Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN PRAKTIKUM PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN BAHAN PERKERASAN JALAN

Kelompok XIV

BAB III
PENGUJIAN BAHAN AGREGAT

3.1. ANALISA SARINGAN AGREGAT HALUS DAN KASAR


Standar pengujian:
AASHTO T 27 88
ASTM C 136 84a
SK SNI M-08-1989-F
3.1.1. MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud pengujian ini adalah untuk menentukan pembagian butir (gradasi) agregat
halus dan kasar dengan menggunakan saringan atau ayakan.
Tujuan pengujian ini adalah untuk membuat suatu distribusi ukuran aggregat
dalam bentuk grafik yang dapat memperlihatkan pembagian butir (gradasi) suatu
aggregat dengan menggunakan saringan.
3.1.2. BAHAN DAN PERALATAN
Bahan :
a. Agregat halus :
Pasir 500 gram
Abu batu 500 gram
b. Agregat kasar :
Batu pecah maksimum ukuran 5000 gram
Batu pecah maksimum ukuran 1/2 2500 gram
Peralatan :
a. Timbangan dan neraca dengan ketelitian 0.2% dari berat benda uji.
b. Satu set saringan tes 20 mm (3/4), 12.5 mm (1/2), 10mm (3/8), dan saringan no.
4, 8, 16, 30, 50, 100, 200.
c. Oven yang dilengkapi dengan pengatur suhu untuk pemanasan sampai
(1105)oC.
d. Kuas, sikat kuningan, sendok dan alat lainnya.
3.1.3. PENYIAPAN BENDA UJI
a. Mengeringkan benda uji didalam oven dengan suhu (110 5) oC, hingga
beratnya tetap.
b. Menyaring benda uji dengan saringan dan benda uji yang lolos minimum 5
kg (agregat kasar) ditimbang.
c. Menyaring benda uji dengan saringan 1/2dan benda uji yang lolos minimum 2,5
kg (agregat kasar) ditimbang.
d. Menyaring benda uji dengan saringan no. 4 dan benda uji yang lolos masingmasing minimum 0,5 kg pasir dan 0,5 kg abu batu ditimbang.
26 | Shofyan Satria Rahman
Resi Ayu Agettis
Aidoo Dio Djuwenta
Elki Amika Bondan S
M. Buchari

21010113120070
21010113120071
21010113120072
21010113120073
21010113120074

Alliza Nanda El Husna


Angela Widya Rezky
Agung Kristian
Dhiah Syafitri
Heru Setiawan

21010113120075
21010113120076
21010113120077
21010113120078
21010113120079

LAPORAN PRAKTIKUM PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN BAHAN PERKERASAN JALAN


Kelompok XIV

3.1.4. PROSEDUR PENGUJIAN


a. Menyaring benda uji yang telah disiapkan dengan menggunakan saringan dan
ukuran saringan paling besar ditempatkan paling atas.
b. Menimbang dan menghitung persentase terhadap berat sample benda uji yang
yang tertahan di masing-masing saringan.
3.1.5. DATA HASIL PENGUJIAN
a.Batu Pecah inchi (5000 gram)
Pekerjaan / proyek
: Praktikum Perkerasan Jalan
Jenis material
: Batu Pecah lolos saringan inchi
Tipe
: AC
Tabel 3.1.1. Analisa Pembagian Butiran SK. SNI M081989F pada batu pecah maks
Komulatif
Nomor Saringan

Berat tertahan
masing-masing
saringan

Tertahan masingmasing saringan

Tertahan

Lolos

inch

(gr)

(gr)

(%)

(%)

63,324
94,126
98,566
98,82
98,986
99,102
99,168
99,318
99,69

100
36,676
5,874
1,434
1,18
1,014
0,898
0,832
0,682
0,31

3/4"
1/2"
3/8"
No. 4
No. 8
No. 16
No. 30
No. 50
No. 100
No. 200

3166,2
1540,1
222
12,7
8,3
5,8
3,3
7,5
18,6

Berat Contoh

5000

27 | Shofyan Satria Rahman


Resi Ayu Agettis
Aidoo Dio Djuwenta
Elki Amika Bondan S
M. Buchari

3166,2
4706,3
4928,3
4941
4949,3
4955,1
4958,4
4965,9
4984,5
gram

21010113120070
21010113120071
21010113120072
21010113120073
21010113120074

Alliza Nanda El Husna


Angela Widya Rezky
Agung Kristian
Dhiah Syafitri
Heru Setiawan

21010113120075
21010113120076
21010113120077
21010113120078
21010113120079

% Lolos

LAPORAN PRAKTIKUM PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN BAHAN PERKERASAN JALAN


Kelompok XIV

Gradasi 3/4"

100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0

Batas
Bawah
Batas Atas
Hasil
Saringan
No.
200

No. No. 50 No. 30 No. 16 No. 8 No. 4


100

3/8"

1/2"

3/4"

No. Saringan

Grafik 3.1.1. Grafik Analisa Saringan pada Batu Pecah maks inchi
b. Batu Pecah 1/2 (2500 gram)
Pekerjaan / proyek
: Praktikum Perkerasan Jalan
Jenis material
: Batu Pecah inchi
Tipe
: AC
Tabel 3.1.2. Analisa Pembagian Butiran SK. SNI M081989F batu pecah maks inchi
Nomor Saringan

mm
19,7
12,5
9,5
4,75
2,36
1,18
0,6
0,3
0,15
0,075

inch
3/4"
1/2"
3/8"
No. 4
No. 8
No. 16
No. 30
No. 50
No. 100
No. 200

Berat Contoh

28 | Shofyan Satria Rahman


Resi Ayu Agettis
Aidoo Dio Djuwenta
Elki Amika Bondan S
M. Buchari

Komulatif

Berat tertahan
masingmasing
saringan

Tertahan masingmasing saringan

Tertahan

Lolos

(gr)

(gr)

(%)

