Anda di halaman 1dari 6

RESENSI NOVEL

JUDUL : THE CRONICLES OF NARNIA MAGICIANS


NEPHEW
PENGARANG : C.S.LEWIS
ALIH BAHASA : Indah S Pratidina
PENERBIT :PT Gramedia Pustaka Utama
CETAKAN :Ke enam
JUMLAH HALAMAN : 275
ISBN: 979-22-1457-7
TOKOH : Aslan, Digory Kirke, Penyihir Putih, Andrew
Ketterley, Polly Plummer
AMANAT : Di dalam cerita itu kita harus saling
menjaga sesama orang lain dan tidak boleh ceroboh
dalam melakukan segala hal

SINOPSIS :
Cerita ini dimulai di London sekitar tahun 1885, ketika dua anak, Digory Kirke
dan Polly Plummer bertemu. Pada suatu hari, ketika sedang menjelajahi loteng
rumah, mereka tanpa sengaja masuk ke ruangan yang salah dan mengejutkan
paman Digory, Andrew Ketterley. Paman Andrew, seorang penyihir yang belajar
sendiri, menipu Polly untuk menyentuh sebuah cincin ajaib yang berwarna kuning.
Hasilnya adalah Polly tiba-tiba lenyap. Lalu paman Andrew menipu Digory untuk
mengikut Polly dengan memakai cincin lain, dengan janji bahwa Digory bisa
membawa kembali Polly dengan menggunakan cincin ajaib berwarna hijau. Cincincincin tersebut memindahkan Polly dan Digory ke sebuah hutan dengan banyak
mata air. Di hutan tersebut, Hutan antara Dunia-dunia, mereka menemukan bahwa
ketika cincin yang tepat dipakai, dengan melompat ke dalam mata air yang
berbeda, mereka bisa masuk ke dunia yang lain. Digory meyakinkan Polly untuk ikut
dan menjelajahi beberapa mata air bersamanya.
Setelah menandai mata air yang akan mengembalikan mereka ke bumi,
anak-anak melompat ke dalam mata air yang lain. Mereka sampai sampai di sebuah
istana yang sudah hancur di ibukota kuno dari dunia tersebut, dunia Charn. Mereka
menemukan sebuah aula besar yang penuh berisi patung-patung lilin dari semua
bekas pemimpin-pemimpin Charn dari yang pertama kali memimpin. Wajah-wajah
yang pertama adalah wajah-wajah yang baik, bahagia dan kuat. Namun wajahwajah yang kemudian adalah wajah-wajah yang sombong dan jahat. Mereka
menemukan juga beberapa tempat kosong yang menandakan Charn berakhir
sebelum waktunya. Mereka juga menemukan sebuah bel, dan juga pengumuman
yang menantang untuk membunyikan bel tersebut dan juga peringatan untuk tidak
membunyikannya. Digory jatuh ke dalam tantangan tersebut dan membunyikannya,
meskipun ditentang oleh Polly. Bel itu membangunkan patung lilin yang terakhir,
yaitu Ratu Jadis yang sangat jahat.
Sang ratu menceritakan bagaimana ia dan saudara perempuannya terlihat
perang saudara. Perang tersebut merupakan perang terakhir yang sekalihgus
menghancurkan dunia tersebut. Untuk memenangkan perang tersebut, Jadis
menggunakan rahasia "Kata Kemalangan". Kutukan ini membuat semua kehidupan

