Anda di halaman 1dari 34

DAFTAR ISI

BAB

JUDUL

HALAMAN

Prakata
i
Daftar Isi
BAGIAN PERTAMA : KAIDAH

1
4

1.

BOBOT ILMIAH TESIS


1.1
Definisi Tesis
1.2
Bobot Ilmiah Skripsi, Tesis, dan Disertasi
1.3
State of The Art
1.4
Kebaruan dan Orsinilitas Penelitian
1.5
Penelitian S1, S2, dan S3

4
4
4
6
6
6

2.

ANATOMI TESIS DAN ARTIKEL ILMIAH


2.1
Anatomi Tesis / Disertasi
2.2
Anatomi Bagian-Bagian Tesis / Disertasi
2.2.1 Pendahuluan
2.2.2 Tinjauan Pustaka
2.2.3 Metode Penelitian
2.3
Anatomi Artikel Ilmiah

8
8
10
10
12
12
13

3.

PROSES PENELITIAN
3.1
Usulan Penelitian
3.2
Pelaksanaan Penelitian
3.3
Pelaporan dan Penulisan Artikel
3.4
Publikasi Ilmiah
3.5
Etika Penelitian

16
16
18
18
18
18

BAGIAN KEDUA : FORMAT PENULISAN


4.

ORGANISASI FORMAT TESIS


4.1
Halaman Judul
4.2
Lembar Penganugerahan Thesis
4.3
Lembar Pengesahan Pembimbing

20
20
21
21
21

4.4
4.5
4.6
4.7
4.8
4.9
4.10
4.11
4.12
4.13

4.14
4.15

Lembar Pernyataan bebas plagiasi


Halaman Persembahan (optional)
Prakata / Ucapan terima kasih (optional)
Abstracts
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar
Daftar Simbol / Singkatan / Notasi
Daftar Lampiran
Teks
4.13.1 Sitasi dalam Teks
4.13.2 Kutipan dalam Teks
4.13.3 Tabel dalam Teks
4.13.4 Gambar dalam Teks
4.13.5 Rumus-rumus dalam Teks
Acuan
Lampiran

21
21
21
21
21
22
22
22
22
22
22
22
23
23
23
23
23

5.

UKURAN DAN FORMAT TESIS


5.1
Bahasa
5.2
Kertas dan Ukuran
5.3
Margin
5.4
Penomoran halaman
5.5
Penomoran Bab dan Sub-bab
5.6
Pengetikan
5.7
Spasi and Format
5.8
Batas maksimum halaman
5.9
Penjilidan

24
24
24
24
24
24
25
25
25
25

6.

GAYA REFERENSI
6.1
Pendahuluan
6.2
Sistem Pengarang dan Tahun (Author and Year System)
6.2.1
Mensitasi dalam Teks
6.2.2
Daftar Acuan (List of References)
6.2.3
Cara penulisan nama pengarang dalam daftar acuan
6.2.4
Cara penulisan dalam daftar acuan berbagai macam
publikasi
6.3
Sistem Penomoran (Number System)
6.4
Referensi dari Internet
6.5
Konsistensi Pengacuan

26
26
26
26
27
28
28

ELECTRONIC THESES AND DISSERTATIONS (ETD)


7.1
Pendahuluan
7.2
Electronic Theses an Dissertations (ETD)
7.3
Penyerahan Tesis (Theses Submission)
7.4
Penyiapan Pedoman (Preparation Guideline)
7.5
Cara Penamaan File ETD

32
32
32
32
32
33

7.

30
30
31

LAMPIRAN
LAMPIRAN
LAMPIRAN
LAMPIRAN
LAMPIRAN
LAMPIRAN
LAMPIRAN
LAMPIRAN
LAMPIRAN
LAMPIRAN
LAMPIRAN
LAMPIRAN
LAMPIRAN
LAMPIRAN
LAMPIRAN
LAMPIRAN
LAMPIRAN
LAMPIRAN
LAMPIRAN
LAMPIRAN

34
A-1 Contoh Halaman Judul
A-2 Contoh Pernyataan Penganugerahan Tesis
A-3 Contoh Lembar Pengesahan (Supervisors Declaration)
A-4 Contoh Lembar Pernyataan
A-5 Contoh Lembar Dedikasi
A-6 Contoh ucapan terima kasih (Acknowledgement)
A-7 Contoh Abstrak (berbahasa Indonesia)
A-8 Contoh Abstract (berbahasa Inggris)
A-9 Daftar Isi
A-10 Daftar Tabel
A-11 Daftar Gambar
A-12 Daftar Simbol
A-13 Daftar Lampiran
A-14 Contoh Tabel dalam teks
48
A-15 Contoh Gambarf (Figure) dalam teks
A-16 Contoh Persamaan dalam teks dan Penomorannya
A-17 Contoh Penomoran Sub-Judul dan Sub-sub-Judul dalam suatu Bab
A-18 Contoh Halaman lanjutannya
A-19 Contoh spin cover

LAMPIRAN B-1
LAMPIRAN B-2
LAMPIRAN B-3
LAMPIRAN B-4
LAMPIRAN B-5

Anatomi Metode Penelitian


Contoh menyusun alur pikir suatu penelitian
Contoh definisi konsep, definisi operasional variabel dan indikator.
Contoh menyusun Matriks tempuhan (run)
Contoh menulis spesifikasi bahan baku

35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
49
50
51
52
53
54
55
57
59
60

BAGIAN PERTAMA : KAIDAH

I.
1.1

BOBOT ILMIAH TESIS

Definisi tesis

Tesis adalah dokumen pelaporan dari suatu kegiatan penelitian dari mahasiswa yang
disusun sesuai dengan kaidah ilmiah untuk memenuhi persyaratan kelulusan atau kualifikasi
jenjang pendidikan sarjana, magister maupun doktor. Tesis untuk jenjang sarjana (S1) lazim
disebut skripsi atau laporan proyek (project report); untuk jenjang magister (S2) disebut tesis
magister atau tesis saja; sedangkan untuk jenjang doktor (S3) disebut disertasi.
1.2

Bobot ilmiah skripsi, tesis, dan disertasi

Bobot ilmiah atau kualitas tulisan ilmiah salah satunya ditentukan dari besarnya
kontribusi ilmiah yang bermakna pada pengembangan bidang ilmu tertentu, melalui penelitian
yang dilakukan. Sumbangan ilmiah yang bermakna dapat dihasilkan dari penelitian yang
berkualitas yaitu penelitian yang orsinil dan mengandung kebaruan. Penelitian semacam ini
yang akan menambah khasanah ilmu secara meluas (horizontal) dan secara mendalam
(vertical). Orsinilitas dan kebaruan (novelty) suatu penelitian dapat dijamin dan ada kontribusi
pada khasanah ilmu apabila telah melakukan kajian state of the art pada bidang ilmu yang
diteliti.
Hierarki tataran sifat penelitian yang berdampak kontribusi bagi pengembangan ilmu
adalah (mulai tataran terendah sampai tertinggi) : (1) Pemindahan pengetahuan (transfer of
knowledge), yaitu tataran penelitian yang substansinya hanya pemindahan pengetahuan atau
ilmu untuk tujuan peningkatan pemahaman; (2) Penyesuaian (adaption), di mana substansi
penelitian hanya menambah pengetahuan secara horizontal; (3) Pembaharuan (inovation),
yaitu suatu penelitian yang pendekatan atau metodenya mengalami modifikasi bermakna,
dengan obyek atau masalah yang diperluas sehingga menghasilkan simpulan berarti, yang
secara nyata memberi kontribusi pendalaman dan perluasan khasanah ilmu; (4) Perekaan
(invention), yaitu penelitian yang secara nyata menyumbangkan sesuatu yang baru untuk ilmu
dan teknologi berdasarkan pengetahuan yang dikuasai sebelumnya, sehingga dapat
menjelaskan secara tuntas fenomena yang mendua, atau mencetuskan teori baru; (5)
Pengungkapan (discovery), yaitu penelitian yang menghasilkan temuan murni suatu gejala,
fenomena, dan teori serba akbar, yang hasilnya secara nyata mengubah pandangan ilmiah
secara global dan bermakna.

1.3

State of the art

State of the art merupakan mata rantai keilmuan bidang ilmu tertentu yang dapat
diketahui dari penelusuran pustaka/ publikasi, tentang kronologi perkembangannya (baik
secara melebar atau mendalam) sampai kondisi perkembangan terkini bidang ilmu tersebut.
Kondisi terkini adalah ujung-ujung dari perkembangan ilmu tersebut, baik ujung
perkembangan yang melebar (horizontal), maupun ujung perkembangan yang mendalam
(vertikal) sebagaimana tersaji pada Gambar 1.1. Ujung-ujung dari perkembangan secara
horizontal atau vertikal adalah hasil kontribusi penelitian terakhir bidang ilmu tersebut yang
dipublikasikan oleh para penelitinya. Selama ujung-ujung perkembangan terkini ilmu tersebut
meragukan, belum/kurang mampu menyelesaikan masalah (dari segi metode, efisiensi,
peralatan, bahan, implementasi di lapangan, dll), maka masih terbuka luas melakukan
penelitian lanjut di ranah bidang ilmu tersebut. State of the Art merupakan peta jalan (road
map) bidang ilmu tertentu yang telah terjadi. Road map selanjutnya, tergantung pada para
peneliti berikutnya. Dari ujung-ujung State of the Art itulah sebenarnya bisa dikembangkan
menjadi research question yang merupakan permasalahan-permasalahan yang selanjutnya
perlu dirumuskan.