280,8
1667,8
204,4
103
56,9
27,6
46,1
83,7

280,8
1948,6
2153
2256
2312,9
2340,5
2386,6
2470,3

11,232
77,944
86,12
90,24
92,516
93,62
95,464
98,812

(%)
100
100
88,768
22,056
13,88
9,76
7,484
6,38
4,536
1,188

2500

gram

21010113120070
21010113120071
21010113120072
21010113120073
21010113120074

Alliza Nanda El Husna


Angela Widya Rezky
Agung Kristian
Dhiah Syafitri
Heru Setiawan

21010113120075
21010113120076
21010113120077
21010113120078
21010113120079

LAPORAN PRAKTIKUM PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN BAHAN PERKERASAN JALAN


Kelompok XIV

% Lolos

Gradasi 1/2"
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0

Batas
Bawah
Batas
Atas
Hasil
Saringa
n
No. No.
200 100

No.
50

No.
30

No. No. 8 No. 4 3/8" 1/2" 3/4"


16

No. Saringan

Grafik 3.1.2. Grafik Analisa Saringan pada Batu Pecah maks 1/2 inch
c. Abu Batu (500 gram)
Pekerjaan / proyek
: Praktikum Perkerasan Jalan
Jenis material
: Abu batu
Tipe
: AC
Tabel 3.1.3. Analisa Pembagian Butiran SK. SNI M 08 1989 F pada Abu Batu

Nomor Saringan

mm

inch

19,7
12,5
9,5
4,75
2,36
1,18
0,6
0,3
0,15
0,075

3/4"
1/2"
3/8"
No. 4
No. 8
No. 16
No. 30
No. 50
No. 100
No. 200

Berat Contoh

29 | Shofyan Satria Rahman


Resi Ayu Agettis
Aidoo Dio Djuwenta
Elki Amika Bondan S
M. Buchari

Berat
tertahan
masingmasing
saringan
(gr)

Komulatif
Tertahan masingmasing saringan

Tertahan

Lolos

(gr)

(%)

(%)

21,64
52,18
72,3
80,84
95,32
99,3

100
100
100
100
78,36
47,82
27,7
19,16
4,68
0,7

108,2
152,7
100,6
42,7
72,4
19,9
500

108,2
260,9
361,5
404,2
476,6
496,5
gram

21010113120070
21010113120071
21010113120072
21010113120073
21010113120074

Alliza Nanda El Husna


Angela Widya Rezky
Agung Kristian
Dhiah Syafitri
Heru Setiawan

21010113120075
21010113120076
21010113120077
21010113120078
21010113120079

LAPORAN PRAKTIKUM PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN BAHAN PERKERASAN JALAN


Kelompok XIV

% Lolos

Gradasi Abu Batu


100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0

Batas
Bawah
Batas
Atas
Hasil
Saringa
n
No.
200

No.
100

No.
50

No.
30

No. No. 8 No. 4 3/8" 1/2" 3/4"


16

No. Saringan

Grafik 3.1.3. Grafik Analisa Saringan pada Abu batu


d. Pasir (500 gram)
Pekerjaan / proyek
Jenis material
Tipe

: Praktikum Perkerasan Jalan


: Pasir
: AC

Tabel 3.1.4. Analisa Pembagian Butiran SK. SNI M 08 1989 F pada Pasir

Nomor Saringan

mm

inch

19,7
12,5
9,5
4,75
2,36
1,18
0,6
0,3
0,15
0,075

3/4"
1/2"
3/8"
No. 4
No. 8
No. 16
No. 30
No. 50
No. 100
No. 200

Berat Contoh

30 | Shofyan Satria Rahman


Resi Ayu Agettis
Aidoo Dio Djuwenta
Elki Amika Bondan S
M. Buchari

Komulatif

Berat tertahan
masingmasing
saringan

Tertahan masingmasing saringan

Tertahan

Lolos

(gr)

(gr)

(%)

(%)

5,76
20,4
48,54
66,9
88,04
93,72

100
100
100
100
94,24
79,6
51,46
33,1
11,96
6,28

28,8
73,2
140,7
91,8
105,7
28,4
500

28,8
102
242,7
334,5
440,2
468,6
gram

21010113120070
21010113120071
21010113120072
21010113120073
21010113120074

Alliza Nanda El Husna


Angela Widya Rezky
Agung Kristian
Dhiah Syafitri
Heru Setiawan

21010113120075
21010113120076
21010113120077
21010113120078
21010113120079

LAPORAN PRAKTIKUM PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN BAHAN PERKERASAN JALAN


Kelompok XIV

% Lolos

Gradasi Pasir
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0

Batas
Bawah
Batas
Atas
Hasil
Saringa
n
No.
200

No.
100

No.
50

No.
30

No. No. 8 No. 4 3/8" 1/2" 3/4"


16

No. Saringan

Grafik 3.1.4. Grafik Analisa Saringan pada Pasir


3.1.6. ANALISIS DATA DAN PERHITUNGAN
a. Dari data di atas didapat bahwa prosentase lolos dari masing-masing agregat tidak
memenuhi spesifikasi, maka agregat tersebut perlu digabung terlebih dahulu
sebelum digunakan.
b. Menggunakan cara grafis agar diperoleh grafik gradasi menerus, langkah-langkah
yang ditempuh adalah :
1. Membuat persegi panjang dengan perbandingan panjang dan lebar 1 : 2.
2. Membuat garis diagonal yang menghubungkan dua titik sudut persegi tersebut.
3. Menenentukan posisi nomor saringan pada sisi panjang dengan cara sebagai
berikut :
- Untuk nomor saringan
Mengambil nilai tengah {(batas atas + batas bawah) x 1/2} pada
spesifikasi untuk nomor saringan .
Menarik garis (dari nilai tengah yang didapat) secara horizontal
sehingga memotong garis diagonal.
Lalu dari perpotongan itu ditarik garis vertikal sampai sumbu x, maka
itulah letak posisi saringan nomor .
- Lakukan hal yang sama untuk saringan nomor 1/2, 3/8, #4, #8, #30, #50,
#100, #200.
4. Menggambarkan grafik analisa saringan masing-masing agregat.
5. Membuat (garis bagi) yang membagi luasan masing-masing agregat pada
grafik sehingga luasan yang terbentuk tampak setara.
6. Membuat (garis hubung) yang menghubungkan ujung masing-masing (garis
bagi) yang terbentuk sehingga memotong garis diagonal.
7. Dari titik potong yang terbentuk antara garis diagonal dengan garis hubung,
ditarik garis horisontal dan tentukan jarak antara garis-garis horisontal yang
terbentuk.

