Anda di halaman 1dari 3

TWILIGHT

Rumah keluarga cullen dalam film twilight setelah orang tuanya Isabella Swan bercerai ia
memutuskan untuk tinggal bersama ayah kandungnya, Charlie Swan di sebuah kota kecil
dengn curah hujan yang tinggi di daerah Forks.
Hari pertama kepindahannya di sebuah SMU di pusat kota, dipenuhi oleh puluhan bahkan
ratusan nama orang-orang yang mencoba dekat ataupun hanya sekedar berbasa-basi
menawarkan keramahan. Tetapi dari sekian banyak nama, yang bahkan ia sendiri tak
mampu mengingatnya satu persatu, hanya sebuah nama yang menarik perhatiannya,
Cullen.
Cullen adalah sebuah keluarga yang terdiri dari DR. Carlisle Cullen, Mrs. Esme Cullen, dan
keempat anaknya Emmet, Rosalie, Alice dan Edward Cullen. Nama terakhir yang membuat
Isabella Swan tertarik, bahkan mungkin terpesona. Semua anggota keluarga Cullen
memiliki wajah yang rupawan, kulit seputih marmer, mata keperakan setajam elang, juga
rambut yang berkilau-kilau. Tetapi fisik bukan alasan utama ketertarikan Bella terhadap
keluarga Cullen, melainkan sisi kelam yang entah datang dari mana dan entah mengapa
sepertinya hanya Bella yang menyadarinya. Ia bergidik saat matanya bertemu pandang
dengan Edward Cullen, mengerikan dan sekaligus membuat bingung batinnya.
Kelas berikutnya adalah kelas biologi, Bella terkejut ketika menyadari bahwa partnernya
dalam pelajaran Biologi adalah Edward Cullen. Duduk di sebelah Edward Cullen membuat
sedikit banyak pengindraannya musnah, membuat otaknya enggan menyerap materi
pembelajaran. Tanpa sengaja ia melihat mata Edward Cullen yang berwarna keemasan
berubah menjadi hitam kelam. Ia kembali bergidik, ekspresi yang terpancar dari wajah
Cullen sangat mengerikan.

Setelah insiden di ruang biologi, Bella tidak melihat Edward Cullen selama beberapa
minggu. Tidak juga seluruh anggota keluarga Cullen. Di kelas berikutnya Bella kembali
melihat Edward di kelas biologi, kali ini dengan ekspresi yang lebih ramah dan mata yang
jauh lebih hangat. Pertemuan terakhir itu meninggalkan kesan yang begitu mendalam di hati
Bella, ia memimpikan Edward Cullen di setiap tidurnya.
Ketertarikan Bella terhadap Edward semakin menjadi, terutama ketika Edward berhasil
menyelamatlkan Bella dari kecelakaan maut yang hampir merenggut nyawa Bella. Tetapi
ketertarikan tersebut berubah menjadi kecurigaan ketika Bella menyadari ada yang aneh
dengan pria yang dipujanya selama ini, bukan kulitnya yang terlalu pucat, bukan juga warna
matanya yang sering kali berubah lebih kelam, tetapi ada sesuatu yang lebih besar di
keluarga Cullen yang ingin di sembunyikan dari Bella, juga dari semua orang disekitar
mereka.
Pikiran yang campur aduk antara rasa kagum dan kecurigaan, membuat Bella semakin ingin
lebih dekat dan mengetahui semua rahasia keluarga Cullen terutama Edward Cullen.
Tingkah Edward semakin aneh setelah kecelakaan tersebut, jangankan menyapa Bella,
bertemu dalam radius 20 meter dari jarak pandang Bella-pun Ia enggan. Di kelas biologi,
Edward nyaris tidak mengucapkan sepatah-katapun, Ia diam seribu bahasa, Bella benarbenar merasa terabaikan. Ia kecewa meskipun ia sendiri masih tidak tau apa yang
sebenarnya terjadi sehingga menyebabkan Edward mengabaikan dirinya.
Seperti Edward yang mengabaikan Bella, Bella-pun mencoba mengabaikan Edward. Ia
berusaha melupakan semua yang pernah ia rasakan terhadap Edward, kagum, ingin tahu,
terpesona, semua ia musnahkan. Nyatanya menghapus nama Edward Cullen dari dalam
benaknya lebih sulit dari apa yang ia bayangkan, ia masih memimpikan mahluk tampan
berkulit seputih marmer itu.
Hingga suatu hari seusai kelas biologi, tanpa disangka tanpa di duga, Edward datang
menemui Bella. Bella yang sudah bertekad akan melupakan mahluk tersebut tidak
menggubris kedatangan Edward, ia mengacuhkannya. Tetapi akhirnya Edward berhasil
meyakinkan Bella, bahwa ia sudah lelah berusaha menjauhi Bella. Dan usahanya menjauhi
Bella bukan karena ia tidak menginginkan Bella, tetapi itu ia lakukan justru demi kebaikan
Bella sendiri.
Adward mengantar Bella pulang, diperjalanan pulang, Edward mulai terbuka terhadap Bella.
Edward menceritakan beberapa hal yang ingin dia ketahui, meskipun itu hanya menjawab
sedikit dari sekian banyak pertanyaan yang berkecamuk dibenaknya, Bella cukup puas.
Setidaknya ia mengatahui perasaan Edward yang sebenarnya bahwa ia tidak membenci
Bella.
Di akhir pekan Bella bersama kedua temannya, Jessica Stanley dan Angela Weber pergi ke
Port Angels untuk mencari gaun yang akan dikenakan Jessica dan Angela di acara Prom.
Dan untuk kedua-kalinya Edward datang menyelamatkan Bella, ketika Bella sedang
berusaha melarikan diri dari segerombolan preman yang berusaha mengganggunya.
Edward mengantarkan Bella pulang, sementara Jessica diantar pulang oleh Angela.
Dalam perjalanan pulang dari Port Angels itulah Edward menceritakan segalanya, tentang
siapa dirinya. Awalnya Bella terkejut ketika Edward mengatakan bahwa ia dan seluruh
anggota keluarga Cullen bukan manusia biasa tetapi vampir, kemudian ia dapat menguasai
keadaan. Ia mencintai Edward dan ia tidak menganggap persoalan vampir dan non-fampir
itu tidak penting.

