Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PRAKTIKUM PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN BAHAN PERKERASAN JALAN

Kelompok XIV

BAB II
PENGUJIAN BAHAN ASPAL

2.1. PENGUJIAN PENETRASI BAHAN-BAHAN BITUMEN


Standar spesifikasi:
(AASTHO T-49-68)
(ASTM D-5-71)
(SK.SNI M-08-1989-F)

2.1.1. MAKSUD DAN TUJUAN


Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan penetrasi bitumen keras
atau lembek (solid atau semi solid) dengan cara menusukkan jarum ukuran 1
mm, beban 50 gram, setiap 5 detik ke dalam bitumen pada suhu tertentu.
Tujuan dari pemeriksaan ini adalah untuk mendapatkan angka penetrasi dari
aspal keras yang diuji. Kemudian angka penetrasi ini digunakan untuk
menentukan beban maksimum kendaraan yang masih diijinkan melalui jalan
yang ditinjau supaya tidak terjadi kerusakan jalan.

2.1.2. BAHAN DAN PERALATAN


Bahan :
a. Aspal keras yang akan digunakan pada pembuatan campuran aspal panas.
b. Air
Peralatan :
a. Alat penetrasi yang dapat menggerakkan pemegang jarum naik turun tanpa
gesekan dan dapat mengukur penetrasi sampai 0,1 mm.
b. Pemegang jarum seberat (47,5 0,05) gram yang dapat dilepas dengan
mudah dari alat penetrasi.
c. Pemberat dari (500,05) gram dipergunakan untuk pengukuran penetrasi
dengan beban 50 gram.
d. Jarum penetrasi dibuat dari stainless steel mutu 44oC atau HRC 54 sampai
60. Ujung jarum harus berbentuk kerucut terpancung.
e. Cawan contoh harus terbuat dari logam atau gelas berbentuk silinder
dengan dasar yang rata-rata berukuran sebagai berikut:
Tabel 2.1.1. Ketentuan Bentuk Cawan
Penetrasi
Diameter
Dalam
< 200
55 mm
35 mm
200 300
70 mm
45 mm
f. Tempat air untuk benda uji ditempatkan di bawah alat penetrasi. Tempat
tersebut mempunyai isi tidak kurang dari 350 ml dan tinggi yang cukup
untuk merendam benda uji tanpa gerak.
6|

Shofyan Satria Rahman


Resi Ayu Agettis
Aidoo Dio Djuwenta
Elki Amika Bondan S
M. Buchari

21010113120070
21010113120071
21010113120072
21010113120073
21010113120074

Alliza Nanda El Husna


Angela Widya Rezky
Agung Kristian
Dhiah Syafitri
Heru Setiawan

21010113120075
21010113120076
21010113120077
21010113120078
21010113120079

LAPORAN PRAKTIKUM PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN BAHAN PERKERASAN JALAN


Kelompok XIV

g. Pengukur waktu. Untuk pengukuran penetrasi dengan tangan diperlukan


stopwatch dengan skala pembagian terkecil 0,1 detik atau kurang dari
kesalahan tertinggi 0,1 detik/detik. Untuk pengukuran penetrasi dengan
alat otomatis kesalahan alat tersebut tidak boleh melebihi 0,1 detik.

2.1.3. PENYIAPAN BENDA UJI


Memanaskan sampel aspal perlahan-lahan serta diaduk hingga cukup cair
untuk dapat dituangkan. Pemanasan sampel untuk tidak lebih dari 60 oC diatas
titik lembek. Waktu pemanasan tidak boleh melebihi 30 menit. Diaduk
perlahan-lahan agar udara tidak masuk kedalam sampel. Setelah sampel cair
merata dituangkan kedalam tempat sampel dan dibiarkan hingga dingin. Tinggi
sampel dalam tempat tersebut tidak kurang dari angka penetrasi ditambah 10
mm. Benda uji ditutup agar bebas dari debu dan didiamkan pada suhu ruang
selama 1 sampai 1,5 jam untuk benda uji kecil dan 1,5 sampai 2 jam untuk
benda uji besar.

2.1.4. PROSEDUR PENGUJIAN


a. Meletakkan benda uji ke dalam tempat air yang kecil yang telah berada pada
suhu yang ditentukan dan mendiamkannya dalam bak tersebut selama 1
sampai 1,5 jam.
b. Memeriksa pemegang jarum agar jarum dapat dipasang dengan baik
kemudian membersihkan jarum penetrasi dengan toluene atau pelarut lain
lalu mengeringkan jarum tersebut dengan lap bersih dan memasangnya pada
pemegang jarum.
c. Meletakkan pemberat 50 gram diatas jarum sehingga beban sebesar (100
0,1) gram diperoleh.
d. Memindahkan tempat air ke bawah alat penetrasi.
e. Memutar arloji penetrometer kemudian membaca angka penetrasi yang
berhimpit dengan jarum penunjuk dan membulatkan pencatatannya hingga
angka 0,1 mm terdekat.
f. Menurunkan jarum perlahan-lahan hingga jarum tersebut menyentuh
permukaan benda uji. Kemudian mengatur angka 0 di arloji penetrometer,
sehingga jarum penunjuk berhimpit dengannya.
g. Melepaskan pemegang jarum dan serentak menjalankan stopwatch selama
jangka waktu (5 0,1) detik.
h. Melakukan pekerjaan di atas sampai dengan tidak kurang dari 5 kali untuk
benda uji yang sama dengan ketentuan setiap titik pemeriksaan berjarak satu
sama lain dari tepi dinding lebih dari 1 cm.

