Anda di halaman 1dari 6

Identitas Novel

Penerbit: Pinkishbook
Pengarang: SmallNoona
Tahun: 2017
Halaman: 384

Nowhere
Alice Kim, gadis yang berumur 17 tahun yang berdarah campuran, Korea dengan
Irlandia. Alice bersekolah di Seoul Performing Art. Alice memiliki seseorang yang dia anggap
sebagai penyemangat hidupnya, Seseorang itu idol yang bernama Na Jaemin. Alice menjadi
seorang Fangirl karena Jaemin yang mampu mengambil hatinya. Alice beranggapan bahwa rasa
sukanya pada Jaemin hanya sekedar rasa kagum penggemar pada idolanya. Alice juga
bersekolah di sekolah yang sama dengan Jaemin, mereka sempat saling mengenal sebagai teman
satu angkatan, tapi itu hanya berlangsung satu tahun karena berikutnya Alice pindah ke kelas
Akselerasi. Tidak ada yang mengetahui kalau Alice bisa melihat arwah.
Masalahnya adalah ini sudah bulan ke-9 Jaemin menghilang. Bahkan orang-orang tidak
mengetahui pasti alasan Jaemin menghilang, Alice selalu mencari tau kenapa Jaemin menghilang
melalui teman Jaemin yang bernama Jeno. Hari ini 8 Agustus, kalau pengumuman teaser bahwa
NCT Dream akan merilis lagu baru, itu yang Alice dapatkan dari Jeno. Akan tetapi Jeno tidak
pernah bilang mengenai keadaan Na Jaemin. Selain Jeno ada teman Jaemin yang bisa Alice
tanyai, dia adalah Mark Lee.Malam harinya jam 12 malam, pengumuman teaser muncul juga
pengumuman bahwa NCT Dream akan merilis lagu tanpa Jaemin. Beragam protes dari fansite
Jaemin bermunculan di timeline twitter. Alice menahan diri untuk tidak dikuasi emosi lalu dia
berbaring di tempat tidurnya dengan perasaan kecewa. Besok adalah hari ulang tahun Jaemin
sekaligus hari kelulusan Alice. Lalu Alice bertemu dengan Jeno segera Alice menanyakan
Jaemin pada Jeno, Namun jawaban Jeno adalah berhenti mencari tau tentang Jaemin dan cukup
menjadi penggemar yang biasa saja dan Jeno pergi meninggalkan Alice yang terdiam.
Malamnya Alice melihat layar ponsenya yang menunjukan agensinya Jaemin
memposting foto Na Jaemin sepertinya sebagai kado ulang tahun Jaemin. Perasaan Alice campur
aduk, sulit mengekspresikannya. Di foto Jaemin tampak seikit lebih kurus dan rambutnya mulai
panjang. Dia tampak berbeda tetapi Jaemin baik-baik saja sudah cukup untuk Alice, Akan tetapi
Alice bingung, jika Jaemin baik-baik saja mengapa dia tidak masuk ke sekolah dan absen dari
perilisan lagu baru NCT Dream? Alice merasa ada yang tidak beres, dia memutuskan untuk
menanyakan hal ini pada Mark besok.
Hari ini adalah hari kelulusan. Alice pergi ditemani dengan kedua orangtuanya dan bukan
menjadi hal yang mengherankan kalau Alice banyak mendapatkan banyak penghargaan. Ya
Alice adalah murid yang cerdas dan selalu berprestasi. Acara hampir selesai dan Alice melihat
Mark bersama member NCT lainnya. “Hai” sapa Mark canggung saat Alice menghampirinya,
dan segera Mark menarik Alice ke tempat yang lebih sepi menghindari paparazi yang ingin
mengambil foto Mark, Mark seorang idol yang terkenal. Lalu Mark menjelaskan pada Alice
tentang foto Jaemin semalam, Mark mengatakan kalau yang di foto itu bukan Jaemin. Mereka
sudah tidak bertemu sejak 9 bulan yang lalu. Alice tidak percaya dengan apa yang dikatakan
Mark dan Mark bersumpah kalau dia tidak berbohong. Mark tidak bisa lebih lama lagi karena dia
sibuk dan Mark terpaksa meninggalkan Alice dengan pernyataan yang tidak bisa diterima akal.