31 | Shofyan Satria Rahman


Resi Ayu Agettis
Aidoo Dio Djuwenta
Elki Amika Bondan S
M. Buchari

21010113120070
21010113120071
21010113120072
21010113120073
21010113120074

Alliza Nanda El Husna


Angela Widya Rezky
Agung Kristian
Dhiah Syafitri
Heru Setiawan

21010113120075
21010113120076
21010113120077
21010113120078
21010113120079

LAPORAN PRAKTIKUM PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN BAHAN PERKERASAN JALAN


Kelompok XIV

8. Interval antara garis horisontal yang terbentuk merupakan prosentase berat


agregat menerus yang selanjutnya digunakan sebagai acuan untuk menentukan
prosentase berat agregat dengan cara analitis.

Grafik 3.1.5. Grafik Kombinasi Saringan Cara Grafis


c. Dari cara grafis yang digunakan diperoleh perbandingan antara agregat kasar dan
agregat halus sebesar 78,2% : 21,8% dengan komposisi agregat sebagai berikut :
1. Agregat kasar maks 3/4
= 32,5 %
2. Agregat kasar maks 1/2
= 27,7 %
3. Abu batu
= 15,8 %
4. Pasir
= 24 %

100
0,277 0,158

0,325

BP
Maks.
1/2"

0,24
SPESIFIKASI

Nomor
Saringan

BP
Maks.
3/4"

Abu
Batu

Pasir

3/4"
1/2"
3/8"
No. 4
No. 8
No. 16
No. 30
No. 50
No. 100
No. 200

100
100
100
36,676
100
100
5,874 88,768 100
1,434 22,056 100
1,18
13,88 78,36
1,014
9,76 47,82
0,898 7,484 27,7
0,832
6,38 19,16
0,682 4,536 4,68
0,31
1,188
0,7

100
100
100
100
94,24
79,6
51,46
33,1
11,96
6,28

32 | Shofyan Satria Rahman


Resi Ayu Agettis
Aidoo Dio Djuwenta
Elki Amika Bondan S
M. Buchari

21010113120070
21010113120071
21010113120072
21010113120073
21010113120074

Kombinasi
BAWAH

ATAS

100
75
60
38
27
14
9
5
2

100
100
85
55
40
24
18
12
8

100
79,42
66,30
46,38
39,23
29,69
19,09
13,01
5,09
2,05

Alliza Nanda El Husna


Angela Widya Rezky
Agung Kristian
Dhiah Syafitri
Heru Setiawan

21010113120075
21010113120076
21010113120077
21010113120078
21010113120079

LAPORAN PRAKTIKUM PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN BAHAN PERKERASAN JALAN


Kelompok XIV

CA
=
FA
=
FF
=

60,77
37,18
2,05

100,00
Tabel 3.1.5. Kombinasi Agregat AC Sesuai Cara Grafis

% Lolos

Gradasi Kombinasi
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0

Batas
Bawah
Batas
Atas
Series3

No.
200

No. No. 50 No. 30 No. 16 No. 8 No. 4


100

3/8"

1/2"

3/4"

No. Saringan

Grafik 3.1.6. Grafik Kombinasi Saringan cara Grafis


d. Dari hasil penggabungan agregat dengan cara grafis digunakan sebagai pedoman
untuk cara analitis
.

KOMBINASI AGREGAT DENGAN CARA ANALITIS


Didapat komposisi agregat sebagai berikut :
a. Agregat kasar maks 3/4 = 26,5 %
b. Agregat kasar maks 1/2 = 21,5 %
c. Abu batu
= 15 %
d. Pasir
= 7%

33 | Shofyan Satria Rahman


Resi Ayu Agettis
Aidoo Dio Djuwenta
Elki Amika Bondan S
M. Buchari

21010113120070
21010113120071
21010113120072
21010113120073
21010113120074

Alliza Nanda El Husna


Angela Widya Rezky
Agung Kristian
Dhiah Syafitri
Heru Setiawan

21010113120075
21010113120076
21010113120077
21010113120078
21010113120079

LAPORAN PRAKTIKUM PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN BAHAN PERKERASAN JALAN


Kelompok XIV

0,32

1
0,28

0,16

0,24
SPESIFIKASI

Nomor
Saringan

BP
Maks.
3/4"

BP
Maks.
1/2"

Abu
Batu

Pasir

3/4"
1/2"
3/8"
No. 4
No. 8
No. 16
No. 30
No. 50
No. 100
No. 200

100
36,676
5,874
1,434
1,18
1,014
0,898
0,832
0,682
0,31

100
100
88,768
22,056
13,88
9,76
7,484
6,38
4,536
1,188

100
100
100
100
78,36
47,82
27,7
19,16
4,68
0,7

100
100
100
100
94,24
79,6
51,46
33,1
11,96
6,28

CA
=
FA
=
FF
=

Kombinasi
BAWAH

ATAS

100
75
60
38
27
14
9
5
2

100
100
85
55
40
24
18
12
8

100
79,74
66,73
46,63
39,42
29,81
19,17
13,06
5,11
2,05

60,58
37,37
2,05
100,00

Tabel 3.1.6. Kombinasi Agregat AC Sesuai Cara Analitis

% Lolos

Gradasi Kombinasi
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0

Batas
Bawah
Batas
Atas
Series3

No.
200

No. No. 50 No. 30 No. 16 No. 8 No. 4


100

3/8"

1/2"

3/4"

