Kelompok XIV
BAB II
PENGUJIAN BAHAN ASPAL
21010113120070
21010113120071
21010113120072
21010113120073
21010113120074
21010113120075
21010113120076
21010113120077
21010113120078
21010113120079
7|
21010113120070
21010113120071
21010113120072
21010113120073
21010113120074
21010113120075
21010113120076
21010113120077
21010113120078
21010113120079
Angka Penetrasi I
(mm)
1
2
3
4
5
Rerata
Rata-rata
63
65
66
70
72
67,2
Angka Penetrasi
II
(mm)
54
56
60
65
72
61,4
64,3
2.1.6. PERHITUNGAN
Untuk mencari rata-rata nilai penetrasi dari percobaan diatas ialah sebagai
berikut:
63 65 66 70 72
i i e e i e
5
= 67,2 mm
i i e e
i e
54
56
60
5
65
72
= 61,4 mm
i i e e
8|
i
21010113120070
21010113120071
21010113120072
21010113120073
21010113120074
67 2
61 4
2
21010113120075
21010113120076
21010113120077
21010113120078
21010113120079
= 64,3 mm
Tabel 2.1.4. Tabel Koreksi
Hasil Penetrasi
(mm)
0 49
50 - 149
150 - 249
250 500
Toleransi (mm)
12
20
2.1.7. KESIMPULAN
Nilai penetrasi rata-rata yang di dapat adalah 64,3 mm. Dimana memenuhi
spesifikasi dengan nilai min-maks 60-70.
9|
21010113120070
21010113120071
21010113120072
21010113120073
21010113120074
21010113120075
21010113120076
21010113120077
21010113120078
21010113120079
21010113120070
21010113120071
21010113120072
21010113120073
21010113120074
21010113120075
21010113120076
21010113120077
21010113120078
21010113120079
21010113120070
21010113120071
21010113120072
21010113120073
21010113120074
21010113120075
21010113120076
21010113120077
21010113120078
21010113120079
Mulai jam :
Selesai jam :
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
11
12.24
2.2.6. PERHITUNGAN
Untuk mencari rata-rata nilai titik lembek dari percobaan diatas adalah
sebagai berikut:
Nilai titik lembek rata-rata
= (54+55)/2
= 54,5 oC
2.2.7. KESIMPULAN
Diperoleh nilai titik lembek sebesar 54,5 oC. Hal ini menunjukkan nilai
tersebut memenuhi spesifikasi minimum sebesar 48 oC
21010113120070
21010113120071
21010113120072
21010113120073
21010113120074
21010113120075
21010113120076
21010113120077
21010113120078
21010113120079
21010113120070
21010113120071
21010113120072
21010113120073
21010113120074
21010113120075
21010113120076
21010113120077
21010113120078
21010113120079
Pembacaan suhu
oven
Temperatur 110oC
Pembacaan suhu
menuang
Temperatur 110oC
15oC/menit
5oC-6oC/menit
Titik nyala
Perkiraan 300oC
Waktu
122
226
334
430
615
750
845
915
1010
1154
1238
Titik nyala
210
215
220
225
230
235
240
245
250
255
260
264
Titik Nyala
2.3.6. KESIMPULAN
Dari hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa titik nyala terjadi pada suhu
264 oC. Menunjukkan titik nyala sudah memenuhi spesifikasi minimum sebesar
232 oC.
21010113120070
21010113120071
21010113120072
21010113120073
21010113120074
21010113120075
21010113120076
21010113120077
21010113120078
21010113120079
21010113120070
21010113120071
21010113120072
21010113120073
21010113120074
21010113120075
21010113120076
21010113120077
21010113120078
21010113120079
c. Pada waktu cetakan diisi, contoh dituang dengan hati-hati dari ujung ke
ujung hingga penuh berlebihan.
d. Mendinginkan cetakan pada suhu ruang selama 30 sampai 40 menit, lalu
memindahkan seluruhnya ke dalam bak perendam yang telah disiapkan pada
suhu pemeriksaan selama 30 menit, dan diratakan.
10.43
11.00
11.00
11.23
11.23
11.38
Pembacaan suhu
temperatur 25oC
Pembacaan suhu
temperatur 25oC
21010113120070
21010113120071
21010113120072
21010113120073
21010113120074
21010113120075
21010113120076
21010113120077
21010113120078
21010113120079
2.4.6. PERHITUNGAN
Pada pengamatan percobaan diatas, nilai daktilitas aspal yang didapatkan
adalah 109 cm (belum putus).
2.4.7. KESIMPULAN
Dari hasil uji pemeriksaan daktilitas aspal di atas diperoleh hasil 110,7 cm,
dimana sesuai dengan spesifikasi daktilitas yaitu minimum 100 cm.
