Anda di halaman 1dari 22

MAKHLUK-MAKHLUK MISTERIUS

(KARYA: Affan Asykhari)

Perkenalkan nama Saya, Jacob. Di sini Saya mengulang kejadian yang pernah terjadi pada
Kampung Saya. Saat Aku berumur masih kecil, Kampung yang aku tinggal pernah mengalami
kejadian sehingga sebagian warga di temukan tewas dengan sobekan di muka dan tubuhnya.
warga kampung tersebut kebingungan tidak menemukan jejak pembunuh tersebut. Korban ke
satu ditemukan di teras rumah di pagi hari, Korban ke dua di temukan di dalam sumur di sore
hari, Korban ke tiga di temukan tertusuk di jalan di malam hari.

Malam esoknya sebagian warga melihat suatu makhluk dengan tangan yang panjang, dan
berbentuk seperti manusia. tetapi makhluk itu berlari terlalu cepat, sehingga sebagian warga
tidak diketahui makhluk tersebut. Warga sekitar sedang menyelidiki kejadian ini, namun ada
warga menemukan bangunan yang besar dan terlihat sudah tua dan runtuh, tetapi warga tersebut
menemukan terowongan di bawah bangunan.

Sebagian dari warga menelusuri terowongan tersebut, Mereka menemukan laboratorium


percobaan. Di sini ada banyak mayat yang sudah tertinggal tulang, ruang uji coba dengan kaca
yang sudah pecah. Di situ ada banyak ruang uji coba, ruang ilmiah, dan ruang penjaga. warga
tersebut menemukan banyak makhluk yang aneh dengan ruangnya sendiri. warga tersebut
menemukan barang rekaman suara, dan makhluk yang bergerak jika mereka berkedip mata
bersamaan.

Makhluk tersebut makin mendekat, Mereka ketakutan sehingga mencoba kabur dari makhluk
tersebut dengan barang rekaman suara, namun mereka di hadang makhluk yang pernah
membunuh warga kampung tadi. Mereka mencoba lari dengan melempar batu ke muka makhluk
tersebut dengan batu yang ada di lantai, dan makhluk itu teriak kesakitan dengan keras, Mereka
berhasil kabur dari tempat tersebut.

Setelah Mereka pergi ke kampung mereka mencoba mendengar suara dari rekaman suara
tersebut dan terdengar.
“subjek 096, Ia memiliki tangan yang panjang, dengan kecepatan lari yang begitu cepat, namun
Ia akan marah jika kita lihat mukanya, maupun depan muka ataupun dari foto yang ada
mukanya. Eh tunggu.. SIAPA YANG LIAT MUKANYA. TIDAK. TIDAK. TIDAK!!!”
Terdengar suara pukulan pintu besi yang semakin besar suaranya.
“KUNCI PINTUNYA. KUNCI!!” Pintunya jebol sehingga terdengar suara teriakan dari ilmiah
tersebut.
Mereka terasa ketakutan mendengar suara rekaman tersebut. Mereka memberi tahu bahwa
makhluk tadi merupakan hasil dari uji coba ilmiah yang telah kabur dari tempat uji coba.
Sebagian warga percaya dan sebagiannya tidak.

Esoknya ada kelompok keamanan yang bernama, “S.C.P Foundations.” dari tempat lain datang
untuk menangkap makhluk-makhluk yang ada di bangunan tersebut. Sebagian dari Warga terasa
lega, namun kelompok tersebut lebih sedikit dari makhluk-makhluk tersebut. Sehingga sebagian
warga terasa khawatir. Saat itu juga, Saya melihat makhluk yang berbentuk kadal yang terlihat
busuk dan pucat kabur dari tempat tersebut, tapi saya tidak anggap makhluk tersebut.

Kelompok tersebut telah menangkap sebagian makhluk tersebut. Mereka melapor bahwa
sebagian dinding dari bangunan tersebut telah meledak, sehingga sebagian makhluk tersebut
kabur melalui jalur tersebut. Mereka pergi membawa makhluk-makhluk tersebut dengan
kendaraan truk. Warga-warga terasa gembira, tetapi ini hanya awalan kejadian tersebut.

Ada orang bernama, Alice. Saat malam hari Ia sedang mau tidur di kamarnya, namun ada
makhluk yang mengintip lewat jendela dengan tatapan yang tajam. Ia terasa takut melihat
makhluk tersebut, sehingga Ia ketakutan mencoba menutup mata. Setelah beberapa detik Ia
membuka matanya, Makhluk tersebut telah menghilang. Ia terasa tenang dan cemas, tetapi
makhluk itu masih di sekitar kampung tersebut.

