Anda di halaman 1dari 9

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami sampaikan kepada Allah SWT. atas segala rahmat dan karuniaNya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan tutorial yang berjudul Gangguan
Perkembangan Pervasif (Autisme) sebagai tugas kompetensi kelompok. Shalawat
beriring salam selalu tercurah kepada junjungan kita, nabi besar Muhammad SAW
beserta para keluarga, sahabat, dan pengikut-pengikutnya sampai akhir zaman.
Kami menyadari bahwa laporan tutorial ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna perbaikan di masa
mendatang.
Dalam penyelesaian laporan tutorial ini, kami banyak mendapat bantuan,
bimbingan, dan saran. Pada kesempatan ini, kami ingin menyampaikan rasa hormat dan
terima kasih kepada:
1. Allah SWT, yang telah memberi kehidupan dengan sejuknya keimanan,
2. dr. Subandrate, M. Biomed., selaku tutor kelompok 7,
3. teman-teman sejawat Fakultas Kedokteran Unsri,
4. semua pihak yang telah membantu kami.
Semoga Allah SWT memberikan balasan pahala atas segala amal yang diberikan
kepada semua orang yang telah mendukung kami dan semoga laporan tutorial ini
bermanfaat bagi kita dan perkembangan ilmu pengetahuan. Semoga kita selalu dalam
lindungan Allah SWT. Amin.
Palembang, 21 Oktober 2016

Kelompok 7

Laporan Tutorial Skenario A Blok 21 Kelompok A7

Halaman

DAFTAR ISI
Kata pengantar.......................................................................................................
Daftar isi.................................................................................................................
Skenario.................................................................................................................
Klarifikasi istilah....................................................................................................
Identifikasi masalah...............................................................................................
Analisis masalah....................................................................................................
Hipotesis.................................................................................................................
Learning issue........................................................................................................
Kerangka konsep....................................................................................................
Kesimpulan............................................................................................................
Daftar pustaka........................................................................................................

1
2
4
5
6
7
40
40
63
64
65

KEGIATAN TUTORIAL
Tutor

: dr. Subandrate, M. Biomed.

Moderator

: Ian Ervan S.

Laporan Tutorial Skenario A Blok 21 Kelompok A7

Halaman

Sekretaris Meja 1

: Husnul Khotimah

Sekretaris Meja 2

: Maya Fitriani

Hari/Tanggal Pelaksanaan

: Senin dan Rabu, 17 dan 19 Oktober 2016

Waktu Pelaksanaan

: 10.00-12.30 WIB

Peraturan selama tutorial

Diperbolehkan untuk minum


Alat komunikasi mode silent

Pada

saat

ingin

berbicara

terlebih

dahulu

mengacungkan tangan, lalu setelah diberi izin


moderator baru bicara

Saling menghargai dan tidak saling menggurui

SKENARIO
Arthur, laki-laki, 24 bulan, dibawa ke klinik karena tidak bisa diam, menurut ibunya
sejak usia 20 bulan. Arthur terlihat tidak bisa diam, selalu bergerak kesana kemari tanpa

