Anda di halaman 1dari 5

TUGAS KOMUNIKASI PELAYANAN KESEHATAN KELAS P2K

KONSELING TEKNIK I

1. Ada seorang klien datang, perempuan dengan usia 18 tahun. Dia merupakan anak pertama
dari 2 bersaudara. Perbedaan usia keduanya hanya berjarak 3 tahun. Semenjak adiknya terus
tumbuh, tepatnya pada saat adiknya sudah bisa menunjukkan bakatnya, kecerdasannya, serta
kemampuannya terjadi perbedaan perilaku orang tua terhadap klien dan adiknya. Klien
merasa orang tua lebih perhatian dan lebih memberikan kasih sayang terhadap adiknya.
dalam menempuh pendidikan klien berusaha menunjukan prestasi agar mendapat perhatian
lebih serta pujian dari kedua orang tuanya. Beberapa kali dalam proses menempuh
pendidikannya klien merasa tidak percaya diri dengan apa yang dia lakukan karna apa yang
di harapkan tidak ia dapatkan yaitu perhatian dan kasih sayang yang seperti adiknya
dapatkan. Klien bukan seseorang yang dengan mudah dapat menceritakan keluh kesah yang
ia rasakan. Sering kali klien menyakiti dirinya sendiri untuk mendapatkan perhatian dari
orang tuanya, sampai akhirnya melakukan percobaan bunuh diri, dengan meminum obat tidur
dosis tinggi (overdosis). Tapi yang terjadi klien dilarikan kerumah sakit dan berhasil
diselamatkan. Setelah klien sadar, klien mendapatkan proses konseling.
Berdasarkan keterangan yang ada, apa yang dilakukan konseler terhadap klien agar klien
tidak melakukan hal hal yang tidak di inginkan adalah

2. Doni merupakan anak yang pintar, hal ini terbukti ketika masih berada pada kelas X dia
selalu mendapatkan posisi 5 besar nilai tertinggi dikelasnya. Bahkan Doni sempat mengikuti
pelatihan untuk perwakilan kelas tersebut dalam rangka kegiatan lomba cerdas cermat tingkat
Nasional, meski akhirnya Doni tidak terpilih kedalam kontingen yang mewakili sekolah.
Akan tetapi, semenjak kelas XI keadaan berubah begitu drastis, Doni sering tidur dikelas
pada saat jam mata pelajaran, dan pernah suatu ketika gurunya menjumpai Doni sedang
bermain game online hingga larut malam di warnet samping rumah guru tersebut. Pernah
juga Doni tidak masuk kelas meski pada saat itu jam belajar berlangsung, namun dia sedang
menikmati makanan di kantin. Hal ini yang mendorong Doni untuk di konseling

3. Case : behaviorism pada penderita OCD


Lauren Walsh, wanita berusia 21 tahun menderita Obsessive Compulsive Disorder (OCD).
OCD menyerang mental dengan ciri-ciri selalu berpikir berulang-ulang dan melakukan
aktivitas yang juga dilakukan berulang-ulang. Kelainan ini membuat Lauren merasa menjadi
orang yang tidak normal.

Misalnya, dia selalu menghabiskan banyak waktu untuk mencuci tangan berjam-jam. Jika
dihitung-hitung, ia bisa menghabiskan 10 jam sehari di kamar mandi. Lauren juga selalu
merasa takut karena dia berpikir setiap inchi tubuhnya dihinggapi bakteri, sehingga dia harus
mandi lagi dalam waktu lama untuk membersihkannya.

“Ini sampai ke titik saat saya harus mandi lima kali sehari, masing-masing berlangsung dua
jam,” ujar Lauren.

“Rasanya, ada begitu banyak hal, yang harus saya lakukan. Setiap menit dari bagian tubuh
saya harus dikontrol.” Penderitaan ini dialami Lauren sejak didiagnosis mengalami gangguan
OCD di usia 12 tahun. OCD yang diderita Lauren seperti menyebabkan suara di kepalanya,
yang dia sebut ‘iblis di bahu’. Kondisi ini seolah meyakinkan dia selalu dalam keadaan kotor.

Lauren tahu itu tidak rasional, tapi dia tidak berdaya mengendalikan dirinya. Lauren
memaparkan bagaimana OCD mengendalikan hidupnya selama bertahun-tahun. Waktu itu,
ibunya, Linda merasa heran, dengan kebiasaan Lauren.

Lauren terus menerus mencuci tangan. Tidak hanya di rumah, bahkan juga di sekolah.
Penderitaan Lauren membuat dia sulit bersosialisasi dengan teman-teman sekolah. “Saya
selalu merasa tidak normal.” Banyak teman-teman sekolah yang kemudian menjuluki Lauren
sebagai orang aneh dan stres.