Sebagian warga mendengar suara teriakan keras dari hutan. Warga tersebut merasa bahwa
kampung ini masih belum aman, sehingga mereka bergabung bersama untuk mengecek tempat
dari suara tersebut dengan senjata tajam untuk keselamatan. Saat mereka telah ke tempat tersebut
mereka menemukan rusa yang sudah mati tergeletak dengan sobekan yang ada yang ada di perut
rusa tersebut. Mereka tetap mengecek tempat tersebut, sehingga mereka menemukan makhluk
yang pernah warga temui di kampung tersebut.

Makhluk tersebut berteriak dengan keras saat mereka melihat mukanya. Warga tersebut
menyerang makhluk itu, namun makhluk itu tidak merasakan rasa sakit. Makhluk itu melempar
satu warga ke pohon yang ada di sebelah makhluk itu. Warga itu pingsan karna terbentur pohon
itu.

Mereka panik melihat itu jadi mereka membawa warga tersebut sambil berlarian ke kampung
mereka. makhluk itu lari begitu cepat sehingga satu warga tersebut ditusuk dengan jari makhluk
itu. dan warga satunya lagi jatuh terkena akar pohon di kakinya, sehingga Ia di pegal oleh
makhluk itu. Tinggal beberapa Warga tersisa. Mereka berhasil melarikan diri dari Makhluk itu.

Sesaat itu juga ada kelompok keamanan, “S.C.P Foundations” datang berlarian mengejar
makhluk itu tanpa ada rasa takut terhadap makhluk itu. Mereka menggunakan senjata listrik
untuk melumpuhkan makhluk itu dengan cepat. Makhluk itu dilempar ke truk tersebut dan
kelompok tersebut masih mencari satu makhluk kadal yang lebih berbahaya.

Warga tadi berterima kasih kepada kelompok keamanan tersebut,


“Terima kasih, pak. Telah menyelamatkan kami.”
Mereka pun pergi ke kampung mereka. Kemudian kelompok tersebut melihat makhluk kadal
tersebut berlarian ke sebuah perumahan warga kampung tersebut. Mereka langsung mengejar
makhluk itu dengan senjata pistol listrik. Mereka mendekati makhluk itu dan melempar jaring
yang kuat. Makhluk itu kesulitan untuk kabur karna terjebak oleh jaring tersebut.

Kelompok tersebut berhasil menangkap makhluk yang kabur dari tempat tersebut. Warga
kampung berterima kasih kepada kelompok keamanan tersebut,
“Terima kasih, pak. Telah melindungi kampung ini dari makhluk yang meresahkan warga sini.”
Mereka juga berterima kasih kepada warga tadi yang mencoba melawan makhluk tadi,
“Terima kasih juga, kepada warga tadi yang telah menjadi jebakan tikus terhadap subjek 096.
Kita bisa mengetahui gerakan makhluk tersebut dengan suara teriakan makhluk tersebut.”
Mereka pun pergi membawa makhluk-makhluk tersebut.

Aku sesaat itu terasa kagum terhadap keberanian kelompok itu demi keselamatan warga
kampung tersebut. Dan sesaat itu lah aku terinspirasi dari kelompok tersebut, sehingga saat aku
sudah dewasa. Aku diterima menjadi bagian kelompok keamanan dari fasilitas, “S.C.P
Foundations” juga.

-TAMAT
PUTRI AMARA DAN PANGERAN BARA
(KARYA: Aida)