7|

Shofyan Satria Rahman


Resi Ayu Agettis
Aidoo Dio Djuwenta
Elki Amika Bondan S
M. Buchari

21010113120070
21010113120071
21010113120072
21010113120073
21010113120074

Alliza Nanda El Husna


Angela Widya Rezky
Agung Kristian
Dhiah Syafitri
Heru Setiawan

21010113120075
21010113120076
21010113120077
21010113120078
21010113120079

LAPORAN PRAKTIKUM PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN BAHAN PERKERASAN JALAN


Kelompok XIV

2.1.5. DATA HASIL PENGUJIAN


Tabel 2.1.2. Pemeriksaan Penetrasi(AASHTO T 49 68)
Pembukaan
Contoh dipanaskan
Pembacaan suhu
Contoh
Mulai jam : 14.00
oven
Selesai jam : 14.30
Temperatur 110o
Mendinginkan
Didiamkan pada suhu ruang
Contoh
Mulai jam : 14.30
Selesai jam : 15.00
Mencapai suhu
Direndam pada suhu 25oC
Temperatur 25oC
pemeriksaan
Mulai jam : 15.00
Selesai jam : 16.00
Pemeriksaan
Penetrasi pada suhu 25oC
Pembacaan suhu
Mulai jam : 16.00
Penetrometer
Selesai jam :
Temperatur 25oC

Tabel 2.1.3. Data Hasil Penetrasi


Penetrasi pada suhu 25oC
100 gram 5 detik

Angka Penetrasi I
(mm)

1
2
3
4
5
Rerata
Rata-rata

63
65
66
70
72
67,2

Angka Penetrasi
II
(mm)
54
56
60
65
72
61,4

64,3

2.1.6. PERHITUNGAN
Untuk mencari rata-rata nilai penetrasi dari percobaan diatas ialah sebagai
berikut:
63 65 66 70 72
i i e e i e
5
= 67,2 mm
i i e e

i e

54

56

60
5

65

72

= 61,4 mm
i i e e
8|

Shofyan Satria Rahman


Resi Ayu Agettis
Aidoo Dio Djuwenta
Elki Amika Bondan S
M. Buchari

i
21010113120070
21010113120071
21010113120072
21010113120073
21010113120074

67 2

61 4
2

Alliza Nanda El Husna


Angela Widya Rezky
Agung Kristian
Dhiah Syafitri
Heru Setiawan

21010113120075
21010113120076
21010113120077
21010113120078
21010113120079

LAPORAN PRAKTIKUM PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN BAHAN PERKERASAN JALAN


Kelompok XIV

= 64,3 mm
Tabel 2.1.4. Tabel Koreksi
Hasil Penetrasi
(mm)

0 49

50 - 149

150 - 249

250 500

Toleransi (mm)

12

20

Dari hasil pemeriksaan penetrasi di dapat nilai penetrasi terendah yaitu 72


mm dan tertinggi 54 mm. Selisih dari kedua sampel tersebut sebesar 18 mm.
Dimana sangat jauh dari angka toleransi yang diijinkan yaitu sebesar 4 mm (
Tabel 2.1.4 ). Hal ini mungkin dikarenakan kurangnya koordinasi antara
pemegang jarum dengan pemegang waktu.

2.1.7. KESIMPULAN
Nilai penetrasi rata-rata yang di dapat adalah 64,3 mm. Dimana memenuhi
spesifikasi dengan nilai min-maks 60-70.

