Anda di halaman 1dari 2

Nama : Rika Aulia Sari

NIM : 1402105114
Kelas : B - 2014
Mata Kuliah : Psikologi Abnormal

VIVAnews – Lauren Walsh, wanita berusia 21 tahun menderita Obsessive


Compulsive Disorder (OCD). OCD menyerang mental dengan ciri-ciri selalu berpikir
berulang-ulang dan melakukan aktivitas yang juga dilakukan berulang-ulang. Kelainan
ini membuat Lauren merasa menjadi orang yang tidak normal. Misalnya, dia selalu
menghabiskan banyak waktu untuk mencuci tangan berjam-jam. Jika dihitung-hitung, ia
bisa menghabiskan 10 jam sehari di kamar mandi, seperti dikutip dari DailyMirror.
Lauren juga selalu merasa takut karena dia berpikir setiap inchi tubuhnya dihinggapi
bakteri, sehingga dia harus mandi lagi dalam waktu lama untuk membersihkannya. “Ini
sampai ke titik saat saya harus mandi lima kali sehari, masing-masing berlangsung dua
jam,” ujar Lauren. “Rasanya, ada begitu banyak hal, yang harus saya lakukan. Setiap
menit dari bagian tubuh saya harus dikontrol.” Penderitaan ini dialami Lauren sejak
didiagnosis mengalami gangguan OCD di usia 12 tahun. OCD yang diderita Lauren
seperti menyebabkan suara di kepalanya, yang dia sebut ‘iblis di bahu’. Kondisi ini
seolah meyakinkan dia selalu dalam keadaan kotor.
Lauren tahu itu tidak rasional, tapi dia tidak berdaya mengendalikan dirinya. Lauren
memaparkan bagaimana OCD mengendalikan hidupnya selama bertahun-tahun. Waktu
itu, ibunya, Linda merasa heran, dengan kebiasaan Lauren. Lauren terus menerus
mencuci tangan. Tidak hanya di rumah, bahkan juga di sekolah. Penderitaan Lauren
membuat dia sulit bersosialisasi dengan teman-teman sekolah. “Saya selalu merasa tidak
normal.” Banyak teman-teman sekolah yang kemudian menjuluki Lauren sebagai orang
aneh dan stres.
Di usia 10 tahun, Lauren pernah menangis tak terkendali karena dia merasa ada
sesuatu yang salah dengan dirinya. Tapi, waktu itu tidak ada kenapa dia merasa bersalah.
Barulah ketika berusia 12 tahun, penderitaan Lauren dikenali penyebabnya. Dia
didiagnosis OCD. Saat memasuki remaja, OCD menjadi semakin melumpuhkan mental
Lauren. Kamar tidurnya penuh dengan catatan karena Lauren merasa terdorong untuk
terus menulis. “Aku punya catatan untuk diingat kembali ketika saya berumur 12 tahun.
Orang beranggapan OCD adalah tentang mencuci tangan sedikit lebih lama dari biasanya
dan kemudian Anda melanjutkan aktivitas seperti orang lain. Tapi, ternyata tidak.” Lauren
melanjutkan, “Keluar dari tempat tidur memakan waktu 20 menit setiap pagi karena saya
harus berbalik sampai saya berada di sudut kanan. Jika tidak merasa benar, saya ulangi
sampai hal itu benar.” Setelah itu, dia akan memastikan tempat tidur selalu dalam
keadaan sempurna tanpa ada kain yang kusut. Dia harus mencuci sarung bantal setiap
hari dan seprai setidaknya tiga kali seminggu.
“Di kamar mandi aku menggunakan sabun yang berbeda dan lotion untuk bagian
tubuh yang berbeda, dimulai di bagian atas dan bekerja dengan cara ke bawah.
Dibutuhkan waktu dua jam setiap kali mandi,” kata Lauren. Untuk menggunakan toilet,
dia harus menyekanya dulu kemudian duduk dengan cara yang benar. Lalu, dia akan
selalu merobek lembar pertama kertas toilet karena takut telah tersentuh orang lain.
Kemudian dia akan merobek tisu sebanyak 12 lembar untuk selanjutnya dilipat dengan
cara tertentu sebelum dipakai. Untuk sekadar bangun dari toilet pun, dia masih harus
memutar sampai benar-benar merasa nyaman. “Saya harus berjalan lurus sempurna dan
setiap langkah harus merasa benar di kaki. Jika tidak, saya harus mulai dari awal lagi.
Jadi, saya akan berada di sana selama berjam-jam.”
Kondisi Lauren, mirip seperti yang dialami Sam Hancox, yang akhirnya meninggal
akibat kasus serupa. Sam mengalami dehidrasi dan infeksi kulit karena penyakit OCD
selama 30 tahun. Penyakit ini membuat Sam selalu mandi sampai 20 jam setiap hari
karena, dia takut kuman. “Kasus itu membuat saya marah, karena bisa saja terjadi pada
saya,” ujar Lauren yang sangat takut riwayat hidupnya akan berakhir tragis sama seperti
Sam. (pet).

Anda mungkin juga menyukai