Anda di halaman 1dari 4

MEN'fl:RI

PENDAYACUNAAN APA.RATliR Nl!CARA


DA~ KIC~ORMASI BIROKRASI
REPUBLIKJNOOSJo:SIA
Nomor
lampiran
Sifat
Hal

: B/311 .{, /M.PANRB/09/2016

;l.o September

2016

: Sangat Segera
: Pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi di Lingkungan
Pemerintall Provinsi dan Pemerlntah Kabupaten/l<ota
Terl<ait dengan Pelaksanaan Peraturan Pemerinlah
Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Oaerah

Yth. 1.

Para Gubernur se-lndonesia


2. Para BupatiNValikola se-lndonesta

di

Ternpat

Sehubungan dengan tefah dilefapkan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun


2016 Tentang Perangkat Dae,ah sebagai pelaksanaan ketentuan Pasal 232 ayat (1)
Undang-Undang

Nomor

23

Tahun

2014

tentang

mengingat banyaknya pertanyaan yang disampaikan


dan

KASN

Pemerintah

terkait dengan
Provins!

can

pengisian
Pemerintah

jabatan

Pemerinlahan

Daerah,

dan

kepada Kcmenterian PANRB

pimpinan

Kabupaten/Kota

linggi
sebagai

di

lingkungan

dampak

dari

perubahan organisasinya, bersama ini dengan hormat kami sampaikan har~hal


sebagai berikut
1. Peraturan Pemelintah Nomor 18 Tahun 2016, Pasal 124, menyebutkan:
a. Ayat (2) bertiunyi Pad a saat Peraturan ini mulai berlaku, untuk pertama kali,
Perda pembentukan

Perangkat

Daerah

dan pengisian

Kepala

Perangkat

Daerah dan Kepala Unit Kerja pada Perangkat Daerah diselesaikan

paling

lambat 6 {enam) bulan terhitung sejak Peraturan Pemerintah ini d1undan~1kan.


b. Ayat (3) berbunyl Dalam hal pedoman nomenktatur Perangkat Daeran bejum
ditetapkan sampai batas waktu sebaqaunana

dirnaksud pad a ayat ( 1 ), Kepaia

Daerah dapat menetapkan nomenkiatur Per:mgkal Daerah dengan Perkaca

c, Ayat (4) berbunyi Pengis1an kepala Perangkat Daerah dan kepala unit kerja

pada Perangkat Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (2), untuk panama
kahnya dilakukan dengan mengukuhkan pejabat yang sudah memegang
jabatan setingkat dengan jabatan yang akan diisi dengan ketentuan memenum
persyaratan kualifikasi dan kompetensijabatan.
2. Selanjutnya berdasarkan Undangundang Nomcr 5 Tahun 2014 tentang Aparatur
Sipil Negara Pasal 108 ayat (1) menyebutkan bahwa pengisian iabatan pimpinan
tinggi utama dan

madya pada kementerian. kesekretariatan lembaga negara,

lembaga nonstruktural. dan lnstansi Daerah dilakukan secara terbuka dan


kompetitif di kalangan PNS dengan mempematikan syarai kompetensi, kualifikasl.
kepangkatan, pendidikan dan latihan. rekam jejak jabatan, dan lntegritas serta
persyaratan lain yang dibutuhkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang
undangan.
3. Berkena.an dengan hal-hal tersebut di alas, mengingat mendesaknya waktu
pelaksanaan amana1 Peraturan Pemariotah dimaksud <fan guna menj(lga
kesinambunqan pelaksanaan pemenntenan dan pembangonan sorta pelayanan
publik, maka pengisian [abatan pimplnan tinggl di Pemerintah Dacrah yang
rnengalami perubahan organisasi sebagai konsekuensi pelaksanaan Peraturan
Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 dilakukan dengan cara sebagai berikut:
a. Pejabat Pimpinan Ttnggi yar.g Dikukuhkan
1) Jabatan pimpinan tinggi yang memiliki nomenklatur, tugas rtan fungsi yang
masih

sama stau yang nornenklaturnya

beruboh,

namun tugas dan

fungsinya tidak mengalami perubahan yang signifika11. maka pejabat


tersebut dapat dikukuhkan untuk diangkat dan dilantik kembali datam
[abatan tersebut.
2) Jab11tan pimpinan tinggl yang mengalami perubahan karena dipecah ke
dalam beberapa jabatan pimpinan t1n9gi lain. maka pojabat pimpinan tinggi
sebelumnya yang sesua1 dengan kualifikasi dan kornpetensi jlaog dimifiki
dikukuhkan untuk diangkat dan dilanlik kembali dstam salah satu jabatan

yang sesuai.
3) Unluk [abatan pimpinan tioggi ya!\g digabung, maka satah satu pcJahat

pin1pinan tinggi yang rnenduduk] jabatan pimpinan tinggl yanf;; paling sesual
klJalifikqsi
kembali

dsn kornpetens nya dikukuhkan


dalam

penggabuogan.

