi yang
memadai pada semua statement, ide, data, yang bukan hasil penelitiannya.
Penelitian yang orsinil sudah tentu mengandung kebaruan, demikian pula sebaliknya
bahwa penelitian yang mengandung kebaruan pasti orsinil.
1.5
Berdasarkan tataran atau tingkat penelitian sebagaimana diterangkan dalam Bab 1.2,
maka dapat dibedakan kompetensi penelitian pada jenjang pendidikan S1, S2, dan S3.
Penelitian jenjang sarjana (S1)
TATARAN minimal Transfer of knowledge
Penelitian yang dilakukan merupakan pemindahan pengetahuan atau ilmu yang sudah
diketahui, dengan tujuan untuk peningkatan pemahaman.
KAJIAN FILOSOFI masih dalam tataran ONTOLOGIS
6
KONTRIBUSI Tidak ada atau sedikit sumbangan ilmiah bermakna bagi pengembangan Iptek.
REFERENSI : minimal 20 jurnal
Contoh : - Uji ulang terhadap suatu kajian atau permasalahan sejenis (hanya beda bahan
baku, beda kondisi operasi, beda peralatan ,dll)
- Modelisasi permasalahan (kecepatan reaksi, adsorpsi, drying, dll) dengan konsep
persamaan yg sudah umum, tanpa kajian scientific.
- Optimasi variabel dengan metode yg sudah umum, tanpa kajian scientific
(berkesan hanya pemahaman metode optimasi yang dipakai saja)
Penelitian jenjang magister (S2)
TATARAN minimal Adaption
Penelitian yang dilakukan untuk menambah pengetahuan atau ilmu secara horizontal.
KAJIAN FILOSOFI sudah tataran EPISTEMOLOGIS
Cara berfikir dan penarikan kesimpulan secara deduktif atau induktif.
KONTRIBUSI: Ada sumbangan ilmiah bermakna bagi kemajuan Iptek, secara melebar
tapi tidak begitu mendalam. Dari state of the art bidang ilmu yg didalami, hasil
penelitian menyumbang khasanah ilmu secara horizontal (ada kontribusi horizontal
pada khasanah ilmu terkini yg telah ada).
REFERENSI minimal 40 jurnal, relevan, terkini (60% sepuluh tahun terakhir)
Contoh : - Mencobakan metode yang sudah terbukti manfaatnya, pada masalah atau obyek
lain yang sejenis.
- Meneliti ulang / menyelesaikan suatu masalah atau obyek dengan metode /
pendekatan lain.
Penelitian jenjang doktor (S3)
TATARAN minimal Inovation
Penelitian yang dilakukan dengan pendekatan atau metode baru atau yang telah
mengalami modifikasi bermakna, dengan obyek atau masalah yang diperluas sehingga
menghasilkan simpulan yang berarti, yang secara nyata memberi kontribusi
pendalaman dan perluasan wawasan bagi khasanah Iptek.
KAJIAN FILOSOFI sudah dalam tataran AKSIOLOGIS
Cara berfikir dan penarikan kesimpulan sudah gabungan deduktif dan induktif
KONTRIBUSI Ada sumbangan ilmiah bermakna bagi kemajuan Iptek secara
mendalam. Dari analisis state of the art bidang ilmu yang didalami, dapat
menunjukkan keorsinilan atau kebaruan (novelty) penelitian yang dilakukan, sehingga
hasil penelitian disamping memberi kontribusi khasanah ilmu secara horizontal namun
juga menyumbang khasanah ilmu secara vertikal (atau merupakan kontribusi awal
pada khasanah ilmu yang belum ada).
REFERENSI minimal 60 jurnal relevan, terkini (80% sepuluh tahun terakhir).
Contoh : - Mencobakan metode / pendekatan baru atau metode yang termodifikasi (modified /
synthesis methods) untuk menyelesaikan suatu masalah secara komprehensif
(peninjauan dari berbagai aspek) dan terpadu (relevan dan saling berkaitan). Kajian
7
masalah Teknik Kimia ditinjau dari aspek fisik (laju) perpindahan massa/panas dan
aspek kimianya yaitu (laju) kecepatan reaksinya, dengan mengajukan model-model
matematisnya dan mengajukan usulan fenomena atau mekanisme perpindahannya.
II.
