Vd = Volume distribusi
FD = Bioavailabilitas D= dosis obat
C = kadar obat dalam plasma
jika kadar plasma meningkat maka obat akan terkonsentrasi dalam darah
dengan tingkat volume distribusi menurun.
Interaksi pergeseran protein, untuk obat asam akan diikat oleh albumin
sedangkan untuk obat yang besifat basa akan diikat oleh A-glikoprotein.
Obat bergeser harus memenuhi 3 syarat :
Ikatan protein tinggi 85 % kadar obat bebas turun di darah.
Volume distribusi tinggi meningkatnya jumlah obat bebas tidak
habis dan meningkatkan kadar plasma.
Margin safety batas kemanan obat.
c. Metabolisme
Metabolisme terutama terjadi di hati yaitu pada membran retikulum
endoplasma. Selain itu metabolisme juga terjadi di dinding usus, ginjal,
paru, darah, otak, kulit dan lumen kolon.
Tujuan metabolisme obat adalah untuk mengubah bentuk polar menjadi
nonpolar sehingga bisa dieksresi, mengubah bentuk aktif menjadi inaktif
dan aktif menjadi lebih aktif.
Metabolisme memiliki 2 fase yaitu :
Fase 1 adalah oksidasi, hidrolisis dan reduksi sebagai akibatnya
si obat akan menjadi inaktif atau semakin aktif. Pada fase ini
dibantu oleh enzim cyt P450.
Fase 2 ada;ah reaksi konjugasi dengan substrat endogen seperti
glukuronat, asam sulfat, asam asetat dan asam amino obat
menjadi bentuk nonpolar. Dibantu oleh UDP-GT.
d. Ekskresi
Paling utama terjadi pada ginjal tetapi ada sebagian obat yang dibuang
melalui saluran pencernaan dalam bentuk feses.
Tahapan :
Filtrasi glomerulus, menghasilkan ultrafiltrat tanpa protein
plasma.
Sekresi difusi, dalam darah ke lumen tubulus proximal melalui
transporter P-gp dan MRP.
Reabsorbsi Pasif
Bentuk non ion obat yang larut lemak akan reabsorbsi lagi.
Melalui tahapan diataslah maka terjadilah ekskresi dari obat-obatan.