Anda di halaman 1dari 6

Perilaku Abnormal Dewasa

Tugas Pertemuan 6

Disusun oleh:

Azmi Falah - 10050020088

UNIVERSITAS ISLAM BAN DUNG

FAKULTAS PSIKOLOGI

2022
Ilustrasi Kasus :

Dimana dia sekarang dalam kehidupan dia ? pada usia 25 tahun dia merasa telah menyia-
nyiakan sebagian besar hidup dia. Saat ini seharusnya dia telah selesai kuliah dan mendapat
pekerjaan yang baik, tetapi dia hanya seorang sarjana muda. D ia menyadari bahwa dia tidak bisa
berbuat banyak dengan ijazah sarjana muda psikologi. M aka dia berharap dapat meraih gelar
master dalam konseling dan kemudian bekerja sebagai konselor bagi anak -anak yang mengalami
kesulitan. Dia merasa ditolong oleh seseorang yang memperhatikan dia, dan dia ingin memiliki
pengaruh yang sama terhadap orang-orang muda. Sekarang dia hidup sendiri, hanya memiliki
sedikit teman, sangat penakut dan rendah diri dihadapan orang -orang yang seusia dengan yang
lebih tua. Dia merasa senang apabila bersama anak-anak, sebab mereka jujur. Dia sangat kuatir
apakah dia cukup cerdas u ntuk bisa menyelesaikan seluruh kuliah yang dibutuhkan untuk
menjadi konselor. Salah satu masalahnya dia adalah bahwa dia peminum berat dan sering
mabuk. Ini terjadi apabila dia merasa sepi dan takut. D ulu dia banyak menggunakan obat-obatan,
dan sekali-kali masih dia gunakan. Dia merasa takut dan atraktif. D ia menjadi dingin,
berkeringat, dan merasa terjepit apabila bersama wanita. M ungkin karena dia berfikir bahwa
mereka menghakimi dia, dan dia tahu, mereka akan menemukan bahwa dia bukan laki-laki sejati.
Dia takut tidak bisa memenuhi syarat yang diharapkan oleh mereka dari seorang laki -laki ; “
kamu harus selalu kuat, tegar dan sempurna”. Dia bukan laki-laki seperti itu sehingga dia sering
bertanya-tanya, apakah dia ini memang laki-laki.
Dia sering merasakan kecemasan yang kuat, terutama pada malam hari. Kadang -kang dia
begitu ngeri ketika dia merasa ingin lari tetapi tidak bisa bergerak. M enakutkan karena seakan -
akan dia akan mati pada saat seperti ini. Kemudian dia berangan-angan untuk bunuh diri dan
bertanya-tanya siapa yang akan mempedulikan dia. Kadang-kadang dia membayangkan keluarga
dia akan datang ke penguburan dia dan meminta maaf karena tidak memperlakukan dia lebih
baik. Sering dia merasa bersalah karena dia tidak mengungkapkan bakat dia sendiri, karena dia
telah gagal, karena dia telah menyia-nyiakan bagian besar waktu dan karena dia banyak
mengecewakan orang. Dia bisa benar-benar mengecewakan diri sendiri dan berkubang dalam
perasaan bersalah, dan dia merasa sangat tertekan. Pada saat seperti itu, dia mengatakan kepada
diri sendiri betapa buruknya dia, betapa dia tidak pernah mampu berubah, dan betapa lebih baik
dia mati. Kemudian dia tidak akan menderita lagi, dan dia tidak akan menginginkan apa-apa lagi.
Sangat sulit bagi dia untuk bisa dekat dengan orang lain dan dia tidak bisa mengatakan bahwa
dia pernah mencintai seseorang, dan dia yakin benar bahwa dia tidak pernah merasa sungguh-
sungguh dicintai dan diinginkan.
Tidak semua demikian suram karena dia mempunyai cukup keberanian untuk
meninggalkan masa lampau dia dan berjuang untuk bisa memasuki perguruan tinggi. D ia
menyukai kebulatan tekad dia : dia ingin berubah dan dia memerlukan konseling, karena dia tahu
bahwa dia butuh seseorang yang bisa membantu.
Seperti apa masa lampau dia ? dari mana dia, peristiwa-peristiwa penting dan titik-titik
balik apa yang terjadi dalam hidup dia ? titik balik utama adalah percakapan dengan pengaw as
dia di kemah musim panas ketika dia bekerja beberapa tahun yang lalu. Dia mendorong dia agar
masuk perguruan tinggi dan dia melihat dalam diri dia potensi untuk menjadi konselor yang baik
bagi aank-anak muda. Sulit bagi dia percaya untuk benar-benar mempercayainya, tetapi
keyakinannya mengilhami dia untuk percaya. Perkawinan dan perceraian dia adalah titik balik
lain. “ hubungan” ini tidak berlangsung lama, lalu istri dia meninggalkan dia. Itu pukulan yang