2.1
Pada dasarnya anatomi Tesis dan Disertasi terdiri dari tiga bagian yaitu : bagian awal,
bagian utama (bagian isi atau teks), dan bagian pelengkap (Lampiran). Dalam prakteknya
anatomi tadi bisa bergeser, terutama pada bagian utama karena tergantung kepada keluasan
dan kedalaman topik yang diteliti, keberagaman aspek yang ditinjau, dan hasil publikasi
ilmiah. Sehubungan dengan hal tersebut maka anatomi Tesis dan Disertasi ini dibuat fleksibel
sehingga promovenda maupun promotor dapat leluasa menentukan struktur tesis atau
disertasinya. Berikut ini disajikan tiga versi anatomi tesis dan disertasi, seperti disajikan pada
Gambar 2.1, 2.2, dan 2.3.
Pendahuluan
Pada bagian Pendahuluan ini paling tidak berisi sub-bab yang menerangkan : latar
belakang dipilihnya topik penelitian, identifikasi masalah (analisis state of the art), perumusan
masalah, dan tujuan penelitian sebagaimana disajikan pada Gambar 2.4.
10
11
Tujuan penelitian adalah harapan spesifik dan terukur yang akan dicapai dalam
penelitian ini sehubungan dengan permasalahan yang dirumuskan tadi, dan manfaat apa yang
didapatkan dari hasil penelitian tersebut.
Disamping itu pada Bab Pendahuluan juga perlu menjelaskan tentang Kebaruan
(novelty) dari penelitian, orsinilitas serta hipotesis yang diajukan, walaupun secara tersirat
dalam suatu paragraf yang membahas hal tersebut.
2.2.2 Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka pada prinsipnya berisi informasi tentang : (1) dasar-dasar teori dari
penelitian yang dilakukan, mulai bahan kerja, proses / metode pengubahan (unit proses), unit
operasi, faktor-faktor yang berpengaruh pada proses pengubahan atau operasi, sampai pada
metode optimasi yang digunakan; (2) penelitian-penelitian terdahulu yang berhubungan
dengan topik penelitian yang akan dilakukan (dari aspek bahan kerja, proses, metode) tentang
hasil dan perkembangannya secara kronologis, dan dijelaskan secara detail.
Informasi pertama tentunya diperoleh dari studi pustaka dari buku-buku teks (text
books), sedang informasi kedua lebih cenderung kajian state of the art secara mendalam
yang diperoleh dari literature review jurnal-jurnal ilmiah dan buku-buku referensi.
Tinjauan pustaka yang berisi informasi-informasi tersebut diperlukan untuk perumusan
masalah, menyusun konsep penyelesaian masalah penelitian dan juga dipakai sebagai dasar
pembahasan hasil penelitian. Penyusunan Sub-bab dalam Tinjauan Pustaka diusahakan secara
komprehensif, sistematis dan runtut.
2.2.3
Metode Penelitian
Bab ini berisi : alur pikir, tata laksana, tata percobaan (bahan, peralatan, prosedur, cara
pengukuran / analisis) dalam rangka untuk menjawab tujuan penelitian. Pada penelitian
experimental laboratorium, metode penelitian disusun secara runtut sebagai berikut :
2.2.3.1 Ruang Lingkup dan Alur Pikir
Dijelaskan mengenai batas permasalahan atau ranah penelitian yang akan dikaji dan
menyusun alur pikir untuk menyelesaikan masalah atau menjawab tujuan tersebut.
(Contoh menyusun alur pikir suatu penelitian seperti disajikan pada Lampiran B-2)
2.2.3.2 Perancangan Variabel
Variabel penelitian adalah besaran atau nilai suatu obyek penelitian yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dikaji, karena adanya hubungan antar besaran tersebut. Variabel
merupakan konsep dari suatu fenomena yang besarnya bervariasi dan terukur.
Pada Sub-bab ini perlu diuraikan tentang definisi konsep dan definisi operasional
variabel. Definisi konsep variabel adalah pengertian dasar dari variabel yang menggambarkan abstraksi yang singkat dan padat dari sebuah fenomena, sedangkan
definisi operasional variabel adalah menjelaskan ciri-ciri spesifik (yang diungkap
dalam definisi konsep) secara operasional, dalam lingkup obyek yang ditelit dan
hasil-hasilnya terukur. Hasil yang terukur tersebut disebut indikator. Selama masih
ada perbedaan persepsi oleh pembaca tentang variabel yang dikaji (mengenai
pengertian, bagaimana cara pengukurannya, dan ukuran keberhasilan sebagai indikator
terukur), berarti menunjukkan bahwa penjelasan tentang definisi konsep dan definisi
operasional variabel serta indikator keberhasilan belum sesuai dengan yang dimaksud
12
oleh peneliti. (Contoh definisi konsep, definisi operasional variabel dan indikator dapat
dilihat pada Lampiran B-3)
Secara umum ada 3 variabel yang harus dirancang besarannya yaitu : (1) Variabel
terikat/ tergantung (dependent variable); (2) variabel bebas (independent variable);
(3) variabel kendali (variabel tetap). Pengukuran variabel menggunakan skala interval
dan skala rasio. Selanjutnya menyusun Matriks tempuhan (run), yaitu banyaknya run
yang akan dilakukan dalam penelitian ini. (Contoh menyusun Matriks tempuhan (run)
seperti disajikan pada Lampiran B-4).