Di usia 10 tahun, Lauren pernah menangis tak terkendali karena dia merasa ada sesuatu yang
salah dengan dirinya. Tapi, waktu itu tidak ada kenapa dia merasa bersalah. Barulah ketika
berusia 12 tahun, penderitaan Lauren dikenali penyebabnya. Dia didiagnosis OCD. Saat
memasuki remaja, OCD menjadi semakin melumpuhkan mental Lauren. Kamar tidurnya
penuh dengan catatan karena Lauren merasa terdorong untuk terus menulis.

“Aku punya catatan untuk diingat kembali ketika saya berumur 12 tahun. Orang beranggapan
OCD adalah tentang mencuci tangan sedikit lebih lama dari biasanya dan kemudian Anda
melanjutkan aktivitas seperti orang lain. Tapi, ternyata tidak.” Lauren melanjutkan, “Keluar
dari tempat tidur memakan waktu 20 menit setiap pagi karena saya harus berbalik sampai
saya berada di sudut kanan. Jika tidak merasa benar, saya ulangi sampai hal itu benar.”
Setelah itu, dia akan memastikan tempat tidur selalu dalam keadaan sempurna tanpa ada kain
yang kusut. Dia harus mencuci sarung bantal setiap hari dan seprai setidaknya tiga kali
seminggu.

“Di kamar mandi aku menggunakan sabun yang berbeda dan lotion untuk bagian tubuh yang
berbeda, dimulai di bagian atas dan bekerja dengan cara ke bawah. Dibutuhkan waktu dua
jam setiap kali mandi,” kata Lauren. Untuk menggunakan toilet, dia harus menyekanya dulu
kemudian duduk dengan cara yang benar. Lalu, dia akan selalu merobek lembar pertama
kertas toilet karena takut telah tersentuh orang lain. Kemudian dia akan merobek tisu
sebanyak 12 lembar untuk selanjutnya dilipat dengan cara tertentu sebelum dipakai. Untuk
sekadar bangun dari toilet pun, dia masih harus memutar sampai benar-benar merasa
nyaman.

“Saya harus berjalan lurus sempurna dan setiap langkah harus merasa benar di kaki. Jika
tidak, saya harus mulai dari awal lagi. Jadi, saya akan berada di sana selama berjam-jam.”
Kondisi Lauren, mirip seperti yang dialami Sam Hancox, yang akhirnya meninggal akibat
kasus serupa. Sam mengalami dehidrasi dan infeksi kulit karena penyakit OCD selama 30
tahun. Penyakit ini membuat Sam selalu mandi sampai 20 jam setiap hari karena, dia takut
kuman.

“Kasus itu membuat saya marah, karena bisa saja terjadi pada saya,” ujar Lauren yang sangat
takut riwayat hidupnya akan berakhir tragis sama seperti Sam.
Apa yang akan dilakukan konseler terhadap klien dengan bedasarkan penyatan yang
ada?

4. Angel adalah seorang mahasiswi yang menganggap bahwa semua laki-laki itu tidak baik. Ia
menganggap bahwa semua laki-laki selalu menyakiti dan bersikap kasar. Perilaku Angel
cenderung menjauhi laki-laki. Hal ini membuat ibunya cemas apabila anaknya tidak
mendapatkan pasangan hidup pada akhirnya. Merekapun mendatangi konselor.
Pendekatan apa yang dilakukan oleh konseler terhadap klien.

5. Dina berusia 20 tahun yang duduk di bangku kuliah, memiliki konflik dalam memilih
keputusan untuk masa depannya. Dina adalah anak yang biasa melakukan semua hal
sendiri. Di masa kecilnya, Dina dikenal anak yang sangat manja. Diumurnya sekarang,
Dina mengakui bahwa ia belum seluruhnya mandiri akan hidupnya. Walaupun ia sudah
ditinggalkan ibu dan ayah yang tidak tahu keberadaannya. Ia belum bisa untuk memikirkan
pekerjaan untuk masa depan, ia menginginkan setelah lulus sarjana melanjutkan ke S2.
Meski orangtua tidak ada di sisinya, namun Dina masih memiliki kakak laki-laki yang
mengurusi segala investasi dari orang tua. Dina tidak sanggup mengatakan keinginannya
kepada kakaknya untuk menjual sebagian kecil aset yang ditinggalkan orangtuanya untuk
biaya kuliahnya melanjutkan ke S2. Sebelumnya sang kakak pernah menjual aset tersebut
dengan mengatas namakan Dina, padahal kakaknya menggunakan untuk keperluan
pribadinya. Jadi kali ini Dina ingin merealisasikan keinginannya. Dina merasa bahwa
permintaannya itu tidaklah berat. Dina ragu mengatakan keinginannya tersebut kepada
kakaknya, karena takut tidak dikabulkan.
Bagaimana seharusnya Dina bertindak?