pada zaman dahulu ada raja yang bernama raja zax,dan ratu sofya ratu sofya dan raja zax
ingin sekali mempunya anak, mereka sudah menunggu selama bertahun tahun,tapi masih belum
juga di karunia anak, sampai pada suatu hari, ratu sofya merasa mual dan tidak enak badan, ratu
sofya memiliki firasat bahwa ia sedang hamil raja zax membawa dokter, dan akhirnya yang di
tunggu tunggu ratu sofya hamil, mereka menjaga kandungan ratu dan akhirnya ratu mempunyai
anak yang di beri nama amara ratu sangat senang dengan kelahiran putrinya yang Bernama
amara,ratu sangat senang karena putrinya lahir dengan sehat dan ia sangat cantihk,1 tahun
berlalu amara tumbuh menjai ank Perempuan yang cantik
1 tahun berlalu amara tumbuh menjai putri kecil sang raja yang sangat cantik,dan pada
siang hari amaara berjalan jalan ke luar istana ia lalu datang seseorang tak di kenal memberikan
bunga yang yang indah padanya amara pun terkejut orang itu hanya senyum kepada amara dan
melambaikan tangan nya lalu pergi amara masih bingung siapa orang ini,Amara melanjutkan
berkeliling istaa Kembali orang itu datang lagi kepda amara
Xx=hai amara
AMARA=kau yang berikan aku bunga ini kan
XX=ya aku melihat mu kau sama dengan bung aini
AMARA=terimakasih ya siapa nama mu
PANGERAN BARA=nama ku bara
AMARA=nama nya indah ya
PANGERAN BARA=wah terimakasih amara
Mereka pun mengobrol dan mengelilingi desa di sana Amara terlihat bahagia dengan bara
amara terus berbincang dengan bara bara tersenyum dan tertawa bersama Amara mereka
menghabiskan waktunya bersama mereka membeli beberapa makanan dan bermain bersama tak
di sangka waktu sudah malam dan seorang pengawal memanggil Amara dan membawanya
pulang,amara sedih karena belum sempat menanyakan pada Bara dia tinggal di mana, saat
Amara berada di kamarnya Amara hanya memikirkan Bara,begitu pun dengan bara yang
memikirkan AmaraKeesokan harinya Amara bangun dan belajar cara cara berjalan dengan
Anggun layaknya seorang putri,lalu pengawal memberithahu ada yang datang mencari mu tuan
putri betapa kagetnya Amara bahwa yang datang itu adalah Bara Amara berlari kearahnya dan
mengajak ia bermain Amara pun bermain ayunan di belakang istana dengan Bara,Bara ingin
bicara pada Amara
BARA=amara aku harus meninggalkan desa ini ayahku juga seorang raja ayah mengajak aku
dan ibu untuk pergi dan meninggalkan desa ini
AMARA=apa kamu harus ikut jangan tinggalkan aku bara
BARA=jangan sedih Amara aku akan Kembali dn bermain lagi bersama denganmu kok
AMARA=apa kau akan janji kau akan Kembali
BARA=ya aku janji akan Kembali bersama kamu Amara
AMARA=baiklah aku akan mengizinkan mu
Amara pun bermain bersama bara Kembali dan bersenang senang Amara dan bara
menjadi sahabat yang sangat dekat dan selalu bermain bersama setiap harinya mereka sangat
Bahagia Ketika saling bertemu Bara memberikan hadiah untuk Amara jepitan berwarna merah
muda Bara bilang itu untuk mengingatkannya bahwwa yang memakai itu adalah sahabat nya.
Dan hingga hari mereka berpisah Bara memberikan Amara tangannya padaAmara bahwa
dia janji akan Kembali dan bermain Kembali dengan Amara Amara menangis karena Bara harus
segera berangkat Amara pun memluk sang ayah dan ibu dan bilang semoga Bara akan cepat
Kembali ya aayah ibu ayah dan ibunya tersenyum kalu mendoakan juga agar Baraa cepat
Kembali.
4 tahun kemudian Amara sudah dewasa dan sang ayah memutuskan akan menjodohkan
Amara dengan pangeran axel dan menjadikan merek berdua raja dan ratu dan membangun istana
baru untuk mereka ber 2 Amara menolak dan memberitahu ibunya dia tidak setuju atas
perjodohan ini, Amara kabur dari istana dan berlari ke dalam hutan pangeran axel ikut
mencarinya karena khawatir ternyata di dalam hutan itu ada Bara yang duduk di bawah pohon
dan sedang tidur tak sengaja Amara mengagetkan nya dan betapa terkejutnya Bara melihat pita
dan orang yang memakainya
BARA=Amara ap aitu kau
AMARA=tunggu kau tau dari mana nama ku
BARA=aku sahabat mu bara kau sudah lupa aku
AMARA=Bara kau Bara oh aku sangat merindukan mu akhirnya kau Kembali aku kangen sekali
dengan mu
BARA=ya sama aku juga begitu