2.2.3.3 Hasil dan Pembahasan
Hasil penelitian dapat berbentuk : Tabel, grafik, atau histogram yang penyajiannya
harus jelas dan mudah dibaca, dimana menunjukkan hubungan antar variabel yang
diuji. Pada pembahasan harus beragumen yang logis, berdasarkan teori atau hasil
penelitian sebelumnya. Adakah keterkaitan antar variabel-variabel dari setiap grafik
atau aspek yang dibahas. Jelaskan temuan apa yang merupakan kebaruan kaitannya
dengan implikasi teoritis. Bandingkan dengan publikasi yang lain (selaras,
memperkuat atau bertentangan), dan bahas mengapa demikian. Perbanyak sitasi dalam
bab pembahasan ini. Makin banyak sitasi, mengindikasikan bahwa wawasan
pembahasan penulis sangat luas dan pembahasannya mendalam.
2.2.3.4 Kesimpulan
Kesimpulan seyogyanya singkat, padat, dan informatif serta penuh makna, dimana
menjawab permasalahan dan tujuan. Lebih jauh kesimpulan harus dapat menjawab
kebenaran hipotesis yang dikemukakan.
Pada penelitian yang mengandung simulasi atau pemodelan, maka metode penelitian harus
mencakup langkah-langkah : usulan (penyusunan) model, cara memperoleh data (primer
/sekunder), penyusunan algoritma untuk penyelesaian model, dan cara uji model atau uji
validasi model.
Dari Gambar 2.4 dan uraian di atas dapat disimpulkan ada benang merah atau saling
terkait antara : tujuan - metode penelitian / rancangan percobaaan - hasil dan pembahasan kesimpulan - tujuan.
2.3
Artikel ilmiah merupakan satu dari sekian banyak jenis karya ilmiah. Karya ilmiah
adalah hasil penalaran ilmiah yang penyusunannya berdasarkan metode ilmiah, yang
dituangkan dan dirumuskan secara eksplisit dalam bentuk kegiatan di mana hasilnya dapat
dipertanggung-jawabkan secara logis, jujur, dan obyektif. Artikel ilmiah dapat disusun dari
hasil penelitian baik yang belum dilaporkan maupun yang sudah dilaporkan dalam bentuk
skripsi, tesis, dan disertasi. Hasil penelitian yang akan dipublikasikan dalam jurnal ilmiah
harus disusun dalam bentuk artikel ilmiah.
Jurnal ilmiah adalah sebuah publikasi yang diterbitkan secara berkala oleh suatu
organisasi profesi atau institusi akademik yang memuat artikel-artikel yang merupakan produk
pemikiran ilmiah secara empiris (artikel hasil penelitian) atau secara logis (artikel hasil
pemikiran) dalam bidang ilmu tertentu
Artikel ilmiah sesungguhnya isinya adalah sari dari hasil penelitian, oleh karena itu
cara-cara penulisannyapun berbeda dengan laporan penelitian, tesis, maupun disertasi. Artikel
13
ilmiah harus ditulis secara lugas, singkat, padat, dan komunikatif, oleh karenanya artikel
ilmiah mempunyai anatomi format yang sedikit berbeda. Gambar 2.5 melukiskan anatomi
suatu artikel ilmiah untuk bidang teknik (engineering). Unsur-unsur dalam struktur artikel
ilmiah yang berada dalam tanda kurung artinya tidak harus ada (optional), tetapi unsur-unsur
yang lain wajib ada.
in text) oleh artikel yang bersangkutan. Apa yang disitasi dalam teks sumbernya harus ada
dalam daftar acuan, sebaliknya sumber yang ada dalam daftar acuan harus digunakan untuk
sitasi dalam teks. Apabila antara sitasi dan daftar acuan tidak sama atau terdapat perbedaan,
maka hal tersebut mengindikasikan awal adanya plagiasi.