Alice percaya kalau Mark memang tidak berbohong dan tiba-tiba saja Alice menangis.
Sebenarnya apa yang terjadi pada Jaemin? Alice bertanya-tanya siapa sebenarnya orang yang di
foto itu. Tak terasa seminggu berlalu sejak hari kelulusan, Alice hanya menghabiskan waktu
dengan belajar untuk masuk ke Universitas. Tiba-tiba ponsel Alice menampilkan pesan dari
Mark untuk bertemu dengannya jika Alice ingin tau apa yang sebenarnya terjadi pada Jaemin.
Dengan hati berdebar penuh antisipasi Alice pergi ke alamat yang dimaksud Mark,
namun setelah sampai dia tidak menemui Mark melainkan Ten. Member NCT lainnya, Ten
bilang bahwa Mark tiba-tiba ada hal yang mendesak dan meminta Ten untuk menggantikan
dirinya. Ten bertanya pada Alice apakah Alice pacarnya Jaemin tetapi Alice hanya menjawab
bahwa dirinya hanya seorang penggemar. Lalu Ten mengajak Alice untuk pergi ke rumah Jaemin
yang berada di Incheon. Setelah hampir satu jam perjalanan, Mereka akhirnya tiba di perumahan
elit yang mewah dan sangat sepi. Ten meminta Alice untuk keluar karena mereka sudah sampai.
Ten mengetuk pintu besar di rumah itu dan tak lama pintu terbuka menampakan Ibunya
Jaemin, Na Aera. Lalu Alice memperkenalkan dirinya, Langsung saja Alice memberi tau apa
tujuan nya datang kesini. Lalu Ibunya Jaemin mengajak Alice untuk menemui seseorang dan
Alice mengikutinya. Betapa terkejutnya ketika Alice ketika dia melihat seseorang yaitu Jaemin!
Belum selesai, Ibunya Jaemin mengenalkan bahwa itu adalah anaknya, saudara kembarnya
Jaemin. Na Jaeyoon. Demi apapun Jaeyoon sangat mirip dengan Jaemin, tetapi itu tidak
membuat Alice senang melainkan dia seperti jatuh ke dalam lubang tak berdasar juga hampa dan
rasa kecewa. Ibunya Jaemin menawarkan untuk minum teh bersama namun Jaeyoon menolak.
Akhirnya Alice dan Ibunya Jaemin kembali ke ruang makan dengan Ten yang sudah
menunggu. Sepertinya Ten memang sudah mengetahui lebih dulu. Ibunya Jaemin bilang bahwa
ini memang sangat rumit dan dia bersedia untuk menjawab semua pertanyaan Alice. Tapi
sayangnya Alice minta untuk pamit karena hari sudah mulai malam dan orang tua Alice bisa
marah kalau Alice belum pulang sebelum jam 8 malam. Mereka pun berpamitan dan Ten
mengantar Alice pulang ke rumahnya.
Setelah sampai ternyata orang tua Alice belum pulang bekerja. Saat sendiri Alice
merasakan pikirannya kosong setelah Ten menjelaskan bahwa yang di foto itu adalah Jaeyoon
bukan Jaemin, Jaeyoon itu seorang tunawicara tetapi tidak banyak yang mengetahui karena
keluarga Na merahasiakan hal ini dan sekarang dimana Jaemin tidak yang tau. Setelah Ten
pulang, Alice merasa sekujur tubuhnya lemas dan kepalanya pusing dan Alice muntah lalu Alice
menangis, dia bertanya kenapa keadaan menjadi seperti ini dan tidak masuk akal. Jaemin punya
kembar identik yaitu Jaeyoon dan sekarang Jaemin menghilang sementara agensi menggunakan
Jaeyoon untuk membohongi semua orang bahwa Jaemin baik-baik saja. Tapi kenapa?
Lalu Alice kembali teringat perkataan Ten, bahwa Mark mempercayakan Alice untuk
mengetahui hal ini karena Alice mencintai Jaemin sebagai seorang laki-laki bukan penggemar
pada idolanya selain itu niat Alice itu tulus. Alice tertawa pelan dalam isakannya. Apakah benar
dia memang mencintai Jaemin? Setelah itu Alice memutuskan untuk mengganti pakaiannya dan
membasuh wajahnya yang sembab dan pergi tidur.