Mereka pun berlari ke sana kemari dengan Bahagia pangeran axel sangat tak menerima
hal itu dia berniat membunuh Bara tapi ternyata ayah dan ibu Amara tau akhirnya ia ingin
membunuh semuanya dan memaksa Amara menikah dengan dirinya Amara mengetahui rencana
nya ia mulai Menyusun rencana dengan ibu ayahnya begitu juga dengan Bara, Bara menjalankan
tugasnya sesuai rencana akhirnya rencana axel gagal dan axel di tangkap Bara berbicara kepada
sang ibu dan ayah Amara kenapa ayah dan ibu menjodohkan Amara dan axel yang beda agama
ayah dan ibu menjawab karena axel dan Amara pernah berpacaran saat kamu belum pulang
Kembali ke sini Bara terkejut dan bertanya lagi lalu kenapa Amara menolak perjodohan
ini,karena Amara sadar bahwa ternyata axel sudah berkeluarga tapi axel menyembunyikan nya
karena ingin menikahi Amara.lalu bagaimana apakah Amara masih cinta denngan dia bu
AMARA=tentu saja tidak bara
BARA=tapi kenapa
AMARA=aku membencinya karena ia berbohong pada ku
BARA=jangan terus membencinya karena benci pada orang sangat lama itu tidak baik Amara
AMARA=y aitu benar baiklah aku akan memaafkan nya
AMARA=ayah bisa ayah lepaskan axel dari penjara bawah tanah karena dia sudah berkeluarga
aku takut terjadi sesuatu pada keluarga nya
AYAH=tentu saja anak ku ayah akan bebaskan dia
Ayah Amara pun membebaskan axel dari penjara bawah tanah dan membiarkan dia
pulang ke istana nya axel lalu pergi dan meninggalkan Amara dan istana nya Amara terlihat takut
terhadap axel karena axel selalu mengancamnya jika permintaan axel ada yang tidak di turuti
oleh Amara Amara masih agak sedikit takut karena axel orang yang nekat melakukan sesuatu
tanpa pikir Panjang,lalu setelah kejadian itu Bara memutuskan menginap di istana keluarga
Amara Amara agak sedikit takut dan Bara menegetahui bahwa sahabatnya sedang takut dan
cemas, akhirnya bara tidur di bawah samping Kasur tidur Amara agar jika terjadi sesuatu bisa
lebih mudah meolong Amara.
Malam hari tiba Amara tak bisa walau Bara ada di samping nya ia berusaha tidur agar
Bara tidak terbangun namun Bara mengetahui bahwa Amara belum tidur karena takut ada
sesuatu yang akan berniat jahat kepada nya, Bara juga cemas karena Amara tidak bisa tidur
BARA=kau kenapa amara
AMARA=aku tak apa Bara kau tidur saja
BARA=mana mungkin aku akan membiarkan mu tak bisa tidur seperti ini
AMARA=aku hanya takut saja Bara kau tidur lah aku tak apa
BARA=tenang akua da di sini
Akhirnya Bara menjaga Amara semalaman dan tidak tidur Amara sangat Bahagia Ketika
ternyata sahabatnya sangat menyayanginya Amara tiba tiba terkejut ada suara di kamar tidur
orang tua nya betapa kagetnya Amara orang tuanya sudah mati tertembak dan Amara nyaris
pingsan dan tak sadarkan diri,Bara mencoba membangukan nya namun Amara tak kunjung
bangun, Bara menaruh Amara ditempat tidur nya dan memanggil dokter,Bara menanyakan
kondisi Amara kepada dokter tersebut kata dokter adalah Amara perlu istirahat ia susah di
bangun kan karena Amara mengalami shock dan sulit di bangunkan, Bara menunggu Amara
sadar dan mengajaknya berbicara.
Keesokan harinya pada saat pagi hari di istana keluarga Amara Amara sadar dan memegang
tangan Bara Bara sangat terkejut dan Bahagia karena Amara sudah sadar saat Amara bangun dia
menangis sebab kejadian semalam Bara berbicara pada Amara kamu sudah siap menggantikan
posisi ayah mu Amara sangat bingung dan menjawab aku tak tahu karena aku belum bisa hidup
taka da ayah dan ibuku saat pemakaman mreka aku tak sempat datang ya Amara bertanya pada
Bara Bara menjawb ya tapi tenang saja aku sudah bilang kau masih shock.dan tanpa di duga
Bara berbicara imgin melamar Amara dan membantu Kerajaan nya berdiri Amara menangis dan
berbicara aku mau ini yang aku tunggu sejak kita masih kecil
Dan mulai hari pertunangan Bara dan Amara mereka sangat Bahagia dan tak sabar akan
menikah dengan Bara keduanya tak menyangka bahwa cerita mereka sangat Panjang Bara
berbicra pada Amara kamu sangat cantik Amara malu dan muka nya memerah
AMARA=berjanji jangan tinggalkan aku Bara
BARA=ya aku berjanji tak akan meninggalkan dirimu
AMARA=terimakasih sudah tepati janji kecil mu dulu Kembali pada ku dan menikah dengan ku
