Anda di halaman 1dari 2

1) Naura Alifia Rahma (17)

2) Sofiana Nurul Wijayanti (25)

MASUK ZAMAN DAHULU

Suatu hari, hiduplah seorang anak perempuan yang bernama Anerta .Ia hidup bersama seorang anak laki
laki yang bernama Langit. Mereka hanya hidup berdua disebuah rumah yang merupakan rumah Langit.
Langit mau menampung Anerta karena Ia sudah lama kesepian lantaran kepergian orangtuanya menuju
ke Surga. Langit mendapat harta warisan dari orangtuanya. Jadi ia dapat menghidupi dirinya dan Anerta.
Walaupun tergolong masih kecil, mereka adalah pribadi yang hemat. Anerta dikenal sebagai anak yang
pintar begitu juga dengan Langit.

Suatu hari, Langit pergi kebelakang rumahnya untuk mengambil Barang barangnya.Tiba tiba ada cahaya
putih yang menyilaukan matanya membuatnya penasaran. Ia pun memanggil Anerta untuk
menemaninya melihat cahaya yang berasal dari batu besar tersebut.

Tiba tiba, batu besar tersebut terbuka dan membuat sebuah portal ajaib yang menelan Langit Dan
Anerta. Mereka menjerit lantaran takut apa yang dialaminya sekarang ini. Dan setelah berada di dalam
portal ajaib itu selama beberapa detik, mereka dihempaskan keluar dari sebuah batu besar yang
bentuknya sama persis dengan batu tadi.

Mereka terkejut dan melihat suasana sekitar.

Tanah merah yang menyambut mereka dengan sekumpulan orang pribumi yang diperbudak Belanda
dan sejumlah orang yang menjual cengkih dan sebagainya. Langit dan Anerta menyudut karena takut
melihat betapa kejamnya Orang belanda tersebut menjajah Indonesia . Langit memegang tangan Anerta
erat mereka benar benar takut sekarang ini.

Salah seorang tentara belanda melihat mereka. dan menyuruh tentara lainnya untuk menyeret mereka
untuk segera di pekerjakan. Mereka pun membawa Langit dan Anerta yang ketakutan hingga menangis
ke sebuah batu besar. Tiba tiba batu besar itu menelan mereka kembali dan membawa mereka ke
zaman penjajahan jepang.

Lebih sadis dari belanda, Kali ini mereka melihat Samurai Jepang yang berdiri didepan banyak orang
yang memegang Samurai yang sangat panjang dan menatap mereka datar. Lalu dengan sekali tebasan,
kepala mereka tertebas dari lehernya. Langit dan Anerta mulai menangis lagi, dan lari darisana. Dan
ketiga kalinya, mereka ditelan oleh portal batu tersebut.

Anerta dan Langit dibuat terkesima dengan suasana yang sangat amat berbeda dari yang sebelumnya.

Kali ini, perempuan atau gadis-gadis yang memakai pakaian kebaya yang hanya menggunakan bahan
tenun mori berlalu lalang kemana mana.Mereka yang diwajibkan memakai pakaian kebaya hanya para
perempuan belanda yang berdatangan ke Hindia Belanda.

Mereka tahu,ini bukan jaman mereka hidup sekarang. Anerta dan Langit pun ditelan lagi dan lagi oleh
portal batu besar untuk yang keempat kalinya,dan kembali ke jaman mereka kembali.

Anda mungkin juga menyukai