Keesokannya Alice terbangun dalam keadaan mata bengkak dan dengan tubuh lemas dia
sarapan bersama ibunya. Ibu Alice menyangka bahwa Alice begini karena dia putus dari Mark
Lee. Saat sedang sarapan pintu rumah diketuk dan Alice segera membukakan pintunya dan
ternyata adalah Ten. Ten berencana mengajak Alice untuk pergi ke tempat dimana Jaemin
terlihat terakhir kalinya lalu Alice setuju untuk ikut dan kemudian mempersiapkan diri. Saat
dalam perjalanan Ten menyadari bahwa wajah Alice sangat sembab namun Alice tidak
memperdulikan hal itu. Tempat yang dimaksud Ten adalah gerbang belakang sekolah dekat
tikungan jalan buntu yang agak tersembunyi dari jalan setapak. “Sepuluh bulan yang lalu disini
terakhir Jaemin terdeteksi. Habis itu nggak ada yang tau dia kemana. Benar-benar lenyap” Alice
berpikir bahwa Jaemin mungkin diculik Ten bilang bahwa akhir-akhir ini memang ada hal-hal
yang aneh tentang Jaemin dan agensi SM. Mark juga bilang bahwa Alice bisa diajak kerja sama
dan terlebih lagi dia taunya Alice itu cenayang. Pernyataan cenayang itu langsung ditepis oleh
Alice. Barang-barang Mark yang hilang itu kembali ketemu karena bantuan teman hantu Alice.
Alice dan Ten merasa ini benar-benar buntu, tidak ada petunjuk sama sekali. Tiba-tiba
asap pembakaran bertiup ke arah Alice yang membuat Alice batuk-batuk dan mulai sesak napas
lalu Ten panik dan mencari minum untuk Alice. Tiba-tiba ada yang memanggil nama Alice Kim.
Awalnya Alice kira dia salah dengar tetapi suara itu mirip dengan Jaemin dan benar ada sosok
yang berdiri satu meter dari tempat Alice. “Jaemin?” panggil Alice dan Jaemin senang bahwa
panggilannya direspon dan Jaemin senang bahwa Alice bisa melihat dirinya. Ten kembali dan
menghampiri Alice yang bicara sendiri. Seketika Alice tertegun, Alice berkata bahwa sekarang
Jaemin disini. Tetapi Ten bilang bahwa tidak ada Jaemin disini.
Alice tidak mau percaya bahwa yang didepannya ini adalah Jaemin yang berbentuk
arwah. Jaemin sudah mati? Alice tidak mau percaya. Jaemin kemudian mendekat ke arah Alice
dan Alice menghindar, Alice bilang pada Ten bahwa Jaemin sudah mati dan mendengar itu
Jaemin tidak terima, dia bilang arwahnya terpisah dari tubuhnya. Karena Alice yang tidak
kunjung percaya Jaemin menyentuh wajah Alice, dan Alice merasa itu benar-benar nyata dan
Jaemin belum mati. Awalnya Ten tidak mau percaya bahwa arwah Jaemin benar-benar ada tapi
akhirnya dia percaya juga. Lalu mereka sepakat untuk membicarakan hal ini di rumah Alice
nanti dan dalam hati Alice sangat senang sudah menemukan Jaemin dan Jaemin masih hidup.
Saat mereka sampai di rumah Alice ternyata keluarga Alice merayakan kelulusan Alice
dan mau tidak mau pembahasannya menjadi tertunda. Jaemin memilih untuk tinggal bersama
Alice sementara waktu karena hanya Alice yang bisa melihat dan berbicara pada Jaemin. Alice
bertanya kepada Jaemin mengapa dirinya bisa jadi seperti ini dan Jaemin sendiri tidak
mengetahui penyebab pastinya dan Jaemin hilang ingatan saat dia sudah menjadi arwah, yang dia
ingat hanya bau kloroform, kain hitam dan gelap. Saat terbangun lagi Jaemin sudah di rumah
mewah dan dia tidak mengenal siapapun disana lalu bagian terburuknya adalah saat Jaemin
kembali ke kamar tempat pertama kali dia bangun, badannya sudah menghilang. Jaemin
memutuskan untuk pergi dari rumah itu dan berjalan tanpa arah mencari badannya dan di jalan
dia juga bertemu dengan banyak arwah penasaran yang bilang bahwa dia belum mati dan harus
segera kembali ke badannya. Jaemin kembali ke sekolah lalu melihat Alice, dia merasa bahwa
Alice bisa melihat Jaemin.