Gambar 1.1 Perkembangan mata rantai keilmuan secara kronologis

Konsep sitasi-kontribusi yang dilakukan secara bersinambung inilah yang sedikit demi
sedikit akan memberikan kontribusi dan inovasi bagi pengembangan khasanah ilmu,
sebagaimana diilustrasikan pada Gambar 1.2
Topik menarik
Substansi bermutu / inovatif
Bahasa komunikatif

Publikasi

Penulis 1
(researcher)

kontribusi

inovasi

Publikasi

Pembaca
/ Penulis
2/1

kontribusi

inovasi

Pembaca
/ Penulis
3/2/1

kontribusi

inovasi

Umpan balik

Umpan balik
Sitasi
Letter to editor /Comment
Mengembangkan penelitian penulis

Gambar 1.2 Pengembangan Khasanah Ilmu


1.4

Kebaruan dan Orsinilitas Penelitian

Kebaruan ditandai oleh penelitian yang mengisi kekurangan / kelemahan dari ujungujung kondisi terkini bidang ilmu tertentu, sehingga akan memberi kontribusi yang bermakna.
Penelitian semacam ini bermanfaat karena hasilnya sangat kontributif dan bermakna bagi
perkembangan ilmu di bidangnya. Dengan kata lain dapat menggeser State of the Art
sebelumnya.
Orsinilitas penelitian ditandai oleh : (1) Analisis yang tajam state of the art dari
bidang ilmu yang diteliti tersebut; (2) Rumusan masalah penelitian jelas; (3) Pemberian
pengakuan dan penghargaan pada para peneliti sebelumnya; (4) Pencantuman sitasi yang
memadai pada semua statement, ide, data, yang bukan hasil penelitiannya.
Penelitian yang orsinil sudah tentu mengandung kebaruan, demikian pula sebaliknya
bahwa penelitian yang mengandung kebaruan pasti orsinil.
1.5

Penelitian S1, S2, dan S3

Berdasarkan tataran atau tingkat penelitian sebagaimana diterangkan dalam Bab 1.2,
maka dapat dibedakan kompetensi penelitian pada jenjang pendidikan S1, S2, dan S3.
Penelitian jenjang sarjana (S1)
TATARAN minimal Transfer of knowledge
Penelitian yang dilakukan merupakan pemindahan pengetahuan atau ilmu yang sudah
diketahui, dengan tujuan untuk peningkatan pemahaman.
KAJIAN FILOSOFI masih dalam tataran ONTOLOGIS
6

KONTRIBUSI Tidak ada atau sedikit sumbangan ilmiah bermakna bagi pengembangan Iptek.
REFERENSI : minimal 20 jurnal
Contoh : - Uji ulang terhadap suatu kajian atau permasalahan sejenis (hanya beda bahan
baku, beda kondisi operasi, beda peralatan ,dll)
- Modelisasi permasalahan (kecepatan reaksi, adsorpsi, drying, dll) dengan konsep
persamaan yg sudah umum, tanpa kajian scientific.
- Optimasi variabel dengan metode yg sudah umum, tanpa kajian scientific
(berkesan hanya pemahaman metode optimasi yang dipakai saja)
Penelitian jenjang magister (S2)
TATARAN minimal Adaption
Penelitian yang dilakukan untuk menambah pengetahuan atau ilmu secara horizontal.
KAJIAN FILOSOFI sudah tataran EPISTEMOLOGIS
Cara berfikir dan penarikan kesimpulan secara deduktif atau induktif.
KONTRIBUSI: Ada sumbangan ilmiah bermakna bagi kemajuan Iptek, secara melebar
tapi tidak begitu mendalam. Dari state of the art bidang ilmu yg didalami, hasil
penelitian menyumbang khasanah ilmu secara horizontal (ada kontribusi horizontal
pada khasanah ilmu terkini yg telah ada).
REFERENSI minimal 40 jurnal, relevan, terkini (60% sepuluh tahun terakhir)
Contoh : - Mencobakan metode yang sudah terbukti manfaatnya, pada masalah atau obyek
lain yang sejenis.
- Meneliti ulang / menyelesaikan suatu masalah atau obyek dengan metode /
pendekatan lain.
Penelitian jenjang doktor (S3)
TATARAN minimal Inovation
Penelitian yang dilakukan dengan pendekatan atau metode baru atau yang telah
mengalami modifikasi bermakna, dengan obyek atau masalah yang diperluas sehingga
menghasilkan simpulan yang berarti, yang secara nyata memberi kontribusi
pendalaman dan perluasan wawasan bagi khasanah Iptek.
KAJIAN FILOSOFI sudah dalam tataran AKSIOLOGIS
Cara berfikir dan penarikan kesimpulan sudah gabungan deduktif dan induktif
KONTRIBUSI Ada sumbangan ilmiah bermakna bagi kemajuan Iptek secara
mendalam. Dari analisis state of the art bidang ilmu yang didalami, dapat
menunjukkan keorsinilan atau kebaruan (novelty) penelitian yang dilakukan, sehingga
hasil penelitian disamping memberi kontribusi khasanah ilmu secara horizontal namun
juga menyumbang khasanah ilmu secara vertikal (atau merupakan kontribusi awal
pada khasanah ilmu yang belum ada).
REFERENSI minimal 60 jurnal relevan, terkini (80% sepuluh tahun terakhir).
Contoh : - Mencobakan metode / pendekatan baru atau metode yang termodifikasi (modified /
synthesis methods) untuk menyelesaikan suatu masalah secara komprehensif
(peninjauan dari berbagai aspek) dan terpadu (relevan dan saling berkaitan). Kajian
7

masalah Teknik Kimia ditinjau dari aspek fisik (laju) perpindahan massa/panas dan
aspek kimianya yaitu (laju) kecepatan reaksinya, dengan mengajukan model-model
matematisnya dan mengajukan usulan fenomena atau mekanisme perpindahannya.

II.
2.1

ANATOMI TESIS DAN ARTIKEL ILMIAH

Anatomi keseluruhan Tesis dan Disertasi

Pada dasarnya anatomi Tesis dan Disertasi terdiri dari tiga bagian yaitu : bagian awal,
bagian utama (bagian isi atau teks), dan bagian pelengkap (Lampiran). Dalam prakteknya
anatomi tadi bisa bergeser, terutama pada bagian utama karena tergantung kepada keluasan
dan kedalaman topik yang diteliti, keberagaman aspek yang ditinjau, dan hasil publikasi
ilmiah. Sehubungan dengan hal tersebut maka anatomi Tesis dan Disertasi ini dibuat fleksibel
sehingga promovenda maupun promotor dapat leluasa menentukan struktur tesis atau
disertasinya. Berikut ini disajikan tiga versi anatomi tesis dan disertasi, seperti disajikan pada
Gambar 2.1, 2.2, dan 2.3.

Gambar 2.1 Struktur anatomi tesis-disertasi versi 1 (normal)

Gambar 2.2 Struktur anatomi tesis-disertasi versi 2


Gambar 2.1 adalah contoh struktur/anatomi tesis dan disertasi secara normal. Struktur ini
merupakan versi 1 yang konvensional. Versi 1 ini biasanya dipakai bilamana kajian dari topik
penelitian aspeknya tidak terlalu melebar.
Gambar 2.2 adalah struktur anatomi tesis-disertasi versi 2. Pada struktur versi 2 ini, Sub judul
1, 2, 3 dst masing-masing adalah tinjauan aspek-aspek dari topik penelitian yang dikaji, di
mana metode penelitian, teori yang mendasarinya, dan kesimpulan masih memungkinkan
semuanya untuk diterangkan dalam Bab 2 (Tinjauan Pustaka), Bab 3 (Metode Penelitian), dan
Bab 7 (Kesimpulan). Hasil penelitian dan pembahasan masing-masing aspek, dikaji dalam
Sub-Judul Sub Judul yang bersangkutan.

Gambar 2.3 Struktur anatomi tesis-disertasi versi 3


Gambar 2.3 adalah struktur anatomi tesis-disertasi versi 3. Pada struktur versi 3 ini, Sub judul
1, 2, 3 dst judul-judul yang berisi perluasan dari masing-masing artikel (extended articles)
yang sudah dipublikasikan. Jadi masing-masing Sub-judul tersebut ada pendahuluannya,
metode, hasil dan pembahasan, serta kesimpulan. Judul-judul dari Sub-judul tersebut saling
berkaitan, karena masing-masing merupakan tinjauan dari berbagai aspek terhadap topik besar
yaitu Judul Tesis. Organisasi tesis versi ini diterangkan secara umum pada bagian awal tesis
sebelum bab Pendahuluan.
2.2 Anatomi Bagian-Bagian Tesis
2.2.1

Pendahuluan

Pada bagian Pendahuluan ini paling tidak berisi sub-bab yang menerangkan : latar
belakang dipilihnya topik penelitian, identifikasi masalah (analisis state of the art), perumusan
masalah, dan tujuan penelitian sebagaimana disajikan pada Gambar 2.4.