21010113120070
21010113120071
21010113120072
21010113120073
21010113120074
21010113120075
21010113120076
21010113120077
21010113120078
21010113120079
2.5.4.PROSEDUR PENGUJIAN
a. Menimbang labu Erlenmeyer.
b. Memasukkan benda uji ke dalam labu Erlenmayer hingga suhunya sama
dengan suhu ruangan. Setelah itu, tuangkan 100 ml Karbon tetra klorida
(CCL4) sedikit demi sedikit sehingga bitumen larut.
c. Menuangkan kertas saring dan mengovennya selama 5 menit yang
sebelumnya sudah ditimbang.
d. Melipat kertas saring yang telah dioven sehingga menyerupai corong
kemudian meletakkan di atas mulut pompa hisap.
e. Menuang larutan dari prosedur b ke atas kertas saring yang telah disiapkan.
18 | Shofyan Satria Rahman
Resi Ayu Agettis
Aidoo Dio Djuwenta
Elki Amika Bondan S
M. Buchari
21010113120070
21010113120071
21010113120072
21010113120073
21010113120074
21010113120075
21010113120076
21010113120077
21010113120078
21010113120079
Pemeriksaan:
-Penimbangan
- Pelarutan
Menyaring
Pengeringan
Penimbangan
Mulai jam:
Selesai jam:
13.20
13.30
Mulai jam:
Selesai jam:
Mulai jam:
Selesai jam:
Mulai jam:
Selesai jam:
Mulai jam:
Selesai jam:
13.30
13.50
13.50
17.00
17.00
17.00
17.10
17.10
= 117,7 gr
= 114,7 gr +
=
3,00 gr
= 1,49
= 1,26
= 0,23
gr
gr
gr
Pembacaan
suhu oven
110oC
2.5.6. PERHITUNGAN
Berat aspal
Berat endapan
Persentase endapan
19 | Shofyan Satria Rahman
Resi Ayu Agettis
Aidoo Dio Djuwenta
Elki Amika Bondan S
M. Buchari
21010113120070
21010113120071
21010113120072
21010113120073
21010113120074
21010113120075
21010113120076
21010113120077
21010113120078
21010113120079
2.5.7. KESIMPULAN
Dari hasil pemeriksaan kelarutan aspal dalam CCl4 didapat nilai kelarutan
92,33% , dimana spesifikasi nilai kelarutan aspal minimum 99%.
Hal ini menunjukan nilai kelarutan aspal kurang dari nilai spesifikasi yang
diharapkan, disimpulkan bahwa aspal yang diujikan kotor dengan bahan-bahan
non-bitumen
21010113120070
21010113120071
21010113120072
21010113120073
21010113120074
21010113120075
21010113120076
21010113120077
21010113120078
21010113120079
21010113120070
21010113120071
21010113120072
21010113120073
21010113120074
21010113120075
21010113120076
21010113120077
21010113120078
21010113120079
Pembacaan suhu
oven
Temperatur 110oC
Temperatur 25oC
II
25,68 gr
13,8 gr
11,88 gr
40,87 gr
15,98 gr
24,89 gr
39 gr
13,8 gr
25,2 gr
41,44 gr
29,48 gr
11,96 gr
39,42 gr
25,68 gr
13,74 gr
Volume Contoh (2 - 3)
12,93 gr
11,46 gr
21010113120070
21010113120071
21010113120072
21010113120073
21010113120074
1,044
1,037
1,041
21010113120075
21010113120076
21010113120077
21010113120078
21010113120079
2.6.6. PERHITUNGAN
( - )
( - )- ( - )
Isi contoh
=B-A
= 29,48 15,98
= 13,5 gram
= 40 87 15 98
= 24,89 gram
= 41,44 29,48
= 11,96 gram
=(13)
= 24,89 11,96
= 12,93 gram
e
h
i
= 1,044
Sampel 2
Berat contoh (2)
=B-A
= 25,68 13,8
= 11,88 gram
39 0 13 8
= 25,2 gram
Isi contoh
h
i
21010113120070
21010113120071
21010113120072
21010113120073
21010113120074
21010113120075
21010113120076
21010113120077
21010113120078
21010113120079
= 1,037
Jadi, berat jenis aspal keras rata-rata
1 044
1 037
2
= 1,041
2.6.7. KESIMPULAN
Dari hasil pemeriksaan tersebut diperoleh berat jenis aspal yaitu 1,041.
Sesuai dengan spesifikasi berat jenis aspal penetrasi 60/70 yaitu minimum 1.
21010113120070
21010113120071
21010113120072
21010113120073
21010113120074
21010113120075
21010113120076
21010113120077
21010113120078
21010113120079
2.7.
Satuan
0.1 mm
Celcius
Celcius
cm
Gram/cc
%
a. Pemeriksaan nilai penetrasi, titik lembek, titk nyala, daktilitas, dan berat jenis
aspal sudah sesuai dengan spesifikasi yang berlaku untuk aspal pen 60/70.
b. Pemeriksaan kelarutan aspal tidak sesuai dengan spesifikasi yang berlaku. Hal
ini dikarenakan aspal yang diujikan kotor akan kandungan bahan-bahan nonbitumen.
21010113120070
21010113120071
21010113120072
21010113120073
21010113120074
21010113120075
21010113120076
21010113120077
21010113120078
21010113120079