No. Saringan

Grafik 3.1.7. Grafik Kombinasi Saringan cara Analitis

34 | Shofyan Satria Rahman


Resi Ayu Agettis
Aidoo Dio Djuwenta
Elki Amika Bondan S
M. Buchari

21010113120070
21010113120071
21010113120072
21010113120073
21010113120074

Alliza Nanda El Husna


Angela Widya Rezky
Agung Kristian
Dhiah Syafitri
Heru Setiawan

21010113120075
21010113120076
21010113120077
21010113120078
21010113120079

LAPORAN PRAKTIKUM PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN BAHAN PERKERASAN JALAN


Kelompok XIV

e. Dari penggabungan agregat dengan cara analitis diperoleh perbandingan antara


agregat halus dan agregat kasar sebesar 60% : 40%, dengan komposisi agregat sebagai
berikut :
1. Agregat kasar maks 3/4
= 32 %
2. Agregat kasar maks 1/2
= 28 %
3. Abu batu
= 16 %
4. Pasir
= 24 %
5.
3.1.7. KESIMPULAN
Dari percobaan diperoleh kesimpulan bahwa perbandingan antara agregat kasar
dan agregat halus adalah 60 % : 40% dengan perincian:
Agregat kasar - batu pecah
= 32 %
1
- batu pecah /2
= 28 %
Agregat halus - abu batu
= 16 %
- pasir
= 24 %
Kombinasi fraksi agregat tersebut akan sesuai dengan spesifikasi pembuatan
campuran beton aspal tipe AC.

35 | Shofyan Satria Rahman


Resi Ayu Agettis
Aidoo Dio Djuwenta
Elki Amika Bondan S
M. Buchari

21010113120070
21010113120071
21010113120072
21010113120073
21010113120074

Alliza Nanda El Husna


Angela Widya Rezky
Agung Kristian
Dhiah Syafitri
Heru Setiawan

21010113120075
21010113120076
21010113120077
21010113120078
21010113120079

LAPORAN PRAKTIKUM PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN BAHAN PERKERASAN JALAN


Kelompok XIV

3.2. PEMERIKSAAN BERAT JENIS DAN PENYERAPAN AGREGAT KASAR


Standar pengujian :
AASHTO T 85 -74
ASTM G 127 68
SNI 1969 1990 F

3.2.1. MAKSUD DAN TUJUAN


Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan berat jenis (Bulk), berat jenis
kering permukaan jenis (Saturated Surface Dry = SSD) berat jenis semu (Apparent)
dari agregat kasar dan penyerapan agregat terhadap aspal dalam campuran.
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengetahui berapa besar kadar penyerapan
dan berat jenis agregat kasar dalam campuran beton aspal tipe AC.

3.2.2. PERALATAN DAN BAHAN


Peralatan :
a. Keranjang kawat ukuran 3,55 mm atau 2,36 mm (No. 6 atau No. 8) dengan
kapasitas kira-kira 5 kg.
b. Tempat air dengan kapasitas dan bentuk yang sesuai untuk pemeriksaan. Tempat
ini harus dilengkapi dengan pipa sehingga permukaan air selalu tetap.
c. Timbangan dengan kapasitas 5 kg dengan ketelitian 0,1 % pori berat contoh
yang ditimbang dan dilengkapi dengan alat penggantung keranjang.
d. Oven yang dilengkapi dengan pengaruh suhu untuk memanasi sampai (110
5).
Bahan :
Benda uji adalah agregat yang tertahan saringan inchi dan inchi, kira-kira
setengah keranjang.

3.2.3. PROSEDUR PENGUJIAN


a. Ambil agregat inc dan inc yang telah direndam selama + 24 jam, kemudian
ditimbang (BA).
b. Benda uji yang telah ditimbang diletakkan diatas papan, kemudian diletakkan
diatas papan dan dikeringkan menggunakan kipas angin sehingga agregat menjadi
kering permukaan (SSD).
c. Kemudian benda uji ditimbang dalam keadaan kering permukaan jenuh (BJ).
d. Agregat dikeringkan dalam oven pada suhu 105 sampai berat tetap.
e. Setelah dioven, Benda uji ditimbang (BK).

36 | Shofyan Satria Rahman


Resi Ayu Agettis
Aidoo Dio Djuwenta
Elki Amika Bondan S
M. Buchari

21010113120070
21010113120071
21010113120072
21010113120073
21010113120074

Alliza Nanda El Husna


Angela Widya Rezky
Agung Kristian
Dhiah Syafitri
Heru Setiawan

21010113120075
21010113120076
21010113120077
21010113120078
21010113120079

LAPORAN PRAKTIKUM PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN BAHAN PERKERASAN JALAN


Kelompok XIV

3.2.4. DATA HASIL PENGUJIAN


Jenis material : Batu Pecah
Tabel 3.2.1. Hasil Pengujian Berat Pecah
Hasil
Berat benda uji kering oven

(BK)

4491,5

Berat benda uji kering permukaan

(BJ)

4582

Berat benda uji dalam air

(BA)

2888

Tabel 3.2.2. Hasil Pengujian Berat Jenis dan Penyerapan Batu Pecah
Hasil
Berat jenis (Bulk)

2,651

Berat jenis permukaan (SSD)

2,705

Berat jenis semu (Apparent)

2,801

100%

Penyerapan

2,015 %

Jenis material : Batu Pecah


Tabel 3.2.3. Hasil Pengujian Berat Pecah

Hasil
Berat benda uji kering oven

(BK)

4387

Berat benda uji kering permukaan

(BJ)

4465

Berat benda uji dalam air

(BA)

2830

Tabel 3.2.4. Hasil Pengujian Berat Jenis dan Penyerapan Batu Pecah
Hasil
Berat jenis (Bulk)

2,683

Berat jenis permukaan (SSD)

2,731

37 | Shofyan Satria Rahman


Resi Ayu Agettis
Aidoo Dio Djuwenta
Elki Amika Bondan S
M. Buchari

21010113120070
21010113120071
21010113120072
21010113120073
21010113120074

Alliza Nanda El Husna


Angela Widya Rezky
Agung Kristian
Dhiah Syafitri
Heru Setiawan

21010113120075
21010113120076
21010113120077
21010113120078
21010113120079

LAPORAN PRAKTIKUM PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN BAHAN PERKERASAN JALAN


Kelompok XIV

2,814

Berat jenis semu (Apparent)

100%

Penyerapan

3.2.5. PERHITUNGAN

1,778%

a. Batu pecah
Berat Jenis (Bulk)

=
=

2,683

Berat Jenis Kering


Permukaan Jenuh (SSD)

