Anda di halaman 1dari 7

LAMPIRAN

Pedoman Indepth Interview Informan Utama

A. Data Informan Utama


Nama : Gloria Novita
Usia : 35 Tahun
Alamat : Distrik Nimbokrang Kabupaten Jayapura
Agama : Kristen
Pekerjaan : Ibu rumahtangga
Usia Kandungan : Saat menderita malaria kehamilan 7 bulan

P: Permisi, selamat siang ibu..


I: Iya siang…bagaimana ade?
P: Ibu, saya yang kemarin ada sms dan sempat bicara di telfon untuk
wawancara ibu tentang malaria
I: Oh iya mari masuk.. saya lupa jadi
P: Ah tidakpapa ibu.
I: Mari mulai sudah kah? Saya sore ada mau keluar jadi..
P: Oh baik ibu, saya mulai yaaa…
I: Bagaimana pemahaman ibu mengenai penyakit malaria?
I: Ini saya jawab sesuai apa yang saya paham saja yaa…
P: Iya ibu silahkan..
I: Malaria itu kan penyakit yang endemis di papua, kare disebabkan oleh
nyamuk betina, tapi say aini lupa nama nyamuknya apa… Intinya yaa
nyamuk.. Nyamuk ini yang membawa penyakitnya kemudian ia masukkan
ke tubuh manusia saat dia menggigit dan menghisap darah manusia.
Adakalanya manusia lolos dari malaria kerena tubuhnya mempunyai banyak
imun yang menghalau penyakitnya adakalanya juga tubuh manusia tidak
mempunyai imun cukup untuk menghalau penyakit malaria ini… Kalau kita
yang di Papua sini kan sudah rasa too kalau rasa tubuh meriang, suhu badan
naik dengan cepat, pusing, mata berkunang-kunang atau anemia, maka kita
harus cepat tanggap dan waspada karena kemungkinan besar itu adalah

1
malaria. Saya sampai hafal gejalanya karena keluarga dong di papua ini
sudah wanti-wanti kitong… untuk Segera bawa ke puskesmas terdekat maka
tenaga kesehatan akan segera melakukan cek darah untuk bisa pastikan ada
malaria atau tidak….Supaya pengobatan segera dilakukan.
P: Iya ibu, terus menurut ibu ini apakah malaria penyakit yang berbahaya
atau tidak?
I: Ya bagi saya Malaria adalah penyakit yang tergolong paling berbahaya
dan dapat membuat orang meninggal dunia jika tidak segera tertolong.
Apalagi jika sudah berada pada kondisi yang sudah tingkat tinggi, kritis kah
namanya… maka akan sedikit harapan pasien tersebut bisa melewati masa
kritis, malaria berkembang begitu cepat jika telah berada di tubuh manusia,
hal ini terlihat dari meningkatkannya suhu badan yang hanya memakan
waktu sangat singkat, misalnya siangnya panas malamnya menjadi sangat
panas bahkan pasien bisa mengigau seperti orang kesurupan. Di daerah
pelosok sering di kira masyarakat adat kesurupan roh jahat padahal orang itu
kesurupan kemudian pemuka ada mengadakan upacara ritual pengusir roh
jahat. Hal ini yang membuat pasien terlambat dibawa ke rumah sakit untuk
mendapatkan perawatan medis.
P: Berarti di daerah sini ada ya ibu yang berpikir kalau banyak yang
mengigau karena malaria dipikir kerasukan begitu?
I: Iyaaaa… saya dengar-dengar dari tetangga-tetangga sih begitu.. Cuma yaa
karena bukan saya punya keluarga ya jadi saya tidak mau ikut campur…
P: Pada usia kehamilan berapa bulan ibu mengalami penyakit malaria?
I: Saya bergelut dengan malaria di usia kehamilan menginjak 7 bulan,
akhirnya kemarin saya melahirkan dan lahir prematur, saat itu saya terkena
gejalanya tiga hari hingga pingsan dan kritis, saya di bawa ke rumah sakit,
dirawat hingga sepuluh hari. Kemudian saya melahirkan di usia kehamilan
jalan tujuh bulan. Tentu saja si bayi kekurangan berat badan dan harus di
inkubator selama 10 hari untuk menormalkan berat badan.
P: Oh sayanggg, terus ibu sekarang dengan ade sehat-sehat kah?
I: Iya sekarang ni Puji Tuhan sudah sehat, syukur sa pu asi ini banyak too,
jadi walaupun ade prematur tapi tetap dapat asupan yang baik dari ibu…