9|

Shofyan Satria Rahman


Resi Ayu Agettis
Aidoo Dio Djuwenta
Elki Amika Bondan S
M. Buchari

21010113120070
21010113120071
21010113120072
21010113120073
21010113120074

Alliza Nanda El Husna


Angela Widya Rezky
Agung Kristian
Dhiah Syafitri
Heru Setiawan

21010113120075
21010113120076
21010113120077
21010113120078
21010113120079

LAPORAN PRAKTIKUM PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN BAHAN PERKERASAN JALAN


Kelompok XIV

2.2. PENGUJIAN TITIK LEMBEK ASPAL


Standar pengujian :
(AASHTO T 53-89)
(ASTM D 36-70)
(SNI 06-2434-1991)
2.2.1. MAKSUD DAN TUJUAN
Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan titik lembek aspal dengan
cara mengukur temperatur pada saat bola baja mendesak turun lapisan semen
aspal yang ada pada cincin, hingga semen aspal tersebut menyentuh dasar pelat
yang terletak di bawah cincin pada jarak 25,4 mm sebagai akibat dari percepatan
pemanasan tertentu. Dengan demikian dapat mengetahui aspal tersebut sudah
memenuhi spesifikasi atau belum.
2.2.2. BAHAN DAN PERALATAN
Bahan :
a. Aspal Keras
b. Es Batu
Peralatan :
a. Cincin kuningan,
b. Bola baja, diameter 9,53 mm, berat 3,45 3,55 gram,
c. Dudukan benda uji, lengkap dengan pengarah bola baja dan plat dasar
yang mempunyai jarak tertentu,
d. Bejana gelas, tahan pemanasan mendadak dengan diameter dalam 8,5 cm
dengan tinggi sekurang-sekurangnya 12 cm berkapasitas 800 ml,
e. Termometer,
f. Penjepit,
g. Alat pengarah bola.
2.2.3. PENYIAPAN BENDA UJI
a. Memanaskan contoh aspal perlahan-lahan sambil diaduk terus-menerus
hingga cair merata. Pemanasan dan pengadukan dilakukan dengan perlahanlahan agar gelembung-gelembung udara cepat keluar.
b. Setelah cair merata, menuangkan sampel ke dalam dua buah cincin. Suhu
pemanasan aspal tidak melebihi 111oC di atas titik lembeknya. Waktu untuk
pemanasan aspal tidak melebihi 2 jam.
c. Memanaskan 2 buah cincin sampai mencapai suhu tuang sampel dan
meletakka kedua cincin di atas pelat kuningan yang telah diberi lapisan dari
campuran talk dan sabun.

10 | Shofyan Satria Rahman


Resi Ayu Agettis
Aidoo Dio Djuwenta
Elki Amika Bondan S
M. Buchari

21010113120070
21010113120071
21010113120072
21010113120073
21010113120074

Alliza Nanda El Husna


Angela Widya Rezky
Agung Kristian
Dhiah Syafitri
Heru Setiawan

21010113120075
21010113120076
21010113120077
21010113120078
21010113120079

LAPORAN PRAKTIKUM PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN BAHAN PERKERASAN JALAN


Kelompok XIV

d. Menuangkan sampel ke dalam 2 buah cincin dan mendiamkan pada suhu


sekurang-kurangnya 8oC di bawah titik lembeknya sekurang-kurangnya 30
menit.
e. Setelah dingin, meratakan permukaan sampel dalam cincin dengan pisau
yang telah dipanaskan.
2.2.4. PROSEDUR PENGUJIAN
a. Memasang dan mengatur kedua benda uji di atas kedudukan dan meletakkan
pengarah bola di atasnya. Kemudian memasukkan seluruh peralatan tersebut
ke dalam bejana gelas.
b. Mengisi bejana diisi dengan air suling baru, dengan suhu (51)o C dan
volume air 1000 ml.
c. Meletakkan termometer di antara kedua benda uji ( 12,7 mm dari cincin).
d. Memeriksa dan mengatur jarak antara permukaan pelat dasar dengan dasar
benda uji sehingga menjadi 25,4 mm.
e. Meletakkan bola-bola baja yang bersuhu 5oC di atas dan di tengah perukaan
masing-masing benda uji yang bersuhu 5oC menggunakan penjepit dengan
memasang kembali pengarah bola.
f. Memanaskan bejana hingga kenaikan suhu 5oC per menit. Kecepatan
pemanasan baja di dalam bejana gelas dipanaskan hingga kenaikan suhu 5 oC
per menit. Kecepatan pemanasan ini tidak boleh diambil dari kecepatan
pemanasan rata-rata dari awal dan akhir pekerjaan ini. Untuk 3 menit yang
pertama perbedaan pemanasan tidak boleh melebihi 0,5oC.
2.2.5. DATA HASIL PENGUJIAN
Berdasarkan hasil pengujian diperoleh data sebagai berikut,
Tabel 2.2.1. Pemeriksaan Titik Lembek
Pembukaan
Contoh
Pembacaan
Pembacaan suhu oven
Contoh
dipanaskan
waktu
Temperatur 110C
Mulai jam :
09.33
Selesai jam :
10.00
Mendinginkan Didiamkan pada
contoh
suhu ruang
Mulai jam :
10.00
Selesai jam :
10.30
Mencapai suhu Direndam pada
Pembacaan suhu
pemeriksaan
suhu 5C
lemari es Temperatur
Mulai jam :
10.40
5C
Selesai jam :
11.07
Pemeriksaan
Contoh
Tempatur 49C
dipanaskan
11.07
11 | Shofyan Satria Rahman
Resi Ayu Agettis
Aidoo Dio Djuwenta
Elki Amika Bondan S
M. Buchari

21010113120070
21010113120071
21010113120072
21010113120073
21010113120074

Alliza Nanda El Husna


Angela Widya Rezky
Agung Kristian
Dhiah Syafitri
Heru Setiawan

21010113120075
21010113120076
21010113120077
21010113120078
21010113120079

LAPORAN PRAKTIKUM PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN BAHAN PERKERASAN JALAN


Kelompok XIV

Mulai jam :
Selesai jam :

No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
11

12.24

Tabel 2.2.2. Data Hasil Pengujian Titik Lembek


Suhu yang
Titik Lembek C
Diambil
Waktu (menit)
C
I
II
5
0
4
4
10
1 55
5
5
15
3 07
6
6
20
3 55
10
10
25
4 43
12
12
30
5 47
13
13
35
6 57
14
14
40
7 52
15
15
45
8 59
16
16
50
9 25
49
49
55
10 12
54
54
55
10 15
55

