Anda di halaman 1dari 2

NAMA : DEWI

FAKULTAS : PERTANIAN
PRODI : ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN
MATA KULIAH : AGAMA BUDDHA

Kisah ini adalah kisah nyata yang saya alami sebagai seorang manusia saya juga pernah merasa kan
kepahitan dalam hidup saya . Dikisahkan disini adalah paman saya sendiri yang tidak berlaku baik
kepada orang tuannya dan saudara saudaranya yang dia perdulikan hanyalah anak dan istrinya .
Bahkan pada saat pernikahannya dia telah membuat ibu nya sendiri menangis dikarekan keegoisan
diri nya sendiri. Uang telah membutakkan matanya , dia telah kehilangan pikiran dan tidak bisa
membedakan mana yang baik dan mana yang tidak baik. Padahal bisa dikatakan bahwa beliau juga
sudah memiliki umur yang cukup serta memiliki 2 orang putri. Tetapi kelakuan beliau bahkan sampai
saat ini tidak berubah. Beliau adalah seorang perokok, juga terkadang beliau berjudi dikarekan
mungkin pendapat saya yaitu mengikuti kebiasaan orang tuanya. Bahkan kepada orang tua saya saja
atau kakak kandungnya sendiri beliau berlaku sangat tidak sopan, beliau juga pernah bertengkar
dengan ayah dan ibu saya tetapi pada saat itu ayah dan ibu saya tidak membalas. Paman saya tidak
melihat kebenaran yang sebenarnya, matanya tertutup oleh semua yang tidak baik. Beliau bahkan
mengadukannya ke orang tuanya atau kakek dan nenek saya. Pada saat itu nenek saya membela
paman saya di karenakan nenek memang begitu lebih menyayangi anak laki lakinya dibandingkan
anak perempuannya. Beberapa tuduhan sering di lakukan oleh paman saya terhadap keluarga saya.
Karena kami tinggal dalam satu rumah maka dari kami kecil kami sudah sering di bentak olehnya dan
dituduh suka membuat anaknya menangis, kami dibilang cerewet dan jahat kepada anaknya .
Begitu juga dengan saudara saudaranya yang lain, tetapi karena saudara yang lain adalah orang yang
bisa dikatakan cukup mampu maka dari itu mereka jelas di hargai karena kekuasaannya yaitu mereka
punya harta. Bisa dikatakan oleh saya sendiri bahwa paman saya adalah orang yang mempunyai
perilaku dan pikiran yang tidak baik, beliau sering berprasangka buruk dengan salah satu contoh
menuduh ibu saya sendiri selalu membicarakan beliau yang tidak baik setiap berkumpul.
Waktu berjalan dan akhirnya kami tumbuh besar. Perubahan juga masiih belum terjadi. Beliau tetap
dengan sikap beliau yang berubah hanya mulutnya yang sudah berkurang, tetapi itu bukan berarti
hilang. Mungkin beliau juga sudah merasa bahwa anak anak dari kakaknya sudah tumbuh besar
dimana kami sudah bisa berani berpendapat dan beliau tau pasti memahami bahwa kami begitu
menyayangi orang tua kami. Beberapa kali omongan beliau yang sudah terlewat batas ingin kami
jawab hanya saja orang tua kami selalu berkata biarkan saja, bahwa kami tidak boleh melawan dan
tetap jadi anak baik. Kami juga akhirnya turut dan menjalani dengan yang orang tua kami nasehati.
Disini saya pribadi tidak berniat meceritakan kejelekan seseorang, Hanya berusaha untuk memberikan
pelajaran kepada kita semua bahwa jadilah anak baik dan tetap latih kesadaran diri kita, karena iman
itu adalah bagian hidup yang sangat penting. Karena perbuatannya yang tidak baik makan paman
memiliki hubungan antara keluarga yang tidak baik dan juga sempat terlampias kepada anaknya yang
sakit sakit pada waktu baru di lahirkan. Istrinya juga yang tidak begitu baik dan keluarga mereka yang
banyak tertimpa musibah .

