Anda di halaman 1dari 1

Si Aneh Boneka Salju

Buku ini berjudul Si Aneh Boneka Salju, yang ditulis indah oleh Diah Nuraini Sulistyaningsih, setelah
melalui berbagai prosedur, akhirnya buku ini bias diterbitkan oleh PT. Violeta 2009


Raini adalah seorang pelajar yang sifatnya buruk. Ia mempunyai teman bernama Boneka Salju. Ia dan
teman-temannya memanggil dengan nama Boneka Salju karena saat pelajaran, dia hanya terdiam dan
melihat orang-orang yang sedang berolah raga. Saat istirahat pun dia tak beranjak dari duduknya.


Saat liburan semester adalah waktu yang cocok untuk membuat komik. Saat hampir membuat tiba-tiba
telepon berbunyi. Itu adalah telepon dari Ayu. Dia memberi kabar bahwa Boneka salju sedang sakit.
Raini terhening sejenak sambil memikirkan hal yang sedang terlintas dalam pikirannya. Raini tak percaya
bahwa si


Boneka Salju terkena penyakit mematikan. Padahal, setiap hari ia berwajah ceria seperti tak terkena
penyakit apa pun. Ternyata, ia mengidap penyakit kanker yang hingga sekarang belum ditemukan
obatnya.
Raini segera menutup telefon dan bergegas salat Isya. Kemudian, ia segera mengambil jaket di lemari
pakaian dan meminta izin kepada Mama dan Papanya. Setelah mendapat izin dari orang tua yang
sedang bertugas di Jayapura, ia pun bergegas ke Rumah Sakit Umum Daerah tempat si Boneka Salju
dirawat.


Hikmah (nama asli si boneka salju) meminta Raini untuk menemuinya. Pesan itu disampaikan oleh tante
Jidah (ibu Hikmah). Raini heran, mengapa hanya dia yang ingin ditemui oleh Hikmah ? Mengapa bukan
orang tuanya saja ? Namun pada saat itu juga orang tua raini menelpon. Orang tuanya ingin Raini untuk
pergi ke Jayapura karena ada acara keluarga. Orang tua Raini memaksa. Padahal Raini sudah berjanji
untuk menemui Hikmah.
Dengan rasa bersalah Raini memilih untuk pergi ke Jayapura menemui keluarganya. Raini pergi ke
Jayapura sendirian tanpa ditemani siapapun.


Saat acara keluarga di mulai, Raini hanya terdiam dan tampak tidak bersemangat. Dia memikirkan
keadaan temannyab hikmah. Karena Hikmah lah yang merubah sifat Raini menjadi baik dan perduli. Saat
acara selesai, Raini meminta izin pulang ke Manokwari untuk menjenguk Hikmah. Ternyata
permintaannya diperbolehkan.


Paginya, dia pulang ke Manokwari sendirian, tanpa ditemani siapapun. Seperti saat ia berangkat ke
Jayapura. Setelah sampai di Manokwari dia langsung meminta pak Usman (sopir Raini)
mengantarkannya ke rumah sakit tempat Hikmah dirawat. Hikmah meminta Raini menemuinya karena ia
ingin mengatakan hal yang penting. Ia meminta maaf karena dulu saat lomba dakwah, ia belum
memaafkan Raini yang menghilangkan naskahnya. Sehingga membuatnya kalah. Setelah meminta maaf,
Hikmah mengatakan kalau dia sudah dijemput oleh dua orang berjubah putih. Akhirnya Hikmah
meninggal dunia. Orang tua dan teman-temannya sangat sedih.


Keesokan harinya, setelah salat Zuhur dilaksanakan, si Boneka Salju dimakamkan. Akhirnya Raini sadar
bahwa si Boneka Salju telah mengubah sifat buruknya. Raini telah mendapat pelajaran yang berharga.
Kata-kata dalam buku ini mudah dipahami, meskipun ada beberapa kata yang penulisannya salah.
Ukuran tulisan besar, sehingga mudah dibaca. Isinya juga mendidik. Namun dalam buku ini identitas
buku kurang lengkap.

Anda mungkin juga menyukai