Anda di halaman 1dari 3

Bab 2

Alfian memutuskan untuk menghubungi orang suruhannya, ia menelepon dan sangat terlihat tidak
bersahabat dengan gaya bicaranya.

“Halo,” ucapnya sambil menahan amarah.

“I...ya Al, ada apa?” Jawab Miss sambil tersenyum kecut dibalik telepon itu.

“Kenapa viona, ada di rumah sakit Hah,” hardiknya yang merasa tidak dihargai dan diberitahukan.

“Mohon maaf Al, tiba-tiba saja kami menemukanya pingsan seperti ini setelah ditempatkan di ruang
gelap tanpa makan,” ucapnya dengan sangat jujur.

Batin Alfian merasa gadis ini, cukup lemah dibandingkan ibunya yang sudah menghancurkan
keluarganya. Ia jadi teringat hari kematian orang tuanya pada tanggal 12 February 2019. Saat itu ia
baru saja pulang dari sekolahnya. Namun dikejutkan dengan kabar dari rumah sakit dan kepolisian
bahwa kedua orang tuanya mengalami Kecelakaan dan menewaskan mereka.

Dia pun beranjak dewasa dan, memulai penyelidikan saat ia tau bahwa kejadian itu disebabkan oleh
seorang wanita bernama Rahma Azhari, seorang ibu tunggal yang memiliki 2 orang anak perempuan
semuanya. Saat ia mencari keberadaan wanita itu. Ternyata dia mati saat sedang Pulang
kerumahnya dan ditabrak lari, hingga membunuh nyawanya.

Mencari keberadaan viona membutuhkan riset selama 2 tahun penuh, mengorbankan segala hal
dari waktu dan pekerjaannya. Tapi untuk uang dia uang tetap milyaran yang masuk kantong
dananya.

Lalu ia terus mencari tahu keberadaan anaknya, saat itu ia tau bahwa keadaan mereka sedang di
dalam kemiskinan adiknya jatuh sakit, ia mengikuti setiap gerak-geriknya lalu. Menyuruh anak
buahnya untuk menculik dan memasukkan ke dalam bisnis gelap mereka untuk di siksa dan buat dia
menderita.

Namun, ia terpikirkan menyuruh tangan kanannya membeli dia lalu memasukkan ke dalam Minsion
rumahnya, dan berpura-pura bahwa itu rumahnya dan memberikan segalanya untuk dia.

Tapi tidak semudah itu, ia akan jauh lebih tersiksa di dalam sana, apalagi dengan kondisi dia hamil.
Mungkin rasa sakitnya akan jauh lebih terasa.

Viona, terbaring di brankar rumah sakit dengan selang infus ditangannya, terlihat mata yang
bengkak, kurus kering tubuhnya.

Rambut yang berantakan, air mata yang mengering mungkin sudah 2 jam ia terlelap dalam
pingsannya. Dua penjaga selalu berada di depan pintu IGD, Miss itu merasa cemas, jika wanita ini
meninggal ia akan habis dibunuh bossnya, sial sekali hidupnya ini.

Miss, masih menunggu transfer dari para pelanggannya, ternyata sudah beberapa yang mengirim
dan sisanya Belum mengirim. Ia semakin sebal akan kejadian ini.

Lalu, ia memilih pulang terlebih dahulu ke daerah Jakarta barat, rumahnya di kawasan yang cukup
sepi dari para penduduk. Jadi sangat aman untuk menyimpan gadis-gadis itu.

Baru saja ia duduk cantik, ada lelaki tampan bernama Angga. Ia berniat untuk membeli salah satu
wanita yang berada di situ. Asal kalian tau Angga ini tangan kanan Alfian, Miss tidak tahu akan
rencana itu Tapi saat melihat Angga. Akhirnya dia mengetahui.
“Di sini ada gadis ini kan?”tanyanya sambil memberi foto viona

“Yes, namun ia berada di rumah sakit,” ucapnya yang sok akan pembelinya.

“Ini uang dimuka, saat sembuh antarkan ke alamat ini.” Jawabnya sambil pergi menjauh.

Miss mulai menghitung jumlahnya, ternyata cukup banyak, ia mulai berpikir untuk memberitahu
Alfian, tapi ia teringat bahwa Angga merupakan anak buah Alfian sendiri.

Di dalam alamat itu tertulis jalan Anggrek pertama nomor perumahan 12 blok A Jakarta Selatan DKI.
Miss seperti mengenalnya tapi ia lupakan begitu saja.