2.2.6. PERHITUNGAN
Untuk mencari rata-rata nilai titik lembek dari percobaan diatas adalah
sebagai berikut:
Nilai titik lembek rata-rata
= (54+55)/2
= 54,5 oC
2.2.7. KESIMPULAN
Diperoleh nilai titik lembek sebesar 54,5 oC. Hal ini menunjukkan nilai
tersebut memenuhi spesifikasi minimum sebesar 48 oC

12 | Shofyan Satria Rahman


Resi Ayu Agettis
Aidoo Dio Djuwenta
Elki Amika Bondan S
M. Buchari

21010113120070
21010113120071
21010113120072
21010113120073
21010113120074

Alliza Nanda El Husna


Angela Widya Rezky
Agung Kristian
Dhiah Syafitri
Heru Setiawan

21010113120075
21010113120076
21010113120077
21010113120078
21010113120079

LAPORAN PRAKTIKUM PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN BAHAN PERKERASAN JALAN


Kelompok XIV

2.3. PEMERIKSAAN TITIK NYALA


Standar pengujian :
(AASHTO T 48-89)
(ASTM D 92-78)
(SK.SNI M 19-1990-F)
2.3.1. MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dari pemeriksaan ini adalah untuk menentukan suhu pada saat
diperoleh nyala pertama permukaan aspal. Tujuan dari pemeriksaan ini adalah
untuk menentukan titik nyala aspal.
2.3.2. BAHAN DAN PERALATAN
Bahan
:
a. Aspal Keras
Peralatan :
a. Termometer kapasitas 250 oC
b. Cleveland open cup (cawan kuningan)
c. Pelat Pemanas yang terdiri dari logam, untuk melekatkan cawan Cleveland
d b gi
me i i e u uh be e eb 0.6 cm (1/4).
d. Sumber pemanasan, pembakaran gas atau tungku listrik, atau pembakaran
alkohol yang tidak menimbulkan asap atau nyala di sekitar bagian atau
cawan.
e. Nyala penguji, yang dapat diatur dan memberikan nyala dengan 3.2
sampai 4.8 mm dengan panjang tabung 7.5 cm.
2.3.3. PENYIAPAN BENDA UJI
a. Memanaskan Aspal 60/70 antara suhu 148,9o 176oC sampai cukup cair.
b. Kemudian memasukkan aspal ke cawan Cleveland.
2.3.4. PROSEDUR PENGUJIAN
a. Meletakkan cawan di atas pelat pemanas dan sumber pemanas diatur
sehingga terletak dibawah titik tengah cawan.
b. Menempatkan nyala penguji dengan poros pada jarak 7,5 cm dari titik
tengah cawan.
c. Meletakkan termometer tegak lurus di dalam benda uji dengan jarak 6.4 mm
di atas dasar cawan dan terletak pada garis yang menghubungkan titik
tengah cawan dan titik poros nyala penguji, kemudian mengaturnya
sehingga poros termometer terletak pada jarak diameter cawan dari tepi.
d. Menyalakan sumber pemanas
e. Mengamati aspal sampai terlihat percikan api diatas permukaan aspal,
kemudian mencatat suhunya.
13 | Shofyan Satria Rahman
Resi Ayu Agettis
Aidoo Dio Djuwenta
Elki Amika Bondan S
M. Buchari

21010113120070
21010113120071
21010113120072
21010113120073
21010113120074

Alliza Nanda El Husna


Angela Widya Rezky
Agung Kristian
Dhiah Syafitri
Heru Setiawan

21010113120075
21010113120076
21010113120077
21010113120078
21010113120079

LAPORAN PRAKTIKUM PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN BAHAN PERKERASAN JALAN


Kelompok XIV

2.3.5. DATA HASIL PENGUJIAN


Berdasarkan hasil pengujian diperoleh data sebagai berikut,
Tabel 2.3.1. Pemeriksaan Titik Nyala
Pembukaan contoh Contoh dipanaskan Pembacaan
waktu
Mulai jam :
13.30
Selesai jam :
14.30
Menentukan titik
Penuangan contoh
nyala contoh
Mulai jam :
14.30
Selesai jam :
14.40
o
Kenaikan suhu
Sampai 56 C di
Contoh
bawah titik nyala
Mulai jam :
15.40
Selesai jam :
15.53
o
o
Antara 56 C - 48 C
Mulai jam :
15.53
Selesai jam :
15.24

Pembacaan suhu
oven
Temperatur 110oC
Pembacaan suhu
menuang
Temperatur 110oC

15oC/menit
5oC-6oC/menit
Titik nyala
Perkiraan 300oC

Tabel 2.3.2. Data Hasil Pengujian Titik Nyala


o

C dibawah titik nyala


56
51
41
36
31
26
21
16
11
6
1

Waktu
122
226
334
430
615
750
845
915
1010
1154
1238

Titik nyala

210
215
220
225
230
235
240
245
250
255
260
264

Titik Nyala

2.3.6. KESIMPULAN
Dari hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa titik nyala terjadi pada suhu
264 oC. Menunjukkan titik nyala sudah memenuhi spesifikasi minimum sebesar
232 oC.