=
=

= 2,705
Berat Jenis Semu (Apparent)

=
=

= 2,801
Penyerapan (Absorbtion)

=
=

(
(

)
,

= 2,015 %

x 100%
, )

x 100%

b. Batu pecah
Berat Jenis (Bulk)

=
=

(
(

= 2,683

Berat Jenis Kering


38 | Shofyan Satria Rahman
Resi Ayu Agettis
Aidoo Dio Djuwenta
Elki Amika Bondan S
M. Buchari

21010113120070
21010113120071
21010113120072
21010113120073
21010113120074

Alliza Nanda El Husna


Angela Widya Rezky
Agung Kristian
Dhiah Syafitri
Heru Setiawan

21010113120075
21010113120076
21010113120077
21010113120078
21010113120079

LAPORAN PRAKTIKUM PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN BAHAN PERKERASAN JALAN


Kelompok XIV

Permukaan Jenuh (SSD)

=
=

= 2,731
Berat Jenis Semu (Apparent)

=
=

= 2,814
Penyerapan (Absorbtion)

=
=

(
(

= 1,778 %

x 100%
)

x 100%

3.2.6. KESIMPULAN
Dari hasil perhitungan di atas dapatkan hasil berat jenis agregat kasar sebagai
berikut :
Tabel 3.2.5. Hasil Perhitungan Berat Jenis dan Penyerapan Agregat Kasar
Batu Pecah
3/4

Batu Pecah
1/2

Berat jenis (Bulk)

2,651

2,683

Berat jenis kering permukaan jenuh (SSD)

2,705

2,731

Berat jenis semu (Apparent)

2,801

2,814

2,015%

1,778%

Keterangan

Penyerapan (Absorbtion)

39 | Shofyan Satria Rahman


Resi Ayu Agettis
Aidoo Dio Djuwenta
Elki Amika Bondan S
M. Buchari

21010113120070
21010113120071
21010113120072
21010113120073
21010113120074

Alliza Nanda El Husna


Angela Widya Rezky
Agung Kristian
Dhiah Syafitri
Heru Setiawan

21010113120075
21010113120076
21010113120077
21010113120078
21010113120079

LAPORAN PRAKTIKUM PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN BAHAN PERKERASAN JALAN


Kelompok XIV

3.3. PEMERIKSAAN BERAT JENIS DAN PENYERAPAN AGREGAT HALUS


Standar pengujian :
a. (ASTM C 128 84)
b. (AASHTO T 84 88)

3.3.1. MAKSUD DAN TUJUAN


Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan berat jenis (Bulk), berat jenis
kering permukaan jenuh (Saturated Surface Dry = SSD), berat jenis semu (Apparent)
dan penyerapan dari agregat halus.
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengetahui berapa besar kadar penyerapan
dan berat jenis agregat halus dalam campuran beton aspal tipe AC.

3.3.2. BAHAN DAN PERALATAN


Bahan :
a. Agregat halus, 500 gram Pasir dan 500 gram Abu Batu
b. Air suling
c. Air
Peralatan :
a. Timbangan, kapasitas 1 kg atau lebih dengan ketelitian 0,1 gram
b. Labu Erlenmeyer dengan kapasitas 500 ml
c. Kerucut terpancung (cone), diameter bagian atas (40 + 3) mm, diameter bagian
bawah (90 + 3) mm dan tinggi (75 + 3) mm dibuat dari logam dengan tebal
minimum 0,8 mm
d. Batang penumbuk yang mempunyai bidang penumbuk rata, berat
(340 + 15)
gram, diameter permukaan penumbuk (25 + 3) mm
e. Saringan no.4
f. Oven yang dilengkapi dengap pengatur suhu untuk memanaskan sampai (110 +
5) C
g. Pengukur suhu dengan ketelitian pembacaan 1 C
h. Talam
i. Air suling
j. Desikator

3.3.3. PENYIAPAN BENDA UJI


a. Mengambil agregat halus berupa abu batu yang telah direndam selama 24 jam.
b. Mengambil agregat halus berupa pasir yang telah direndam selama 24 jam.

3.3.4. PROSEDUR PENGUJIAN


40 | Shofyan Satria Rahman
Resi Ayu Agettis
Aidoo Dio Djuwenta
Elki Amika Bondan S
M. Buchari

21010113120070
21010113120071
21010113120072
21010113120073
21010113120074

Alliza Nanda El Husna


Angela Widya Rezky
Agung Kristian
Dhiah Syafitri
Heru Setiawan

21010113120075
21010113120076
21010113120077
21010113120078
21010113120079

LAPORAN PRAKTIKUM PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN BAHAN PERKERASAN JALAN


Kelompok XIV

a. Abu batu dan pasir yang telah disiapkan dibersihkan, kemudian diletakkan diatas
papan dan dikeringkan menggunakan kipas angin sehingga agregat menjadi kering
permukaan (SSD).
b. Kemudian keadaan kering permukaan diperiksa dengan mengisikan benda uji ke
dalam kerucut abraham, lalu memadatkan dengan batang penumbuk secara
bertahap selama 25 kali, kerucut terpancung kemudian mengangkatnya. Keadaan
kering permukaan jenuh tercapai bila benda uji runtuh akan tetapi masih dalam
keadaan tercetak.
c. Setelah tercapai keadaan kering permukaan jenuh, memasukkan benda uji kering
500 gram ke dalam Labu Erlenmeyer.
d. Kemudian masukkan air + 1,5 cm diatas agregat, setelah itu goyangkan Labu
Erlenmeyer sampai tidak ada lagi gelembung.
e. Setelah itu benda uji dipanaskan sampai mendidih.
f. Benda uji yang telah dipanaskan ditunggu hingga suhunya menjadi suhu ruang,
kemudian ditambahkan air sampai 500 ml.
g. Menimbang Erlenmeyer berisi air dan benda uji (Bt).
h. Setelah itu benda uji dipisahkan dengan air kemudian ditimbang (BK).