di Charn musnah kecuali hidup Jadis. Ratu Jadis sendiri akan duduk seperti patung di
aula besar sampai seseorang datang untuk membunyikan bel. Anak-anak tersebut
ketika mengetahui kejahatan ratu Jadis, mencoba untuk lari kembali ke Hutan
antara dunia-dunia. Namun, Jadis bisa kembali bersama mereka dengan menarik
rambut Polly ke hutan tersebut lalu ke London. Digory dan Polly berusaha untuk
memindahkan Jadis ke dunia lain dan akhirnya berhasil melakukannya, meskipun
dengan tanpa sengaja membawa serta paman Andrew, seorang kusir kereta
bernama Frank dan kudanya yang bernama Strawberry.
Digory membawa seluruh rombongan tersebut ke mata air yang terdekat,
karena mengira mata air tersebut akan membawa mereka ke Charn. Namun pada
kenyataannya, mereka masuk ke sebuat dunia yang gelap dan kosong. Jadis
mengenali bahwa dunia itu adalah dunia yang belum diciptakan. Namun, tidak lama
kemudian, mereka mendengar nyanyian yang kelihatannya membuat bintang
menjadi bersinar dan matahari menjadi terbit. Para pengunjung sekarang bisa
melihat bahwa yang bernyanyi adalah seekor singa yang agung, Aslan. Mereka
melihat Aslan memberikan kehidupan ke dunia tersebut dengan menciptakan
tumbuh-tumbuhan dan hewan-hewan. Aslan menciptakan semuanya dari tidak ada
menjadi ada. Namun, Jadis yang takut melihat Aslan menyerang Aslan dengan tiang
besi lampu yang dibawanya dari London. Kejadian tersebut sama sekali tidak
mengganggu Aslan dan Jadispun melarikan diri. Tiang lampu yang terjatuh di tanah
Narnia yang muda, tumbuh menjadi sebuah tiang lampu yang menyala. Aslan lalu
memilih beberapa hewan dan membuat mereka menjadi binatang yang pintar dan
bisa berbicara, dan memberikan mereka kekuasaan atas binatang-binatang yang
lain.
Aslan lalu mengirim Digory ke sebuah perjalanan untuk mengambil sebuah
apel untuk melindungi Narnia dan untuk menebus kesalahannya yang telah
membawa penyihir jahat Jadis ke dunia baru Narnia. Polly, Digory dan Strawberry
(yang sudah diubah Aslan menjadi seekor kuda bersayap dan dinamai Fledge)
terbang ke pegunungan yang sangat jauh untuk mengambil apel tersebut dari
sebuah taman yang berpagar. Ketika Digory mengambil apel tersebut dan bersiapsiap untuk pergi, ia melihat Jadis yang sudah berada di taman itu sebelum mereka.
Ia mencobai Digory untuk memakan apel tersebut dan menjadi selamanya muda,
dan juga dengan diam-diam mengambil satu buah untuk dibawa kembali ke London
untuk menyembuhkan ibunya yang sakit keras. Jadis sendiri sudah memakan
sebuah apel dan menjadi abadi. Meskipun tergoda untuk mencuri satu apel untuk
menyelamatkan ibunya, Digory yakin ibunya sendiri tidak akan mengizinkan ia
mencuri. Karena itu, ia memegang janjinya kepada Aslan dan kembali ke Narnia
untuk menyerahkan apel tersebut.
Aslan lalu memberitahu Digory bahwa ia telah melakukan tugasnya dengan
baik dan memerintahkannya untuk melempar apel tersebut ke tepi sungai. Aslan
lalu menobatkan raja dan ratu Narnia yang pertama (Frank dan istrinya Helen yang
dipindahkan secara ajaib dari bumi ke dunia Narnia). Sementara itu, sebuah pohon
baru muncul dari tempat Digory melemparkan apel tersebut. Aslan menjelaskan
bahwa pohon tersebut akan melindungi Narnia dari penyihir jahat Jadis, karena ia
telah mencuri sebuah apel dari pohon yang asli dengan cara yang mementingkan

diri sendiri dan hal tersebut membuatnya membenci wangi dari pohon baru
tersebut. Aslan memberitahu Digory bahwa jika ia mencuri apel tersebut sesuai
usulan Jadis, maka ibunya akan sembuh, namun akan datang hari di mana ibunya
berharap ia lebih baik mati dalam penyakitnya. Digory lalu diberi sebuah apel dari
pohon baru tersebut untuk diberikan kepada ibunya. Digory, Polly dan paman
Andrew kemudian dikirim oleh Aslan ke Hutan antara Dunia-dunia, lalu kembali ke
London. Digory memberikan apel tersebut kepada ibunya, dan ibunya menjadi
sembuh. Digory lalu menguburkan bagian tengah apel tersebut di halaman
belakang. Lalu ia juga menguburkan cincin-cincin ajaib sesuai dengan instruksi
Aslan agar tidak disalahgunakan pada masa depan.
Bagian tengah apel itu lalu tumbuh menjadi sebuah pohon, di mana
bertahun-tahun kemudian pohon tersebut tumbang karena badai besar. Digory yang
sekarang sudah menjadi profesor yang berumur tidak tega untuk menjadikan
batang pohon tersebut menjadi kayu bakar. Ia lalu membuat sebuah lemari dari
batang pohon itu, di mana lemari tersebut menjadi cerita di "Sang Singa, Sang
Penyihir dan Lemari"

Anda mungkin juga menyukai