melihat ada 2 orang pemuda dan seorang gadis yang menghunus pisau kepada
pemuda yang lain, bahkan membunuhnya, membunuh iblis itu. Clary melihat
dengan jelas pemuda berambut keemasan itu, dan Simon tidak melihat apa-apa.
Dari situ Clary mulai curiga dengan penglihatannya.
Karena bertengkar dengan ibunya, Jocelyn, Clary memutuskan untuk pergi hang
out ke kafe bersama Simon, disana lagi-lagi Clary bertemu dengan pemuda
berambut keemasan itu -yang ternyata bernama Jace- dan menyuruh agar Clary
mengikutinya ke institut namun Clary mendapatkan telepon dari Ibunya yang
sedang panik dan ketakutan. Tak ayal lagi, Clary segera berlari pulang ke rumah
namun ibunya hilang entah kemana. Bahkan Clary diserang oleh monster
pembuas yang mengancam membunuhnya. Clary melawan sekuat tenaga dan
akhirnya berhasil membunuh makhluk itu dan tak lama kemudian Jace datang
dan menyelamatkan Clary yang juga hampir mati terkena racun iblis itu.
Di Institut, Jace menjelaskan bahwa dirinya, Alec dan Isabelle adalah Pemburu
Bayangan, dan Jace juga curiga bahwa Clary merupakan salah satu dari mereka,
terbukti dengan rune tanda-tanda magic- yang diukir oleh Jace dikulit Clary
sama sekali tidak menyakitinya bahkan bekerja dengan baik, tidak seperti jika
memakaikan rune itu kepada mundane (makhluk Fana).
Karena Clary juga penasaran tentang hal itu, dia memutuskan untuk kembali ke
rumahnya, untuk memeriksa barang-barang ibunya untuk mencari petunjuk. Di
sana ia bertemu dengan Madam Dorothea, tetangga Clary yang menceritakan
bahwa dulu Jocelyn (ibu Clary) juga merupakan pemburu bayangan. Dengan sisa
serbuk teh, Madam Dorothea meramal Jace dan mengatakan bahwa pemuda itu
akan jatuh cinta dengan orang yang salah. Madam Dorothea mengatakan bahwa
ada selubung di dalam ingatan Clary yang mencegahnya untuk meramal gadis
itu. Sehingga dengan kartu tarot pemberian ibu Clary, akhirnya Madam
Dorothea bisa membacakan sedikit ramalan untuk gadis itu. Karena disana ada
portal, tanpa pikir panjang Clary membawa Jace bersamanya menyebrangi portal
itu untuk mencari petunjuk keberadaan ibunya, dan ternyata mereka tiba di
halaman rumah Luke, sahabat dekat Jocelyn.
Disana mereka berdua bertemu Simon yang sedang mengawasi gerak gerik
Luke, dan Clary menceritakan semua kejadian yang telah dialaminya sejak
terakhir kali bertemu dengan Simon malam itu. Kemudan bertiga, mereka
mengendap-endap ke rumah Luke dan tak lama kemudian mereka
mendengarkan percakapan antara Luke-Pangborn-Blackwell. Hati Clary teriris
mendengar nada cuek yang diucapkan oleh Luke tentang ibunya, sehingga
menganggap bahwa Luke selama ini sebenarnya tidak pernah peduli kepada
keluarganya. Dari situ pula, mereka tahu bahwa Jocelyn diculik oleh Valentine,
mantan pemburu bayangan yang berubah jahat dan bekerja sama dengan iblis.
Masalah muncul ketika Simon yang mereka ajak ke pesta itu tanpa sengaja
minum Cocktail sehingga mengubah tubuhnya menjadi tikus, dan terbawa
pulang oleh kawanan Vampir. Jace dan Clary datang menyelamatkan Simon,
untunglah mereka bisa lolos dari sarang Vampir itu.
Kejadian itu membuat Alec marah besar kepada Clary, karena Clary lagi-lagi
membahayakan nyawa Jace dan mengusir Clary dari institut. Clary yang
terpancing amarahnya mengatakan bahwa Alec berbuat begitu karena Clary
sebenarnya mengetahui bahwa Alec jatuh cinta pada Jace, ya Alec gay. Alec yang
naik pitam menampar Clary.
Simonpun datang ke kamar Clary dan saling bercerita hingga Simon ketiduran di
ranjang Clary. Tak lama, terdengar ketukan di pintu dan ternyata Jace dan ia
mengajak Clary ke rumah kaca. Disana Jace merayakan ulang tahun Clary yang
ke 16. Jace yang menyebalkan sangat bersikap baik saat itu, bahkan mencium
Clary.
Ya, meskipun Jace pemuda kasar dan sarkastis, Clary justru mulai terpesona
pada pemuda itu. Simon pergi dari institut, dan pulang ke rumahnya. Dengan
pikiran kalut, tiba-tiba Clary mengetahui bagaimana ibunya menyembunyikan
piala Mortal Salah satu mortal instrument yang saat ini sedang dicar- cari oleh
Valentine- . Entah bagaimana Clary mampu membayangkan sebuah rune yang
akan mengeluarkan piala Mortal itu dari gambar persembunyiannya.