keras bagi kelaki-lakian dia. Ia saorang wanita yang keras dan dominan, yang mendapat
kesenangan ketika mengatakan betapa tidak berharganya dia dan betapa dia tidak tahan
berdekatan dengan dia. Kami hanya beberapa kali melakukan hubungan seks, dan kebanyakan
dia impoten. Itu adalah pukulan lagi bagi ego dia. Dia begitu takut untuk akrab dengan wanita
karena takut dia akan „menelan‟ dia. Orang tua dia tidak pernah bercerai, tetapi dia
menginginkannya. M ereka selalu bertengkar. Dapat dia katakan, ibu dia yang lebih banyak
menyerang. Dia seorang yang dominan dan terus menerus merendahkan aya h, yang selalu dia
lihat sebagai orang yang lemah, pasif dan takut kepada ibu dia. Ayah tidak pernah berani
melawan ibu. Keluarga dia selalu membandingkan dia secara tidak menyenangkan dengan kakak
perempuan dan kakak laki-laki dia, mereka anak-anak yang „sempurna‟, siswa-siswa yang
berhasil dan mendapat pujian. Adik laki-laki dia dengan dia sering berkelahi dan dialah yang
dimanjakan berlebihan oleh ayah dan ibu. Dia sungguh-sungguh tidak tahu apa yang terjadi pada
diri dia dan bagaimana dia menjadi anak yang gagal dari ke-empat anak itu.
Di sekolah menengah dia menggunakan obat-obatan dan terlibat dengan kumpulan anak-
anak yang keliru, dan dia dimasukkan ke lembaga rehabilitasi remaja karena mencuri. Kemudian
dia dikeluarkan dari sekolah regular karena berkelahi, dan akhirnya dia masuk ke sekolah
menengah lanjutan pada pagi hari, dan sore harinya dia menjalani latihan di tempat kerja. D ia
mengambil latihan di bidang mesin mobil dan cukup berhasil. Kemudian dia bekerja sebagai
montir selama 3 tahun.
Kembali kepada orang tua dia. Dia ingat, ayah dia berkata, “ kamu benar-benar tolol.
M engapa kamu tidak bisa seperti saudara -saudaramu ? kamu tidak akan mendapat apa -apa.
M engapa kamu tidak pernah bisa berbuat apa saja yang benar ? sedangkan ibu dia
memperlakukan dia seperti dia memperlakukan ayah dia. Ibu berkata, “ mengapa kamu
melakukan begitu banyak hal untuk menyakitkanku ? mengapa kamu tidak bisa tum buh dan
menjadi seseorang ? kamu ini kesalahan – alangkah baiknya jika aku tidak punya kamu !”. disini
segalanya jauh lebih baik ketika kamu tidak ada ! “. Dia ingat menangis sendirian bermalam -
malam hingga tertidur merasa begitu kesepian dan diluapi oleh kemarahan dan kebencian. Tidak
ada pembicaraan tentang agama di rumah dia, juga tidak ada pembicraan tentang seks.
Sebenarnya dia selalu sulit untuk membayangkan bahwa orang tua dia pernah mengadakan
hubungan seks.
Dimana dia ingin berada lima tahun dari sekarang ? ingin menjadi orang macam apa dia,
dan perubahan-peruba han seperti apa yang paling dia inginkan dalam hidup dia ? lebih-lebih, dia
ingin mulai merasa lebih baik tentang diri dia sendiri. D ia benar-benar merasa rendah diri, dan
tahu bagaimana mengecewakan diri sendiri. Dia ingin lebih menyukai diri sendiri ketimbang
sekarang. Dia berharap bisa belajar mencintai setidaknya segelintir orang, setidaknya mencintai
seorang wanita. Dia ingin menghapus perasaan takut bahwa wanita dapat merusak dia. Dia ingin
merasa setaraf dengan orang lain dan tidak selalu merasa meny esal atas kehadiran dia. Dia tidak
ingin menderita karena kecemasan dan perasaan bersalah ini. Dia juga berharap bisa mulai
berfikir tentang diri sendiri sebagai orang yang oke. D ia benar-benar ingin menjadi konselor
yang baik bagi anak-anak dan untuk melakukannya dia tahu dia harus berubah. D ia tidak tahu
pasti bagaimana dia akan berubah, bahkan apa perubahan-perubahan yang dia inginkan itu. D ia
memang tahu bahwa dia ingin membebaskan diri dari kecenderungan-kecenderungan merusak
diri dan belajar lebih mempercayai orang lain. Barangkali apabila dia mulai lebih menyukai diri
sendiri, maka dia akan dapat mempercayai orang lain sehingga mereka akan menemukan dalam
diri dia sesuatu yang pantas disukai.
Tugas 2 Pertemuan VI