untuk d!rangk::it

sa!ah .satu [abatan p mpinan

t1ny:Jj

<let" rJila1tik

oaru earl nasif

b. Pengisian Jabatan P1mpinan T1nggi Melalui Uji Kesesuaian (Job Fit)


Bagi pejabat pimpinan tinggl yang tidak mendapatkan jabatan sebagai akibat
adanya penggabungan, penurunan status kelembagaan (unit kerja) atau yang
urusan dan kewenangannya beralih ke pemerintahan

yang lebih tinggi,

pejabat tersebut akan menglkuti job fit untuk mengisi jabatan pimpinan linggi
yang lowong.
c. Pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi Melalul Seleksi Terbuka
Dalam ha! setelah proses pengisian [abatan pimpinan tinggi melalui proses
pengukuhan dan job fit rnasih terdapat jabatan pimpinan tinggi yang lowong
maka pengisiannya dllakukan melalul seleksi terbuka dan kompelitif.
d. Dalam hal terdapat pejabat pimpinan linggl yang tictak mendapatkan jabatan
yang setara dengan jabatan pfmpinan tinggi sebelumnya, yang bersangkutan
dapat diangkat ke dalam jabatan adm1nistrator atau jabatan fungsional sesuai
peraturan perunctangan.
4. Penglsian jabatan pirnpinan tinggi seb~gainlana tersebut paca hufuf a dilakukan
melalw

mekanisme

pertimbangan

darl Sadan

Pertnnbangan

-Jabatan dan

Kepangkatan (Baperjakat) dan ditetapkan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian


(PPK), serta selanjutnya hasil penetsoan pengukuhan tersebut dilaporkan kepada
KASN.
5. Pengisian jabatan pimpinan tlnggi dengan job Iii sebaqaimana huruf b dilakukan
melalui evafuasi kesesuaian kualifikasi, kompetensi dan kinerja yang dilakukan
oleh Tim evaluasi yang berasa! de.11 unsur Baperiakar dan dapat pu1a dibant oleh
unsur lainnya yang dibentuk olel1 Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK) can
dikoordinasikan kepada KASN.
6. Pengisian jabatan pimpinan tingg; seba.gairnana tersebut dalam Surat ln1 hanya
bertaku

bagi

jabatar.

pimpinan

tinggi

sebagai

akihat

adanya

perubahan

sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016


untuk penglsian jabatan pimpinan tinggi selanjutnya

dan

tetap harus memenuru

mekanlsrna sebaqaimana diatur dala!ll peraturan peiundangAn

7. Selanjutnya

perlu pula kami sampaikan

Provmsi dan Kabupaten/Kota

bahwa apablla di lingkun9an Pemerinlah

terdapat jabatan prmpinan tinggi yang lowong ma ka

kepada para pejabat tersebut ag~r tetap diberikan

kesernpatan

untuk men.gikuti

seteksi jabatan pirnpinan tinggi melalui seleks1 telbuka dan kompetitif.


8. Dalam hal terdapat jabatan pirnplnan
pengisian sebagaimana
Kepegawaian

(PPK)

linggi yang lowong dan belurn dilakukan

tersebut pada huruf a, b dan c, maka Pejabat Pembina

dapat menunjuk

Pelaksana

Tugas

{Pit)

dalarn

iaoaten

pimpinan tinggi dimaksud sesual peraturan perundangan.


Demikian

agar menjadi

maklum,

atas perhatian

dan kerjasamanya

sampaikan tenma kasih.


riv1enter1
Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi,

Tembusan:
T. Presiden Republik Indonesia:
2. Wakil Presiden Republik Indonesia;
3. Menteri Dalam Negeri;
4. Kepala BKN;
5. Ketua KASN.

Asrnan Abnur

kami

Anda mungkin juga menyukai