10

Gambar 2.4 Anatomi Pendahuluan dalam Struktur Tesis


Latar belakang menjelaskan tentang manfaat dan pentingnya topik penelitian yang
akan dilakukan. Dimulai dari uraian adanya masalah yang sedang populer yang perlu
penanganannya. Selanjutnya diuraikan berbagai alternatif cara penyelesaiannya, dimana topik
yang diangkat dalam penelitian ini adalah alternatif yang terbaik dan jawaban untuk
menyelesaikan permasalahan tersebut.
Identifikasi masalah sesungguhnya bertujuan untuk mengetahui secara ilmiah
perkembangan terakhir dari topik penelitian yang digunakan untuk penyelesaian masalah
dalam latar belakang tadi, melalui analisis state of the art. Dari analisis state of the art tentang
topik ini, akan diketahui penelitian-penelitian apa saja yang sudah dikerjakan (kondisi
obyektif, menurut peneliti sebelumnya), dan apa yang belum dikerjakan (menurut peneliti
berikutnya). Kesenjangan antara berbagai kondisi obyektif dan berbagai harapan merupakan
permasalahan-permasalahan (scientific problems). Identifikasi masalah ini didapat dari
penelusuran pustaka dan jurnal ilmiah. Makin banyak referensi jurnal yang didapat dari
penelusuran pustaka, maka makin sahih hasil analisis state of the art.
Pada tahap identifikasi masalah didapat beberapa permasalahan. Perumusan masalah
pada dasarnya adalah pembatasan masalah atau pemilihan masalah yang akan diselesaikan
dalam penelitian nanti. Perumusan masalah dituliskan secara essay dalam paragraf-paragraf
yang merupakan kalimat berita (bukan kalimat tanya).

11

Tujuan penelitian adalah harapan spesifik dan terukur yang akan dicapai dalam
penelitian ini sehubungan dengan permasalahan yang dirumuskan tadi, dan manfaat apa yang
didapatkan dari hasil penelitian tersebut.
Disamping itu pada Bab Pendahuluan juga perlu menjelaskan tentang Kebaruan
(novelty) dari penelitian, orsinilitas serta hipotesis yang diajukan, walaupun secara tersirat
dalam suatu paragraf yang membahas hal tersebut.
2.2.2 Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka pada prinsipnya berisi informasi tentang : (1) dasar-dasar teori dari
penelitian yang dilakukan, mulai bahan kerja, proses / metode pengubahan (unit proses), unit
operasi, faktor-faktor yang berpengaruh pada proses pengubahan atau operasi, sampai pada
metode optimasi yang digunakan; (2) penelitian-penelitian terdahulu yang berhubungan
dengan topik penelitian yang akan dilakukan (dari aspek bahan kerja, proses, metode) tentang
hasil dan perkembangannya secara kronologis, dan dijelaskan secara detail.
Informasi pertama tentunya diperoleh dari studi pustaka dari buku-buku teks (text
books), sedang informasi kedua lebih cenderung kajian state of the art secara mendalam
yang diperoleh dari literature review jurnal-jurnal ilmiah dan buku-buku referensi.
Tinjauan pustaka yang berisi informasi-informasi tersebut diperlukan untuk perumusan
masalah, menyusun konsep penyelesaian masalah penelitian dan juga dipakai sebagai dasar
pembahasan hasil penelitian. Penyusunan Sub-bab dalam Tinjauan Pustaka diusahakan secara
komprehensif, sistematis dan runtut.
2.2.3

Metode Penelitian

Bab ini berisi : alur pikir, tata laksana, tata percobaan (bahan, peralatan, prosedur, cara
pengukuran / analisis) dalam rangka untuk menjawab tujuan penelitian. Pada penelitian
experimental laboratorium, metode penelitian disusun secara runtut sebagai berikut :
2.2.3.1 Ruang Lingkup dan Alur Pikir
Dijelaskan mengenai batas permasalahan atau ranah penelitian yang akan dikaji dan
menyusun alur pikir untuk menyelesaikan masalah atau menjawab tujuan tersebut.
(Contoh menyusun alur pikir suatu penelitian seperti disajikan pada Lampiran B-2)
2.2.3.2 Perancangan Variabel
Variabel penelitian adalah besaran atau nilai suatu obyek penelitian yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dikaji, karena adanya hubungan antar besaran tersebut. Variabel
merupakan konsep dari suatu fenomena yang besarnya bervariasi dan terukur.
Pada Sub-bab ini perlu diuraikan tentang definisi konsep dan definisi operasional
variabel. Definisi konsep variabel adalah pengertian dasar dari variabel yang menggambarkan abstraksi yang singkat dan padat dari sebuah fenomena, sedangkan
definisi operasional variabel adalah menjelaskan ciri-ciri spesifik (yang diungkap
dalam definisi konsep) secara operasional, dalam lingkup obyek yang ditelit dan
hasil-hasilnya terukur. Hasil yang terukur tersebut disebut indikator. Selama masih
ada perbedaan persepsi oleh pembaca tentang variabel yang dikaji (mengenai
pengertian, bagaimana cara pengukurannya, dan ukuran keberhasilan sebagai indikator
terukur), berarti menunjukkan bahwa penjelasan tentang definisi konsep dan definisi
operasional variabel serta indikator keberhasilan belum sesuai dengan yang dimaksud

12

oleh peneliti. (Contoh definisi konsep, definisi operasional variabel dan indikator dapat
dilihat pada Lampiran B-3)
Secara umum ada 3 variabel yang harus dirancang besarannya yaitu : (1) Variabel
terikat/ tergantung (dependent variable); (2) variabel bebas (independent variable);
(3) variabel kendali (variabel tetap). Pengukuran variabel menggunakan skala interval
dan skala rasio. Selanjutnya menyusun Matriks tempuhan (run), yaitu banyaknya run
yang akan dilakukan dalam penelitian ini. (Contoh menyusun Matriks tempuhan (run)
seperti disajikan pada Lampiran B-4).
2.2.3.3 Hasil dan Pembahasan
Hasil penelitian dapat berbentuk : Tabel, grafik, atau histogram yang penyajiannya
harus jelas dan mudah dibaca, dimana menunjukkan hubungan antar variabel yang
diuji. Pada pembahasan harus beragumen yang logis, berdasarkan teori atau hasil
penelitian sebelumnya. Adakah keterkaitan antar variabel-variabel dari setiap grafik
atau aspek yang dibahas. Jelaskan temuan apa yang merupakan kebaruan kaitannya
dengan implikasi teoritis. Bandingkan dengan publikasi yang lain (selaras,
memperkuat atau bertentangan), dan bahas mengapa demikian. Perbanyak sitasi dalam
bab pembahasan ini. Makin banyak sitasi, mengindikasikan bahwa wawasan
pembahasan penulis sangat luas dan pembahasannya mendalam.
2.2.3.4 Kesimpulan
Kesimpulan seyogyanya singkat, padat, dan informatif serta penuh makna, dimana
menjawab permasalahan dan tujuan. Lebih jauh kesimpulan harus dapat menjawab
kebenaran hipotesis yang dikemukakan.
Pada penelitian yang mengandung simulasi atau pemodelan, maka metode penelitian harus
mencakup langkah-langkah : usulan (penyusunan) model, cara memperoleh data (primer
/sekunder), penyusunan algoritma untuk penyelesaian model, dan cara uji model atau uji
validasi model.
Dari Gambar 2.4 dan uraian di atas dapat disimpulkan ada benang merah atau saling
terkait antara : tujuan - metode penelitian / rancangan percobaaan - hasil dan pembahasan kesimpulan - tujuan.
2.3

Anatomi Artikel Ilmiah

Artikel ilmiah merupakan satu dari sekian banyak jenis karya ilmiah. Karya ilmiah
adalah hasil penalaran ilmiah yang penyusunannya berdasarkan metode ilmiah, yang
dituangkan dan dirumuskan secara eksplisit dalam bentuk kegiatan di mana hasilnya dapat
dipertanggung-jawabkan secara logis, jujur, dan obyektif. Artikel ilmiah dapat disusun dari
hasil penelitian baik yang belum dilaporkan maupun yang sudah dilaporkan dalam bentuk
skripsi, tesis, dan disertasi. Hasil penelitian yang akan dipublikasikan dalam jurnal ilmiah
harus disusun dalam bentuk artikel ilmiah.
Jurnal ilmiah adalah sebuah publikasi yang diterbitkan secara berkala oleh suatu
organisasi profesi atau institusi akademik yang memuat artikel-artikel yang merupakan produk
pemikiran ilmiah secara empiris (artikel hasil penelitian) atau secara logis (artikel hasil
pemikiran) dalam bidang ilmu tertentu
Artikel ilmiah sesungguhnya isinya adalah sari dari hasil penelitian, oleh karena itu
cara-cara penulisannyapun berbeda dengan laporan penelitian, tesis, maupun disertasi. Artikel
13

ilmiah harus ditulis secara lugas, singkat, padat, dan komunikatif, oleh karenanya artikel
ilmiah mempunyai anatomi format yang sedikit berbeda. Gambar 2.5 melukiskan anatomi
suatu artikel ilmiah untuk bidang teknik (engineering). Unsur-unsur dalam struktur artikel
ilmiah yang berada dalam tanda kurung artinya tidak harus ada (optional), tetapi unsur-unsur
yang lain wajib ada.