14 | Shofyan Satria Rahman


Resi Ayu Agettis
Aidoo Dio Djuwenta
Elki Amika Bondan S
M. Buchari

21010113120070
21010113120071
21010113120072
21010113120073
21010113120074

Alliza Nanda El Husna


Angela Widya Rezky
Agung Kristian
Dhiah Syafitri
Heru Setiawan

21010113120075
21010113120076
21010113120077
21010113120078
21010113120079

LAPORAN PRAKTIKUM PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN BAHAN PERKERASAN JALAN


Kelompok XIV

2.4. PEMERIKSAAN DAKTILITAS


Standar Pengujian:
AASHTO T-54-74
SK.SNI M-08-1989-F
2.4.1. MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dari percobaan ini adalah untuk mengukur jarak yang terpanjang
yang dapat ditarik antara dua cetakan yang berisi bitumen keras sebelum putus
pada suhu 25oC dan kecepatan tarik 5 cm/detik.
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengetahui nilai daktilitas aspal
dimana akan berpengaruh dalam pengikatan terhadap agregat pada campuran
aspal panas.

2.4.2. BAHAN DAN PERALATAN


Bahan:
a. Aspal keras
b. Glycerin
c. Dexarin
d. Air
Peralatan:
a. Cetakan daktilitas yang terbuat dari kuningan.
b. Bak perendam isi 10 liter yang dapat menjaga suhu tertentu selama
pengujian dengan ketelitian 0,1oC dan benda uji dapat direndam sekurangkurangnya 10 cm dibawah permukaan air. Bak tersebut dilengkapi dengan
pelat dasar yang berlubang diletakkan 5 cm dari bak dasar perendam untuk
meletakkan benda uji.
c. Mesin uji dengan ketentuan sebagai berikut:
Dapat menarik benda uji dengan kecepatan tetap.
Dapat menjaga benda uji tetap terendam dan tidak menimbulkan
getaran selama pemeriksaan.

2.4.3. PENYIAPAN BENDA UJI


a. Semua bagian dalam cetakan daktilitas dan bagian atas pelat dasar dilapisi
dengan campuran glycerin dan dexarin
b. Memanaskan contoh aspal kira-kira 100 gram sehingga menjadi cair dan
dapat dituang. Untuk menghindarkan pemanasan setempat, dilakukan
dengan hati-hati. Pemanasan dilakukan sampai suhu antara 80oC sampai
1000C di atas titik lembek, kemudian menuangkan contoh ke dalam cetakan
dari ujung ke ujung hingga penuh.
15 | Shofyan Satria Rahman
Resi Ayu Agettis
Aidoo Dio Djuwenta
Elki Amika Bondan S
M. Buchari

21010113120070
21010113120071
21010113120072
21010113120073
21010113120074

Alliza Nanda El Husna


Angela Widya Rezky
Agung Kristian
Dhiah Syafitri
Heru Setiawan

21010113120075
21010113120076
21010113120077
21010113120078
21010113120079

LAPORAN PRAKTIKUM PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN BAHAN PERKERASAN JALAN


Kelompok XIV

c. Pada waktu cetakan diisi, contoh dituang dengan hati-hati dari ujung ke
ujung hingga penuh berlebihan.
d. Mendinginkan cetakan pada suhu ruang selama 30 sampai 40 menit, lalu
memindahkan seluruhnya ke dalam bak perendam yang telah disiapkan pada
suhu pemeriksaan selama 30 menit, dan diratakan.

2.4.4. PROSEDUR PENGUJIAN


a. Mendiamkan benda uji pada suhu 25oC dalam bak perendam selama 85
sampai 95 menit, kemudian benda uji tersebut dilepaskan dari plat dasar dan
sisi-sisi cetakan.
b. Memasang benda uji pada mesin uji, kemudian menarik benda uji secara
teratur dengan kecepatan 5 cm/menit sampai benda uji putus. Perbedaan
kecepatan 5% masih diijinkan.
c. Membaca jarak antara pemegang cetakan pada saat benda uji putus (dalam
cm). Selama percobaan berlangsung benda uji harus terendam sekurangkurangnya 2,5 cm dari air dan suhu harus dipertahankan tetap (25 9.5)oC.

2.4.5. DATA HASIL PENGUJIAN


Tabel 2.4.1. Pemeriksaan Daktilitas
Pembukaan
Contoh
contoh
dipanaskan
Mulai jam:
Mendinginkan Selesai jam:
contoh
Didinginkan pada
suhu ruang
Mulai jam:
Mencapai
Selesai jam:
suhu
Direndam pada
pemeriksaan
suhu 25oC
Mulai jam:
Selesai jam:
Pemeriksaan
Daktilitas pada
suhu 25oC
Mulai jam:
Selesai jam:

Pembacaan waktu Pembacaan suhu


10.20
temperatur
10.43
110oC

10.43
11.00

11.00
11.23

11.23
11.38

Pembacaan suhu
temperatur 25oC

Pembacaan suhu
temperatur 25oC

Tabel 2.4.2. Data Hasil Pemeriksaan Daktilitas


16 | Shofyan Satria Rahman
Resi Ayu Agettis
Aidoo Dio Djuwenta
Elki Amika Bondan S
M. Buchari

21010113120070
21010113120071
21010113120072
21010113120073
21010113120074

Alliza Nanda El Husna


Angela Widya Rezky
Agung Kristian
Dhiah Syafitri
Heru Setiawan

21010113120075
21010113120076
21010113120077
21010113120078
21010113120079

LAPORAN PRAKTIKUM PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN BAHAN PERKERASAN JALAN


Kelompok XIV

Daktilitas pada suhu 25C


(5 cm per menit)
Pengamatan I
Pengamatan II
Rata-rata

Pembacaan pengukuran pada


alat
110,7 cm (belum putus)
110,7 cm (belum putus)
110,7

2.4.6. PERHITUNGAN
Pada pengamatan percobaan diatas, nilai daktilitas aspal yang didapatkan
adalah 109 cm (belum putus).

2.4.7. KESIMPULAN
Dari hasil uji pemeriksaan daktilitas aspal di atas diperoleh hasil 110,7 cm,
dimana sesuai dengan spesifikasi daktilitas yaitu minimum 100 cm.