Ucapan terima kasih (acknowledgement) diberikan kepada mereka yang berkontribusi
pada tahap penelitian dan/atau penulisan artikel ilmiah, tetapi bukan sebagai pelaku penelitian
(research members) / penulisan. Sebagai contoh, ucapan terima kasih diberikan kepada :
sponsor atau penyandang dana penelitian, pemberi bahan khusus penelitian, pemilik instrumen
khusus penelitian, konsultan penelitian yang mempunyai otoritas ilmiah, dsb.
15
III.
3.1
PROSES PENELITIAN
Usulan Penelitian
Rencana penelitian yang akan dilakukan tercermin pada proposal atau usulan
penelitian. Garis besar proposal penelitian seperti disajikan pada Gambar 3.1., sedangkan
uraian masing-masing Bab Pendahuluan, Tinjauan Pustaka dan Metode Penelitian sama
sebagaimana yang diterangkan pada Sub-bab 2.2.1, 2.2.2., dan 2.2.3. Anatomi Metode
Penelitian dilihat pada Lampiran B-1. Proposal seyogyanya sekalian ditulis secara cermat dan
lengkap karena proposal tersebut sesungguhnya adalah calon draft tesis yang belum ada Hasil
dan Pembahasan, serta Kesimpulan.
Tata cara pengajuan proposal penelitian sampai siap uji alurnya seperti terlihat pada
Gambar 3.2.
16
Gambar 3.2
17
membedakan perilaku mana yang baik dan mana yang buruk. Integritas ilmiah dimaksud
menjunjung tinggi kaidah, hakekat dan kebenaran ilmiah, sehingga tidak mengorbankannya
demi kepentingan apapun. Kejujuran mengandung arti bahwa apa yang dilakukan peneliti
sesuai dengan kondisi obyektif sesungguhnya, dan tidak melakukan hal-hal yang tidak
sepatutnya dilakukan dalam penelitian (misconduct) mulai dari pengusulan, percobaan,
penulisan, sampai publikasi hasil, sebaliknya menjunjung tinggi scientific conduct.
Praktek malalaku atau misconduct meliputi: fabrikasi, falsifikasi, plagiarisme, self
plagiarisme, kepengarangan, konflik kepentingan, publikasi ganda
FABRIKASI (perekaan, fabrication)
Merekayasa data Tabel, Gambar, Grafik, supaya hasilnya lebih bagus.
FALSIFIKASI (pemalsuan data, falsification)
- Memanipulasi bahan, peralatan, proses penelitian
- Mengubah, mengganti, menambah, atau menghilangkan data
PLAGIARISME adalah perbuatan secara sengaja atau tidak sengaja dalam
memperoleh kredit atau nilai untuk suatu karya ilmiah, dengan mengutip sebagian atau
seluruh karya dan/ atau karya ilmiah fihak lain yg diakui sebagai karya ilmiahnya,
tanpa menyatakan sumber secara tepat dan memadai.
Self plagiarism adalah perbuatan secara sengaja atau tidak sengaja dalam memperoleh
kredit atau nilai untuk suatu karya ilmiah, dengan mengutip sebagian atau seluruh
karya ilmiah sendiri, yang dikemas seolah menjadi karya ilmiah baru, dan
dipublikasikan pada media yg berbeda dengan media publikasi sebelumnya.
AUTHORSHIP (kepengarangan)
Contoh ketentuan yang dilanggar pada masalah kepengarangan ini diantaranya :
- Mencantumkan nama sebagai penulis utama, yang sesungguhnya tidak berhak
- Mencantumkan seseorang sebagai penulis tetapi ybs tidak terlibat dalam penelitian
atau tidak ada kontribusinya pada artikel tersebut.
- Menyertakan seseorang sebagai penulis kehormatan
- Menyertakan seseorang sebagai penulis tetapi tidak memahami substansi artikel,
karena diluar bidang keahliannya..
- Mengubah urutan nama penulis untuk tujuan tertentu (tidak berdasar kontribusi)
- Menghilangkan nama penulis yg seharusnya berhak.
KONFLIK KEPENTINGAN (conflict of interest)
Melakukan penelitian yang hasilnya tidak obyektif, karena adanya pengaruh dan
kepentingan pihak lain seperti : Penelitian pesanan yang hasilnya di dikte oleh pihak
lain sehingga ada intervensi, atau dana penelitian dari sumber (penyandang dana) yang
mengikat.
PUBLIKASI GANDA (simultaneous submission)
Melakukan manuscript submision, dengan artikel yang sama dipublikasikan pada dua
atau lebih jurnal atau sarana publikasi lain, secara bersamaan (serentak). Bila
terpublikasi semua, akan menurunkan kredibilitas penerbit. Disamping itu akan rawan
terjadi sengketa antar penerbit yang mempublikasikan.