Gambar 2.5 Anatomi Artikel Ilmiah


Pendahuluan pada artikel ilmiah berisi paragraf-paragraf yang menjelaskan secara
singkat tentang : topik yang diangkat dalam artikel tersebut; penelitian sebelumnya yang telah
dilakukan orang yang linear atau berhubungan dengan topik tersebut; permasalahan apa yang
akan dijawab dalam penelitian ini; konsep yang akan digunakan untuk menyelesaikan masalah
(dasar teori); dan tujuan / apa yang akan dikaji dalam artikel ini.
Metode berisi penjelaskan secara singkat tentang : bahan untuk penelitian , peralatan
penelitian (experimental rig), prosedur pengukuran/analisis, cara pengolahan data. Bahanbahan penelitian yang digunakan spesifikasinya harus jelas supaya orang lain kalau akan
menguji atau mengulanginya akan mendapatkan hasil yang sama (reproducible). Contoh
menulis spesifikasi bahan baku dapat dilihat pada Lampiran B-5.
Hasil dan Pembahasan menampilkan secara visual data pengukuran (hubungan antar
variabel) yang sudah diolah dalam bentuk tabel, grafik, atau histogram, selanjutnya
membahasnya sesuai dengan yang diterangkan pada Sub-bab 2.2.3.3.
Kesimpulan berisi jawaban singkat atas tujuan atau permasalahan yang diangkat dari
judul artikel ilmiah tersebut, berdasarkan kajian pada bab Hasil dan Pembahasan.
Daftar Pustaka atau lebih tepatnya Daftar Acuan (references list) adalah senarai
sumber informasi (berupa artikel ilmiah yang terpublikasi dalam jurnal, artikel ilmiah yang
terpublikasi dalam prosiding, text book, buku-buku referensi) yang diacu atau disitasi (citation
14

in text) oleh artikel yang bersangkutan. Apa yang disitasi dalam teks sumbernya harus ada
dalam daftar acuan, sebaliknya sumber yang ada dalam daftar acuan harus digunakan untuk
sitasi dalam teks. Apabila antara sitasi dan daftar acuan tidak sama atau terdapat perbedaan,
maka hal tersebut mengindikasikan awal adanya plagiasi.
Ucapan terima kasih (acknowledgement) diberikan kepada mereka yang berkontribusi
pada tahap penelitian dan/atau penulisan artikel ilmiah, tetapi bukan sebagai pelaku penelitian
(research members) / penulisan. Sebagai contoh, ucapan terima kasih diberikan kepada :
sponsor atau penyandang dana penelitian, pemberi bahan khusus penelitian, pemilik instrumen
khusus penelitian, konsultan penelitian yang mempunyai otoritas ilmiah, dsb.

15

III.
3.1

PROSES PENELITIAN

Usulan Penelitian

Rencana penelitian yang akan dilakukan tercermin pada proposal atau usulan
penelitian. Garis besar proposal penelitian seperti disajikan pada Gambar 3.1., sedangkan
uraian masing-masing Bab Pendahuluan, Tinjauan Pustaka dan Metode Penelitian sama
sebagaimana yang diterangkan pada Sub-bab 2.2.1, 2.2.2., dan 2.2.3. Anatomi Metode
Penelitian dilihat pada Lampiran B-1. Proposal seyogyanya sekalian ditulis secara cermat dan
lengkap karena proposal tersebut sesungguhnya adalah calon draft tesis yang belum ada Hasil
dan Pembahasan, serta Kesimpulan.
Tata cara pengajuan proposal penelitian sampai siap uji alurnya seperti terlihat pada
Gambar 3.2.

Gambar 3.1 Out line Proposal Penelitian

16

Gambar 3.2

Alur Ujian Proposal, Tesis, dan Disertasi

17

3.2 Pelaksanaan Penelitian


Penelitian dilakukan di laboratorium dilingkungan Undip (Laboratorium Teknik
Kimia, Laboratorium Terpadu, dll) atau diluar Undip dengan persetujuan Ketua Jurusan /
Ketua Program dan Pembimbing Penelitian. Izin ini dapat diberikan dengan pertimbangan :
fasilitas peralatan penelitian atau instrumen analisis yang dibutuhkan di Undip tidak ada,
sedangkan fasilitas penelitian diluar lebih bagus dan akurat, atau pertimbangan lain misalnya
keterbatasan waktu dari peneliti. Untuk efisiensi, efektivitas, dan hasil penelitian yang
optimal, seyogyanya Pembimbing mengkoordinasikan penelitian dengan topik yang linier
dibawah bimbingannya (penelitian S1, S2, dan S3) sebagai kegiatan terpadu. Pembimbing
membagi tugas kepada masing-masing bimbingannya sesuai dengan ranah penelitiannya
sehingga hasilnya sangat berguna karena dapat menunjang satu dengan lainnya. Pembimbing
wajib mengadakan meeting dengan para bimbingannya untuk tujuan : (1) mengetahui
perkembangan penelitian bimbingannya (dari progress report); (2) mengatasi permasalahan
yang mungkin timbul; (3) sharing pengetahuan dari masing-masing bimbingannya.
3.3 Pelaporan dan Penulisan Artikel
Pelaporan adalah kegiatan penulisan hasil penelitian dengan menggunakan kaidahkaidah ilmiah sehingga memenuhi persyaratan sebagai tulisan Ilmiah, yang telah diuji dan
disahkan, yang selanjutnya didokumentasikan sebagai project report (hasil penelitian S1),
Tesis (hasil penelitian S2), dan Disertasi (hasil penelitian S3).
Paradigma baru menyatakan bahwa suatu penelitian dinyatakan selesai bukan setelah berhasil
membuat laporan penelitian tetapi setelah berhasil mempublikasikan penelitian tersebut dalam
jurnal ilmiah. Oleh karenanya laporan penelitian tersebut harus ditulis kembali dalam bentuk
artikel ilmiah untuk dipublikasikan.
3.4 Publikasi Ilmiah
Hasil penelitian akan memasuki ranah sains sesungguhnya hanya setelah hasil tersebut
disajikan kepada publik (publikasi) dalam bentuk yang kesahihannya dapat dinilai dan
dievaluasi secara bebas. Proses publikasi ini dilakukan dengan cara menulis hasil penelitian
tersebut ke dalam bentuk artikel ilmiah dan mengirimkannya ke jurnal ilmiah. Selanjutnya
naskah artikel itu akan dievaluasi oleh reviewer secara cermat dan teliti sehingga apa yang
disajikan pada tulisan tersebut tidak akan menyesatkan publik. Sarana untuk publikasi suatu
artikel ilmiah baik berupa kajian literatur (overview) maupun hasil suatu penelitian adalah
jurnal ilmiah (minimal Jurnal Nasional Terakreditasi, Jurnal Internasional bereputasi),
Prosiding Seminar Nasional/Internasional, dan Buku-buku ber ISBN (Buku Referensi,
Monograf, Book Chapters). Dari awal pertama publikasi jurnal pada tahun 1665 sampai
sekarang, fungsi publikasi tidak banyak berubah, yaitu sebagai media untuk: registrasi
(pendaftaran atau registration); disseminasi (penyebarluasan atau dissemination); sertifikasi
(certification) hasil-hasil penelitian; dan pengarsipan (archive).
3.5 Etika Penelitian
Etika penelitian merupakan norma dasar dalam melakukan penelitian yang
mengutamakan, moral, integritas ilmiah, dan kejujuran bagi peneliti. Moral diartikan mampu
18