2 Bulan sudah berlalu dan Alice dan teman-teman Jaemin masih belum yakin bagaimana
cara mencari tubuh Jaemin yang hilang karena mereka belum menemukan petunjuk yang berarti.
Jaemin sempat berpisah dengan Alice karena Alice mempercayakan orang yang kurang tepat
yaitu Ji Hansol, teman para member NCT yang sudah lama keluar dari agensi SM. Hansol
dicurigai bahwa dia bekerja sama dengan kubu hitam agensi yaitu gengster Black Byun, Black
Byun pernah memperbudak Ten dengan meminta Ten melakukan perlawanan pada SM tetapi
sekarang Ten berhasil membebaskan diri dari Black Byun dan Ten memberikan rincian
informasi mengenal Black Byun.
Tidak terduga Alice bertemu dengan Jeno dan Jeno mengajak Alice untuk bertemu Choi
Sulli. Bisa dikatakan Sulli adalah cenayang, Sulli mengatakan bahwa arwah Jaemin harus segera
menemukan dan bersatu dengan tubuhnya sebelum 12 bulan saat tengah malam, Jika tidak maka
Jaemin akan mati, tambahan biasanya kalau arwah yang sudah kembali ke tubuhnya saat bangun
menjadi manusia seutuhnya, dia akan lupa tentang kehidupannya saat menjadi arwah. Alice
terdiam dia akan dilupakan oleh Jaemin saat Jaemin sudah bangun lagi. Ini pasti berat.
Setelah terus menyelidiki petunjuk yang ada, diperkirakan semua ini ada kaitannya
dengan Black Byun karena liontin yang ditemukan Alice saat dia tidak sengaja berpas-pasan
dengan Livia Byun, anak perempuan keluarga Byun. Suatu ketika ada insiden yang menimpa
Alice sehingga dia harus dirawat di rumah sakit dan Jaemin tiba-tiba dapat merasa terhubung
dengan tubuhnya, dan kabar baiknya tubuhnya ada di rumah sakit yang sama dengan Alice yaitu
berada di bangsal Black Byun
Karena hampir 12 bulan Jaemin berpisah dari tubuhnya, Arwah Jaemin semakin
transparan dan mulai tidak berdaya. Sementara itu Jaeyoon tetap ingin ikut campur dalam urusan
adiknya, Jaeyoon juga membantu merawat Alice. Orang tua Alice sangat khawatir pada Alice
karena kondisi Alice yang sempat stress dan kelelahan, akhirnya Alice memutuskan untuk
menceritakan semuannya pada ayahnya yang merupakan polisi hebat. Namun tiba-tiba arwah
Jaemin menghilang, Alice dan Jaeyoon sangat panik, saat mencari-cari Alice menemukan satu
ruangan yang ada tubuh Jaemin yang sedang tertidur pulas dengan selang-selang infus yang
menancap. Akan tetapi hal mengerikan mulai terjadi, Lucifer. Arwah anak kecil, adiknya Livia
yang sudah mati 10 tahun yang lalu menginginkan tubuh Jaemin juga untuk kembali hidup.
Usaha untuk mengambil kembali tubuh Jaemin dan membuat Jaemin hidup kembali
diketahui oleh Lucifer. Lucifer memperdaya Livia agar tetap membantunya hidup kembali dan
menyingkirkan Alice dan Jaeyoon. Alice mempengaruhi Livia apakah Lucifer yang sekarang
benar-benar adiknya atau iblis. Karena waktu hampir habis Lucifer kesal dan memperlihatkan
wujud aslinya yaitu iblis. Hanya satu yang dapat melenyapkan Lucifer yaitu liontin yang ada
pada Livia. Alice terus meyakinkan Livia kalau Lucifer yang sekarang bukan adiknya melainkan
iblis. Kemudian Livia mematahkan liontin itu membuat Lucifer murka dan mulai melemah,
Karena waktunya tidak banyak lagi dan Lucifer dengan sisa kekuatannya berusaha untuk
membunuh Alice dengan mendorongnya dari tangga darurat ke lantai bawah.
