Laki-laki dengan jerawat pada wajah direkrut melalui
selebaran yang diletakkan di Universitas RMIT (Melbourne, Australiaa) dan iklan pada media massa. Informed Consent diperoleh dari tiap peserta atau walinya (jika usia <18 tahun), dan penelitian dilakukan di Universitas RMIT setelah memperoleh surat perijinan dari komite etik RMIT. Subjek penelitian ini adalah laki-laki usia 15-25 tahun dengan jerawat wajah ringan sedang. Subjek harus memiliki jerawat >6 bulan sebelum perekrutan. Subjek tidak akan diikutkan dalam penelitian apabila mengkonsumsi obat yang diketahui menyebabkan jerawat atau memiliki gangguan metabolism glukosa. Sebagai tambahan, periode jeda 6 bulan dibutuhkan untuk subjek yang sebelumnya menggunakan retinoiat oral atau 2 bulan jika mengkonsumsi antibiotic oral atau antibacterial oral atau retinoat. Desain penelitian Dari perhitungan, dibutuhkan 19 sampel tiap kelompok untuk efektifitas penelitian 80% (kelemahan 5%) untuk mendeteksi perbedaan pengurangan lesi jerawat sebsar 20% dari tiap kelompok, dengan asumsi dengan SD adalah 22%. Sebagai kompensasi apabila ada sampel yang mundur, 54 sampel ditambahkan ke dalam penelitian. Peserta yang memenuh syarat yang direkrut bulan Juni 2003 dan Juni 2004. Diperkirakan 2-3 minggu setelah perekrutan, peserta akan secara acak dimasukkan dalam kelompok Kadar-GlikemikRendah (LGL) atau kelompok control. Randomisasi dilakukan dengan pengacakan nomor oleh computer dan pembagian peserta ke kelompok dilakukan oleh pihak ketiga. Penelitian dilakukan dengan intervensi diet dimana petugas tidak mengetahui pasien. Terapi topical, yang digunakan adalah pembersih non-komedogenik yang telah distandarkan untuk kedua kelompok, dan jerawat pada wajah dihitung rutin setiap bulan (minggu ke 0, 4, 8, dan 12) di klnik tempat penelitian berlangsung. Pada saat kunjungan pemeriksaan, berat badan dan tinggi peserta diukur. Pada saat pengukuran berat badan, peserta menggunakan pakaian seminimal mungkin, dan Indeks Massa Tubuh (IMT) dihitung mengggunakan rumus berat badan (kg)/ tinggi badan kuadrat (m). Pada awal penelitian(minggu ke-0) dan minggu ke-12, sampel darah vena diambil setelah peserta puasa satu malam sebelumnya, dan tes sensitivitas insulin-glukosa oral pada sebagian peserta pada kelompok LGL dan kelompok control. Tujuan pertama penelitian adalah terjadinya perubahan lesi yang inflamasi serta perubahan jumlah lesi keseluruhan (inflamasi dan non-inflamasi) setelah 12 minggu. Tujuan kedua yaitu terdapat oerubahan pengukuran antropometri dan indeks sensitivitas insulin