Anda di halaman 1dari 10

BAB I

GAMBARAN UMUM KASUS

Seorang pasien rawat jalan bernama Tn. A datang kerumah sakit dr. H.
soewondo kendal akan melakukan Hemodialisa (cuci darah), pasien berusia 41
tahun dengan berat badan 61 kg tanpak odem, dan tinggi badan adalah 167
cm. Pasien datang ke rumah sakit dua kali seminggu guna melakukan
Hemodialisa (cuci darah).

Hasil Pemeriksaan Fisik :


Tekanan Darah : 120/80 mmHg
Suhu : 36 C
Nadi : 80x/menit
Respirasi : 18 x/ menit

Hasil pemeriksaan laboratorium


Tabel 1. Data pemeriksaan biokimia Tn. A

No Data Biokimia
1.
Hemoglobin
2.
Eritrosit
4.
Hematokrit
(Sumber : Berdasarkan

Hasil Laboratorium Nilai Normal


Keterangan
10. 4 gr/dl
13.0-18.0 gr/dl
Rendah
3. 35 10^3/uL
4.0-10.00 10^3/uL Normal
29.2 %
39.0 - 54.0%
Rendah
hasil pemeriksaan laboratorium Rumah Sakit Umum

Daerah dr. H. Soewondo Kendal).


Pasien seorang petani dengan aktifitas fisik sedang. Tinggal bersama istri
dan anaknya. Pola makan teratur yaitu makan utama 3x sehari. Suka
mengkonsumsi yang manis, menyukai ikan air tawar, seperti ikan mujair.
Pasien suka mengkonsumsi tempe dan tahu hampir setiap hari, minum teh 1x
sehari pada saat bagun tidur, tidak suka minum kopi. Sayur kesukaan yaitu
sayur bayem dan kacang panjang, buah kesukaannya yaitu buah melon dan
semangka. Pasien rutin minum susu, masakan sehari - hari dimasakkan oleh
18

istrinya. Pasien tidak merokok. Selain itu pasien sudah pernah mendapatkan
konseling gizi.

19

BAB II
PENGKAJIAN GIZI

1. Pengkajian Riwayat Gizi


1) Pasien makan utama 3x shari
2) Pasien suka mengkonsumsi ikan air tawar seperti ikan mujair
3) Pasien suka mengkonsumsi lauk nabati seperti tempe dan tahu
4) Pasien suka mengkonsumi sayur seperti sayur bayam dan kacang
5)
6)
7)
8)

panjang.
Buah kesukaan pasien adalah buah semangka dan melon.
Pasien minum teh 1x sehari pada saat pagi hari.
Pasien sering minum susu
Pasien tidak merokok.

9) Hasil Recall 24 jam


Tabel 1.2 Recall 24 jam Tn. A
Zat gizi

Asupan

Kebutuhan

%
Nilai
Kategori
Asupan
normal
Energi
1162.5
2345
49.6
80 - 100
Kurang
Protein
38
80.4
47.3
80 - 100
Kurang
Lemak
64
65.14
98.3
80 - 100
Normal
Karbohidrat
81.5
359.4
22.7
80 - 100
Kurang
Kesimpulan: Hasil Recall 24 jam terakhir asupan makan Tn. A termasuk
dalam kategori kurang.
Tabel 1.3 FFQ Tn. A dibandingkan dengan AKG 2013
Zat gizi

Asupan

Kebutuhan

%
Asupan
Energi
1980
2150
92
Protein
48
57
84.2
Lemak
59
53
111.3
Karbohidrat
243
323
75.2
Kesimpulan : Berdasarkan hasil FFQ Tn.A yang

Nilai
Kategori
mormal
80 - 100
Normal
80 - 100
Normal
80 - 100
Lebih
80 - 100
Kurang
diperoleh persentase

asupan karbohidrat termasuk dalam kategori kurang.


