Tgl/waktu : 13/11/20
SahabatKu
Namaku Lucky Hakim Wijaya , aku ingin menceritakan sebuah kisah hidup
temanku yang bernama aidan,umur dia sekarang menginjak 17 tahun dan dia
mempunyai penyakit langka (cystic fibrosis) yang menyerang paru-paru dan
organ penting lainnya. Sudah 5 tahun ia mengidap penyakit itu, dia hidup di
rumah sakit dan belajar pun di rumah sakit. Rumah sakit itu adalah rumah ke 2
untuk dia, katanya dia sering mengeluh pada tuhan, mengapa hidupku seperti
ini,tidak seperti manusia normal lainnya.
Apakah kalian berpikir aku tidak pernah menyerah terhadap penyakit seperti
ini? Kalian salah besar,dia selalu ingin sekali menghakhiri hidup dengan cara
tidak mengkonsumsi obat. Tapi, orang tua dia selalu menyemangatinya untuk
tetap bertahan, dan sampai sejauh ini dia pun masih bisa bertahan untuk
melawan penyakit yang sangat menyedihkan ini.
Suatu hari di rumah sakit, ketika dia sedang berjalan-jalan di koridor rumah
sakit,dia bertemu dengan gadis yang mungkin sama mempunyai penyakit
seperti dirinya. Di pertemuan pertama itu kita hanya saling melemparkan
senyum, karena kita mempunyai penyakit yang sama yaitu cystic fibrosis, dia
tidak bisa berdekatan. Karena jika dia berdekatan maka salah satu dari kita
atau bahkan dia berdua bisa kehilangan nyawa , yah begitulah menurut
penuturan dokter.
Di hari-hari selanjutnya, saat andin sudah saling mengenal dan sering bertemu
atau bahkan diam-diam bertemu.
Hari dimana andin dan gadis itu sengaja kabur dari rumah sakit hanya untuk
berjalan-jalan di danau yang dekat dengan rumah sakit. Hari itu sedang turun
hujan lebat aidan dan gadis itu ingin menyoba bermain hujan hujanan ditepi
danau tapi seketika danau yang kita kunjungi pun berubah menjadi air yang
sangat deras , gadis itu seketika panik untuk menyelamatkan dirinya dan
tergelincir kealiran arus itu . Gadis itu tenggelam, aidan bingung harus
melakukan apa, dia tidak bisa berdekatan dengan gadis itu. Sampai akhirnya
dia pun terpaksa menolongnya.
“lohhh kenapa kalian bisa bersama? Bukanya kalian tidak boleh berdekatan”
ujar suster yang selama ini merawat aidan
Lalu tiba-tiba aidan merasakan sesak pada pernapasannya, suster pun panik, ia
langsung berlari kearah aidan dan langsung membawanya ke ruangan untuk
dilakukan pemeriksaan.
Setelah beberapa hari setelah kejadian itu, gadis aidan pun baru siuman. Lalu,
gadis itupun bertanya pada suster yang sedang mengganti selang infusnya.
“maaf suster, dimana aidan? Apakah dia baik-baik saja?” Tanya gadis itu
“lohhh ada apa sus? Saya bertanya dimana aidan, apakah dia baik-baik
saja?
“maaf sekali lagi nona, tapi aidan sudah meninggal setelah mengantar nona
ia mengalami sesak nafas, ia kembali siuman sebentar,lalu tak lama ia
pingsan dan tidak bangun kembali” ujar suster dengan nada prihatin
“yang sabar nona,tapi aidan menitipkan ini pada nona”ujar suster sambil
menjulurkan sebuah surat
Gadis itu langsung membuka surat yang di kasih oleh suster dan langsung
membaca nya.
‘hai gadisku,apa kabar?
Kau sudah siuman? Mungkin ketika kau membaca surat ini aku sudah tiada
di dunia. Kau tahu bukan? Kita tidak bisa berdekatan,tapi aku malah
melanggar itu. Aku berdekatan denganmu karena memang kamu sedang
membutuhkanku, jika aku tidak menolongmu waktu itu mungkin kau sudah
tiada. Aku tidak mau jika kau yang pergi meninggaliku terlebih dahulu.
Kamu harus tau aku sangat menyangimu. Aku tetap akan selalu berada di
sisimu,tenang saja. Kau harus semangat menjalani hari-harimu. Kau harus
berjuang melawan penyakit itu, jika kau sembuh dari penyakit itu aku akan
sangat bahagia. Jangan tangisi aku, tetap jalani hari-harimu dengan penuh
semangat.