Akhirnya Edward menceritakan semua yang ingin dia ketahui, mengenai siapa dirinya,
bagaimana ia menjadi vampir, juga mengapa ia dan keluarganya tidak menghisap darah
manusia. Setelah menceritakan semuanya Edward memberikan kesempatan kedua untuk
Bella,
Larilah Bella, aku tidak sesempurna yang kau bayangkan.
Tetapi Bella bergeming, ia sudah terlanjur mencintai Edward dan ia tidak peduli siapa
sebenarnya Edward karena ia yakin Edward tidak akan melukai dirinya
Keesokan harinya Edward memutuskan untuk memperkenalkan Bella kepada anggota
keluarganya yang lain. Semuanya menerima Bella dengan senang sehati, kecuali Rosalie
Cullen, kakak perempuan Edward yang luar biasa cantik dengan rambut pirangnya yang
tidak tahu kenapa terlihat sangat membenci Bella. Tetapi, lagi-lagi Bella tidak
menghiraukannya, karena yang terpenting adalah Edward. Dalam waktu singkat, Bella
sudah bersahabat baik dengan adik perempuan Edward, Alice, yang ternyata memiliki
kemampuan khusus berupa penglihatan terhadap masa depan. Carlisle dan Esme Cullen,
orang tua Edward sangat berterima-kasih kepada Bella, karena Bella mampu merubah
edward.
Di akhir pekan, Edward mengajak Bella bertamasya bersama seluruh keluarganya. Mereka
bermain soft-ball di lapangan luas yang jaraknya cukup jauh dari Forks. Bella merasa
nyaman berada di sekeliling keluarga Edward, mereka tidak terlihat menakutkan apalagi
berbahaya. Emmet dan Jasper, saudara lelaki Edward juga terlihat senang menerima Bella.
Ketika mereka tengah asyik bersenang-senang, tiba-tiba mata Edward menggelap,
ekspresinya menjadi lebih menyeramkan dari apa yang sanggup dibayangkan Bella.
Ternyata, beberapa saat kemudian muncul tiga vampir yang haus darah James, Victoria dan
Laurent. Awalnya mereka hanya ingin beramah-ramah dengan keluarga Cullen, tetapi
kemudian ketika angin bertiup ke arah Bella, mereka dapat mencium bau Bella dan
mengenali drinya sebagai manusia. Mereka sangat terkejut ada manusia di tengah-tengah
keluarga Cullen, tetapi mereka tidak berani menyerang, karena jumlah dan kekuatan
mereka tidak sebanding dengan keluarga Cullen.
Edward yang bisa membaca pikiran orang-orang yang ada disekitarnya, segera membawa
Bella pergi dari sini. Karena ia mencium rencana mengerikan yang berkelebatan di benak
James. Di sisi lain Carlisle, Rosali, Jasper dan Esme mengundang ketiga vampir itu untuk
mengalihkan perhatian mereka. Tetapi rencana mereka gagal karena James berhasil lolos
dari pengawasan mereka, James bertekad ia akan menghisap darah Bella sampai habis.
Bukan karena dahaga, tetapi perlindungan keluarga Cullen yang begitu possesive terhadap
Bella dan dia-lah yang membuat James tertantang untuk membunuh dirinya.
Alice menyembunyikan Bella ke Seattle, tetapi James berhasil menipu semuanya. James
juga berhasil mengacaukan dan menggagalkan rencana mereka, ia pun berhasil
mendapatkan Bella dan hampir membunuh Bella sebelum Edward datang menyelamatkan
Bella. Ia terluka parah, tubuhnya penuh dengan darah, belasan tulangnya patah, tetapi
nyawanya berhasil di selamatkan.
Setelah kejadian itu, Edward bersumpah akan melindungi Bella dan Ia tidak akan
membiarkan kejadian itu terulang untuk yang kedua kalinya.
Dan akhirnya Edward dan Bella hidup bahagia dan semua keluarga Cullen mau menerima
Bella sebagai kekasih Edward

Anda mungkin juga menyukai