BARA=karena kamu yang paling setia dengan diriku
Bara dan Amara memiliki istana yang Bernama istana vollerity mereka sangat mesra di
istana tersebut dan memiliki anak Perempuan cantik Bernama alara Amara dan Bara sering
keluar istana untuk bekerja sama ke istana istana lain tak di sengaja mereka menerima kerja
sama dengan keluarga axel Amara kaget karena yang di nikahi oleh axel itu pembantu yang
bekerja di istana Amara yang dulu, axel terkejut dengan tamu yang datang ternyata istana
vellority itu milik Amara dan Bara Bara hanya kasian pada anak dan istri axel yang berdarah
karena di pukuli oleh axel saat dia sedang kesal, Amara menghampiri istrinya axel dan istrinya
axel bertanya nona masih ingat saya Amara menjawab masih bi saya ingat bi saya minta maaf ya
bi tidak bisa menolong bibi dari axel bibi hanya murung senyum dan mengangguk
Amara bilang pada axel kerja sama di batalkan kita permisi axel berteriak hey jangan
pergi dulu manis ku Amara terkunci bersama axel di dalam istana Bara terkunci di luar dan tak
boleh masuk Bara takut terjadi sesuatu pada Amara Amara hanya pasrah pintu hancur terdobrak
oleh sesuatu ternyata itu adalah Bara dengan senjata yang ia bawa Amara sangat senang dia
datang dan membawa pergi Amara Amara dan Bara akhirnya selamat saat sampai rumah mereka
memeluk alara anak mereka
ALARA=ibu ayah kenapa lama sekali
AMARA=maaf ya sayang ayah ibu tadi banyak urusan maaf ya alara sayang
AYAH=ya maafin ayah juga ya sayang ayah minta maaf udah lupa sama alara ayah ini
ALARA=yaudah kalau ayah sama ibu udah minta maaf alara maafin
AMARA BARA=makasih ya alara sayang ibu ayah sayang kamu
Mereka Bahagia walau kadang masalah suka muncul tetapi mereka lebih sering muncul
Bahagia karena memiliki kepercayaan kepada sesama keluarga mereka berniat untuk pergi ke
makam orang tuanya Amara dan Bara mereka merindukan orangtua mereka masing masing dan
akhirnya menangis di depan alara alara memeluk orang tuanya dengan sangat erat berharap
tangisannya berhenti dan lega setelah di peluk saat dalam perjalanan pulang Kembali ke Amara
ternyata dia dan orang tuanya kecelakaan dan hanya dia yang selamat dari kecil sudah di tinggal
keduanya
Amara kaget karena Bara baru cerita sekarang tentang hal yang menimpanya dari kecil
sejak itu ia trauma jalan jalan dengan keluarga dan hanya ingin sendiri sedihnya Amara karena
hal iu tak pernah di ceritakan kepada dirinya Amara memegang tangan Bara dan minta maaf atas
axel Bara bilang itu bukan salah mu yang minta maaf harus nya kan dia yang minta maf bukan
kamu emng nya kamu siapa nya istri kan Bara jengkel karena Amara meminta maaf atas nama
axel bara agak kesal karena mengatasnamakan orang yang salah untuk memaafkan orang
tersebut Bara agak cemas karena mereka takut anaknya akan jadi sasaran axel Amara
meyakinkan bahwa axel tak akan ganggu lagi mereka tak lama kemudian datang warga desa
untuk memberi info bahwa axel ingin bertemu dengan Amara hanya Amara saja yang lain tidak
akhirnya mereka bertmu
AXEL=hay akhirnya bertemu juga sama kamu
AMARA=ya cepat katakana apa yang kau perlukan dariku
AXEL=aku ingin kamu ikut ke istana ku aku ingin mengadakan pesta bersama keluarga dan
teman ku
AMARA=terimakasih axel atas undangannya tapi aku tak bisa datang karena ada perlu dengan
keluarga ku juga
AXEL=baiklah kalau begitu itu saja aku permisi
Axel pun pergi meninggalkan istana vollerity dan melambaikan tangan ke Amara alara keluar
istana dan menghampiri Amara bersama Bara
BARA=untuk apa dia kemari ada apa
AMARA=dia mengundang kita untuk pergi ke acara keluarga dan teman teman nya
BARA=untuk apa kita kan gak sekeluarga
AMARA=tapi dia anggap kita teman nya
ALARA=ibu ayah om tadi siapa
AMARA=itu temen ibu sama ayah ayok masuk kita makan dulu
Mereka ber 3 pun masuk dan makan lalu bermain bersama Bahagia nya keluarga Amara dan
Bara
Namun kadang kadang axel selalu datang bertemu Amara untuk melihatnya kadang
mengawasi dari jauh meski begitu mereka sangat akur dan tak pernah bertengkar sedikitpun
dalam keluarga. pada akhirnya keluarga Amara dan Bara Bahagia untuk selamanya

