Anda di halaman 1dari 2

Identitas buku

Nama buku : HOLD MY HAND


Penulis :Ida R. Yulia
Penerbi. :PT Grasindo
Tahun Cetakan :2013
Cetakan :1

HOLD MY HAND
Don’t Look Back

Hwan Sang Young, remaja berusia 16 tahun yang tinggal bersama dengan
ibunya di Seoul, Korea Selatan. Mereka sangat terganggu dengan kembalinya
James dan Claudia Miller, ayah dan adik perempuan kandungnya dari Kanada.
Keluarga mereka sempat berpisah 10 tahun yang lalu karena perceraian ayah dan
ibunya. Hwan Sang Young sangat membenci mereka, karena semenjak perceraian
itu Hwan Sang Young dan ibunya hidup sangat menderita. Keduanya ambruk dan
keduanya berniat untuk bangkit melupakan ayah dan adikya yang meninggalkan
mereka. Ibu bekerja serabutan dan Hwan Sang Young bekerja di sebuah Forsythia
atau sebuah cafe musik. Sebenarnya ibi sangat melarang Hwan Sang Young untuk
bekerja karena ia masih remaja berusia 16 tahun. Tapi ia tak tega melihat ibunya
yang sedang sakit terus bekerja sendirian untuk mencukupinya. Hwan Sang Young
sangat membenci ayah dan adiknya. Ia tak peduli apapun yang dilakukan ayahnya
untuk menebus semua kesalahan yang telah dilakukan dimasa lalunya. Hwan Sang
Young sangat menyayngi ibunya. Ia tak akan membiarkan ibunya sedih karena
apapun,termasuk jika ibunya tau kalau ia membenci ayah dan adiknya. Hwan Sang
Young selalu bersikap baik kepada ayahnya dan adiknya saat didepan ibunya, tapi
sebaliknya jika tidak ada ibunya Hwan Sang Young bersikap kejam kepada ayah
dan adiknya. Suatu hari saat keluarganya sedang dalam masalah,sang ibu jatuh
sakit dan dibawa ke rumah sakit. Hwan Sang Young sangat resah saat ibunya
masuk rumah sakit, seharian ia menunggui ibunya ia tak mau makan dan tidak
mau melakukan aktivitas apapun selain menunggui ibunya. Kata dokter ibu Hwan
Sang Young menderita tumor otak dan harus dioperasi secepat mungkin. Hwan
Sang Young tidak tega jika ibunya harus melakukan operasi dan kehilangan
seluruh rambut hitamnya. Tapi ibunya harus melakukan operasi agar penyakitnya
sembuh. Keesokan harinya ibunya sudah gundul dan siap melakukan operasi.
Pukul 08:00 ibu masuk ruang operasi dengan niat untuk sembuh. Hwan Sang
Young, James, dan Claudia Miller menunggu di depan ruang operasi. Ketiganya
tidak saling bicara satu sama lain selama menunggu operasi selesai. James berdiri
dari duduknya, mondar-mandir disepanjang koridor, kelihatan gelisah dan berkali
kali memandang kea rah lampu atas ruang operasi. Claudia Miler mengeluarkan
buku sastra korea-nya sebagai pengisi waktu luang. Hwan Sang Young, mungkin
yang terlihat paling tenang dianara ketiganya. Dia hanya menundukkan
kepalanya, memejamkan mata. Setelah beberapa jam penantian akhirnya dokter
keluar dari ruang operasi sembari melepas masker hijaunya. Dokter berkata
“Kabar baik, operasi pengangkatan tumor berlangsung lancar. Hasilnya akan
segera diketahui dalam 2hari mendatang.” Operasi sudah berjalan namun tulang
tengkorak beliau tidak dapat langsung dipasang karena otak masih mengalami
pembengkakan. Beberapa jam setelah operasi ibu sadar namun ia masih lemah
dan tidakdapat bergerak. Hwan Sang Young tidak tega melihat ibunya yang lemah
tertidur diatas kasur rawatnya. Setelah 2 hari operasi ibu mengalami koma yang
cukup lama dan harus berakhir dengan kematian. Hwan Sang Young yang melihat
ibunya sudah tiada, ia menangis tanpa memperdulikan keadaan sekitanya. Ia tak
tau apa kelanjutan hidupnya jika tanpa ibunya, dan ia harus hidup bertiga dengan
orang yang sangat ia benci. Pemakaman sudah selesai dilakukan, Hwan Sang
Young masih tetap terduduk disamping makam ibunya dan terus menangis.
Claudia miller yang kasihan melihat kakaknya yang sangat merasa kehilangan, ia
ikut duduk disamping Hwan Sang Young dan berkata “Kami di sini. Jangan
khawatir”. Hwan Sang Young mengangguk “Jangan lepaskan tanganku lagi,”
Claudia menggeleng. “ Tidak. Tak akan”. Akhirnya

Anda mungkin juga menyukai