2
P: Ketika ibu alami gejala malaria itu ibu langsung ke rumah sakit atau?
I: Nah ini sa punya kesalahan karena saya tidak langsung ke rumah sakit..
Pas alami tanda-tanda malaria saya itu minum obat untuk kasih turun
demam selama 2 hari… pas hari ke 3 saya menggigil sampai tidak tahan dan
saya kayak setengah sadar begitu… kayak pusing tidak kuat lah
pokoknyaaaa…
P: Oh kasian, terus sikap ibu ketika hadapi penyakit malaria ini bagaimana
ibu?
I: Dalam menghadapinya kami segera kerumah sakit soalnya saat itu saya
sudah pucet dan kritis mbak ya. Saya juga setengah sadar. Tahunya setelah
sadar pusingnya mereda saya sudah di rumah sakit dan di infus di ruangan.
Yang saya pikirkan pertama kali ya bayi saya, tapi suami bilang bayinya
baik baik saja. Saya fokus pemulihan dulu, bayinya sudah di berikan
vitamin lewat infus, saya juga masukkan obatnya lewat infus baru tiga hari
kemudian saya sudah bisa minum obat dengan cara ditelan. Pengobatan
rumah sakit sangat baik. Saya dapat pulih dalam waktu sepuluh hari rawat
inap, setelah sepuluh hari di perbolehkan pulang tetapi harus menjalani
berobat jalan seminggu satu kali selama empat Minggu. Baru setelahnya
saya berangsur angsur badan terasa kembali pulih seperti sedia kala. Namun
seminggu kemudian saya melahirkan ini artinya bayi saya lahir sebelum
waktunya. Ini merupakan kejutan berikutnya sesuai kena malaria. Saya
tidak tahu apakah kelahiran prematur ada hubungannya dengan kasus
malaria yang saya alami?
P: Ketika ibu tau ibu melahirkan sebelum waktunya apa yang ibu rasakan?
I: Ya sudah pasti sedih yaa.. tapi ya saya tetap bersyukur sama Tuhan saja
P: Bagaimana upaya yang ibu lakukan untuk mengobati gejala dan penyakit
malaria?
I: Upaya untuk mengobati satu satunya jika menghadapi malaria adalah
segera kerumah sakit dan menjalani pemeriksaan darah yang lengkap,
supaya segera ketahuan sejak awal jika ada malaria jadi penanganannya
harus cepat, karena malaria adalah penyakit yang berbahaya dan gejalanya
berlangsung sangat cepat. Jika keluarga lamban tanggap membawa ke

3
rumah sakit maka pasien bisa meninggal, makanya itu harus segera di
larikan ke rumah sakit. Agar penanganannya tidak terlambat. Yang penting
harus ke rumah sakit dulu, jangan seperti saya yang bertahan dengan obat
penurun panas eh pada akhirnya menyesal…tapi ya harus tetap bersyukur
karena Tuhan itu baik yaaa…
P: Bagaimana ibu menilai metode pengobatan malaria yang ibu jalani?
I: Menurut saya pengobatan yang saya jalani yang awal minum obat
penurun panas tu salah sekali dan jangan dicontoh pokoknyaaa. Tapi untuk
pengobatan yang saya jalani di rumah sakit sudah sangat bagus… katanya
keluarga pas saya sampai di igd langsung dipasang infus dulu supaya saya
bisa ada tenaga dan setelah itu langsung diambil darah untuk periksa
malaria…. Setelah positif saya langsung disiapkan obat, dan juga kamar
tentunya yaaa… dan walaupun pada akhirnya bayi saya lahir prematur, saya
tidak tau ya ini karena malaria atau bukan… tapi saya tetap acung jempol
untuk petugas kesehatan yang bertugas di rumah sakit yowari yang sudah
merawat saya….
P: Oh iya bu, kemudian… Bagaimana cara ibu mencari informasi
pengobatan mengenai penyakit tersebut?
I: Sebenarnya kita tidak perlu mencari informasi terkait malaria ini, karena
di daerah endemi, kita bisa langsung baca di sudut sudut kota selalu ada
poster poster, tinggal kepedulian orang saja membacanya. Jika tidak mau
membaca dan bersikap malas tau yaaa … rugi dia sendiri tidak mau
menambah informasi dan pengetahuan. Pemerintah telah mengadakan
edukasi melalui poster poster yang terpasang di mana mana. Pemerintah
juga sering mengadakan sosialisasi ke kampung agar masyarakat dapat
memahami dengan mudah dan luas. Saya sendiri mengetahui tentang
malaria juga dari hal hal seperti ini.
P: Bagaimana dukungan sosial yang ibu dapatkan dari orang – orang
terdekat untuk mengatasi penyakit tersebut?
I: Dukungan sosial yang paling besar adalah dari suami karena
mendampingi terus disaat istrinya sakit, kemudian dukungan lain adalah dari
keluarga besar baik di pihak saya maupun keluarga besar suami. Dukungan