3.3.5. DATA HASIL PENGUJIAN


Jenis Material
: Pasir
Tabel 3.3.1. Data Pemeriksaan Berat Pasir
Hasil (gr)
Berat benda uji kering permukaan jenuh (SSD)

500,00

Berat benda uji kering oven (BK)

491,4

Berat picnometer diisi air 25 C (B)

704,3

Berat picnometer +benda uji SSD + Air 25 C (Bt)

1017,9

Tabel 3.3.2. Data Pemeriksaan Berat Jenis dan Penyerapan Pasir


Hasil
Berat jenis (Bulk)

BK
B 500 Bt

2,636

Berat jenis permukaa (SSD)

500
B 500 Bt

2,682

Berat jenis semu (Apparent)

BK
B BK Bt

2,764

Penyerapan

41 | Shofyan Satria Rahman


Resi Ayu Agettis
Aidoo Dio Djuwenta
Elki Amika Bondan S
M. Buchari

21010113120070
21010113120071
21010113120072
21010113120073
21010113120074

500 BK
x100%
BK

Alliza Nanda El Husna


Angela Widya Rezky
Agung Kristian
Dhiah Syafitri
Heru Setiawan

1,750 %

21010113120075
21010113120076
21010113120077
21010113120078
21010113120079

LAPORAN PRAKTIKUM PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN BAHAN PERKERASAN JALAN


Kelompok XIV

Jenis Material
: Abu Batu
Tabel 3.3.3. Data Pemeriksaan Berat Abu Batu
Hasil (gr)
Berat benda uji kering permukaan jenuh (SSD)

500,00

Berat benda uji kering oven (BK)

489,3

Berat picnometer diisi air 25 C (B)

672,7

Berat picnometer +benda uji SSD + Air 25 C (Bt)

987,2

Tabel 3.3.4. Data Pemeriksaan Berat Jenis dan Penyerapan Abu Batu
Hasil
Berat jenis (Bulk)

BK
B 500 Bt

2,636

Berat jenis permukaa (SSD)

500
B 500 Bt

2,695

Berat jenis semu (Apparent)

BK
B BK Bt

2,799

Penyerapan

500 BK
x100%
BK

2,187 %

3.3.6. PERHITUNGAN
a. Pasir
a. Pasir
Berat Jenis (Bulk)

BK
B 500 Bt

491,4
704,3 500 1017,9

2,636

Berat Jenis (SSD)

500
B 500 Bt

500
704,3 500 1017,9

2,682

42 | Shofyan Satria Rahman


Resi Ayu Agettis
Aidoo Dio Djuwenta
Elki Amika Bondan S
M. Buchari

21010113120070
21010113120071
21010113120072
21010113120073
21010113120074

Alliza Nanda El Husna


Angela Widya Rezky
Agung Kristian
Dhiah Syafitri
Heru Setiawan

21010113120075
21010113120076
21010113120077
21010113120078
21010113120079

LAPORAN PRAKTIKUM PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN BAHAN PERKERASAN JALAN


Kelompok XIV

BK
B BK Bt

491,4
704,3 491,4 1017 ,9

Berat Jenis Semu (Apparent)

2,764

Penyerapan

(500 BK )
100
BK

(500 491,4)
100
491,4

= 1,750

b. Abu Batu
Berat Jenis (Bulk)

BK
B 500 Bt

= 2,636

500
B 500 Bt

Berat Jenis (SSD)


=

= 2,695

Berat Jenis Semu (Apparent)

BK

B BK Bt
,

= 2,799

Penyerapan

(500 BK )
100
BK
,

= 2,187 %
43 | Shofyan Satria Rahman
Resi Ayu Agettis
Aidoo Dio Djuwenta
Elki Amika Bondan S
M. Buchari

21010113120070
21010113120071
21010113120072
21010113120073
21010113120074

Alliza Nanda El Husna


Angela Widya Rezky
Agung Kristian
Dhiah Syafitri
Heru Setiawan

21010113120075
21010113120076
21010113120077
21010113120078
21010113120079

LAPORAN PRAKTIKUM PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN BAHAN PERKERASAN JALAN


Kelompok XIV

Keterangan :
Bk

= Berat benda uji kering oven (gram).

= Berat picnometer berisi air (gram).

Bt

= Berat picnometer berisi benda uji dan air (gram).

500 = Berat benda uji dalam keadaan kering permukaan jenuh (gram)

3.3.7. KESIMPULAN
Pada pemeriksaan berat jenis agregat halus ini didapatkan :
Tabel 3.3.5. Hasil Perhitungan Berat Jenis dan Penyerapan Agregat Halus
PASIR
ABU BATU
Berat jenis (Bulk)
Berat jenis kering permukaan
(SSD)
Berat jenis semu (apparent)
Penyerapan

44 | Shofyan Satria Rahman


Resi Ayu Agettis
Aidoo Dio Djuwenta
Elki Amika Bondan S
M. Buchari

21010113120070
21010113120071
21010113120072
21010113120073
21010113120074

jenuh

2,636

2,636

2,682

2,695

2,764

2,799

1,750 %

2,187 %

Alliza Nanda El Husna


Angela Widya Rezky
Agung Kristian
Dhiah Syafitri
Heru Setiawan

21010113120075
21010113120076
21010113120077
21010113120078
21010113120079

LAPORAN PRAKTIKUM PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN BAHAN PERKERASAN JALAN


Kelompok XIV

3.4. KELEKATAN AGREGAT TERHADAP ASPAL


Standar Pengujian :
AASHTO T 181 82

3.4.1. MAKSUD DAN TUJUAN


Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menguji besarnya kelekatan agregat terhadap
aspal dengan cara visual.

