disebut Home Schooling. Setelah aku mengerjakan semua tugas ku aku pergi bermain bersama teman tanpa izin dari orangtuaku. “Asyiiii i k nya tidak Sekolah, bisa bermain bersama teman sepuasnya!”, ujarku dalam hati. Baru beberapa langkah keluar rumah ada seseorang yang mendekatiku “Heh heh heh! Masuk kerumah! Mainnya di rumah masing-masing saja jangan diluar!”, kata bapak-bapak yang aku tidak kenal itu siapa. Aku hanya diam sambil memandangi wajah bapak itu, lalu kembali kerumah. “Ihh siapa sih pake nyuruh nyuruh masuk kerumah. Kan suka-suka aku mau keluar juga!”, kataku kesal. Aku melihat ayahku yang sedang menonton berita di televisi.. Di berita itu terdapat sebuah video yang menunjukkan banyak korban meninggal gara-gara virus Corona. Nama virus Corona memang sudah tidak asing ditelingaku karena semua orang membicarakannya.. Tapi aku sama sekali tidak tahu separah apa virus itu sampai membuat orang meninggal dunia.. “Ayah kenapa sih itu sampe meninggal gitu? Emang parah banget ya virusnya?”, tanyaku kepada ayah sambil duduk disamping ayah dan ikut menonton berita sambil memakan gorengan yang ada di meja. “Iya ini virus baru, langsung menyerang paru-paru dan belum ada obatnya.. Makannya pemerintah menghimbau untuk tetap dirumah supaya memutus rantai penularan virus corona ini.”, kata ayah “Emang awalnya virus ini siapa yang buat yah?”, tanyaku penasaran. Lagian siapa sih yang sampai membuat virus mematikan ini? Kasian kan banyak sekali orang yang meninggal. “Virus ini berasal dari Wuhan, China. Yang menjadi inang virus corona adalah hewan liar seperti kelelawar, anjing, ular dan tikus. Nah, warga kota Wuhan ini mengkonsumsi kelelawar. Jadilah virus ini” “Makan kelelawar? Ihh serem. Tapi ko banyak banget sih yah korbannya?”, tanyaku penasaran. “Virus ini menular nak, jadi kalau ada seseorang yang menderita virus ini lalu dia bersin atau batuk, maka orang-orang sehat disekitarnya akan mudah tertular. Maka dari itu kita harus rajin cuci tangan dan jangan memegang area wajah.. Karena virus ini akan mudah menular melalui mukosa bibir, hidung, dan mata”, jelas ayah “Jadi kita tidak akan tertular kalau rajin cuci tangan yah? Terus kenapa orang- orang memakai masker yah?” “Orang-orang yang memakai masker itu orang yang sedang sakit. Orang sehat tidak usah menggunakan masker. Kita hanya perlu berjaga jarak sejauh 1m, menghindari bersalaman, tidak menyentuh wajah, dan jangan lupa cuci tangan 6 langkah guna menghindari penyebaran virus ini.” “Lalu yah kenapa ada orang-orang yang memakai sarung tangan medis kaya suster suster pake di Rumah sakit yah?” “Nah itu jangan ditiru ya dek, itu tidak benar. Mereka malas cuci tangan jadi menggunakan sarung tangan medis biar aman katanya. Padahal itu tidak mengurangi penularan virus corona ini. Paling aman kita cuci tangan pakai sabun atau menggunakan handsanitizer.” “Oh jadi gausah ditiru ya yah. Virus ini berbahaya sekali. Makanya adek libur sekolah gara-gara itu ya yah? Padahal adek kangen banget sama teman-teman di Sekolah.” “Iya kita berdoa semoga rantai penularan virus ini terputus, adek jangan kemana- mana tetap dirumah yaa” “Siap ayah” Rasa penasaranku tentang virus ini terjawab sudah. Sekarang aku bisa melakukan pencegahan virus corona.. Semoga saja virus ini cepat berlalu jadi aku bisa kembali bertemu dengan teman-temanku. Oh iya aku jadi teringat soal bapak-bapak tadi yang memarahiku di luar. Ternyata dia baik menasihatiku, ah aku jadi malu karena sudah kesal tadi padanya.