Analisis :
Menurut saya disini apapun yang kita perbuat maka itu lah yang akan kita petik atau yang akan kita
terima . Jika yang kamu lakukan adalah baik maka yang akan kamu dapat adalah baik, tetapi jika yang
kamu buat adalah tidak baik maka yang akan kamu dapatkan adalah tidak baik juga. Apapun yang
telah didapat oleh paman saya pada saat ini adalah akibat dari perbuatannya sendiri.
Itu adalah karma yang diterimanya, dari hasil pikiran yang selalu berprasangka buruk terhadap apapun
sehingga membuat paman saya selalu berbikir bahwa semua orang selalu menggosipi dirinya ,
perbuatan yang tidak baik dari paman saya yaitu bersikap tidak baik terhadap orang tuanya dan
saudara saudaranya ,ucapan paman saya yang menyakiti perasaan orang lain ,perhatiannya nya yang
tidak begitu benar. Dan ini merupakan karma jodoh keluarga kami bisa bertemu dengan beliau. Dan
yang pasti ada alasan kenapa kami bisa berjodoh untuk bertemu. Menurut saya dengan pandangan
buddha dan pikiran yang baik saya menganggap ini adalah karma kami mungkin dimasa lampau kami
pernah melakukan hal yang sama kepada orang lain dan mungkin dimasa lampau kami pernah kenal
dan hidup saling membenci sehingga di kehidupan saat ini kami massih bertemu kembali. Maka
dengan jiwa Buddha kami akan berusaha untuk selalu menaburkan benih benih cinta kepada semua
makhluk dan memperbaiki karma kami dan berusaha menciptakan karma yang lebih baik lagi. Dari
paman saya kami bisa belajar dengan banyak dan menjadi lebih baik.
Karmanya paman yang juga berbuah pada saat kehidupan ini juga yang nyata dia rasakan dan
dapatkan. Aparipakka dittha dhammavedaniya kamma, yaitu kamma yang memberikan hasil/akibat
dalam kehidupan saat ini belum termasuk masak betul. Memberikan hasil lebih dari 7 hari misalnya
berbuat kebaikan atau kejahatan diusia muda akan memberikan hasil/akibatnya pada usia muda atau
usia tua dalam kehidupan sekarang juga. Beliau telah melakukan bagian dari beberapa jenis karma
buruk diantaranya adalah berkata-kata kasar dan kotor yaitu membentak dan mencaci, omong kosong,
keserakahan akan semua yang berbaur keduniawian sehingga ketika paman tidak mendapatkan uang
atau harta yang di targetkan maka paman akan merasa menderita ini juga tergolong didalam karma
yaitu tepatnya karma tanha, dendam, iya paman membenci orang-orang disekitarnya (dia bahkan tidak
menyukai keponakkannya sendiri), dan pandangan yang salah didalam masa hidupnya.

Hukum universal yang terkait menurut saya adalah Hukum Karma. Dimana karma adalah perbuatan
baik yang buruk dan benar. Kamma dapat dibagi menurut salurannya dalam 3 golongan berikut yaitu
karma yang dilakukan melalui pikiran, karma yang dilakukan melalui ucapan, dan karma yang
dilakukan melalui badan jasmani. Karma juga dibedakan berdasarkan sifat yaitu ada karma baik atau
perbuatan baik (kusala kamma) dan karma buruk atau perbuatan jahat (Akusala kamma).
Jadi bisa kita simpulkan bahwa hukum karma adalah adalah hukum perbuatan yang akan
menimbulkan akibat dan hasil perbuatan. Hukum karma bersifat mengikuti setiap karma, mutlak-
pasti, dan harmonis-adil.
Sebaiknya di dalam hidup kita lebih banyak harus belajar untuk mensyukuri dengan apa yang masih
kita punya, selalu ikuti jalan yang baik, dekatkan diri kepada agama. Perbanyak lah berbuat kebajikan
dan tidak perlu menjadi manusia yang sempurna tetapi jadilah manusia yang baik, hargai setiap
kesempatan dan jangan takut untuk berbagi. Sayangi orang tua mu dan bertekad menjadi anak yang
baik. Jangan dibutakan dengan hal-hal duniawi, melatihlah untuk mendapatkan kesadaran.

Sekian dan terima kasih bu, mohon maaf jika masih banyak kesalahn

Anda mungkin juga menyukai