2. Pengkajian Data Biokimia, periksaan, dan prosedur medis
Tabel 1 .4 Data pemeriksaan biokimia Tn. A

20

No Data Biokimia Hasil Laboratorium


Nilai Normal
1.
Hemoglobin
10. 4 gr/dl
13.0-18.0 gr/dl
2.
Eritrosit
3. 35 10^3/uL
4.0-10.00 10^3/uL
4.
Hematokrit
29.2 %
39.0 - 54.0%
Kesimpulan : Pasien Mengalami Anemia Hb (9.0 gr/dl)
3. Pengkajian Data Antropometri
a.

Usia

b.

Tinggi badan : 167 cm

c.

Berat badan : 61 kg (tanpa odema)

d.

Perhitungan IMT

Keterangan
Rendah
Normal
Rendah

: 41 Tahun

BB
TB (m) 2

61
(1.67) 2

: 21. 87 kg/cm2
e.

Perhitungan BBI

: TB 100
: 167 100
= 67 Kg

Kesimpulan : Status gizi Tn. A. Termasuk dalam kategori normal.


4. Pengkajian Data Fisik dan Klinis
Hasil pemeriksaan fisik sebagai berikut :
a.

Tekanan Darah

: 120/80 mmHg (Normal :120/80mmHg)

b.

Suhu

: 360C (36oC-37oC)

c.

Nadi

: 80x/menit (60-100x/menit)

d.

RR

: 18x/menit (16-24x/menit)

Kesimpulan: Hasil data klinis pasien menujukkan bahwa semua hasil


pemeriksaan fisik batas normal.
5. Riwayat Personal Pasien

21

a.

Pasien seorang petani. Aktifitas fisik sedang, karena masih melakukan


aktifitas sehari hari seperti biasanya.

b.

Pasien tinggal bersama istri dan anaknya.

c.

Pasien sudah pernah mendapatkan pengetahuan tentang gizi.


Kesimpulan: Aktifitas fisik pasien sedang, Pasien sudah mendapatkan
konseling gizi sebelumnya.

BAB III
DIAGNOSA GIZI

a. Domain Asupan
Problem (P)

Etiologi (E)

22

Symtom (S)

Asupan

oral

tidak adekuat

Kurang pengetahuan Asupan


Energi: 49.6 %,
terkait zat gizi
Protein : 47.3 %
Lemak : 98.3 %
KH : 22.7 %

NI 2.1: Asupan oral tidak adekuat berkaitan dengan kurang pengetahuan


terkait zat gizi ditandai dengan asupan makan energi 49.6 %, protein 47.3
% dan, karbohidrat 22.7 % termasuk kategori kurang.
b. Domain Klinik
Problem (P)
Perubahan
nilai

Etiologi (E)
Berkaitan

lab

terkait zat gizi

Symtom (S)

dengan Kadar Hb (11.0 gr/dl)

disfungsi ginjal pada rendah.


pasien

NC 2.2: Perubahan nilai laboratorium terkait zat gizi berkaitan dengan


disfungsi ginjal ditandai dengan Hb (11.0 gr/dl) rendah.

BAB IV
PERENCANAAN DIET

1. Tujuan Intervensi
a.

Memenuhi kebutuhan zat gizi pasien sesuai dengan kebutuhan pasien

b.

Memberikan asupan makanan yang tidak memperberat kerja ginjal


23

c.

Membantu menormalkan hemoglobin pada pasien

d.

Memberikan konseling tentang diit hemodialisa

e.

Memotivasi pasien agar menjalankan diit yang diberikan dengan baik.

2. Preskripsi Diit
a.

Terapi diit yang diberikan adalah diit hemodialisa dengan protein


65.14 gram

b.

Energi diberikan sesuai dengan kebutuhan yaitu 35kkal/BBI.

c.

Protein diberikan sebesar 1.2 gram/KgBBI

d.

Lemak diberikan sebesar 25% dari total kebutuhan sehari.

e.

Karbohidrat diberikan sesuai dengan kebutuhan

f.

Memberikan cairan sesuai dengan kebutuhan

g.

Membatasi asupan natrium dan membatasi asupan kalium

h.

Konsistensi makanan biasa, bentuk makanan nasi, rute oral dengan


frekuensi 3 kali makan utama, 1 kali selingan.