3.4.2. BAHAN DAN PERALATAN


Bahan :
a. Agregat yang lolos saringan 3/8 dan tertahan pada saringan no. 4 100 gram
b. Aspal keras
c. Air suling
Peralatan :
a. Wadah untuk mengaduk, kapasitas minimal 500 ml
b. Timbangan, kapasitas 200 gram dengan ketelitian 0,1 gram
c. Spatula
d. Tabung gelas kimia (beker) kapasitas 600 ml
e. Oven
f. Saringan 6.3 mm 1/4 dan 9.5 mm 3/8

3.4.3. PENYIAPAN BENDA UJI


a. Menyaring benda uji dan mengambil sampel yang lolos saringan 3/8 dan tertahan
saringan no. 4 sebanyak kira-kira 100 gram
b. Mencuci sampel dengan air suling, dan mengeringkan pada suhu 140 5C hingga
konstan
c. Menyimpannya di tempat yang tertutup rapat dan siap untuk diuji

3.4.4. PROSEDUR PENGUJIAN


a. Memasukkan 100 gram benda uji ke dalam wadah
b. Memanaskan wadah beserta benda uji selama 1 jam dalam oven bersuhu tetap
antara 140 5C
c. Mengisi aspal sebanyak 5.5 0.2 gram
d. Mengaduk aspal dan benda uji sampai merata dengan spatula selama 2-3 menit
sampai benda uji terselimuti aspal
e. Mendiamkan sampai mencapai suhu ruang
f. Memindahkan benda uji yang sudah terselimuti aspal ke dalam tabung gelas kimia
kapasitas 600 ml
g. Mengisi tabung gelas kimia tersebut dengan air suling sebanyak 400 ml
h. Melihat dari atas menembus air, dan memperkirakan prosentase luas permukaan
yang masih terselimuti aspal.
45 | Shofyan Satria Rahman
Resi Ayu Agettis
Aidoo Dio Djuwenta
Elki Amika Bondan S
M. Buchari

21010113120070
21010113120071
21010113120072
21010113120073
21010113120074

Alliza Nanda El Husna


Angela Widya Rezky
Agung Kristian
Dhiah Syafitri
Heru Setiawan

21010113120075
21010113120076
21010113120077
21010113120078
21010113120079

LAPORAN PRAKTIKUM PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN BAHAN PERKERASAN JALAN


Kelompok XIV

3.4.5. DATA HASIL PENGUJIAN


Pada praktikum ini, berdasarkan proses pengamatan dalam memperkirakan luas
permukaan sampel yang masih terselimuti aspal, dinyatakan dengan angka 96,5 %.

3.4.6. KESIMPULAN
Kelekatan aspal pada agregat yang diamati secara visual dinyatakan dengan angka
lebih dari 95%.

46 | Shofyan Satria Rahman


Resi Ayu Agettis
Aidoo Dio Djuwenta
Elki Amika Bondan S
M. Buchari

21010113120070
21010113120071
21010113120072
21010113120073
21010113120074

Alliza Nanda El Husna


Angela Widya Rezky
Agung Kristian
Dhiah Syafitri
Heru Setiawan

21010113120075
21010113120076
21010113120077
21010113120078
21010113120079

LAPORAN PRAKTIKUM PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN BAHAN PERKERASAN JALAN


Kelompok XIV

3.5. RESUME PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN AGREGAT


a. Dari percobaan diperoleh kesimpulan bahwa perbandingan antara agregat kasar dan
agregat halus adalah 60 % : 40% dengan perincian:
Agregat kasar - batu pecah
= 25 %
- batu pecah 1/2
= 35 %
Agregat halus - abu batu
= 25 %
- pasir
= 15 %
b. Dari hasil perhitungan di dapatkan hasil berat jenis agregat kasar sebagai berikut :
Tabel 3.5.1. Hasil Perhitungan Berat Jenis dan Penyerapan Agregat Kasar
Batu Pecah Batu Pecah
Keterangan
3/4
1/2
Berat jenis (Bulk)

2,651

2,683

Berat jenis kering permukaan jenuh (SSD)

2,705

2,731

Berat jenis semu (Apparent)

2,801

2,814

2,015%

1,778%

Penyerapan (Absorbtion)

c. Pada pemeriksaan berat jenis agregat halus ini didapatkan :


Tabel 3.5.2. Hasil Perhitungan Berat Jenis dan Penyerapan Agregat Halus
Berat jenis (Bulk)
Berat jenis kering permukaan
(SSD)
Berat jenis semu (apparent)
Penyerapan

jenuh

PASIR

ABU BATU

2,636

2,636

2,682

2,695

2,764

2,799

1,750 %

2,187 %

d. Kelekatan aspal pada agregat yang diamati secara visual dinyatakan dengan angka
96,5%.

47 | Shofyan Satria Rahman


Resi Ayu Agettis
Aidoo Dio Djuwenta
Elki Amika Bondan S
M. Buchari

21010113120070
21010113120071
21010113120072
21010113120073
21010113120074

Alliza Nanda El Husna


Angela Widya Rezky
Agung Kristian
Dhiah Syafitri
Heru Setiawan

21010113120075
21010113120076
21010113120077
21010113120078
21010113120079

LAPORAN PRAKTIKUM PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN BAHAN PERKERASAN JALAN


Kelompok XIV

3.6.

PEMERIKSAAN KADAR LUMPUR AGREGAT HALUS (SAND


EQUIVALENT)
Standar spesifikasi :

ASTM D 2419-74

3.6.1. MAKSUD DAN TUJUAN


Pemeriksaan ini bertujuan untuk memeriksa kadar lumpur dalam bahan agregat
halus serta mengetahui perbandingan relatif antara bahan yang merugikan dengan
bahan agregat halus.

3.6.2. BAHAN DAN PERALATAN


Bahan :
a. Agregat halus (pasir dan abu batu)

b. Larutan glycerine
Peralatan :
a. Alat pemeriksaan Sand Equivalent terdiri dari silinder/labu ukur dari plastik,

tutup karet, tabung irigator, kaki pemberat, dan stifon.


b. Kaleng pengukur dengan diameter hampir 2 inch (57 mm) dan kapasitas 85 5
ml
c. Saringan no.4
d. Corong dengan mulut yang cukup luas untuk memindahkan sampel ke dalam
labu ukur
e. Panci data untuk mencampur
f. Jam dengan pembacaan sampai ketelitian detik
g. Pengguncang mekanik

3.6.3. PENYIAPAN BENDA UJI


a. Menyiapkan paling sedikit 1500 gram sampel berupa agregat halus (pasir dan abu
batu).
b. Mengaduk secara manual dengan gerakan memutar secara mendatar paling sedikit
1 menit untuk mencapai keseragaman.
48 | Shofyan Satria Rahman
Resi Ayu Agettis
Aidoo Dio Djuwenta
Elki Amika Bondan S
M. Buchari

21010113120070
21010113120071
21010113120072
21010113120073
21010113120074

Alliza Nanda El Husna


Angela Widya Rezky
Agung Kristian
Dhiah Syafitri
Heru Setiawan

21010113120075
21010113120076
21010113120077
21010113120078
21010113120079

LAPORAN PRAKTIKUM PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN BAHAN PERKERASAN JALAN


Kelompok XIV

c. Mengeringkan sampel sampai berat tetap pada suhu 105 5C dan


mendinginkannya sebelum mengetesnya.