17 | Shofyan Satria Rahman


Resi Ayu Agettis
Aidoo Dio Djuwenta
Elki Amika Bondan S
M. Buchari

21010113120070
21010113120071
21010113120072
21010113120073
21010113120074

Alliza Nanda El Husna


Angela Widya Rezky
Agung Kristian
Dhiah Syafitri
Heru Setiawan

21010113120075
21010113120076
21010113120077
21010113120078
21010113120079

LAPORAN PRAKTIKUM PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN BAHAN PERKERASAN JALAN


Kelompok XIV

2.5. PEMERIKSAAN KELARUTAN ASPAL DENGAN KARBON TETRA KLORIDA


(CCl4)
Standar Pengujian :
(AASTHO T-44-70)
(ASTM D-165-42)

2.5.1. MAKSUD DAN TUJUAN


Kemurnian aspal dapat diketahui melalui jumlah bitumen yang larut dalam
CCL4, dimana semakin sedikit residu atau kotoran yang larut maka kemurnian
aspal makin tinggi.
Pengujian ini dimaksudkan untuk menentukan kadar bitumen yang larut
dalam karbon tetra klorida (CCl4) sehingga dapat diketahui kemurnian aspal.
Tujuan dari pemeriksaan ini adalah untuk mengetahui tingkat kemurnian
aspal dan untuk menentukan apakah aspal yang diuji, layak atau tidak untuk
digunakan sebagai bahan pengikat.

2.5.2. BAHAN DAN PERALATAN


Bahan :
a. Aspal cair 3 gram
b. Karbon tetra klorida (CCl4) 100 ml
Peralatan :
a. Kertas saring
b. Labu Erlenmeyer berkapasitas 250 ml
c. Pompa hisap
d. Oven
e. Timbangan

2.5.3. PENYIAPAN BENDA UJI


Bitumen sudah disiapkan di laboratorium dalam bentuk aspal cair dengan
penetrasi 60/70 sebesar 3 gram.

2.5.4.PROSEDUR PENGUJIAN
a. Menimbang labu Erlenmeyer.
b. Memasukkan benda uji ke dalam labu Erlenmayer hingga suhunya sama
dengan suhu ruangan. Setelah itu, tuangkan 100 ml Karbon tetra klorida
(CCL4) sedikit demi sedikit sehingga bitumen larut.
c. Menuangkan kertas saring dan mengovennya selama 5 menit yang
sebelumnya sudah ditimbang.
d. Melipat kertas saring yang telah dioven sehingga menyerupai corong
kemudian meletakkan di atas mulut pompa hisap.
e. Menuang larutan dari prosedur b ke atas kertas saring yang telah disiapkan.
18 | Shofyan Satria Rahman
Resi Ayu Agettis
Aidoo Dio Djuwenta
Elki Amika Bondan S
M. Buchari

21010113120070
21010113120071
21010113120072
21010113120073
21010113120074

Alliza Nanda El Husna


Angela Widya Rezky
Agung Kristian
Dhiah Syafitri
Heru Setiawan

21010113120075
21010113120076
21010113120077
21010113120078
21010113120079

LAPORAN PRAKTIKUM PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN BAHAN PERKERASAN JALAN


Kelompok XIV

f. Setelah larutan habis, memasukan kertas saring ke dalam oven selama 15


menit, lalu ditimbang.

2.5.5. DATA HASIL PENGUJIAN


Tabel 2.5.1. Pemeriksaan Kelarutan dalam CCl4
Pemanasan
Contoh
Pembacaan waktu
contoh
dipanaskan

Pemeriksaan:
-Penimbangan
- Pelarutan
Menyaring
Pengeringan
Penimbangan

Mulai jam:
Selesai jam:

13.20
13.30

Mulai jam:
Selesai jam:
Mulai jam:
Selesai jam:
Mulai jam:
Selesai jam:
Mulai jam:
Selesai jam:

13.30
13.50
13.50
17.00
17.00
17.00
17.10
17.10

Berat Erlenmeyer + aspal


Berat Erlenmeyer kosong
Berat aspal

= 117,7 gr
= 114,7 gr +
=
3,00 gr

Berat kertas saring + endapan


Berat kertas saring kosong
Berat endapan

= 1,49
= 1,26
= 0,23

gr
gr
gr

Pembacaan
suhu oven
110oC

2.5.6. PERHITUNGAN
Berat aspal

Berat endapan

Persentase endapan
19 | Shofyan Satria Rahman
Resi Ayu Agettis
Aidoo Dio Djuwenta
Elki Amika Bondan S
M. Buchari