Misconduct ini harus dihindari oleh para peneliti, sehingga hasil karya ilmiahnya akan bebas
dari plagiarisme dan pelanggaran kode etik penelitian.
19
STATUS
CONTOH /
CATATAN
LAMPIRAN
Tanpa halaman
B-1
Halaman dengan angka
B-2
Halaman kosong
Halaman Judul
Lembar Penganugerahan Tesis
wajib
wajib
Pengesahan Pembimbing
wajib
B-3
Lembar Pernyataan
wajib
B-4
Lembar dedikasi
tidak wajib
B-5
tidak wajib
B-6
wajib
B-7
wajib
B-8
Daftar Isi
wajib
B-9
Daftar Tabel
wajib
B-10
Daftar Gambar
wajib
B-11
wajib
B-12
B-13
Teks
wajib
wajib
Daftar Lampiran
Romawi kecil
Halaman dengan angka
Romawi kecil
Halaman dengan angka
Romawi kecil
Halaman dengan angka
Romawi kecil
Halaman dengan angka
Romawi kecil
Halaman dengan angka
Romawi kecil
Halaman dengan angka
Romawi kecil
Halaman dengan angka
Romawi kecil
Halaman dengan angka
Romawi kecil
Halaman dengan angka
Romawi kecil
Halaman dengan angka
Romawi kecil
Halaman dengan angka
Romawi kecil
Menggunakan angka
Arab
Menggunakan angka
Arab lanjutan dari Teks
20
Lampiran
4.1
tidak wajib
Menggunakan angka
Arab lanjutan dari Teks
4.2
Halaman Pernyataan
Halaman ini berisi pernyataan dari mahasiswa tentang orisinalitas dari tesis atau
disertasi dan mengandung pengakuan penulis bahwa karya tersebut bebas dari plagiasi.
Pernyataan ini harus ditandatangani oleh mahasiswa. Lembar pernyataan ini tersaji pada
Lampiran B-4.
4.5
Abstrak / Abstract
Abstrak ditulis dalam dua bahasa. Untuk tesis / disertasi yang ditulis dalam bahasa
Indonesia, abstrak ditulis dalam bahasa Indonesia dan diikuti oleh terjemahannya dalam
bahasa Inggris. Jika tesis / disertasi ditulis dalam bahasa Inggris, maka abstraknya ditulis
dalam bahasa Inggris, kemudian diikuti terjemahannya dalam bahasa Indonesia. Abstrak
seyogyanya singkat, ditulis dalam 1 paragraf dan tidak lebih dari 300 kata. Abstrak ditulis
dalam 1 spasi. (Lampiran B-7 dan B-8)
4.8
Berisi gambaran menyeluruh tentang organisasi tesis / disertasi secara runtut yang
tertuang dalam Bab-bab dan Sub-babnya, serta informasi halamannya. (Lampiran B-9)
4.9
Bagian Teks
Tesis dibagi ke dalam bab-bab. Bab baru harus di mulai pada halaman baru. Suatu
Bab dibagi menjadi beberapa sub-bab, yang harus diberi judul dan nomer. Teks ditulis dalam
paragraf-paragraf, dan hindarilah isi paragraf yang terlalu panjang. Setiap paragraf
menerangkan subyek atau pembicaraan (issue), dan antara paragraf berurutan harus
bersinambung.
Teks harus mengandung (baik tersurat maupun tersirat): latar belakang penelitian,
identifikasi masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, dasar teori tentang
topik penelitian, bahan, peralatan, metode yang digunakan untuk menjawab permasalahan,
hasil dan pembahasan, serta kesimpulan.
4.13.1 Sitasi dalam Teks (Citation in the Text)
Sitasi adalah bentuk ucapan terima kasih atau pengakuan secara formal atas
pengambilan data, informasi, atau gagasan dari karya orang lain baik yang tidak/belum
maupun yang telah dipublikasikan, dengan cara menuliskan sumber asalnya pada karya atau
tulisannya. Sitasi dalam teks (Citation in the Text) harus ditulis sesuai dengan aturan baku
seperti diterangkan pada bab IV.
4.13.2 Kutipan dalam Teks (Quotation in the Text)
Kutipan dalam teks harus ditulis dalam suatu paragraf yang terpisah. Jika kutipan
dalam bahasa yang berbeda, maka harus ditulis dalam huruf miring (italic). Di bawah paragraf
kutipan berilah sitasi dari sumber mana kutipan tersebut.