Alice mengira dirinya sudah mati, tetapi kenyataanya dia masih merasakan sakit dan
darah turun dari pelipisnya. Lucifer sudah lenyap dan Livia terbaring tidak berdaya karena
Lucifer menghempasnya ke tembok hingga temboknya retak. Tunggu dimana Na Jaeyoon? Alice
memanggil Jaeyoon tetapi tidak ada yang menjawab, Dengan napas memburu Alice berusaha
bangun dengan berpegangan pada besi tangga darurat. Tak sengaja dia melihat titik abu-abu jauh
di bawah, Alice mempertajamkan penglihatannya dan ternyata… Jaeyoon sudah mati.
Alice merosot ke lantai masih berpegangan pada besi tangga, dadanya sesak karena Alice
ingin menjerit dengan air mata yang tidak dapat dibendung lagi. Jaeyoon mati karena
menyelamatkan dirinya. Alice tidak mau percaya dengan kejadian ini, Dengan sisa-sia kekuatan
Alice bangun untuk mencari Jaemin karena sudah hampir tengah malam sembari berpikir kenapa
Jaeyoon mengorbankan dirinya untuk Alice. Apakah ini takdir? Lalu terdengar panggilan
Jaemin. Jaemin kebingungan melihat keadaan Alice yang berantakan, Jaemin bertanya dimana
Jaeyoon. “Maaf Jaemin.. Maaf” ucap Alice terbata-bata. Jaemin kebingungan dan tetap bertanya
apa yang terjadi.
“Jaeyoon jatuh ke lantai dasar. Dia mengorbankan dirinya untukku, Ini semua salahku”
Alice sudah benar-benar putus asa sementara Jaemin masih terdiam tidak mau percaya air
matanya perlahan mulai turun dan isakan-isakan pun terdengar pedih. Tepat saat itu jam
berdentang menunjukan pukul 12 malam. Alice memanggil Jaemin untuk segera kembali ke
tubuhnya karena sekarang tubuh Jaemin sudah berada di kamar rawat Alice yang tadi. Lalu
dengan sisa-sia kekuatan Alice bangkit untuk menemani Jaemin kembali pada tubuhnya, Alice
sempat terjatuh dan untuk bangkit lagi pun rasanya susah sekali, Jaemin tidak berdaya karena
arwahnya mulai melemah. Karena waktu yang mulai habis, Alice menyuruh Jaemin duluan.
Jaemin pun pergi dengan terpaksa, Dengan susah payah akhirnya Alice bisa kembali ke
kamarnya dan melihat tanda kehidupan. Arwah Jaemin sudah kembali pada tubuhnya, Alice pun
menangis dan memeluk Jaemin yang tampak lemah itu. Perlahan mata Jaemin terbuka dan
melihat Alice, Karena tenaga yang sudah habis, Alice pun pingsan. Alice teringat masa kecilnya,
awal pertemuan dia dengan Jaemin di taman kanak-kanak seperti yang diceritakan Livia tadi,
Jaemin yang lebih menyelamatkan dirinya daripada Lucifer yang sekarat saat kecelakaan bus.
Juga pertemuan Jaemin dan Alice saat hujan menunggu jemputan. Dengan payung bewarna
pelangi, Alice memberikannya pada Jaemin. Semua tampak seperti mimpi.
Perlahan Alice membuka matanya dan yang pertama kali dilihat adalah Mark yang
memandangnya khawatir dengan pakaian nuansa hitam. Mark langsung memeluk Alice saat
Alice mulai menangis karena teringat kematian Jaeyoon. Mark bilang bahwa Jaemin sudah sadar
tetapi hanya keluarga yang boleh menjenguk, Mark mengajak Alice untuk menemui Jaemin. Saat
tiba di depan kamar Jaemin, Alice bertemu dengan ibu Jaemin. Ibu Jaemin tampak sangat
berduka dan terharu. Akhirnya ibu Jaemin dan Mark memberikan waktu agar Alice berdua
dengan Jaemin. Saat melangkah masuk, Alice tidak tau harus bahagia atau sedih. Jaemin sudah
sadar tetapi Jaemin melupakan dirinya.

Anda mungkin juga menyukai