TAMAT

AKU DAN MIMPIKU


(KARYA: Almira Rabbani Sagina)

Aku natasya bilqis, Aku sekarang kelas 12 aku adalah anak tunggal dikeluarga ku. Aku
mempunyai mimpi besar untuk kuliah dan belajar di luar negeri aku. Aku selalu belajar,
membaca buku, meminjam buku di perpustakaan dan lain lain untuk mencapai mimpi besar ku.
Jangan heran ketika berada di kamar ku karna dikamar ku penuh dengan kata kata motivasi
untuk aku semangat menjalani hidup ku dan mencapai mimpi mimpi ku. Kadang aku berpikir
ketika nilai ku turun aku bisa mencapai cita cita ku ga ya dan aku berpikir kedua kali nya aku
pasti bisa mencapai cita cita ku dan membanggakan kedua orang tua ku.

Siang yang cerah pada hari minggu aku berangkat untuk meminjam buku di Perpustakaan
kota, aku berjalan menaiki bus kota untuk datang ke Perpustakaan kota. Aku berjalan menuju
Perpustakaan kota aku ingin meminjam buku untuk belajar bahasa asing. Ketika mencari buku
yang ku cari aku bertemu dengan teman dekat sewaktu kecil ku dulu, aku kaget melihat dia yang
sangat berbeda, aku menyapa nya dan kita bercerita sedikit. Rasanya sangat ingin kembali ke
masa kecil dulu, aku begitu kangen dengan Diva, yaa nama dia Diva sangat bagus bukan, aku
bertanya dengan Diva "kamu sedang nyari apa disini" dan dia menjawab "aku sedang mencari
buku bahasa asing untuk kuliah nanti" dan ternyata kita satu tujuan. Akhirnya kita mencari
bersama sama menelusuri Perpustakaan dan kita belajar bersama. Tak terasa gelap pun tiba, aku
perpamitan dengan Diva untuk pulang lebih dulu karna ibuku menitip sesuatu. Aku senang sekali
bisa bertemu dia karna sudah lama tidak bertemu nya.

Suatu malam ketika aku sedang belajar orang tuaku memanggilku untuk ke ruang
keluarga. Orang tua ku bertanya "nak apakah kamu yakin ingin berkuliah di sana" dan aku
menjawab "aku sangat yakin dengan pilihan ku bu yah, aku berjanji aku tidak akan
mengecewakan kalian" "kami percaya dengan pilihanmu nak, semoga kamu bisa mencapai
mimpimu, kami berdua mendukung yang terbaik untuk mu" kata ibu. Aku seketika langsung
terdiam, aku sudah bilang begitu kepada orang tua ku tapi aku takut mengecewakan mereka. Aku
tau perjuangan ini sangat berat tapi aku selalu berdoa setiap solat ku semoga aku bisa
membanggakan kedua orang tua ku dan mencapai mimpi ku. Mungkin ini akan jadi kenangan
yang akan aku ingat ketika aku gagal kuliah diluar negeri.

Suatu harapan yang ku dapatkan ketika ku benar lulus di kuliah impianku. Dari kecil aku
sudah bercita cita ingin berkuliah diluar negeri karna menurut ku itu sangat keren dan aku ingin
seperti itu. Mimpi adalah harapan yang digantungkan untuk menjadi kenyataan. Dalam semua
mimpi ada doa yang terus dipanjatkan agar menjadi kenyataan. Karna pada dasar nya jika kita
ingin meraih impian impian kita tersebut kita harus mau bersusah payah dulu, dan aku yakin
dengan usaha ku.