22
Lampiran (Appendices)
Lampiran adalah bahan pelengkap yang mungkin diperlukan oleh teks atau tesis (tidak
harus ada), yang diberi nama Lampiran A, Lampiran B, dan seterusnya, tergantung pada jenis
dan jumlah yang diperlukan. Bahan pelengkap yang disajikan pada lampiran dapat berupa:
foto-foto penelitian, program komputer, prosedur analisis, data mentah pengukuran, contoh
perhitungan/pengolahan data, peta, dan lain-lain
23
V.
5.1
Bahasa
Tesis ditulis dalam bahasa Indonesia atau bahasa Inggris. Bila Tesis ditulis dalam
bahasa Indonesia maka harus menggunakan bahasa tulis, bahasa Indonesia yang baku (baik
dan benar) menurut Pedoman Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan (EYD). Hindari
menggunakan bahasa lisan (sehari-hari). Jangan memulai kalimat dengan kata sambung : dan,
sedangkan, namun, karena, tetapi, dst)
5.2
5.3
Margin
Semua halaman di set dengan margin yang sama. Margin kiri 3,5 cm (untuk keperluan
penjilidan), sedangkan margin atas, kanan dan bawah adalah sama 2,5 cm
5.4
Penomoran halaman
Setiap halaman harus diberi nomor secara berurutan. Nomor halaman diletakkan pada
bagian sudut kanan bawah pada posisi 1,25 cm dari sudut bawah, dan 2,5 cm dari sudut
kanan. Penomoran halaman ditetapkan sebagai berikut:
(i)
Halaman awal tesis, dimulai dari halaman judul penomoran
menggunakan nomor Romawi kecil (i, ii, iii, iv dan seterusnya), sedangkan mulai Bab 1 seterusnya menggunakan nomor Arab (1, 2, 3 dst)
(ii)
Halaman pertama i adalah halaman judul yang tidak tercetak.
(iii)
Demikian juga halaman pertama pada setiap Bab tidak dicetak
5.5
24
5.6
Pengetikan (typing )
Tesis diketik dengan menggunakan word atau text processor, dengan format pengetikan
rata kiri-kanan (justified). Seluruh bagian tesis harus menggunakan jenis huruf yang
sama. Ukuran huruf tidak boleh kurang dari 0,2 cm untuk huruf kapital dan 0,15 untuk
huruf kecil. Jika menggunakan Microsoft Word, maka harus menggunakan Times New
Roman dengan font size 12 atau lebih besar. Jarak pengetikan antar baris menggunakan
1,5 spasi (line spacing). Teks dicetak 2 muka (bolak-balik).
Judul dari Bab diketik dengan menggunakan huruf kapital dan simetris tengah dan
ditebalkan (bold). Bab baru harus dimulai pada halaman baru (pada halaman gasal).
Halaman genap yang kosong harus dituliskan ditengah halaman tersebut kalimat :
Halaman ini sengaja dikosongkan. Sub-Bab harus diberi judul. Judul-judul harus
diketik menggunakan huruf tebal (bold), dan tidak boleh diberi garis bawah (under
line). Awal setiap kata dalam judul diketik dengan huruf kapital, sedangkan pada Subsub-bab hanya awal kata pertama saja yang diketik dengan huruf kapital. Kata asing
atau latin diketik dengan huruf miring (italic). Senyawa-senyawa kimia diketik dengan
menggunakan huruf kecil, kecuali senyawa kimia diawal kalimat huruf pertama diketik
dengan huruf besar. Senyawa kimia yang ada singkatannya diketik dengan huruf
kapital. Contoh : polyethylen glicol, hidrogen peroksida, kalium karbonat, EDTA,
PVA, PEG, dll.
5.7
5.8
5.9
Penjilidan (Binding)
25
Tesis dijilid sementara untuk keperluan ujian, dan dijilid permanen dengan hard cover
pada saat final submission. Format dan tulisan cover depan dan cover samping seperti
disajikan pada Lampiran B-1 dan Lampiran B- 19.
VI.
6.1
Pendahuluan
Informasi lanjut secara detail berhubungan dengan apa yang telah di sitasi dalam teks
dapat dibaca dari sumber (acuan) pada daftar acuan (List of References) yang diletakkan pada
akhir dari tesis. Daftar acuan tersebut disusun baik secara alfabet (Havard System) atau secara
numerik (Number System atau van Couver System). Model yang dipilih harus diterapkan
secara konsisten pada seluruh bagian tesis. Jumlah sitasi dalam teks (citation in text) harus
sama dengan jumlah acuan dalam daftar acuan (List of References). Tidak boleh terjadi sitasi
dalam teks sumbernya tidak tercantum dalam daftar acuan, atau sebaliknya ada sumber dalam
daftar acuan tetapi tidak ada pada sitasi dalam teks.
