Disusun oleh :
1. Ilham Dwi Prakoso
(101511133045)
2. Saarah Puspita Dewi
(101511133051)
3. Melisa Ambarwati
(101511133081)
4. Desy Yuanita Nugroho
(101511133096)
III-C (IKM-C 2015)
I.
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kelompok
Dari hari pertama dilahirkan, kita sudah merupakan bagian dari kelompok
yang dikenal sebagai keluarga, kita tidak mungkin dapat bertahan hidup pada
menit-menit pertama, minggu-minggu pertama malahan pada tahun-tahun
pertama setelah kelahiran tanpa bantuan dari kelompok (keluarga). Dan melalui
keluarga ini pula kita mulai belajar bagaimana harus bersosialisasi, yang mana
nantinya merupakan dasar dari pola tingkah laku dan pola berpikir serta mendidik
kita agar mempunyai perspektif tertentu terhadap diri sendiri dan dunia
luar/lingkungan. Selanjutnya, hari demi hari kita lalui bersama kelompok, dari
satu kelompok ke kelompok yang lain, baik formal maupun informal. Dan dalam
kelompok-kelompok ini interaksi kita dengan orang lain dalam kelompok tidak
dapat terhindarkan. Dari berbagai studi tentang perilaku dan kepribadian
menunjukkan bahwa bentuk perlakuan yang diterima seseorang dalam
kelompoknya mempunyai kontribusi yang cukup besar dalam menentukan
identitas kepribadian seseorang. Dari keterangan diatas, dapat kita lihat bahwa
kehidupan dalam kelompok sangatlah dinamis. Semakin efektif suatu kelompok,
semakin baik pula kualitas kehidupan anggota-anggotanya. Yang penting
diperhatikan agar kelompok tersebut tetap efektif adalah pengetahuan yang
cukup tentang dinamika atau proses-proses yang terjadi serta kemampuan kita
untuk berperilaku secara efektif dalam kelompok
Ada beberapa ahli yang mendefinisikan tentang kelompok, diantaranya :
a. Santosa (1992: 8), Kelompok adalah suatu unit yang terdapat beberapa
individu yang mempunyai kemampuan untuk berbuat dengan
kesatuannya dengan cara dan atas dasar kesatuan persepsi.
b. Menurut Mardikanto (1993) kelompok adalah himpunan yang terdiri dari
dua atau lebih individu (manusia) yang memiliki ciri-ciri: (1) memiliki ikatan
yang nyata, (2) memiliki interaksi dan interrelasi sesama anggotanya, (3)
memiliki struktur dan pembagian tugas yang jelas, (4) memiliki kaidahkaidah atau norma tertentu yang disepakati bersama, dan (5) memiliki
keinginan dan tujuan bersama.
c. Schein (1992) memberikan pengertian kelompok sebagai sejumlah orang
yang berbagi nilai (share) terhadap pandangan yang sama dari suatu
masalah dan mengembangkan penyelesaian share tersebut.
d. Hornby (1973: 441) berpendapat bahwa kelompok adalah sejumlah orang
atau benda yang berkumpul atau ditempatkan secara bersama-sama
atau secara alamiah berkumpul. (A number of persons or things gathered,
or naturally associated).
e. Webster (1989: 425) ,mengatakan bahwa kelompok adalah sejumlah
orang atau benda yang bergabung secara erat dan menganggap dirinya
sebagai suatu kesatuan.
B. Teori Pembentukan Kelompok
Secara teoretis, untuk membahas lebih mendalam mengenai proses
pembentukan kelompok sosial, dapat dikemukakan beberapa teori penting :
1.
Teori Aktivitas-Interaksi-Sentimen
Teori yang dikemukakan oleh George C. Homans (1910-1989) ini
mengemukakan bahwa kelompok terbentuk karena individu-individu
melakukan aktivitas bersama secara intensif sehingga memperluas wujud dan
cakupan interaksi di antara mereka. Pada akhirnya, akan muncul sentimen
(emosi atau perasaan) keterikatan satu sama lain sebagai faktor pembentuk
kelompok sosial.
7.
8.
E. Ciri-ciri Kelompok
Suatu kelompok bisa dinamakan kelompok sosial bila memiliki ciri-ciri sebagai
berikut:
1. Terdapatnya dorongan (motif) yang sama pada individu-individu yang
menyebabkan interkasi ke arah tujuan yang sama.
2. Terdapat akibat-akibat interaksi yang berlainan terhadap individu-individu
yang satu dari yang lain berdasarkan raksi-reaksi dan kecakapankecakapan yang berbeda-beda antara individu yang terlibat didalamnya.
Oleh karena itu lambat laun mulai terbentuk pembagian tugas dan
struktur tugas-tugas tertentu dalam usaha bersama untuk mencapai
tujuan yang sama itu. Pada itu pula mulai terbentuk norma-norma yang
khas dalam interaksi kelompok kearah tujuannya sehingga mulai
terbentuk kelompok sosial dengan ciri-ciri yang khas.
3. Adanya penugasan dan pembentukan struktur atau organisasi kelompok
yang jelas dan terdiri dari peranan serta kedudukan masing-masing.
4. Adanya peneguhan norma pedoman tingkah laku anggota kelompok yang
mengatur interaksi dalam kegiatan anggota kelompok untuk mencapai
tujuan bersama.
Karakteristik atau ciri suatu Kelompok menurut Shaw (1979: 6-10) ada 6, yaitu :
1) Persepsi dan kognisi anggota kelompok
2) Motivasi dan kebutuhan kepuasan (need satisfaction)
3) Tujuan kelompok (Group Goals)
4) Organisasi Kelompok
5) Ada ketergantungan antara anggota kelompok
6) Interaksi
Selain itu karakteristik kelompok yaitu :
1. Adanya interaksi,
2. Adanya struktur,
3. Kebersamaan,
4. Adanya tujuan,
5. Ada suasana kelompok,
6. Adanya dinamika, interdependensi.
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA