Puji syukur kami sampaikan kepada Allah SWT. atas segala rahmat dan karunia-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan tutorial yang berjudul Perdarahan
Pasca Salin sebagai tugas kompetensi kelompok. Shalawat beriring salam selalu
tercurah kepada junjungan kita, nabi besar Muhammad SAW beserta para keluarga,
sahabat, dan pengikut-pengikutnya sampai akhir zaman.
Kami menyadari bahwa laporan tutorial ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna perbaikan di masa
mendatang.
Dalam penyelesaian laporan tutorial ini, kami banyak mendapat bantuan,
bimbingan, dan saran. Pada kesempatan ini, kami ingin menyampaikan rasa hormat dan
terima kasih kepada:
Semoga Allah SWT memberikan balasan pahala atas segala amal yang diberikan
kepada semua orang yang telah mendukung kami dan semoga laporan tutorial ini
bermanfaat bagi kita dan perkembangan ilmu pengetahuan. Semoga kita selalu dalam
lindungan Allah SWT. Amin.
Kelompok 4
Kata pengantar....................................................................................................... 1
Daftar isi................................................................................................................. 2
Skenario................................................................................................................. 4
Klarifikasi istilah.................................................................................................... 5
Identifikasi masalah............................................................................................... 6
Analisis masalah.................................................................................................... 7
Hipotesis................................................................................................................. 23
Learning issue........................................................................................................ 23
Kerangka konsep.................................................................................................... 35
Kesimpulan............................................................................................................ 36
Daftar pustaka........................................................................................................ 37
KEGIATAN TUTORIAL
SKENARIO C
Mrs. Sukinem, 38 years old women in her fifth pregnancy delivered her son
spontaneously 4 hours ago. She was helped by birth attendant in her village, about 1,5
A. KLARIFIKASI ISTILAH
1. Kelahiran spontan
Melahirkan tanpa bantuan apapun dari si penolong.
2. Dukun beranak (birth attendant)
Dukun yang membantu persalinan.
3. Plasenta
Organ yang menghubungkan ibu dan bayinya, mengadakan sekresi endokrin
dan pertukaran selektif substansi yang dapat larut serta terbawa darah melalui
lapisan rahim dan bagian trofoblas yang mengandung pembuluh-pembuluh
darah.
4. Kontraksi uterus
Serangkaian kontraksi lahir yang teratur dan bertahap yang akan mendorong
janin melalui serviks dan vagina sehingga janin keluar dari rahim ibu.
5. Fundus uteri
Bagian uterus di atas orifisium tuba uterine.
6. Injeksi oksitosin
Tindakan memasukkan cairan berupa hormon oksitosin untuk menginduksi
persalinan aktif, mengontraksikan otot uterus pasca persalinan plasenta dan
mengendalikan perdarahan pasca partum.
7. Sertifikasi PONED
(Pelayanan Obstetric Neonates Esensial Dasar) merupakan pelayanan yang
diberikan di puskesmas induk dengan pengawasan petugas kesehatan yaitu
dokter atau bidan atau perawat dan tim PONED puskesmas beserta penanggung
jawab yang terlatih.
8. Antenatal care
Pemeriksaan kehamilan untuk mengoptimalkan kesehatan mental dan fisik ibu
hamil, hingga mampu menghadapi persalinan, kala nifas, persiapan pemberian
ASI dan kembalinya kesehatan reproduksi secara wajar.
No
Masalah
.
1. Ny. Sukinem 38 tahun dibawa ke puskesmas dengan keluhan mengantuk dan
pucat setelah melahirkan anak ke-5 secara spontan 4 jam yang lalu dengan
perdarahan hebat dan ditemukan sekitar 1000 mL gumpalan darah di
celananya. (VVV)
2. Ny. Sukinem dibantu oleh ibu mertuanya yang merupakan dukun beranak di
desanya, dimana waktu yang dibutuhkan sekitar 1,5 jam untuk ke rumah
sakit rujukan. Dia melahirkan bayi laki-laki dengan berat 4000 gram.
Plasenta dilahirkan oleh dukun beranak, dia mengakui plasenta lahir
seluruhnya. Tiba-tiba setelah plasenta lahir perdarahan hebat yang keluar
dari vagina. (VV)
3. Dukun beranak meminta bantuan bidan dan berdasarkan keterangan bidan
kontraksi uterus buruk dan fundus uteri tidak teraba pada saat itu. Bidan
memberikan injeksi oksitosin IM 10 IU terhadap ibu dan merujuknya ke
puskesmas yang telah bersertifikat PONED. (VV)
4. Riwayat ANC 2 kali dengan bidan di puskesmas dan didiagnosis anemia
defisiensi besi ringan (Hb sebulan terakhir adalah 9 g/dL) (V)
5. Suaminya adalah seorang petani. (V)
6. Pemeriksaan fisik:
Tinggi 155 cm, BB 50kg. TD 60/40 mmHg, HR 140x/menit, RR 36x/menit,
temperature 35oC. Akral dingin.
Abdomen lembut dan tidak tegang. Palpasi fundus uteri (-), kontraksi uterus
(-).
Inspeksi vagina: Terdapat gumpalan darah di vagina, laserasi porsio (-),
laserasi vagina/perineal (-) (V)
7. Dilakukan resusitasi terhadap ibu, dengan posisi Tredelenburg, diberikan
oksigen 6-8 L/menit, dimasukkan 2 venous line dan kateter folley, dilakukan
pemeriksaan darah termasuk darah rutin, analisis hemostasis, analisis serum
darah. Diberikan 2000 mL cairan kristaloid dan 300 cc PRC, serta oksitosin
20 IU dalam 500 mL cairan kristaloid. (VV)
8. Setelah 30 menit, ibu sadar dan tidak mengantuk lagi. TD 100/70 mmHg,
nadi 92x/menit, RR 22x/menit, temperature 35,8oC, urin output 100 cc.
C. ANALISIS MASALAH
1. Bagaimana cara diagnosis dan pemeriksaan penunjang dari penyakit pada
kasus? 1,7
Cara Diagnosis:
Pemeriksaan penunjang:
4. Ny. Sukinem ibantu oleh ibu mertuanya yang merupakan dukun beranak
di desanya, dimana waktu yang dibutuhkan sekitar 1,5 jam untuk ke
rumah sakit rujukan. Dia melahirkan bayi laki-laki dengan berat 4000
gram. Plasenta dilahirkan oleh dukun beranak, dia mengakui plasenta
lahir seluruhnya. Tiba-tiba setelah plasenta lahir perdarahan hebat yang
keluar dari vagina.
a. Apa makna bayi lahir dengan berat 4000 gram?9,5
Bayi dengan berat badan lebih dari 3500 gram atau disebut dengan
makrosomia merupakan faktor risiko terjadinya perdarahan
pascapersalinan karena dapat menyebabkan distensi rahim berlebihan
sehingga terjadi hipotoni sampai atonia uteri
b. Mengapa perdarahan terjadi setelah plasenta lahir?10,6
c. Bagaimana proses persalinan normal?1,7
d. Apa saja risiko yang terjadi pada ibu apabila bersalin dengan dukun
beranak?2,8
8. Pemeriksaan fisik:
Tinggi 155 cm, BB 50kg. TD 60/40 mmHg, HR 140x/menit, RR 36x/menit,
temperature 35oC. Akral dingin.
Abdomen lembut dan tidak tegang. Palpasi fundus uteri (-), kontraksi
uterus (-).