KONSELING TEKNIK II
1. Vety 17 tahun, kelas XII merupakan anak bungsu dari 3 bersaudara. Ayahnya adalah seorang
nahkoda kapal pesiar ternama di Riau, sedangkan ibunya sudah lama meninggal saat berprofesi
menjadi pramugari dan pesawatnya kecelakaan meledak di udara, saat itu usia Siska 3,5 tahun.
Vety dirumah hanya tinggal dengan pembantu dan tukang kebun, karena saudaranya sudah
berkeluarga dan sekarang memiliki rumah sendiri. Kejadian masa lalu membuat Vety sering
bertingkah aneh, Vety tidak pernah mau jika satu kelompok belajar dengan laki2. Dan setiap
melihat laki2 dirinya merasakan ingin melemparkan sesuatu ke wajah laki2 tersebut. dan yang
membuatnya khawatir adalah pada usia 17 tahun dirinya sama sekali belum tertarik atau simpatik
kepada laki2.
Akhirnya Vety memutuskan untuk melakukan proses konseling untuk tau apa yang terjadi
pada dirinya, apa yang akan dilakukan konseler?

2. Ada seorang klien datang untuk melakukan proses konseling. Pada saat usia 8 tahun klien
mengalami perilaku buruk yang dilakukan oleh pamannya. Klien mengalami tindakan asusila
yang dilakukan pamannya terhadap dia. Saat klien bercerita kejadian tersebut kepada
orangtuanya, klien tidak dipercaya, hingga akhirnya klien memilih untuk tidak bercerita tentang
apa yang di alami. Beberapa kali kejadian tersebut kerap terjadi hingga akhirnya tumbuh dewasa
klien memiliki trauma dan sangat amat membenci pamannya dan berusah melupakan kejadian
yang tidak menyenangkan tersebut.

Hal apa yang dilakukan oleh konseler terhadap klien?

3. Wawan merupakan siswa kelas X SMAN 1 di kabupaten Kuningan.dia memiliki kebiasaan


buruk yakni sering menonton video porno. Hal ini menjadi kebiasaan yang harus dilakukannya
ketika dirinya sedang mengalami kecemasan atau dilanda sesuatu yang menyakitkan, maka
pelampiasannya dengan menonton video porno. Setelah menonton, dirinya merasakan sesuatu
yang berbeda yakni rasa semangat kembali muncul dari dirinya, lambat laun dia merasakan
ketagihan akan hal itu. Kebiasaan ini bermula semenjak dirinya masih di sekolah dasar kelas 6,
dan ketika masih anak-anak umur 5 tahun dirinya masih tidur satu kamar dengan orang tuanya,
maka terkadang ketika dirinya melihat secara tidak sengaja orang tuanya sedang berhubungan
suami istri. Meskipun pada waktu itu wawan belum tau maksud akan perbuatan yang dilakukan
orang tuanya, namun kondisi itu membawa dampak yang panjang bagi perkembangan dirinya,
karena yang tidak seharusnya dia lihat itu terus membekas di dalam ingatannya. Oleh karena
itulah, Wawan memutuskan untuk menemui konselor.

Pendekatan apa yang akan konselor berikan terhadap wawan ?

4. Jesica merupakan siswi kelas IX sekolah swasta di kota A. Jesica sedang bingung karena
keinginannya untuk melanjutkan kuliah di Universitas A tidak direstui oleh orang tuanya. Orang
tua Jesica menginginkan supaya Jesica kuliahnya di universitas B. Menurut ayah Jesica bahwa
masa depan anaknya kelak setelah lulus dari universitas A akan sulit untuk mencari pekerjaan.
Namun disisi lain, Jesica minatnya tetap di universitas A. Terkadang Jesica sempat memikirkan
pendapat ayahnya dan membenarkannya, Hingga akhirnya Jesica sudah tidak berminat untuk
melanjutkan kuliah lagi karena kebingungan ini dan memutuskan untuk menemui konselor.

Apa yang akan konseler lakukan dan pendekatan apa yang akan di berikan terhadap
permasalahan yang sedang di hadapi jesica?

5. Udin seorang sosok yang ceria tiba-tiba melakukan pengancaman serta pemukulan terhadap
teman tongkrongannya. Hal ini disebabkan karena ia kesal dan merasa kecewa terhadap teman-
temannya, ia merasa dikhianati karena teman akrabnya Tono tiba – tiba menjauh. Udin merasa
telah difitnah mengadu kepada guru kalau Tono merokok. Sebelumnya Udin dan Tono terlihat
selalu bersama, hubungannya sangat dekat seperti Kakak-Adik. Namun, Udin juga merasa
kecewa pada teman yang lain lantaran Udin merasa ada dorongan dari teman-teman
tongkrongannya sehingga Tono dengan percayanya bahwa Udin yang telah melaporkannya
kepada ibu gutu. Selain itu, Udin merasa tidak dihargai karena Udin yang mengajak bermain dan
nongkrong di tempat tersebut. Kini, Udin sekarang terlihat murung dan tidak pernah bermain
bersama dengan Tono dan teman-teman lainnya akibat rasa kecewanya dan terlihat tidak seperti
biasanya jika bertemu dengan Tono maupun teman-temannya.

Udin ingin mengobati rasa kecewa terhadap teman dekatnya Tono dengan melakukan
konseling, pendekatan apa yang akan diberika terhadapnya ?

Anda mungkin juga menyukai