membedakan perilaku mana yang baik dan mana yang buruk. Integritas ilmiah dimaksud
menjunjung tinggi kaidah, hakekat dan kebenaran ilmiah, sehingga tidak mengorbankannya
demi kepentingan apapun. Kejujuran mengandung arti bahwa apa yang dilakukan peneliti
sesuai dengan kondisi obyektif sesungguhnya, dan tidak melakukan hal-hal yang tidak
sepatutnya dilakukan dalam penelitian (misconduct) mulai dari pengusulan, percobaan,
penulisan, sampai publikasi hasil, sebaliknya menjunjung tinggi scientific conduct.
Praktek malalaku atau misconduct meliputi: fabrikasi, falsifikasi, plagiarisme, self
plagiarisme, kepengarangan, konflik kepentingan, publikasi ganda
FABRIKASI (perekaan, fabrication)
Merekayasa data Tabel, Gambar, Grafik, supaya hasilnya lebih bagus.
FALSIFIKASI (pemalsuan data, falsification)
- Memanipulasi bahan, peralatan, proses penelitian
- Mengubah, mengganti, menambah, atau menghilangkan data
PLAGIARISME adalah perbuatan secara sengaja atau tidak sengaja dalam
memperoleh kredit atau nilai untuk suatu karya ilmiah, dengan mengutip sebagian atau
seluruh karya dan/ atau karya ilmiah fihak lain yg diakui sebagai karya ilmiahnya,
tanpa menyatakan sumber secara tepat dan memadai.
Self plagiarism adalah perbuatan secara sengaja atau tidak sengaja dalam memperoleh
kredit atau nilai untuk suatu karya ilmiah, dengan mengutip sebagian atau seluruh
karya ilmiah sendiri, yang dikemas seolah menjadi karya ilmiah baru, dan
dipublikasikan pada media yg berbeda dengan media publikasi sebelumnya.
AUTHORSHIP (kepengarangan)
Contoh ketentuan yang dilanggar pada masalah kepengarangan ini diantaranya :
- Mencantumkan nama sebagai penulis utama, yang sesungguhnya tidak berhak
- Mencantumkan seseorang sebagai penulis tetapi ybs tidak terlibat dalam penelitian
atau tidak ada kontribusinya pada artikel tersebut.
- Menyertakan seseorang sebagai penulis kehormatan
- Menyertakan seseorang sebagai penulis tetapi tidak memahami substansi artikel,
karena diluar bidang keahliannya..
- Mengubah urutan nama penulis untuk tujuan tertentu (tidak berdasar kontribusi)
- Menghilangkan nama penulis yg seharusnya berhak.
KONFLIK KEPENTINGAN (conflict of interest)
Melakukan penelitian yang hasilnya tidak obyektif, karena adanya pengaruh dan
kepentingan pihak lain seperti : Penelitian pesanan yang hasilnya di dikte oleh pihak
lain sehingga ada intervensi, atau dana penelitian dari sumber (penyandang dana) yang
mengikat.
PUBLIKASI GANDA (simultaneous submission)
Melakukan manuscript submision, dengan artikel yang sama dipublikasikan pada dua
atau lebih jurnal atau sarana publikasi lain, secara bersamaan (serentak). Bila
terpublikasi semua, akan menurunkan kredibilitas penerbit. Disamping itu akan rawan
terjadi sengketa antar penerbit yang mempublikasikan.
Misconduct ini harus dihindari oleh para peneliti, sehingga hasil karya ilmiahnya akan bebas
dari plagiarisme dan pelanggaran kode etik penelitian.

19

BAGIAN KEDUA : FORMAT TESIS

IV. ORGANISASI FORMAT TESIS


Format tesis terdiri dari tiga bagian yaitu Halaman Awal, Isi (Teks), Daftar Pustaka,
dan Lampiran. Susunan bagian-bagian Tesis, status dan contohnya seperti tersusun pada Tabel
4.1.
Tabel 4.1. Susunan bagian-bagian dalam tesis
H AL

STATUS

CONTOH /
CATATAN
LAMPIRAN
Tanpa halaman
B-1
Halaman dengan angka
B-2

Halaman kosong
Halaman Judul
Lembar Penganugerahan Tesis

wajib
wajib

Pengesahan Pembimbing

wajib

B-3

Lembar Pernyataan

wajib

B-4

Lembar dedikasi

tidak wajib

B-5

Prakata (ucapan terima kasih)

tidak wajib

B-6

Abstrak (dalam bahasa Indonesia)

wajib

B-7

Abstract (dalam bahasa Inggris)

wajib

B-8

Daftar Isi

wajib

B-9

Daftar Tabel

wajib

B-10

Daftar Gambar

wajib

B-11

Daftar Simbol / singkatan / notasi

wajib

B-12

wajib (jika ada)

B-13

Teks

wajib

Daftar Pustaka /Acuan

wajib

Daftar Lampiran

Romawi kecil
Halaman dengan angka
Romawi kecil
Halaman dengan angka
Romawi kecil
Halaman dengan angka
Romawi kecil
Halaman dengan angka
Romawi kecil
Halaman dengan angka
Romawi kecil
Halaman dengan angka
Romawi kecil
Halaman dengan angka
Romawi kecil
Halaman dengan angka
Romawi kecil
Halaman dengan angka
Romawi kecil
Halaman dengan angka
Romawi kecil
Halaman dengan angka
Romawi kecil
Menggunakan angka
Arab
Menggunakan angka
Arab lanjutan dari Teks

20

Lampiran
4.1

tidak wajib

Menggunakan angka
Arab lanjutan dari Teks

Halaman Judul (Title Page)


Halaman ini harus memuat informasi berikut :
- Logo Undip
- Judul Tesis
- Nama mahasiswa dan NIM sebagaimana tertera pada kartu mahasiswa
- Statement award
- Nama Jurusan/Program Studi dan Fakultas di mana mahasiswa terdaftar
- Nama Universitas
- Bulan dan tahun (jilidan tesis diserahkan kepada institusi)(lihat Lampiran B-1)

4.2

Lembar Penganugerahan (Statement of Award for the Thesis)


Pernyataan ini berisi tujuan dan penghargaan atas submission dari tesis, ditulis pada
halaman judul. Contoh pernyataan dari berbagai tujuan dan jenjang penghargaan disajikan
pada Lampiran B-2.
4.3

Lembar pengesahan Pembimbing / Supervisor


Tesis yang siap diujikan, harus memenuhi syarat dan kualitas yang dibuktikan dari
persetujuan para pembimbing berupa pernyataan dan tandatangan (Supervisors Declaration).
Contoh lembar pengesahan Pembimbing ini sebagaimana terlihat pada Lampiran B-3.
4.4

Halaman Pernyataan
Halaman ini berisi pernyataan dari mahasiswa tentang orisinalitas dari tesis atau
disertasi dan mengandung pengakuan penulis bahwa karya tersebut bebas dari plagiasi.
Pernyataan ini harus ditandatangani oleh mahasiswa. Lembar pernyataan ini tersaji pada
Lampiran B-4.
4.5

Halaman persembahan / pengabdian (Dedication Page) (optional)


Persembahan kepada orang dekat yang dicintai harus ditulis secara singkat tidak lebih
dari satu paragraf, dan harus tidak berisi, nomor, grafik atau photo. (Lampiran B-5)
4.6

Prakata / Ucapan terima kasih (Acknowledgement) (optional)


Halaman ini berisi Prakata ucapan terima kasih kepada individu atau institusi yang
mempunyai kontribusi besar dalam penelitian maupun penyusunan tesis atau disertasi.
Seyogyanya prakata ini tidak lebih dari 1 halaman. (Lampiran B-6)
4.7

Abstrak / Abstract
Abstrak ditulis dalam dua bahasa. Untuk tesis / disertasi yang ditulis dalam bahasa
Indonesia, abstrak ditulis dalam bahasa Indonesia dan diikuti oleh terjemahannya dalam
bahasa Inggris. Jika tesis / disertasi ditulis dalam bahasa Inggris, maka abstraknya ditulis
dalam bahasa Inggris, kemudian diikuti terjemahannya dalam bahasa Indonesia. Abstrak
seyogyanya singkat, ditulis dalam 1 paragraf dan tidak lebih dari 300 kata. Abstrak ditulis
dalam 1 spasi. (Lampiran B-7 dan B-8)
4.8

Daftar Isi (Table of contens)


21

Berisi gambaran menyeluruh tentang organisasi tesis / disertasi secara runtut yang
tertuang dalam Bab-bab dan Sub-babnya, serta informasi halamannya. (Lampiran B-9)
4.9

Daftar Tabel (List of Tables)


Halaman ini berisi daftar seluruh Tabel yang ada di dalam tesis / disertasi. Nomer Tabel
disusun sesuai dengan Bab-babnya seperti terlihat pada Lampiran B-10.
4.10

Daftar Gambar (List of Figures)


Yang termasuk gambar dalam tesis / disertasi meliputi : diagram, fotograf, grafik, peta,
yang semuanya disusun seperti pada penyusunan Daftar Tabel. (Lampiran B-11)
4.11

Daftar Simbol /Singkatan (List of Symbols/Abbreviations)


Semua simbol, singkatan, notasi atau terminologi yang terdapat pada teks tesis /
disertasi harus di daftar pada halaman ini, dan disusun sesuai dengan urutan (Lampiran B-12):
Roman letters
alphabetical order
Greek letters
alphabetical order
Superscripts
alphabetical order
Subscripts
alphabetical order
4.12

Daftar lampiran (List of Appendices)


Seluruh Lampiran harus di tuliskan dalam daftar pada halaman ini (contoh dapat dilihat
pada Lampiran 13).
4.13

Bagian Teks
Tesis dibagi ke dalam bab-bab. Bab baru harus di mulai pada halaman baru. Suatu
Bab dibagi menjadi beberapa sub-bab, yang harus diberi judul dan nomer. Teks ditulis dalam
paragraf-paragraf, dan hindarilah isi paragraf yang terlalu panjang. Setiap paragraf
menerangkan subyek atau pembicaraan (issue), dan antara paragraf berurutan harus
bersinambung.
Teks harus mengandung (baik tersurat maupun tersirat): latar belakang penelitian,
identifikasi masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, dasar teori tentang
topik penelitian, bahan, peralatan, metode yang digunakan untuk menjawab permasalahan,
hasil dan pembahasan, serta kesimpulan.
4.13.1 Sitasi dalam Teks (Citation in the Text)
Sitasi adalah bentuk ucapan terima kasih atau pengakuan secara formal atas
pengambilan data, informasi, atau gagasan dari karya orang lain baik yang tidak/belum
maupun yang telah dipublikasikan, dengan cara menuliskan sumber asalnya pada karya atau
tulisannya. Sitasi dalam teks (Citation in the Text) harus ditulis sesuai dengan aturan baku
seperti diterangkan pada bab IV.
4.13.2 Kutipan dalam Teks (Quotation in the Text)
Kutipan dalam teks harus ditulis dalam suatu paragraf yang terpisah. Jika kutipan
dalam bahasa yang berbeda, maka harus ditulis dalam huruf miring (italic). Di bawah paragraf
kutipan berilah sitasi dari sumber mana kutipan tersebut.

