Anda di halaman 1dari 2

Nama : Maia Oceania

Kelas : 8.1
Absen : 17

VIRUS YANG MENAKUTKAN

Assalamualaikum, Perkenalkan nama saya Naila Ramadhani, saya biasa dipanggil naila.
Saya merupakan siswi dari Sekolah Menengah Pertama (SMP) juara. Saya orang sederhana,
tidak kayak, tidak kekurangan juga. Saya punya banyak teman karena saya memiliki sikap
yang ramah, tidak jutek dan pastinya tidak pendiam

Waktu itu di hari selasa tanggal 18 februari saya mendengar ada berita tentang virus yang
menyebar ke berbagai kota di negara China. Awalnya berada di kota Wuhan yang dimana
masih beberapa yang terjangkit tapi lama kelamaan mulai menyebar, saya yang berada di
indonesia dan belum dimasuki virus tersebut masih biasa biasa saja dan tidak
memedulikannya

Saat saya sekolah saya mendengar teman-teman saya sedang membicarankan tentang
virus corona, saya yang merasa corona belum menyebar ke indonesia atau ke negara saya
sendiri saya merasa percuma jika virus tersebut dibicarakan karna pasti tidak akan
menyebar ke indonesia begitu saja, saya berpikir lebih baik fokus belajar saja.

Banyak teman saya yang menanyakan bagaimana pendapat saya dengan berita tentang
adanya virus corona di negara China, saya menjawab “Tidak ada yang perlu ditakutkan, lagi
pula virus tersbut tidak mungkin tesebar ke negara kita kok.” Lalu teman saya mengangguk
dan berkata benar “Ada betul nya juga ya, percuma kita bicarakan.”

Di suatu hari saat saya di rumah saya mendengar ada berita yang menjelaskan bahwa
adanya wanita yang berumur 34 tahun yang terkena virus di Indonesia, Saya langsung diam.
Saya tidak meyangka bahwa ternyata virus ini dapat menyebar ke indonesia. Saya sempat
cerita ke teman-teman saya mereka juga terkejut, tetapi saya masih biasa saja karena yang
terjangkit virus tersebut baru hanya sekitar tiga orang.

Tiba-tiba hari per hari terus berjalan saya tetap memantau berita saya kaget sekali virus
corona ini mencapai beribu-ribu kasus, sehingga Di suatu hari diadakannya karantina di
rumah. Yang dimana kita harus berdiam diri dirumah dan tidak boleh keluar, jika penting
pun harus menerapkan protokol kesehatan, saya juga kaget ternyata sekolah saya juga
ditutup selama masih menyebarnya virus ini, saya juga sempat bingung bagaimana bisa
virus tersebut menyebar dengan cepat.

Di hari berikutnya yaitu di hari Minggu kakak saya pergi ke mall untuk sementara
bersama dengan teman teman nya dan saya tidak lupa untuk mengingatkan kakak saya
untuk menerapkan protokol kesehatan yang di anjurkan pemerintah

Saat Kakak saya sudah pulang ia tidak langsung membersihkan badannya dan saya
berfikir kemungkinan kakak saya ya tidak terkena virus tersebut lagipula kakak saya terlihat
sehat-sehat saja. Lalu saya mencoba untuk mendekati kakak saya, saat itu juga mama saya
sedang tertidur dan tidak tahu bahwa kakak saya telah pulang. Keesokan harinya Saya batuk
dan bersin, Saya sempat sesak nafas. Keesokannya lagi saya mencoba membicarakannya ke
mama saya, Setelah Mama saya mengetahui apa yang terjadi pada saya Mama saya segera
mengajak saya untuk melakukan beberapa tes virus korona, dan saya pun mulai mencoba
mengikuti beberapa tes virus Corona.

Tiba-tiba saat tes swab saya dinyatakan positif, saya dianjurkan untuk mengisolasi diri di
rumah sakit, lalu ternyata seluruh keluarga yang berada satu rumah dengan saya saya juga
mengalami hal yang sama seperti saya.

Saya sangat sedih rasanya sangat tidak enak saya sesak nafas, batuk, dan bersin. Saya
juga sedih tidak bisa bertemu dengan keluarga saya yang lain. Sekarang saya mulai sadar
bahwa jika kita keluar ke suatu tempat yang berkerumunan bisa saja kita membawa pulang
virus tersebut ke rumah, oleh karena itu kita memang harus menerapkan protokol
kesehatan, dan pastinya harus menjaga jarak meskipun dan pastinya harus menjaga jarak
meskipun satu keluarga.

Tamat

Anda mungkin juga menyukai