Ia memilih untuk segera merias, beberapa wanita agar bisa dikirimkan kepada para lelaki hidung
Belang, pasti mereka sudah menunggu di hotel yang sudah disepakati.

Anggai dan Arfian selalu bergantian mengecek gadisnya itu ternyata sudah lebih 10 tahun tetap pada
kondisi komanya, tidak terbangun dan tetap tertidur seperti putri salju.

Anaknya sudah tubuh besar usia sekitar 10 tahun, selalu menanyakan keberadaan ibunya tapi tetap
saja dia tidak melihatnya. Anak itu diberi nama Atalanta Bergamo dia cukup tampan dan
menggemaskan.

Kini hidupnya memang terlihat tentram, namun saat ibunya nanti sadar kemungkinan 100 derajat
akan berubah sifat yang mengasuhnya sekarang atau tetapi seperti ini.

Atalanta diajari, beberapa bisnis dan ilmu manajemen di usianya yang sekecil ini. Sekecil apapun soal
ibunya tidak pernah diberitahukan, sangat-sangat dirahasiakan dalam hidupnya itu. Mungkinkah
Atalanta bakal membenci ibunya atau melindunginya dikemudian hari.

Saat kelahiran Atalanta ibunya sempat kehilangan detak jantung, pada tanggal 20 Desember 2025
kelahirannya. Viona dipindahkan ke ruang VVIP dan dilengkapi berbagai kelebihan di kamarnya,
yang menunggu hanya beberapa bodyguard.

Alfian tidak bsia membenci bayi yang diasuhnya sejak bayi, rasa sayang itu muncul setelah 10 tahun
bersamanya. Alfian tidak pernah menceritakan ibunya siapa, berada dimana hanya menunggu-
menunggu untuk kembali ke rumah ini.

Miss itu, sudah hampir menyerah dan ingin melepaskan semua alat yang dipasangkan pada wanita
itu. Temannya itu sudah cukup marah padanya jika benar-benar melalukan itu sudah pasti dia ikut
dibencinya.

Beberapa tahun kemudian

Viona dibawa ke London dan Singapura untuk memulihkan kondisi dan kembali sadar, Arfian ikut
serta dalam kegiatan itu karena semua orang tahunnya Viona istri dari Arfian. Hanya nanti viona
sadar suaminya itu Angga.

Angga sudah tahu, kebencian sahabatnya, sudah ada sejak zaman sekolah dan merintis usaha dalam
properti dan serupanya. Hasil kerjanya memang berhasil membuat Angga ikut bahagia. Kini usia
Atalanta menginjak 17 tahun ibunya masih berobat dan berobat usia ibu sudah 29 tahun, Alfian tidak
mau kalo dendam yang diciptakan berakhir begitu saja jangan sampai itu benar-benar terjadi.

Viona mulai memberikan sinyal-sinyal kehidupannya kemungkinan besar kesadarannya kembali,


viona mengerakkan tangan dan membuka matanya perlahan.
Melihat sekeliling ia meronta dan ketakutan sepertinya ia mengalami sindrom mengingat kondisi
saat pertama di perkosa dan dihukum membuatnya takut dan lupa jati dirinya.

Viona berhasil dibawa ke dalam Minsion itu kehidupan dia dimulai dengan melihat seorang anak
remaja dan sesosok lelaki yang tidak dikenali, mereka bilang bahwa dia istri dan ibu anak remaja itu.
Setiap malam ingatan tentang sentuhan para lelaki itu kembali dirasakan saat disiksa dan dipukuli
oleh Angga. Tiap hari dan demi waktu kegiatan itu yang sering di ciptakan. Alfian selalu memantau
dan melihat perkembangan apa yang dilakukan Angga dan viona. Rasa senang hadir dalam pikiran
dan sifat jahatnya itu.

Alfian terbesit memulai sandiwara baru pura-pura menjadi keluarga Angga dan memberikan
kenyamanan dan kebahagiaan. Nyatanya ia hanya ditipu untuk memulai klimaks dari dendam ini
yaitu kematian yang ia ciptakan sendiri.

Kehidupan viona memang jauh berbeda, ia diberikan kemewahan tapi tetap tidak dengan kebebasan
apapun dan dimanapun hanya ada bodyguard dan bodyguard semua diatur dan hanya melakukan
apa yang disuruh. Bukannya hidup ini seperti boneka saja. Viona tetap tidak mengingat sebenarnya
apa yang terjadi dalam hidupnya.

Anda mungkin juga menyukai