Laporan Tutorial Skenario A Blok 21 Kelompok A7

Halaman

tujuan. Arthur belum bisa bicara, hanya mengoceh dengan kata-kata yang tidak
dimengerti oleh orang tuanya dan orang lain. Bila dipanggil seringkali tidak bereaksi
dan menoleh. Arthur tidak suka bermain dengan anak lain, paling senang bermain bola
dengan melempar-lempar ke lantai dan dilakukan berulang-ulang. Arthur bisa makan
sendiri tapi belum bisa mandi sendiri. Bila menginginkan sesuatu dia menarik tangan
Ibunya.
Anak pertama dari ibu berusia 25 tahun, lahir SC dengan usia kehamilan 38 minggu atas
indikasi kala 2 lama. Lahir langsung menangis, berat badan lahir 3000 gram. Selama
hamil periksa ke bidan 4 kali. Arthur bisa tengkurap usia 4 bulan, dan berjalan usia 14
bulan.
Arthur tidak pernah kejang. Sepupu Arthur usia 5 tahun dengan terlambat bicara.
Pemeriksaan fisik dan pengamatan:
Berat badan 18 kg, tinggi badan 95 cm, lingkar kepala 49 cm. Anak sadar, tidak ada
gambaran dismorfik, tidak menoleh ketika dipanggil namanya. Selama pemeriksaan
tidak mau melihat dan tersenyum kepada pemeriksa. Anak tidak mau duduk diam, selalu
bergerak kesana kemari tanpa tujuan. Ketika diberi bola, dia melemparkan bola ke lantai
dan dilakukan berulang-ulang. Anak tidak tertarik untuk main dengan anak lain. Anak
sangat tertarik dan senang menyusun kotak-kotak bekas mainan sabun dan lain-lain.
Bila membutuhkan bantuan, dia menarik tangan ibunya untuk melakukan. Anak tidak
bisa bermain pura-pura dan membantu pekerjaan rumah tangga. Tidak bisa menunjuk
benda yang ditanyakan dan tidak melihat ke benda yang ditunjuk oleh pemeriksa. Tidak
ada kelainan neurologis, tes pendengaran bisa mendengar pada 25 desibel.

A. KLARIFIKASI ISTILAH
1. SC
Sectio caesarea; merupakan prosedur bedah untuk kelahiran janin dengan
menginsisi melalui abdomen dan uterus.
2. indikasi kala 2 lama

Laporan Tutorial Skenario A Blok 21 Kelompok A7

Halaman

Tahap pengeluaran janin yang berawal setelah pembukaan serviks telah


lengkap dan berakhir dengan keluarnya janin, berlangsung lebih dari dua jam
untuk primi gravida, dan 1 jam untuk multipara.
3. kejang
Temuan fisik atau kelainan perilaku yang terjadi akibat sebuah episode
abnormal aktivitas elektrik di otak.
4. dismorfik
Kelainan perkembangan fisik.
B. IDENTIFIKASI MASALAH
No
.
1.
2.

Masalah
Arthur, laki-laki, 24 bulan, sejak 20 bulan tidak bisa diam.
(VVV)
Arthur selalu bergerak kesana kemari tanpa tujuan, belum bisa bicara, hanya
mengoceh dengan kata-kata yang tidak dimengerti oleh orang tuanya dan
orang lain, bila dipanggil seringkali tidak bereaksi dan menoleh, tidak suka
bermain dengan anak lain, paling senang bermain bola dengan melemparlempar ke lantai berulang-ulang, bisa makan sendiri tapi belum bisa mandi

3.

sendiri, dan bila menginginkan sesuatu dia menarik tangan Ibunya.


Arthur adalah anak pertama dari ibu berusia 25 tahun, lahir SC dengan usia
kehamilan 38 minggu atas indikasi kala 2 lama, lahir langsung menangis,
berat badan lahir 3000 gram, selama hamil periksa ke bidan 4 kali, bisa
tengkurap usia 4 bulan, dapat berjalan usia 14 bulan, dan tidak pernah

4.
5.

kejang.
Sepupu Arthur usia 5 tahun dengan terlambat bicara.
Pemeriksaan fisik dan pengamatan:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.

berat badan 18 kg, tinggi badan 95 cm


lingkar kepala 49 cm
anak sadar
tidak ada gambaran dismorfik
tidak menoleh ketika dipanggil namanya
tidak mau melihat dan tersenyum kepada pemeriksa
tidak mau duduk diam, selalu bergerak kesana kemari tanpa tujuan
ketika diberi bola, dia melemparkan bola ke lantai dan dilakukan