22

4.13.3 Tabel dalam Teks (Table in the Text)


Semua tabel harus dinomori dengan menggunakan angka Arab. Judul Tabel
seyogyanya ditempatkan pada bagian atas tabel. Jika judul tabel cukup memerlukan satu baris
maka seyogyanya penulisannya secara simetris tengah (centred), jika lebih dari satu baris
maka penulisannya adalah rata kiri (align to the left). Tabel dinomori sesuai dengan Bab
dimana tabel tersebut berada. Contoh, Tabel 4.2 adalah tabel kedua dalam Bab 4. Tabel tidak
boleh lepas dari teks artinya suatu tabel harus disebut pada teks. Suatu tabel seyogyanya
diletakkan sesudah teks yang pertama kali menyebut tabel tersebut. Seluruh tabel harus
didaftar di dalam halaman daftar tabel (List of Tables). Format tabel hanya terdiri 3 garis
horizontal, yaitu 2 garis horizontal (isi tabel) dan 1 garis horizontal sebagai penutup. Lebar
tabel harus penuh dari batas margin kiri sampai margin kanan, walaupun tabelnya kecil atau
sederhana. (lihat Lampiran B-14).
4.13.4 Gambar dalam Teks (Figures in the Text)
Yang digolongkan sebagai figures meliputi : diagram (chart), grafik, gambar, peta,
fotografi. Semua figure tampilannya harus jelas dan bagus kualitasnya. Figure harus dibuat
dalam file JPEG atau TIFF (Tag Image File Format). Figure ditampilkan tanpa garis bingkai.
Semua figure harus dinomori dengan menggunakan angka Arab. Judul figure seyogyanya
ditempatkan pada bagian bawah figure. Jika judul figure cukup memerlukan satu baris maka
seyogyanya penulisannya secara simetris tengah (centred), jika lebih dari satu baris maka
penulisannya adalah rata kiri (align to the left). Figure dinomori sesuai dengan Bab dimana
figure tersebut berada. Contoh, Figure 5.4 adalah figure keempat dalam Bab 5. Figure tidak
boleh lepas dari teks artinya suatu figure harus disebut pada teks. Suatu figure seyogyanya
diletakkan sesudah teks yang pertama kali menyebut figure tersebut. Dalam satu halaman
paling banyak hanya memuat dua figure.. Seluruh figure harus didaftar di dalam halaman
daftar figure (List of Figures)(Lampiran B-15).
4.13.5 Rumus-rumus dalam Teks (Formulas in the Text)
Rumus-rumus matematik (persamaan) di dalam teks diketik menggunakan editor
equation, dan diberi nomor dengan angka Arab dalam tanda kurung, diletakkan pada tepat
pada margin kanan. Rumus dinomori sesuai dengan Bab dimana rumus tersebut berada.
Contoh, nomor rumus atau persamaan (2 - 4) artinya rumus urutan keempat berada dalam Bab
2. (Lampiran B-16)
4.14

Daftar Pustaka (References)


Acuan (References) adalah sumber yang dapat menjelaskan secara lengkap tentang halhal yang disajikan dalam tesis. Daftar seluruh acuan disajikan pada bagian akhir teks, dan
disusun dengan menggunakan salah satu metode yang dibahas dalam Bab VI.
4.15

Lampiran (Appendices)
Lampiran adalah bahan pelengkap yang mungkin diperlukan oleh teks atau tesis (tidak
harus ada), yang diberi nama Lampiran A, Lampiran B, dan seterusnya, tergantung pada jenis
dan jumlah yang diperlukan. Bahan pelengkap yang disajikan pada lampiran dapat berupa:
foto-foto penelitian, program komputer, prosedur analisis, data mentah pengukuran, contoh
perhitungan/pengolahan data, peta, dan lain-lain
23

V.

BAHASA, UKURAN, DAN FORMAT TESIS

5.1

Bahasa
Tesis ditulis dalam bahasa Indonesia atau bahasa Inggris. Bila Tesis ditulis dalam
bahasa Indonesia maka harus menggunakan bahasa tulis, bahasa Indonesia yang baku (baik
dan benar) menurut Pedoman Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan (EYD). Hindari
menggunakan bahasa lisan (sehari-hari). Jangan memulai kalimat dengan kata sambung : dan,
sedangkan, namun, karena, tetapi, dst)
5.2

Kertas dan Ukuran


Kertas yang digunakan HVS 80 gram ukuran A4 (210 x 297 mm)

5.3

Margin
Semua halaman di set dengan margin yang sama. Margin kiri 3,5 cm (untuk keperluan
penjilidan), sedangkan margin atas, kanan dan bawah adalah sama 2,5 cm

5.4

Penomoran halaman
Setiap halaman harus diberi nomor secara berurutan. Nomor halaman diletakkan pada
bagian sudut kanan bawah pada posisi 1,25 cm dari sudut bawah, dan 2,5 cm dari sudut
kanan. Penomoran halaman ditetapkan sebagai berikut:
(i)
Halaman awal tesis, dimulai dari halaman judul penomoran
menggunakan nomor Romawi kecil (i, ii, iii, iv dan seterusnya), sedangkan mulai Bab 1 seterusnya menggunakan nomor Arab (1, 2, 3 dst)
(ii)
Halaman pertama i adalah halaman judul yang tidak tercetak.
(iii)
Demikian juga halaman pertama pada setiap Bab tidak dicetak

5.5

Penomoran Bab dan Sub-bab (Numbering the Chapters and Sub-sections)


Semua Bab dan Sub diberi nomor menggunakan nomor Arab, misal Bab 1, Bab 2,
Bab 3 dan seterusnya. Sub Bab dinomori sesuai nomor Bab dan disusun menurut
tingkatannya, dengan ketentuan maksimal 4 tingkatan
4
Tingkat pertama atau first level (Judul dari Bab)
4.1
Tingkat kedua atau second level (Judul dari sub-Bab)
4.1.1 Tingkat ketiga atau third level (Judul dari Sub-sub- Bab)
4.1.1.1 Tingkat keempat atau fourth level (Judul dari Sub-sub-sub Bab)
Jika panjang judul atau Sub-Judul melebihi satu baris, maka baris dengan spasi yang
sama digunakan. Jika level sub-Bab lebih dari empat, maka digunakan label
menggunakan huruf. Jika tesis dibagi menjadi bagian-bagian, maka perlu lembaran
untuk memisahkan antar bagian tersebut. Lembaran-lembaran pemisahan dicetak
dengan huruf kapital, misalnya BAGIAN 1, BAGIAN 2, BAGIAN 3, dan seterusnya.

24

5.6

Pengetikan (typing )
Tesis diketik dengan menggunakan word atau text processor, dengan format pengetikan
rata kiri-kanan (justified). Seluruh bagian tesis harus menggunakan jenis huruf yang
sama. Ukuran huruf tidak boleh kurang dari 0,2 cm untuk huruf kapital dan 0,15 untuk
huruf kecil. Jika menggunakan Microsoft Word, maka harus menggunakan Times New
Roman dengan font size 12 atau lebih besar. Jarak pengetikan antar baris menggunakan
1,5 spasi (line spacing). Teks dicetak 2 muka (bolak-balik).
Judul dari Bab diketik dengan menggunakan huruf kapital dan simetris tengah dan
ditebalkan (bold). Bab baru harus dimulai pada halaman baru (pada halaman gasal).
Halaman genap yang kosong harus dituliskan ditengah halaman tersebut kalimat :
Halaman ini sengaja dikosongkan. Sub-Bab harus diberi judul. Judul-judul harus
diketik menggunakan huruf tebal (bold), dan tidak boleh diberi garis bawah (under
line). Awal setiap kata dalam judul diketik dengan huruf kapital, sedangkan pada Subsub-bab hanya awal kata pertama saja yang diketik dengan huruf kapital. Kata asing
atau latin diketik dengan huruf miring (italic). Senyawa-senyawa kimia diketik dengan
menggunakan huruf kecil, kecuali senyawa kimia diawal kalimat huruf pertama diketik
dengan huruf besar. Senyawa kimia yang ada singkatannya diketik dengan huruf
kapital. Contoh : polyethylen glicol, hidrogen peroksida, kalium karbonat, EDTA,
PVA, PEG, dll.