4
itu berupa menjenguk, membawakan obat obatan trdisional, makanan dan
lain lain. Mendoakan bersama kesembuhan saya,dan memberikan kata kata
motivasi penyemangat dalam menghadapi penyakit ini.
P: Benar bu… izin bu kalau boleh tau obat-obatan tradisional seperti apa
yang dibawakan?
I: sebenarnya bukan obat-obatan sih saya dikasih madu.. terus disuruh
minum rebusan air papaya Cuma pada saat itu saya tidak minum hahaha…
P: Oh baikk, kemudian menurut ibu penyakit malaria ini ada karena sikap
acuh orang-orang mengenai penyebaran penyakit tersebut?
I: Menurut saya faktor yang mempengaruhi kejadian malaria di suatu
lingkungan adalah karena orang orang sering keluar malam, tidak memakai
baju didalam rumah dan memakai sarung setiap malam, tidak memakai
kelambu pada malam hari dan dini hari sebelum pagi, sewaktu orang tidak
berlindung dalam kelambu, dan tidak memasang kawat kasa pada ventilasi
rumah yang menutupi masuknya nyamuk, tidak menggunakan obat anti
nyamuk, dan pemberantasan perindukan nyamuk.sedangkan nyamuk
biasanya aktif mencari darah pada malam hari, ada yang mulai senja sampai
tengah malam, ada juga yang mulai tengah malam sampai menjelang pagi
kemudian dalam hal sanitasi di permukiman penduduk yang tidak sehat dan
tidak memenuhi syarat, karena sanitasi rumah yang tidak sehat dan
memenuhi syarat mendatangkan penyakit malaria. Sebenernya setiap orang
dapat terkena malaria dengan mudah, tetapi kekebalan atau sistem imun
pada tubuh manusia itu merupakan perlindungan terhadap penyakit malaria
yang ingin menyerang. Kekebalan adalah kemampuan tubuh manusia untuk
menghancurkan virus yang masuk atau membatasi perkembangannya.
Nyamuk betina yang menularkan penyakit malaria, dia membutuhkan air
sebagai tempat untuk berkembang biak…..karena itu nyamuk betina
membutuhkan genangan air. Terserah air itu mau mengalir atau tidak untuk
meletakkan telur telurnya, jika air itu mengalir maka telur akan menebar ke
berbagai daerah .
P: Bagaimana menurut ibu terkait proses pencegahan penyakit malaria ini?

5
I: Untuk proses pencegahan ya tidak melakukan hal hal yang telah di
sebutkan pada jawaban pertanyaan no delapan yaitu : orang orang Tidak
sering keluar malam, memakai baju didalam rumah dan memakai sarung
setiap malam, memakai kelambu pada malam hari dan dini hari sebelum
pagi, sehingga sewaktu orang dapat berlindung dalam kelambu, dan kawat
kasa pada ventilasi rumah. Hal ini dapat menghalau masuknya nyamuk,
jangan lupa setiap hari menggunakan obat anti nyamuk,sehingga saat
nyamuk mencari darah pada malam hari, mulai senja sampai tengah malam,
atau mulai tengah malam sampai menjelang pagi nyamuk tidak diberi
kesempatan untuk menggigit malah mati kena obat nyamuk. kemudian kita
harus sadar untuk meningkatkan sanitasi di permukiman penduduk supaya
sehat dan memenuhi syarat, karena sanitasi rumah yang sehat dan
memenuhi syarat akan mengurangi permasalahan kasus penyakit malaria.
Kemudian juga menjaga imun tubuh dengan asupan vitamin dan makanan
bergizi serta cukup olahraga dan aktifitas. Membatasi aktivitas sesuai
kemampuan supaya tidak terlalu lelah dengan istirahat yang cukup jiga
merupakan suatu upaya meningkatkan imun tubuh karena kalau kita punya
imun kuat sudah pasti malaria akan susah untuk kita kena…Sebenarnya
dengan melakukan pemberantasan perindukan nyamuk itu penting karena
dengan melepaskan ikan ikan predator pemakan jentik nyamuk seperti ikan
cupang dan ikan gabus yang akan memakan jentik jentik nyamuk….
P: Untuk pencegahan di lingkungan sekitar sini apakah ada hal yang sudah
dilakukan bu?
I: Pencegahan kan memang harus dilakukan dari keluarga dulu yaaa.. kalau
saya dan keluarga sudah sih.. cuma kalau disekitar sini banyak masyarakat
yang malas tau jadi susah… saya ketika alami hal kemarin itu lebih waspada
dan sering mengingatkan tetangga juga tapi kan saya Cuma bisa
mengingatkan yaa, mau dilakukan atau tidak ya terserah saja… mungkin
petugas kesehatan bisa lakukan pendekatan untuk ke masyarakat sekitar sini
supaya sadar akan penyakit malaria dulu… baru bisa lanjut ke tahap
pencegahan malaria… kalau masyarakat sudah sadar akan bahaya malaria
pasti mereka mau melakukan pencegahan malaria jugaaa.

6
P: Oh baik bu. Mungkin untuk wawancara kali ini saya akhiri saja bu..
Terima kasih banyak untuk waktunya.. semoga ibu dan ade, dan keluarga
ibu sehat selalu…
I: Terima kasih dik.
.

Anda mungkin juga menyukai