Akhirnya, Clary, Jace, Alec, Isabelle dan dibantu oleh Simon datang kembali ke
rumah Madam Dorothea, karena piala Mortal itu berada dalam kartu tarot
pemberian ibunya. Dengan menggambarkan rune, akhirnya piala mortal itu
dapat diambil Clary. Namun iblis datang, Abbadon dan menghajar mereka
semua. Iblis itu berhasil dikalahkan berkat ide cemerlang Simong yang memanah
tepat ke arah jendela sehingga matahari masuk dan menghabisi iblis itu. Alec
mengalami luka parah dan segera dilarikan ke institut.
Mengetahui bahwa piala Mortal telah berada di tangan Clary, Hodge segera
mengambil tindakan dengan melapor kepada Valentine. Ya, ternyata selama ini
Hodge masih setia kepada Valentine. Jace pingsan tak sadarkan diri karena entah
apa yang dilakukan oleh Hodge padanya dan Clary terkurung dalam semacam
dinding kristal. Setelah mendapatkan piala Mortal, Valentine juga menculik Jace
dan mengatakan bahwa Jace akan segera bersama ayahnya.
Di dalam sebuah kamar yang kumuh, akhirnya Clary tahu bahwa serigala yang
menolongnya tadi adalah Luke, sahabat baik ibunya. Dari Luke, Clary
mengetahui cerita sesungguhnya bahwa Valentine adalah suami Jocelyn, dan tak
lain adalah ayah Clary sendiri. Luke juga menceritakan semuanya, termasuk
kenapa ibu Clary sampai melarikan diri dari dunia bayangan dan
menyembunyikan Clary dari penglihatan itu. Clary juga akhirnya tahu bahwa
dulu dia mempunyai seorang kakak lelaki, Jonathan Christopher, yang telah
dibunuh Valentine.
Valentine mencoba membujuk Jace untuk berpihak padanya, namun Clary selalu
menampik kebohongan-kebohongan yang diucapkan oleh Valentine. Valentine
juga mengatakan bahwa Jocelynlah yang kabur meninggalkan Jace, dan lagi-lagi
Clary membantahnya.
Epilog, Ibu Clary dirawat di Rumah Sakit dengan Luke yang terus menerus
menjaga disisinya. Namun Jocelyn tak kunjung bangun. Clary dan Jace tetap
bersikap seperti biasa, sadar bahwa mereka adalah kakak beradik. Namun rasa
cinta dalam hati mereka, tetap ada.
Resensi Novel
City Of Bones
I.
II.
Identitas Buku :
a. Judul: City of Bones
b. Penulis: Cassandra Clare
c. Penerbit: Ufuk Publishing House
d. Tahun terbit: Mei, 2013
e. ISBN: 978-602-8224-80-2
f. Jumlah halaman: 664
Analisis bacaan
a) Sinopsis
Clary Fray adalah seorang cewek berusia 16 tahun pada umumnya.
Clary punya sahabat cowok namanya Simon. Clary tinggal bersama
ibunya Jocelyn Fray di Brooklyn, New York. Clary ini juga punya paman
yang dia anggap seperti ayahnya sendiri, Luke. Mamanya Clary ini
seorang pelukis dan bakatnya juga diturunkan ke Clary.
Suatu hari Clary dan Simon lagi main ke klub Pandemonium. Di sana
Clary tertarik dengan seorang cowok keren berambut biru yang buat
Clary terus mengikuti gerak-geriknya. Semakin lama Clary stalking
cowok itu, dia lihat si cowok ngedeketin cewek cantik yang ternyata
punya cambuk di pergelangan tangannya. Ditambah lagi ada cowok
berbaju item-item yang tanpa tedeng aling-aling nusukin pedang. Yang
makin aneh, orang-orang di sekitar Clary biasa aja, tidak ada yang
teriak, heboh atau histeris.
Mendengar teriakan Clary, cowok berpakaian serba item itu
menoleh dan kaget melihat orang yang tidak disangkanya bisa
melihatnya. Si cowok yang ternyata bernama Jace ini tanya kenapa
Clary bisa lihat kejadian tadi. Clary masih histeris dantidak mengerti
kenapa semua orang tidak bisa melihat insiden tadi kecuali Clary.
Awal konflik adalah ketika Clary lagi bertengkar dengan mamanya
karena Clary diajak menghabiskan sisa musim panas ke rumah
pertanian yang mereka punya. Clary tidak mau karena dia sudah punya
banyak rencana di sekolah. Untungnya Simon datang, lalu mereka
berdua kabu ke acara pembacaan puisi oleh Eric, temen Simon, di
sebuah cafe. Clary tidak sengaja bertemu Jace lagi, Clary baru tau
siapa dirinya yang sebenarnya ketika si Jace ini memberutahu kalau dia
ini bukan manusia biasa melainkan seorang Shadow Hunter alias
Pemburu Bayangan.
Mama Clary terus-terusan menghubungi supaya Clary pulang ke
rumah untuk membahas masalah ini, tapi setelah beberapa kali nyuruh
balik, si Jocelyn malah berubah pikiran dengan meminta Clary jangan
pulang. Dan hubungan telepon pun terputus dengan meninggalkan
bunyi gedebuk dan suara mamanya yang merintih.
Waktu Clary pulang, dia menemui tetangga misterius, Madame
Dorothea yang mempertanyakan kegaduhan apa yang sedang terjadi
b) Unsur Intrinsik
1) Tema : Action, Fantasy, Thriler
2) Amanat
3) Alur
4) Karakter Tokoh
5) Sudut Pandang
6) Latar
c) Unsur Ekstrensik
1) Riwayat Hidup Pengarang
2) Nilai
Moral
Budaya
Agama