6.2
6.2.1
Sitasi dalam teks harus menyebutkan nama pengarang dan tahun publikasi, seperti,
contoh berikut :
a. Jika nama pengarang ditulis sebagai bagian dari kalimat, tahun publikasi ditulis
dalam tanda kurung.
Works by Yao (1993) have shown that in order to maintain the behavioural link
between the offsprings and their parents, the use of crossover operator should be
avoided.
b. Jika nama pengarang tidak ditulis sebagai bagian dari kalimat, maka keduanya
nama dan tahun publikasi ditulis dalam tanda kurung.
In order to maintain the behavioural link between the offsprings and their parents,
the use of crossover operator should be avoided (Yao, 1993).
c. Jika ada dua pengarang dari artikel yang di sitasi, maka kedua nama tersebut harus
ditulis
26
Semua acuan untuk sitasi harus disajikan dalam daftar acuan (List of References)
setelah bab yang terakhir. Daftar acuan ini disusun secara alfabetis. Jika lebih dari satu bahan
publikasi oleh pengarang yang sama di sitasi, maka bahan ini harus disitasi secara kronologis.
Sebagai contoh, artikel ditulis oleh Scholfield yang dipublikasikan pada tahun 1964 harus
27
ditulis sebelum artikelnya yang dipublikasikan pada tahun 1967. Dalam menuliskan suatu
artikel sumber pada daftar acuan, nama seluruh penulis (lebih dari dua penulis) harus
dituliskan semua, tidak boleh ditulis et al. atau dkk. , untuk menghargai semua penulis. Dalam
daftar pustaka tidak diijinkan menulis Anonim.
6.2.3 Cara penulisan nama pengarang dalam daftar acuan
Pada umumnya nama-nama pengarang ditulis menggunakan nama marga (surname)
diikuti oleh initialnya. Berikut ini adalah contoh dari model penulisan sesuai dengan nama
pengarang :
(i) Pengarang tunggal dan pengarang jamak (Single and multiple authors)
Contoh (pengarang tunggal) :
Veres, S. M. (1990). Structure Selection of Stochastic Dynamic Systems. New
York: Gordon and Breach Science Publishers.
Contoh (dua pengarang atau lebih):
Soderstrom, T., and Stoica, P. (1989). System Identification. United Kingdom:
Prentice Hall International Ltd.
Luh, J. Y. S., Walker, M. W., and Paul, R. P. (1980b). Resolved-Acceleration
Control of Mechanical Manipulators. IEEE Trans. Automatic Control . 25(3):
468-474.
(ii) Penyunting (Editor)
Contoh :
Martin, A. M. ed. (1991). Peat as an Agent in Biological Degradation of Waste.
London: Elsevier
Lees, R. H. and Thomas T. R. eds. (1974). Chemical Nomenclature Usage.
Chichester: Ellis Horwood.
(iii) Corporate author/editor
Contoh :
Engineers Joint Council (1969). Thesaurus of Engineering and Scientific Terms .
New York: Engineers Joint Council.
6.2.4
28
Contoh :
Theusen, G. J. and Fabrycky, W. J. (1984). Engineering Economy. 6th ed.
Englewood Cliffs, N. J.: Prentice-Hall.
(ii) Artikel dalam buku (Article in a book)
Author of the article (Year). Title of the article. In: Author of the book. Title of the
book. Place published: Publisher. page.
Contoh :
Hussein, S. B., Jamaluddin, H., Mailah, M. and Zalzala, A. M. S. (2000). An
Evolutionary Neural Network Controller for Intelligent Active Force Control.
In: Parmee, I. C. ed. Evolutionary Design and Manufacturing. London:
Springer-Verlag. 351 362.
(iii) Artikel pada jurnal (Journal articles)
Author (Year). Title of the article. Title of the Journal. Volume (Number): page.
Contoh :
Demetriades, K. and McClements, D.J. (2000). Influence of sodium dodecyl
sulfate on the physicochemical properties of whey protein-stabilized emulsions.
Colloids and Surf. A. 161(2): 391-400.
(iv) Artikel pada Seminar/konferensi (Conference articles)
Author (Year). Title of the article. Name of the conference. Date of the
conference. Place published: Publisher, page.