3. Perhitungan Kebutuhan Energi


a. TEE

: 35kkal/kgBBI
: 35 kkal x 67 kg
: 2345 kkal

b. Protein

: 1.2gram/KgBBI
: 1.2 gram x 67 kg
: 80.4 gram

c. Lemak

80.4 X 4
X 100 = 13.7 %
2345

25
x 2345
100

586.25
9

24

: 65. 14 gram
d. Karbohidrat

: 100% - (% P + % L)
: 100% - (% 13.7 + 25%)
: 61.3 %
: 61.3% X TEE
: 0.613 X 2345
: 1437. 5 kal / 4
: 359. 4 gram

e. Cairan

: (Jumlah urine + 500ml) - cairan dari makanan


: (500 ml + 500ml) - 400ml
: 600 ml ( 3 gelas)

f. Natrium

: 1 + ( 2 x Jumlah urine)
: 1 + (2 x 0.5 L)
: 2 gram

g. Kalium

: 2 + (1 x Jumlah urine)
: 2 + (1 x 0.5)
: 2.5 gram

BAB V
PERENCANAAN KONSELING GIZI

1) Tujuan konseling Gizi


a)

Memenuhi kebutuhan zat gizi pasien

b) Memberikan asupan makanan yang tidak memperberat kerja ginjal


25

c)

Memberikan konseling tentang diit hemodialisa

d) Meningkatkan pengetahuan pasien dan keluraga tentang terapi diit


sesuai dengan kondisi penyakit.
e)

Memberikan motivasi agar pasien tetap menjalankan diet yang sudah


diterapkan.

f)

Mencapai komitmen pasien untuk patuh pada diit dan melakukan


perubahan pola makan menjadi baik

2) Topik
3) Tempat

: Diit pada pasien Hemodialisa


: Ruang Hemodialisa

4) Metode

: Ceramah dan tanya jawab

5) Alat

: Leaflet

6) Waktu

: 15 menit

7) Sasaran

: Tn. A dan keluarga

8) Materi

a) Penjelasan tentang diet yang diberikan, yaitu hemodialisa dengan


protein 65, 14 gram. Menjelasakan tentang pemilihan bahan makanan
yang baik, menjelaskan makanan yang dianjurkan dan tidak
dianjurkan, serta pengolahan bahan makanan sesuai dengan kondisi
pasien. Selain itu memberikan contoh menu dalam sehari.
b) Memberikan motivasi kepada pasien agar menjalankan diit yang
sudah diberikan.
c) Evaluasi : Menanyakan kembali kepada pasien dan keluarga mengenai
materi yang disampaikan.
BAB VI
STRATEGI PERUBAHAN PERILAKU
1.

2.

Jangka Pendek
a. Membatasi konsumsi cairan dan natrium
b. Mematuhi diet hemodialisa dengan protein 65. 14 gram yang sudah
diberikan.
Jangka Panjang
a. Melakukan perubahan pola makan dan pola hidup yang lebih baik.
b. Tetap menerapkan diit yang sudah diberikan
26

c.

Memperbaiki status gizi dengan cara mengkonsumsi makanan sesuai


dengan diit yang sudah diberikan dan sesuai dengan porsi yang sudah

d.
3.

ditentukan.
Tetap melakukan aktifitas fisik dan rajin berolahraga secara teratur 2-3

kali/minggu.
Perubahan Perilaku yang disepakati Pasien.
Pasien berkomitmen untuk menerapkan diit yang sudah diberikan dan akan
merubah pola makan dan pola hidup yang lebih baik.

BAB VII
PERENCANAAN TINDAK LANJUT (FOLOW - UP)
a.

Melakukan kunjungan berikutnya (3 hari) sesuai dengan kesepakatan yang

b.

telah dibuat.
Memantau hasil laboratorium nilai hemoglobin pasien yang dilakukan oleh

c.
d.

dokter.
Memantau perubahan pola makan dengan FFQ satu bulan setelah konseling.
Memantau berat badan pasien satu bulan setelah konseling.

27

Anda mungkin juga menyukai