5.7

Spasi dan format (Spacing and Format )


Berikut ini pedoman yang perlu dicermati :
(i)
Spasi antara margin atas dan nomor Bab adalah 2,5 cm
(ii) Antara nomor Bab dan Judul, antara judul dan baris pertama teks adalah 4 spasi
(iii) Spasi antara baris terakhir teks dengan judul Sub-Bab adalah 4 spasi
(iv) Spasi antara Judul Sub-Bab dan baris pertama dari teks adalah 2 spasi
(v) Spasi antara paragraf adalah 2 spasi
(vi) Nomor dan Judul Sub-Bab adalah bersekutu dengan margin kiri
(vii) Baris pertama paragraf adalah 1,27 cm (0,5 inch) dari margin kiri
(viii) Paragraf baru sebaiknya tidak mulai pada baris terakhir suatu halaman
(ix) Spasi antara baris akhir suatu teks dan Tabel, Gambart, ilustrasi adalah 2 spasi
(x) Spasi setelah full stop adalah 2 character spacing
(xi) Spasi setelah koma ( , ) sebaiknya 1 character spacing.
(Lihat Lampiran B-17 dan B-18)

5.8

Batas maksimum halaman (Maximum Limits)


Jumlah maksimum halaman masing-masing adalah sebagai berikut : (sudah termasuk
lampiran, Tabel, Gambar dan Ilustrasi)
Skripsi / under graduate project report : 100 halaman
Tesis magister
: 250 halaman
Disertasi doktor
: 350 halaman

5.9

Penjilidan (Binding)

25

Tesis dijilid sementara untuk keperluan ujian, dan dijilid permanen dengan hard cover
pada saat final submission. Format dan tulisan cover depan dan cover samping seperti
disajikan pada Lampiran B-1 dan Lampiran B- 19.

VI.
6.1

MODEL PENGACUAN (Reference style)

Pendahuluan

Informasi lanjut secara detail berhubungan dengan apa yang telah di sitasi dalam teks
dapat dibaca dari sumber (acuan) pada daftar acuan (List of References) yang diletakkan pada
akhir dari tesis. Daftar acuan tersebut disusun baik secara alfabet (Havard System) atau secara
numerik (Number System atau van Couver System). Model yang dipilih harus diterapkan
secara konsisten pada seluruh bagian tesis. Jumlah sitasi dalam teks (citation in text) harus
sama dengan jumlah acuan dalam daftar acuan (List of References). Tidak boleh terjadi sitasi
dalam teks sumbernya tidak tercantum dalam daftar acuan, atau sebaliknya ada sumber dalam
daftar acuan tetapi tidak ada pada sitasi dalam teks.
6.2

Sistem Pengarang dan Tahun Publikasi (Author and Year System)


Sistem ini juga disebut Sistem Havard merupakan sistem pengacuan (sitasi) dalam teks

6.2.1

Mensitasi dalam teks (Citing in the Text)

Sitasi dalam teks harus menyebutkan nama pengarang dan tahun publikasi, seperti,
contoh berikut :
a. Jika nama pengarang ditulis sebagai bagian dari kalimat, tahun publikasi ditulis
dalam tanda kurung.
Works by Yao (1993) have shown that in order to maintain the behavioural link
between the offsprings and their parents, the use of crossover operator should be
avoided.
b. Jika nama pengarang tidak ditulis sebagai bagian dari kalimat, maka keduanya
nama dan tahun publikasi ditulis dalam tanda kurung.
In order to maintain the behavioural link between the offsprings and their parents,
the use of crossover operator should be avoided (Yao, 1993).
c. Jika ada dua pengarang dari artikel yang di sitasi, maka kedua nama tersebut harus
ditulis

26

In designing the model for non-linear system, the parsimonious principle


(Soderstrom and Stoica, 1989) is critical because a non-linear model involves an
excessive number of parameters.
Syu and Chang (1999) successfully used neural networks to adaptively control
Penicillin acylase fermentation.
d. Jika terdapat lebih dari dua pengarang, gunakan et al. setelah nama pengarang
pertama.
The algorithm can be calculated by applying Gram-Schmidt procedures as
described by Korenberg et al. (1988).
e. Jika lebih dari satu bahan acuan oleh pengarang yang sama dalam tahun yang sama
disitasi, maka untuk membedakannya tambahkan huruf kecil alfabet (a, b, c, dan
seterusnya)
Some of the basic principles widely used by many researchers are Lagrange-Euler
(LE) equations (Uicker, 1965; Bejczy and Paul, 1981), Newton-Euler (NE)
equations (Luh et al., 1980a) and dAlembert (G-D) equations (Lee et al., 1983).
Luh et al. (1980b) presented an example of an acceleration control of robot arm/
manipulator.
f. Pengacuan silang seyogyanyua tidak diijinkan dalam tesis. Hanya sumber primer
saja yang diperbolehkan.
g. Dalam hal sumber primer tidak didapatkan artikelnya (not available), sedangkan
statement yang penting ini hanya diperoleh dari sumber sekunder yang didapat
artikelnya, maka cara mensitasinya adalah dengan cara menambahkan kredit
kepada penulis primer.
Contoh : Misalkan kita membaca artikel Foust tahun 2010 yang mensitasi artikel
sebelumnya oleh Brown tahun 1980. Kita inginnya mensitasi dari sumber primer (asli) yaitu
gagasan Brown tersebut, namun tidak bisa mendapatkan artikelnya, sehingga tidak mungkin
mencantumkan sumber artikel Brown tadi dalam daftar acuan. Dalam daftar acuan hanya
artikel Smith saja yang bisa dicantumkan. Dalam hal ini cara mensitasinya adalah sebagai
berikut :
Browns study (as cited in Foust, 2010) found that
6.2.2

Daftar Acuan (List of References)

Semua acuan untuk sitasi harus disajikan dalam daftar acuan (List of References)
setelah bab yang terakhir. Daftar acuan ini disusun secara alfabetis. Jika lebih dari satu bahan
publikasi oleh pengarang yang sama di sitasi, maka bahan ini harus disitasi secara kronologis.
Sebagai contoh, artikel ditulis oleh Scholfield yang dipublikasikan pada tahun 1964 harus
27

ditulis sebelum artikelnya yang dipublikasikan pada tahun 1967. Dalam menuliskan suatu
artikel sumber pada daftar acuan, nama seluruh penulis (lebih dari dua penulis) harus
dituliskan semua, tidak boleh ditulis et al. atau dkk. , untuk menghargai semua penulis. Dalam
daftar pustaka tidak diijinkan menulis Anonim.
6.2.3 Cara penulisan nama pengarang dalam daftar acuan
Pada umumnya nama-nama pengarang ditulis menggunakan nama marga (surname)
diikuti oleh initialnya. Berikut ini adalah contoh dari model penulisan sesuai dengan nama
pengarang :
(i) Pengarang tunggal dan pengarang jamak (Single and multiple authors)
Contoh (pengarang tunggal) :
Veres, S. M. (1990). Structure Selection of Stochastic Dynamic Systems. New
York: Gordon and Breach Science Publishers.
Contoh (dua pengarang atau lebih):
Soderstrom, T., and Stoica, P. (1989). System Identification. United Kingdom:
Prentice Hall International Ltd.
Luh, J. Y. S., Walker, M. W., and Paul, R. P. (1980b). Resolved-Acceleration
Control of Mechanical Manipulators. IEEE Trans. Automatic Control . 25(3):
468-474.
(ii) Penyunting (Editor)
Contoh :
Martin, A. M. ed. (1991). Peat as an Agent in Biological Degradation of Waste.
London: Elsevier
Lees, R. H. and Thomas T. R. eds. (1974). Chemical Nomenclature Usage.
Chichester: Ellis Horwood.
(iii) Corporate author/editor
Contoh :
Engineers Joint Council (1969). Thesaurus of Engineering and Scientific Terms .
New York: Engineers Joint Council.
6.2.4

Cara penulisan dalam daftar acuan berbagai macam publikasi

Seringkali, berbagai jenis bahan-bahan publikasi di sitasi dalam tesis.


Cara penulisan pada publikasi yang disitasi dalam List of References sebagai berikut :
(i) Buku
Author (Year). Title. Edition (if not the first). Placed published: Publisher.

28

Contoh :
Theusen, G. J. and Fabrycky, W. J. (1984). Engineering Economy. 6th ed.
Englewood Cliffs, N. J.: Prentice-Hall.
(ii) Artikel dalam buku (Article in a book)
Author of the article (Year). Title of the article. In: Author of the book. Title of the
book. Place published: Publisher. page.
Contoh :
Hussein, S. B., Jamaluddin, H., Mailah, M. and Zalzala, A. M. S. (2000). An
Evolutionary Neural Network Controller for Intelligent Active Force Control.
In: Parmee, I. C. ed. Evolutionary Design and Manufacturing. London:
Springer-Verlag. 351 362.
(iii) Artikel pada jurnal (Journal articles)
Author (Year). Title of the article. Title of the Journal. Volume (Number): page.
Contoh :
Demetriades, K. and McClements, D.J. (2000). Influence of sodium dodecyl
sulfate on the physicochemical properties of whey protein-stabilized emulsions.
Colloids and Surf. A. 161(2): 391-400.
(iv) Artikel pada Seminar/konferensi (Conference articles)
Author (Year). Title of the article. Name of the conference. Date of the
conference. Place published: Publisher, page.
Contoh :
Sheta, A. F. and De Jong, K. (1996). Parameter Estimation of Nonlinear
Systems in Noisy Environments Using Genetic Algorithms. Proceedings of the
1996 IEEE International Symposium on Intelligent Control. September 15-18.
Dearborn, Michigan: IEEE, 360 - 365.
(v)

Thesis
Author. (Year). Title of the thesis. Institution: Thesis award.
Contoh :
Jimeno, N. (1987). Effect of Demulsifiers on the Separation of Water-in-Oil
Emulsions. Swiss Federal Institute of Technology Zurich: Ph.D. Thesis.