Hari demi hari ku lewati hari ini terasa berat sekali rasanya, aku pulang sekolah pukul
14.00 dan aku harus mengikuti ekstrakurikuler dan les tambahan. Meskipun ini sudah terbiasa
bagi ku tapi hari ini terasa berbeda rasa nya begitu sangat lelah dan berat. Aku ingin menangis
rasa nya tapi aku berpikir lagi ada yang lebih lelah dari ku. Aku takut mimpi ku tidak tercapai,
lalu aku berdoa di sela sela waktu ku 'YaTuhan jika kali ini aku lelah berikan semangat yang tak
pernah berhenti dan tetap berikan aku kekuatan untuk meneruskan harapanku' dan memberi
semangat untuk diri ku sendiri, aku istirahat sebentar supaya nanti waktunya ekstrakurikuler
tidak terlalu lelah. Ekstrakurikuler selesai dan aku melanjutkan untuk ke tempat les tambahan.
Dengan waktu yang bersamaan teman ku dan ibu ku mengabariku memberikan semangat untuk
ku, rasanya lelah ku hilang, biarlah aku dibilangin lebay tapi ini benar benar memberi
ketenangan bagi ku dan aku terasa semangat lagi menjalani hari ini dan seterusnya. Sederhana
namun sangat berharga.

Berbulan bulan kulewati dengan semangat dan serius aku tidak mau berputus atas di
tengah tengah perjalanan ku. Tapi ada suatu hal yang membuat aku sangat sedih dan sedikit
putus asa, ayah ku dikeluarkan dari pekerjaan nya karna suatu hal, aku panik aku takut, aku
mempunyai tabungan untuk kuliah ku nanti tapi sebagai aku dibantu oleh ayah dan ibu. Aku
tidak mau terlihat sedih didepan ayah, aku memberi semangat untuk nya dan ayah bicara seperti
ini "tasya kamu jangan sedih kamu jangan takut soal buat kuliah mu nak, ayah sudah
menyiapkan" aku tambah sedih mendengar ayah bicara seperti itu, aku harus mencari perkerjaan
untuk membantu ayah dan ibu. Karna cuma ibu yang bisa bantu kita, yaa ibu ku bukan seorang
ibu rumah tangga, ibu ku berkerja dan aku minta bantuan teman ku untuk mencari pekerjaan
apapun itu yang penting itu halal. Supaya ku bisa membantu ibu ayah dan untuk kuliah ku.

Beberapa hari kemudian teman ku menelponku dan dia bilang ada pekerjaan untuk ku
yaitu menjadi barista caffe. Aku menjawab tidak apa apa yang penting aku bisa membantu
sedikit demi sedikit. Kata dia mungkin aku bisa bekerja besok, dan aku sangat senang karna
semakin cepat semakin baik.

Hari pertama ku bekerja sehabis pulang sekolah rasa nya lelah tapi aku tidak mau
mengeluh karna ini hari pertama ku bekerja disini. Aku mengikuti intruksi teman ku, dan aku
mengikuti dia. Huh....hari pertama terasa lelah sekali, mungkin ini belum terbiasa dan aku akan
membiasakan itu. Dengan menambah nya kegiatan seperti ini waktu belajar ku terpotong. Rasa
takut menghantui aku lagi. Aku bersiap siap untuk pulang kerumah menaiki bus, di sepanjang
perjalanan aku memikirkan tugas tugas untuk besok dan menjawab pertanyaan ibu dan ayah
dirumah. Ini sudah pukul 18.30 dan aku tidak mengabari mereka karna handphone ku mati, tidak
mungkin juga aku memberi tau mereka aku pasti akan membuat alasan.

Minggu berminggu bulan berbulan ku lewatin. Aku rasanya tidak bisa melanjutkan
pekerjaan ku, kegiatan disekolah ku sudah mulai banyak apa lagi dengan kelas 12. Mungkin
seminggu ini aku sudah tidak belajar tiap malam lagi. Hari itu sangat melelahkan bagiku,
tabunganku sudah lumayan cukup. Aku ingin fokus untuk belajar lagi dan mengikuti kegiatan di
sekolah untuk mencapai impianku. Aku sudah berhenti melakukan pekerjaan itu dan aku mulai
mengikuti kegiatan disekolah lebih aktif lagi dan aku belajar seperti biasa lagi. Aku mempunyai
istirahat yang cukup untuk sekarang, senang sekali rasanya badan ku terasa lebih segar dari
biasanya.