3.6.4. PROSEDUR PENGUJIAN


a. Memasukkan larutan yang mengandung glycerine ke dalam tabung silinder/labu
ukur plastik dengan menggunakan siphon sampai setinggi 4 0.1 inch (101.6
2.54 mm)
b. Memasukan salah satu sampel yang telah disiapkan dalam kaleng pengukur ke
dalam silinder dengan menggunakan corong untuk menghindari tumpah disekitar
pinggir silinder.
c. Memukul-mukul bawah silinder dengan tangan beberapa kali untuk melepaskan
gelembung udara sehingga sampet dapat terbasahi seluruhnya.
d. Mendiamkan silinder dalam keadaan berdiri tanpa terganggu selama 10 + 1 menit.
e. Setelah + 10 menit, menutup silinder, kemudian sedikit dibalikkan dan kocok
untuk melonggarkan / melepaskan material.
f. Setelah dilonggarkan, mengocok silinder dengan manual. Dengan manual, silinder
diposisikan mendatar dengan kedua ujung dipegang tangan, kemudian lakukan
gerakan dari kiri ke kanan secara mendatar dengan lengan saja (badan dan buhu
dalam kondisi rileks) sebanyak 90 siklus dalam waktu 30 detik. Satu siklus
diartikan gerakan penuh dari kiri ke kanan.
g. Mengembalikan silinder ke posisi semula dan buka tutup karet.
h. Memasukan tabung irrigator sampai ke dasar silinder dan memasukan larutan,
sembari membersihkan sisa material yang berada di dinding tabung. Sesampai di
dasar berikan gerakan vertical dan berputar sementara larutan terus mengalir dari
ujung tabung irrigator sampai ketinggian 15 inch (381mm).
i. Mengangkat tabung irrigator secara perlahan tanpa mematikan aliran dan tetap
mempertahankan ketinggian laruta 15 inch (381mm).
j. Mendiamkan silinder tanpa terganggu selama 20 menit + 15 detik. Mulai
perhitungan waktu ketika tabung irrigator telah dikeluarkan.
k. Pada akhir menit ke-20, baca permukaan atas sebagai skala lumpur. Jika tidak ada
batas garis yang jelas, maka biarkan beberapa waktu lagi sampai terbaca skala
lumpur dan catat bacaan waktu terakhir. Jika waktu ini ternyata melebihi 30
menit, maka pengujian harus diulangi lagi.
49 | Shofyan Satria Rahman
21010113120070
Alliza Nanda El Husna
Resi Ayu Agettis
Aidoo Dio Djuwenta
Elki Amika Bondan S
M. Buchari

21010113120071
21010113120072
21010113120073
21010113120074

Angela Widya Rezky


Agung Kristian
Dhiah Syafitri
Heru Setiawan

21010113120075
21010113120076
21010113120077
21010113120078
21010113120079

LAPORAN PRAKTIKUM PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN BAHAN PERKERASAN JALAN


Kelompok XIV

l. Setelah pembacaan skala lumpur, memasukkan beban / kaki pemberat ke dalam


silinder dengan hati-hati, jangan sampai terbentur mulut silinder ketika diturunkan,
sampai menapak pada pasir tanpa ditekan.
m. Setelah beban / kaki pemberat menyentuh pasir, melepaskan, dan membaca skala
pada batas atas indicator, kemudian menguranginya 10 inch (254mm). Catat nilai
ini sebagai skala pasir.

3.6.5. DATA HASIL PENGUJIAN


a. Data perhitungan kadar lumpur dalam pasir
Tinggi gliserin

ml

Tinggi gliserin + air + pasir

15

ml

Tinggi pasir (V1)

4.3

ml

Tinggi lumpur (V2)

0.53

ml

b. Data perhitungan kadar lumpur dalam abu batu


Tinggi gliserin

ml

Tinggi gliserin + air + pasir

15

ml

Tinggi pasir (V1)

4.3

ml

Tinggi lumpur (V2)

0.6

ml

3.6.6. PERHITUNGAN
a. Kadar lumpur dalam pasir
Kadar lumpur

1+ 2

0.53

100%

= 4.3+0.53 100%
= 10.97%

b. Kadar lumpur dalam abu batu


Kadar lumpur

1+ 2

0.6

100%

= 4.3+0.6 100%
= 12.24%

50 | Shofyan Satria Rahman


Resi Ayu Agettis
Aidoo Dio Djuwenta
Elki Amika Bondan S
M. Buchari

21010113120070
21010113120071
21010113120072
21010113120073
21010113120074

Alliza Nanda El Husna


Angela Widya Rezky
Agung Kristian
Dhiah Syafitri
Heru Setiawan

21010113120075
21010113120076
21010113120077
21010113120078
21010113120079

LAPORAN PRAKTIKUM PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN BAHAN PERKERASAN JALAN


Kelompok XIV

3.6.7. KESIMPULAN
Pada pemeriksaan kadar lumpur agregat halus ini didapat

Kadar lumpur pasir

10.97 %

Kadar lumpur abu batu

12.24 %

51 | Shofyan Satria Rahman


Resi Ayu Agettis
Aidoo Dio Djuwenta
Elki Amika Bondan S
M. Buchari

21010113120070
21010113120071
21010113120072
21010113120073
21010113120074

Alliza Nanda El Husna


Angela Widya Rezky
Agung Kristian
Dhiah Syafitri
Heru Setiawan

21010113120075
21010113120076
21010113120077
21010113120078
21010113120079

Anda mungkin juga menyukai