berulang-ulang. Anak tidak tertarik untuk main dengan anak lain


i. anak sangat tertarik dan senang menyusun kotak-kotak bekas mainan

Laporan Tutorial Skenario A Blok 21 Kelompok A7

Halaman

sabun dan lain-lain


j. bila membutuhkan bantuan, dia menarik tangan ibunya untuk melakukan
k. anak tidak bisa bermain pura-pura dan membantu pekerjaan rumah
tangga
l. tidak bisa menunjuk benda yang ditanyakan dan tidak melihat ke benda
yang ditunjuk oleh pemeriksa
m. tidak ada kelainan neurologis, tes pendengaran bisa mendengar pada 25
desibel
C. ANALISIS MASALAH
1. Arthur, laki-laki, 24 bulan, sejak 20 bulan tidak bisa diam.
a. 1 10Bagaimana hubungan jenis kelamin dan usia pada kasus?
Dari hasil penelitian didapat mayoritas usia anak autism usia 7-12 tahun
sebanyak 77,28%. Prevalensi anak laki-laki tiga sampai empat kali lebih besar daripada
anak perempuan.
Data terakhir dari CDC (Center for Disease Control and Prevention) Amerika
Serikat pada tahun 2002 juga menunjukkan jumlah prevalensi ASD yang semakin
membesar, sedikitnya 60 penderita dalam 10.000 kelahiran. Sementara itu, menurut
Kelana dan Elmy (2007) menyatakan bahwa prevalensi ASD di Indonesia berkisar
400.000 anak. Jika dibandingkan antar jenis kelamin, jumlah penderita ASD laki-laki
lebih banyak daripada perempuan dengan perbandingan 4 dibanding 1 (Handojo 2003).
Mashabi, Nurlaila Abdullah., Tajudin, Nur Riza. Pengetahuan GIzi Ibu dan
Pola

Makan

Anak

Autis.

Tersedia

journal.ui.ac.id/index.php/health/article/download/373/369.

Diakses

di:
pukul

09:56 pada tanggal 18 Oktober 2016.

Oktaviani, Wieke. 2008. Riwayat Autisme, Stimulasi Psikososial dan Hubungannya


dengan Perkembangan Sosial Anak dengan Gangguan Auism Spectrum Disorder
(ASD). Tersedia di: https://core.ac.uk/download/pdf/32339543.pdf. Diakses pukul 10.11
WIB pada tanggal 18 Oktober 2016.
b. 2 1Bagaimana pertumbuhan dan perkembangan yang normal pada anak
laki-laki usia 24 bulan?

Laporan Tutorial Skenario A Blok 21 Kelompok A7

Halaman

2. Arthur selalu bergerak kesana kemari tanpa tujuan, belum bisa bicara,
hanya mengoceh dengan kata-kata yang tidak dimengerti oleh orang
tuanya dan orang lain, bila dipanggil seringkali tidak bereaksi dan
menoleh, tidak suka bermain dengan anak lain, paling senang bermain
bola dengan melempar-lempar ke lantai berulang-ulang, bisa makan
sendiri tapi belum bisa mandi sendiri, dan bila menginginkan sesuatu dia
menarik tangan Ibunya.
a. 3 2Bagaimana hubungan semua gejala pada kasus?
b. 4 3Apakah terdapat kelainan organik pada kasus?
3. Arthur adalah anak pertama dari ibu berusia 25 tahun, lahir SC dengan
usia kehamilan 38 minggu atas indikasi kala 2 lama, lahir langsung
menangis, berat badan lahir 3000 gram, selama hamil periksa ke bidan 4
kali, bisa tengkurap usia 4 bulan, dapat berjalan usia 14 bulan, dan tidak
pernah kejang.
a. 5 4Berapa usia normal kehamilan dan berat badan lahir normal?
b. 6 5Bagaimana hubungan usia kehamilan dengan penyakit pada kasus?
c. 7 6Bagaimana hubungan SC dengan penyakit pada kasus?
d. 8 7Bagaimana hubungan indikasi kala 2 lama pada kasus?
e. 9 8Bagaimana perkembangan motorik normal pada bayi sampai usia 24
bulan?
f. 10 9Apa makna tidak pernah kejang pada kasus?
4. Sepupu Arthur usia 5 tahun dengan terlambat bicara.
a. 1 10Bagaimana hubungan faktor genetik dengan penyakit pada kasus?
5. Pemeriksaan fisik dan pengamatan:
a) berat badan 18 kg, tinggi badan 95 cm
b) lingkar kepala 49 cm
c) anak sadar
d) tidak ada gambaran dismorfik
e) tidak menoleh ketika dipanggil namanya
f) tidak mau melihat dan tersenyum kepada pemeriksa
g) tidak mau duduk diam, selalu bergerak kesana kemari tanpa tujuan
h) ketika diberi bola, dia melemparkan bola ke lantai dan dilakukan
berulang-ulang, anak tidak tertarik untuk main dengan anak lain
i) anak sangat tertarik dan senang menyusun kotak-kotak bekas mainan
sabun dan lain-lain
j) bila membutuhkan bantuan, dia menarik tangan ibunya untuk
melakukan