(vi)

Paten (Patent )
Owners name (Year). Title of the patent . (patent number).
29

Contoh :
Lindgren, E. A. (1960). Screen Room Air Inlet and Wave Guard. (U.S. Patent
2, 925, 457).
Katalog komersial (Commercial catalogue)

(vii)

Name of distributor (Year). Title. Place published: Note.


Contoh :
Howick Partitioning Ltd. (1984). Howick: Partitioning in Business. Redhill
(U.K.): Trade Brochure.
(viii)

Bahan-bahan yang tidak dipublikasikan (Unpublished materials)


Name (Year). Title. Place/Institution. unpublished.
unpublished harus ditulis pada akhir.

6.3

Sistem Penomoran (Number System)

Sistem ini juga disebut Sistem van Couver merupakan sistem pengacuan (sitasi) dalam
teks. Semua acuan (sitasi) di dalam teks harus dibubuhkan angka dengan menggunakan angka
Arab. Dimulai dari sitasi pertama dengan angka referensi 1, sitasi kedua dengan angka 2 dan
seterusnya. Salah satu dari cara berikut dapat dipakai untuk pedoman mensitasi :
(i) Jika nama pengarang ditulis sebagai bagian dari kalimat, maka angka referensi
harus disisipkan dalam tanda kurung (
) atau [ ] atau superscript setelah
nama pengarang. Sebagai contoh :
Genetic algorithm was introduced by Holland [1] and was extensively explored by
Goldberg [2].
atau
Genetic algorithm was introduced by Holland1 and was extensively explored by
Goldberg2 .
(ii) Jika nama pengarang bukan bagian dari kalimat, maka maka angka referensi
harus disisipkan pada tempat yang sesuai.; Sebagai contoh :
Recently, evolutionary programming has been applied to various optimization
problems [1] and it offers many advantages such as having global search
characteristics.
6.4

Referensi dari Internet

30

Meskipun internet menyediakan sejumlah besar sumber referensi, tetapi informasi dari
internet tidak permanen dan selalu di perbarui (up-dated) secara periodik. Jadi informasi dari
internet adalah digolongkan sumber referensi yang tidak dapat diandalkan (unreliable).
Internet seyogyanya hanya digunakan untuk menolong melacak sumber utama referensi.
6.5

Konsistensi dalam pengacuan

Dalam menulis sitasi harus konsisten dari segi : metode, tata tulis dan bahasa. Contoh
penulisan sitasi secara konsisten dan yang tidak konsisten dapat dilihat pada Tabel 6.1.
Tabel 6.1 Konsistensi Penulisan Sitasi
Aspek
Metode

Konsisten
Sistem Harvard semua, daftar
acuan urutannya berdasarkan
alfabet
atau

Tata tulis /
bahasa

Tidak konsisten

Keterangan

Sistem Harvard tetapi masih


ada penomoran di citation in
text nya

Metode
pengacuan harus
memilih salah
satu saja, dan
penulisan sumber
di daftar acuan
harus benar

atau

Sistem van Couver semua,


daftar acuan urutannya
berdasarkan nomor acuan

Sistem van Couver tetapi


masih ada acuan Nama dan
Tahun di citation in text nya

Smith (2010)
(Jimeno, 2012)
Gafonofa and Liu (2000)
Holmberg et al. (2003)
(Holstborg et al., 1999)
Purnomo dan Purwati (2009)
Setiabudi dkk. (2013)
(Sukarman dkk., 2011)

Smith (2010)
(Jimeno, 2012)
(Hou,2012)
Gafonofa and Liu (2000)
Aveyard dan Fletcher (2007)
Holmberg et al. (2003)
(Holstborg et al., 1999)
(Foust, et al, 2000)
(Cooper dkk., 2005)
Purnomo dan Purwati (2009)
Setiabudi dkk. (2013)
(Sukarman dkk., 2011)
Harsono et al. (2010)
(Santosa, dkk, 2009)
Chen dan Yarranton (2000)

atau
Smith (2010)
(Jimeno, 2012)
Gafonofa dan Yarranton (2000)
Holmberg dkk. (2003)
(Holstborg dkk., 1999)
Purnomo dan Purwati (2009)
Setiabudi dkk. (2013)
(Sukarman dkk., 2011)

Tata tulis :
mengikuti aturan
atau cara
mensitasi (titik,
koma, spasi harus
diperhatikan)
Dari segi bahasa,
sitasi yang konsisten adalah : baik
artikel berbahasa
Indonesia maupun
asing memakai
dan, dkk.
ATAU
Yang berbahasa
Indonesia :
dan, dkk.
Yang berbahasa
Asing : and,
et al

31

VII. TESIS DAN DISSERTASI ELEKTRONIK


7.1 Pendahuluan
Lulusan Program S1, S2, maupun S3 diwajibkan menyerahkan Skripsi, Tesis, maupun
Disertasi dalam bentuk jilidan (hard copy) sebanyak 3 buah dan bentuk digital thesis (soft
copy) sebanyak 2 CD. Tujuan utama dari digital thesis ini supaya dapat dimasukkan pada
repository Undip, sehingga mudah di akses melalui internet.
7.2 Electronic Theses and Dissertations (ETD)
Tesis and Disertasi elektronik or ETD adalah suatu dokumen yang berisi hasil
penelitian dari lulusan priogram magister atau program doktor. Dokumen ini disiapkan dalam
bentuk yang dapat diakses secara global melalui internet. ETD adalah sama dengan dokumen
asli atau hard copy nya yang telah disahkan oleh dewan Penguji dan Pembimbing. ETD terdiri
dari 2 file yaitu pre-access file dan full text file
Pre-access file memuat informasi tentang penulis, dewan penguji, dan uraian singkat
isi tesis. Dengan membaca file ini pembaca akan mengetahui apakah ada relevansinya isi tesis
tersebut dengan masalah penelitiannya yang sedang dilakukan. Jika pembaca berminat untuk
informasi lebih lanjut, maka dapat berhubungan dengan perpustakaan untuk mendapatkan full
text file. Pre-access file memuat seluruh halaman awal tesis dan 10 (sepuluh) halaman pertama
pendahuluan.
Full text file terdiri dari seluruh isi tesis yang telah disetujui dan disahkan, meliputi :
seluruh halaman awal, bagian utama, dan lampiran-lampirannya. Format maupun gaya
selingkungnyapun sama seperti tesis aslinya.
7.3 Penyerahan Tesis (theses submission)
Tesis atau Disertasi yang telah diuji dan disetujui oleh Dewan Penguji dan
Pembimbing selanjutnya di ubah dalam bentuk format digital dan diserahkan kepada Fakultas.
Selanjutnya Fakultas akan meneruskan ETD dan jilidan Tesis ke Perpustakaan untuk diarsip
dan di akses.
7.4 Penyiapan Pedoman (Preparation Guideline)
Berikut ini pedoman yang harus diperhatikan :
i. Versi elektronik harus sama dengan jilidan tesis yang sudah disetujui dan disahkan
32

ii. Ubah tesis ke format PDF versi yang terakhir.


iii. Halaman-halaman pengesahan yang memuat tanda tangan pembimbing, penguji, maupun
mahasiswa harus di scanned.
iv. Dua File harus dibuat. File pertama adalah pre-access untuk tujuan publik bebas
mengakses, sedangkan file kedua adalah full text apabila pembaca berminat.
7.5 Cara penamaan File ETD.
Cara penamaan file ETD adalah sebagai berikut :
<name><nim><p><tt><ss><c>.pdf
Keterangan :
<name> nama pertama (nama depan) mahasiswa (tanpa surname or fathers name)
<nim> nomor induk mahasiswa
<p> universitas dimana tesis tersebut diserahkan : d Undip; l selain Undip
<tt> tahun disahkan
<ss> status tesis : su confidential; th restricted; tt unrestricted.
<c> jenis file :
p pre-access file; t full texts file
Contoh :
Mega Kasmiyatun, adalah mahasiswa Magister Teknik Kimia, Fakultas Teknik Undip.
Tesisnya disahkan pada tahun 2008. Nomor induk mahasisa (NIM) : L4C005040
Jenis tesisnya dinyatakan biasa atau tidak terbatas (unrestricted).
Maka :
<name> = mega
<NIM> =
<p> = d
<tt> = 08
<ss> = tt
Jadi penamaan filenya adalah :
mega L4C005040d08ttp.pdf (pre-access file)
mega L4C005040d08ttt.pdf (full texts file)

33

LAMPIRAN

34

Anda mungkin juga menyukai