- HR10,6
- RR1,7
- Temp2,8
- Akral dingin3,9
- Abdomen4,10
- Fundus uteri5,1
Hasil: Fundus uteri tidak teraba
Normal: Teraba paska persalinan
Interpretasi: abnormal, hipotonia-atonia uteri
Mekanisme: Tidak terabanya fundus uteri menandakan bahwa uterus
tidak berkontraksi dengan baik. Multifactorial (umur lebih dari 35
tahun, kelahiran anak ke-5 (multipara), makrosomia yang
menyebabkan distensi rahim berlebihan, ADB memperparah hipotonia
karena suplai oksigen menurun lemahnya tonus/kontraksi rahim
tidak mampu menutup perdarahan pascapersalinan perdarahan.
- Kontraksi uterus6,2
- Inspeksi vagina 7,3
b. Bagaimana klasifikasi syok pada kasus?8,4
10. Setelah 30 menit, ibu sadar dan tidak mengantuk lagi. TD 100/70 mmHg,
nadi 92x/menit, RR 22x/menit, temperature 35,8 oC, urin output 100 cc.
dilakukan pemeriksaan ulang palpasi fundus uteri (-), kontraksi uterus
lemah dan perdarahan pervagina (+).
Dilakukan kompresi bimanual interna tetapi tetap tidak ada kontraksi
uteri. Diberikan misoprostol 600 mcg pervagina dan dilakukan kompresi
aorta abdominal tetapi kontraksi uteri (-). Dimasukkan tampon uteri
dengan metode kondom Sayeba dan dirujuk ke RSMH setelah 1 jam
terapi.
a. Apa makna hasil monitoring setelah 30 menit?1,7
b. Mengapa pada palpasi tidak ditemukan fundus uteri, kontraksi uterus
lemah dan tetap ditemukan darah di vagina meskipun telah ditatalaksana?
2,8
c. Bagaimana cara melakukan dan indikasi:
- Kompresi bimanual3,9
- Kompresi aorta abdominal4,10
- Tampon uteri dengan metode kondom sayeba5,1
Indikasi penggunaan tamponade pada kasus ini adalah adanya
perdarahan yang tidak berhenti dan penggunaan tampon dapat
menghentikan perdarahan tersebut tanpa tindakan operatif. Atau dapat
pula karena uterus tak kunjung kontraksi setelah dilakukan berbagai
tindakan non-operatif sehingga diperlukan operasi, uterine tamponade
dilakukan untuk menurunkan perdarahan sementara sambil menunggu
tindakan operatif.
Cara pemasangan tampon kondom menurut Metode Sayeba adalah
secara aseptic kondom yang telah diikatkan pada kateter (difiksasi
dengan karet gelang) dimasukkan kedalam cavum uteri. Kondom diisi
dengan cairan garam fisiologis sebanyyak 250-500 cc.
Dilakukan observasi perdarahan dan pengisian kondom
dihentintikan ketika perdarahan sudah berkurang. Untuk menjaga
E. LEARNING ISSUE
1. PPH (1,2,3,4,5)
WARNING!
Epidemiologi
Dicari yang benar ya guys,
Etiologi
pastikan tidak terlewat satu
Faktor Risiko nomor pun! Komitmen cari
Klasifikasi sampai dapet kalo ga dapet
usahakan 2nd opinion . Batas
Hemostasis Kehamilan waktu pengumpulan Rabu, 1
Patofisiologi dan Patogenesis Februari 2017 pukul 22.00
WIB.
Manifestasi Klinis
Komplikasi Learning issue tolong dicari,
sesuai dengan poin yang udah
Pencegahan aku warnain atau dilebihkan
Edukasi boleh sesuai apa yang
didapatkan.
Prognosis
SKDI Terima kasih <3 genk doa.
1. Maryam
2. Korne
3. Karyna
4. Padek
5. Opal
6. Tumina
7. Thea
8. Ian
9. Pika
10. SWD
Arteroskeloris
Gangguan emosi
Gangguan Memori Gangguan fungsi kognitif
Gangguan motorik ekstrapiramidal
MoCA INA 15
DEMENSIA VASKULAR