Berdasarkan kasus dengan tokoh S tan, lakukan analisa dengan memberikan uraian pada
pertanyaan berikut ini :

1. Jelaskan pengasuhan yang dialami Stan tumbuh dari kedua orang tuanya ? manakah
yang signifikan memberikan pengaruh pada perkembangan kepribadiannya ?
Keluarganya selalu membandingkan dengan kakak perempuan dan kakak laki-laki.
Dan perkataan kedua orangtuanya yang ayahnya berkata, “ kam u benar-benar tolol.
M engapa kamu tidak bisa seperti saudara -saudaramu ? kamu tidak akan mendapat
apa-apa. M engapa kamu tidak pernah bisa berbuat apa saja yang benar ? sedangkan
Ibunya berkata, “ mengapa kamu melakukan begitu banyak hal untuk menyakitkanku
? mengapa kamu tidak bisa tumbuh dan menjadi seseorang ? kamu ini kesalahan –
alangkah baiknya jika aku tidak punya kamu !”.
2. M enurut anda, apakah Stan mengalami gangguan? kemukakan alasan anda
M enurut pendapat saya STA N mengalami gangguan, karena dia sering merasakan
kecemasan yang kuat, terutama pada malam hari. Kadang -kang dia begitu ngeri
ketika dia merasa ingin lari tetapi tidak bisa bergerak. M enakutkan karena seakan -
akan dia akan mati pada saat seperti ini. Kemudian dia berangan -angan untuk bunuh
diri dan bertanya-tanya siapa yang akan mempedulikan dia. Pada saat seperti itu,
saya mengatakan kepada diri sendiri betapa buruknya saya, betapa saya tidak pernah
mampu berubah, dan betapa lebih baik saya mati.
3. jelaskan proses adjustment yang dilakukan Stan terhadap situasi yang dihadapinya ?
apakah Stan mengalami stress ? jika ada, sebutkan stress terkait apa saja ? jelaskan
bagaimana pola koping yang dilakukannya ? apakah koping tersebut berhasil
meredakan stress yang dialaminya ?
Stan mengalami Stres, Stres yang dialami Stan adalah saat ia merasa kesepian dan
ketakutan, atraktif, menjadi dingin, berkeringat, dan merasa terjepit apabila bersama
wanita. D ia ingin lebih menyukai diri sendiri ketimbang sekarang. Dia berharap bisa
belajar mencintai setidaknya segelintir orang, setidaknya mencintai seorang wanita.
Dia ingin menghapus perasaan takut bahwa wanita dapat merusak dia. Dia ingin
merasa setaraf dengan orang lain dan tidak selalu merasa menyesal atas kehadiran
dia. Dia tidak ingin menderita karena kecemasan dan perasaan bersalah ini. Dia juga
berharap bisa mulai berfikir tentang diri sendiri seba gai orang yang oke. Barangkali
apabila saya mulai lebih menyukai diri sendiri, maka saya akan dapat mempercayai
orang lain sehingga mereka akan menemukan dalam diri saya sesuatu yang pantas
disukai. Coping yang dia lakukan yaitu meminum obat-obatan, dan peminum berat,
mungkin menurutnya coping ini berhasil tetapi tidak baik untuk dirinya.
4. Jelaskan apa yang menjadi sumber stres yang dialami Stan ?
Yang menjadi sumber stress bagi Stan adalah pada usia 25 tahun saya merasa telah
menyia-nyiakan sebagian besar hidup saya, Hidup sendiri, memiliki sedikit teman,
merasa sangat khawatir apakah mampu menyelesaikan seluruh kuliah yang
dibutuhkan untuk menjadi konselor.
5. jelaskan apakah Stan mengalami konflik ? frustrasi ? pressure ? berikan contohnya.
M enurut saya Stan mengalami perubahan, karena Stan pada usia 25 tahun merasa
telah menyia-nyiakan sebagian besar hidupnya, dia menyadar bahwa seharusnya ia
telah selesai kuliah dan mendapat pekerjaan yang baik,
6. M enurut diathesis model, jelakan faktor kerentanan yang mungkin dimiliki Stan ?
Factor kerentanan yang mungkin dimiliki Stan adalah saat dia mengingat kata kata
orang tuanya yang menyakiti dia.

Anda mungkin juga menyukai