= (berat Erlenmeyer + aspal) (berat Erlenmeyer


kosong)
= 117,7 gram 114,7 gram
= 3 gram
= (berat kertas saring + endapan)
(berat kertas saring kosong)
= 1,49 gram 1,26 gram
= 0,23 gram
= 0,23/3 x 100%
= 7,67 %

21010113120070
21010113120071
21010113120072
21010113120073
21010113120074

Alliza Nanda El Husna


Angela Widya Rezky
Agung Kristian
Dhiah Syafitri
Heru Setiawan

21010113120075
21010113120076
21010113120077
21010113120078
21010113120079

LAPORAN PRAKTIKUM PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN BAHAN PERKERASAN JALAN


Kelompok XIV

Persentase aspal yang larut = 100 % - 7,667 %


= 92,33 %

2.5.7. KESIMPULAN
Dari hasil pemeriksaan kelarutan aspal dalam CCl4 didapat nilai kelarutan
92,33% , dimana spesifikasi nilai kelarutan aspal minimum 99%.
Hal ini menunjukan nilai kelarutan aspal kurang dari nilai spesifikasi yang
diharapkan, disimpulkan bahwa aspal yang diujikan kotor dengan bahan-bahan
non-bitumen

20 | Shofyan Satria Rahman


Resi Ayu Agettis
Aidoo Dio Djuwenta
Elki Amika Bondan S
M. Buchari

21010113120070
21010113120071
21010113120072
21010113120073
21010113120074

Alliza Nanda El Husna


Angela Widya Rezky
Agung Kristian
Dhiah Syafitri
Heru Setiawan

21010113120075
21010113120076
21010113120077
21010113120078
21010113120079

LAPORAN PRAKTIKUM PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN BAHAN PERKERASAN JALAN


Kelompok XIV

2.6. PEMERIKSAAN BERAT JENIS BITUMEN


Standar Pengujian:
(AASHTO T 228-90)
2.6.1. MAKSUD DAN TUJUAN
Pemeriksaan ini bermaksud untuk menentukan berat jenis aspal dengan
picnometer. Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk mengetahui apakah berat jenis
aspal memenuhi syarat yang ditentukan untuk digunakan dalam analisa
campuran.
2.6.2. BAHAN DAN PERALATAN
Bahan :
a. Sampel bitumen keras yang telah dipanaskan, sampai menjadi cair dan
pada saat pemanasan diaduk untuk mencegah pemanasan setempat.
b. Air suling
Peralatan :
a. Termometer
b. Picnometer
c. Bejana gelas
d. Timbangan
2.6.3. PENYIAPAN BENDA UJI
Bitumen sudah disiapkan di laboratorium dalam bentuk aspal cair.
2.6.4. PROSEDUR PENGUJIAN
a. Membersihkan, mengeringkan, dan menimbang picnometer dalam keadaan
kosong. Catat berat piknometer kosong tersebut (A).
b. Mengisi picnometer tersebut dengan air hingga penuh dan menutupnya
rapat. Kemudian menimbang picnometer dan air lalu mencatat beratnya (B).
c. Mengeluarkan air dari dalam picnometer, lalu membersihkan dan
mengeringkan picnometer tersebut. Kemudian mengisi picnometer tersebut
dengan aspal yang sudah dipanaskan setinggi 3/4 bagian dari isi picnometer.
Lalu mendinginkan picnometer sampai dingin tidak kurang dari 40 menit.
Kemudian menimbang dan mencatat berat piknometer dan aspal tersebut
(C).
d. Kemudian mengisi picnometer + aspal dengan air hingga penuh dan
menutupnya rapat. Lalu menimbang dan mencatat berat picnometer + aspal
+ air (D).
e. Setelah itu picnometer dibersihkan dan dikembalikan ke tempatnya semula.

21 | Shofyan Satria Rahman


Resi Ayu Agettis
Aidoo Dio Djuwenta
Elki Amika Bondan S
M. Buchari

21010113120070
21010113120071
21010113120072
21010113120073
21010113120074

Alliza Nanda El Husna


Angela Widya Rezky
Agung Kristian
Dhiah Syafitri
Heru Setiawan

21010113120075
21010113120076
21010113120077
21010113120078
21010113120079

LAPORAN PRAKTIKUM PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN BAHAN PERKERASAN JALAN


Kelompok XIV

2.6.5. DATA HASIL PENGUJIAN


Berdasarkan hasil pengujian diperoleh data sebagai berikut
Tabel 2.6.1. Pemeriksaan Berat Jenis Aspal
Pembukaan
Dipanaskan Pembacaan Waktu
contoh
Mulai jam :
13.15
Selesai jam :
13.25
Mendinginkan
Didiamkan
contoh
Mulai jam :
13.25
Selesai jam :
13.35
Mencapai suhu
Direndam
Pemeriksaan
Mulai jam :
13.35
Selesai jam :
13.45
Pemeriksaan
Berat jenis
Mulai jam :
13.40
Selesai jam :
14.35

Pembacaan suhu
oven
Temperatur 110oC

Temperatur 25oC

Tabel 2.6.2. Data Hasil Pengujian Berat Jenis Aspal


Sampel
I
Berat picnometer + Contoh (B)
29,48 gr
Berat picnometer kosong (A)
15,98 gr
Berat Contoh (1)
13,5 gr