Contoh :
Sheta, A. F. and De Jong, K. (1996). Parameter Estimation of Nonlinear
Systems in Noisy Environments Using Genetic Algorithms. Proceedings of the
1996 IEEE International Symposium on Intelligent Control. September 15-18.
Dearborn, Michigan: IEEE, 360 - 365.
(v)
Thesis
Author. (Year). Title of the thesis. Institution: Thesis award.
Contoh :
Jimeno, N. (1987). Effect of Demulsifiers on the Separation of Water-in-Oil
Emulsions. Swiss Federal Institute of Technology Zurich: Ph.D. Thesis.
(vi)
Paten (Patent )
Owners name (Year). Title of the patent . (patent number).
29
Contoh :
Lindgren, E. A. (1960). Screen Room Air Inlet and Wave Guard. (U.S. Patent
2, 925, 457).
Katalog komersial (Commercial catalogue)
(vii)
6.3
Sistem ini juga disebut Sistem van Couver merupakan sistem pengacuan (sitasi) dalam
teks. Semua acuan (sitasi) di dalam teks harus dibubuhkan angka dengan menggunakan angka
Arab. Dimulai dari sitasi pertama dengan angka referensi 1, sitasi kedua dengan angka 2 dan
seterusnya. Salah satu dari cara berikut dapat dipakai untuk pedoman mensitasi :
(i) Jika nama pengarang ditulis sebagai bagian dari kalimat, maka angka referensi
harus disisipkan dalam tanda kurung (
) atau [ ] atau superscript setelah
nama pengarang. Sebagai contoh :
Genetic algorithm was introduced by Holland [1] and was extensively explored by
Goldberg [2].
atau
Genetic algorithm was introduced by Holland1 and was extensively explored by
Goldberg2 .
(ii) Jika nama pengarang bukan bagian dari kalimat, maka maka angka referensi
harus disisipkan pada tempat yang sesuai.; Sebagai contoh :
Recently, evolutionary programming has been applied to various optimization
problems [1] and it offers many advantages such as having global search
characteristics.
6.4
30
Meskipun internet menyediakan sejumlah besar sumber referensi, tetapi informasi dari
internet tidak permanen dan selalu di perbarui (up-dated) secara periodik. Jadi informasi dari
internet adalah digolongkan sumber referensi yang tidak dapat diandalkan (unreliable).
Internet seyogyanya hanya digunakan untuk menolong melacak sumber utama referensi.
6.5
Dalam menulis sitasi harus konsisten dari segi : metode, tata tulis dan bahasa. Contoh
penulisan sitasi secara konsisten dan yang tidak konsisten dapat dilihat pada Tabel 6.1.
Tabel 6.1 Konsistensi Penulisan Sitasi
Aspek
Metode
Konsisten
Sistem Harvard semua, daftar
acuan urutannya berdasarkan
alfabet
atau
Tata tulis /
bahasa
Tidak konsisten
Keterangan
Metode
pengacuan harus
memilih salah
satu saja, dan
penulisan sumber
di daftar acuan
harus benar
atau
Smith (2010)
(Jimeno, 2012)
Gafonofa and Liu (2000)
Holmberg et al. (2003)
(Holstborg et al., 1999)
Purnomo dan Purwati (2009)
Setiabudi dkk. (2013)
(Sukarman dkk., 2011)
Smith (2010)
(Jimeno, 2012)
(Hou,2012)
Gafonofa and Liu (2000)
Aveyard dan Fletcher (2007)
Holmberg et al. (2003)
(Holstborg et al., 1999)
(Foust, et al, 2000)
(Cooper dkk., 2005)
Purnomo dan Purwati (2009)
Setiabudi dkk. (2013)
(Sukarman dkk., 2011)
Harsono et al. (2010)
(Santosa, dkk, 2009)
Chen dan Yarranton (2000)
atau
Smith (2010)
(Jimeno, 2012)
Gafonofa dan Yarranton (2000)
Holmberg dkk. (2003)
(Holstborg dkk., 1999)
Purnomo dan Purwati (2009)
Setiabudi dkk. (2013)
(Sukarman dkk., 2011)
Tata tulis :
mengikuti aturan
atau cara
mensitasi (titik,
koma, spasi harus
diperhatikan)
Dari segi bahasa,
sitasi yang konsisten adalah : baik
artikel berbahasa
Indonesia maupun
asing memakai
dan, dkk.
ATAU
Yang berbahasa
Indonesia :
dan, dkk.
Yang berbahasa
Asing : and,
et al
31
33
LAMPIRAN
34