Laporan Tutorial Skenario A Blok 21 Kelompok A7

Halaman

k) anak tidak bisa bermain pura-pura dan membantu pekerjaan rumah


tangga
l) tidak bisa menunjuk benda yang ditanyakan dan tidak melihat ke
benda yang ditunjuk oleh pemeriksa
m) tidak ada kelainan neurologis, tes pendengaran bisa mendengar pada
25 desibel
a. 2 1Bagaimana interpretasi berat badan-tinggi badan (IMT) dan lingkar
kepala pada kasus?
b. Bagaimana interpretasi dan mekanisme abnormalitas dari:
i.
3 2tidak menoleh ketika dipanggil namanya
ii.
4 3tidak mau melihat dan tersenyum kepada pemeriksa
iii.
5 4tidak mau duduk diam, selalu bergerak kesana kemari tanpa
iv.

tujuan
6 5ketika diberi bola, dia melemparkan bola ke lantai dan dilakukan

v.

berulang-ulang, anak tidak tertarik untuk main dengan anak lain


7 6anak sangat tertarik dan senang menyusun kotak-kotak bekas

vi.

mainan sabun dan lain-lain


8 7bila membutuhkan bantuan, dia menarik tangan ibunya untuk

vii.

melakukan
9 8anak tidak bisa bermain pura-pura dan membantu pekerjaan

viii.

rumah tangga
10 9tidak bisa menunjuk benda yang ditanyakan dan tidak melihat

ke benda yang ditunjuk oleh pemeriksa


c. 1 10Mengapa anak tidak menoleh meskipun hasil tes pendengaran normal?
d. 2 1Bagaimana hubungan tidak ada gangguan dismorfik pada kasus?
6. Aspek Klinis
a. 3 2Bagaimana cara mendiagnosis dan pemeriksaan penunjang yang
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
m.
n.

diperlukan untuk mendiagnosis penyakit pada kasus?


4 3Apa saja diagnosis banding dari penyakit pada kasus?
5 4Apa diagnosis pada kasus?
6 5Apa definisi dari penyakit pada kasus?
7 6Bagaimana epidemiologi dari penyakit pada kasus?
8 7Bagaimana etiologi dari penyakit pada kasus?
9 8Bagaimana faktor risiko dari penyakit pada kasus?
10 9Bagaimana klasifikasi dari penyakit pada kasus?
1 10Bagaimana patofisiologi dari penyakit pada kasus?
2 1Bagaimana patogenesis dari penyakit pada kasus?
3 2Bagaimana gejala klinis dari penyakit pada kasus?
4 3Bagaimana tatalaksana dari penyakit pada kasus?
5 4Bagaimana pencegahan dari penyakit pada kasus?
6 5Bagaimana edukasi dari penyakit pada kasus?

Laporan Tutorial Skenario A Blok 21 Kelompok A7

Halaman

o. 7 6Bagaimana komplikasi dari penyakit pada kasus?


p. 8 7Bagaimana prognosis dari penyakit pada kasus?
q. 9 8Bagaimana SKDI dari penyakit pada kasus?
D. HIPOTESIS
Arthur, usia 24 bulan, mengalami gejala-gejala pada kasus, diduga menderita
gangguan perkembangan pervasif (autisme).
E. LEARNING ISSUE
1. Tumbuh Kembang Anak (sampai usia 2 tahun) 1 4
2. Gangguan Perkembangan Pervasif (Autisme) 2 5 7 9 10
3. Tatalaksana Gangguan Perkembangan Pervasif (Autisme) 3 6 8
F. KERANGKA KONSEP

G. KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA

Laporan Tutorial Skenario A Blok 21 Kelompok A7

Halaman

Anda mungkin juga menyukai