II
25,68 gr
13,8 gr
11,88 gr

Berat picnometer + Air (C)


Berat picnometer kosong (A)
Berat Air (2)

40,87 gr
15,98 gr
24,89 gr

39 gr
13,8 gr
25,2 gr

Berat picnometer + contoh + air (D)


Berat picnometer + contoh (C)
Volume Air (3)

41,44 gr
29,48 gr
11,96 gr

39,42 gr
25,68 gr
13,74 gr

Volume Contoh (2 - 3)

12,93 gr

11,46 gr

Berat Jenis I = (1)/(2-3)


Berat Jenis II = (1)/(2-3)
Rata-Rata

22 | Shofyan Satria Rahman


Resi Ayu Agettis
Aidoo Dio Djuwenta
Elki Amika Bondan S
M. Buchari

21010113120070
21010113120071
21010113120072
21010113120073
21010113120074

1,044
1,037
1,041

Alliza Nanda El Husna


Angela Widya Rezky
Agung Kristian
Dhiah Syafitri
Heru Setiawan

21010113120075
21010113120076
21010113120077
21010113120078
21010113120079

LAPORAN PRAKTIKUM PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN BAHAN PERKERASAN JALAN


Kelompok XIV

2.6.6. PERHITUNGAN
( - )
( - )- ( - )

A = Berat picnometer dengan penutup (gram)


B = Berat picnometer berisi aspal (gram)
C = Berat picnometer berisi air (gram)
D = Berat picnometer berisi aspal dan air (gram)
Sampel 1
Berat contoh (2)

Berat air (1)

Berat Isi Air (3)

Isi contoh

=B-A
= 29,48 15,98
= 13,5 gram
= 40 87 15 98
= 24,89 gram
= 41,44 29,48
= 11,96 gram
=(13)
= 24,89 11,96
= 12,93 gram
e

Berat jenis aspal keras

h
i

= 1,044
Sampel 2
Berat contoh (2)

Berat air (1)

=B-A
= 25,68 13,8
= 11,88 gram
39 0 13 8
= 25,2 gram

Berat air (3)


= 39,42 25,68
= 13,74 gram
=(13)
= 25,2 13,74
= 11,46 gram

Isi contoh

Berat jenis aspal keras


23 | Shofyan Satria Rahman
Resi Ayu Agettis
Aidoo Dio Djuwenta
Elki Amika Bondan S
M. Buchari

h
i

21010113120070
21010113120071
21010113120072
21010113120073
21010113120074

Alliza Nanda El Husna


Angela Widya Rezky
Agung Kristian
Dhiah Syafitri
Heru Setiawan

21010113120075
21010113120076
21010113120077
21010113120078
21010113120079

LAPORAN PRAKTIKUM PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN BAHAN PERKERASAN JALAN


Kelompok XIV

= 1,037
Jadi, berat jenis aspal keras rata-rata

1 044

1 037
2

= 1,041
2.6.7. KESIMPULAN
Dari hasil pemeriksaan tersebut diperoleh berat jenis aspal yaitu 1,041.
Sesuai dengan spesifikasi berat jenis aspal penetrasi 60/70 yaitu minimum 1.

24 | Shofyan Satria Rahman


Resi Ayu Agettis
Aidoo Dio Djuwenta
Elki Amika Bondan S
M. Buchari

21010113120070
21010113120071
21010113120072
21010113120073
21010113120074

Alliza Nanda El Husna


Angela Widya Rezky
Agung Kristian
Dhiah Syafitri
Heru Setiawan

21010113120075
21010113120076
21010113120077
21010113120078
21010113120079

LAPORAN PRAKTIKUM PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN BAHAN PERKERASAN JALAN


Kelompok XIV

2.7.

RESUME HASIL PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN ASPAL


Dari pemeriksaan dan pengujian aspal, didapat data sebagai berikut:
Hasil
Spesifikasi
Nomor
Jenis Pemeriksaan
Pemeriksaan
Min
Maks
Penetrasi 25 C, 100 gr,
1
64,3
60
70
5 detik
2
Titik Lembek
54,5
48
3
Titik Nyala
264
232
4
Daktilitas
110,7
100
5
Berat Jenis pada 25 C
1,041
1,0
Kelarutan Aspal dalam
6
92,33
99
CCl4

Satuan
0.1 mm
Celcius
Celcius
cm
Gram/cc
%

a. Pemeriksaan nilai penetrasi, titik lembek, titk nyala, daktilitas, dan berat jenis
aspal sudah sesuai dengan spesifikasi yang berlaku untuk aspal pen 60/70.
b. Pemeriksaan kelarutan aspal tidak sesuai dengan spesifikasi yang berlaku. Hal
ini dikarenakan aspal yang diujikan kotor akan kandungan bahan-bahan nonbitumen.

25 | Shofyan Satria Rahman


Resi Ayu Agettis
Aidoo Dio Djuwenta
Elki Amika Bondan S
M. Buchari

21010113120070
21010113120071
21010113120072
21010113120073
21010113120074

Alliza Nanda El Husna


Angela Widya Rezky
Agung Kristian
Dhiah Syafitri
Heru Setiawan

21010113120075
21010113120076
21010113120077
21010113120078
21010113120079

Anda mungkin juga menyukai