Siang hari yang seharusnya terik berubah menjadi padam, kelabu dan lebih sedikit sendu.
Sambil menunggu bis kota datang aku berguman dengan pikiran ku sendiri, seperti biasa, tentang
kuliah ku, apakah aku benar benar bisa kuliah di luar negeri?? apakah aku sanggup?? dan banyak
pertanyaan pertanyaan melintasi di pikiran ku. Aku mungkin akan berbicara dengan ibu nanti
dirumah.
"Tasya pasti bisa, ibu yakin itu. Tidak ada hal yang mustahil, yang penting rajin belajar
dan ada niat, pasti bisa" Ucap Ibu untuk menyemangati ku.

Aku menggapainya dengan senyum hangat. Perlahan bulan menampakkan diri,


menerangi gelap nya malam itu, ditemani dengan ribuan bintang, menenangkan pikiran ku
malam itu. Baiklah, aku harus percaya pada diriku sendiri, aku pasti bisa, demi aku, demi ayah,
demi ibu, dan demi semua nya. Saat aku bermain sosial media aku tertarik dengan beberapa
rangkain kata yang tertulis disitu.

"Didunia ini tidak ada yang mustahil selagi kita masi mau berusaha dan bersungguh
sungguh dengan apa yang ingin kita capai, dan jangan lupa libatkan Tuhan dalam setiap
langkahmu karena jika kamu hanya berusaha dan tidak melibatkan Tuhan itu hanya akan sia sia"
Seperti itu lah yang lewat di beranda sosial media ku. Semenjak membaca kata kata motivasi ini
yang sangat berbeda yang ada dikamar ku dan yang ku baca sebelumnya, aku harus membuang
semua pikiran negatif, tidak akan menyerah, aku akan berusaha menggapai impiannya, walau
dunia tidak mendukung tapi aku percaya dunia akan melihat ke arah ku jika ku sukses nanti.

1 tahun kemudian

Akhir yang aku tunggu, beberapa minggu yang lalu aku mengikuti tes untuk kuliah diluar
negeri. Dan yaa ini hasilnya aku sangat puas dengan hasil nya aku sangat bangga dengan diri ku
aku sangat bahagia. Aku diterima di Universitas impianku. dengan hasil yang tidak sia sia aku
lakukan. Orang tua ku bangga sekali dengan hasil yang ku raih. Dan aku begitu senang rasanya.

Dihidup ku banyak sekali pelajaran yang ku dapat seperti dalam menekuni suatu hal, kita
harus mau mencoba, berani, dan memiliki niat, tetapi itu saja tidak cukup, kita juga harus tekun
dalam belajar dan sebagainya. Kita tak bisa selalu mengandalkan orang lain dalam hidup ini,
kadang kita harus bisa mengandalkan diri sendiri tanpa campur tangan orang lain dan itu sangat
terasa untuk diri kita sendiri.

Jika kamu tidak berkorban untuk impianku. Maka impianmu akan menjadi korban. Impian
itu gratis tapi impian yang jadi kenyataan harus dibayar dengan proses. Dan kau harus paham.
Impian itu harus di capai.

TAMAT
SUKARELAWAN DI DESA NEBULA
(KARYA: Asyha Khirania Herfianti Putrie)

Awan gelap memenuhi langit desa Nebula. Salah satu desa terpencil di negeri Elvandar.
Mahiswara, ia adalah seorang mahasiswi tingkat menengah di salah satu universitas terbaik di
kota Narnia. Mahiswara adalah salah satu relawan dari kota Narnia, ia sudah menjadi relawan
sejak ia pertama kali menjadi mahasiswi. Mahiswara memiliki teman yang bernama Ghea. Ghea
adalah anak yang ceria dan penuh semangat, Ghea juga adalah teman pertama Mahiswara di
universitasnya. Sebenarnya Mahiswara tidak ada niatan untuk menjadi relawan, tapi karena Ghea
mengajaknya maka Mahiswara dengan senang hati menerima ajakannya.

Mahiswara dan Ghea sudah sering menjadi sukarelawan kemana mana, mereka selalu
bersama. Suatu hari mereka berdua mendapatkan tugas dari pemimpin mereka, untuk menjadi
sukarelawan di sebuah desa, yaitu desa Nebula, desa yang tempatnya sangat jauh dari kota yang
mereka tempati. Tapi walaupun jauh begitu mereka tetap menerima tugas itu.

Beberapa hari setelah diberi tugas itu, mereka pun pergi berangkat ke desa Nebula.
Mereka menaiki bus yang sudah disediakan oleh markas organisasi relawan. Mereka berangkat
pada pagi hari. Sebelum mereka berangkat, mereka berkumpul di satu titik untuk berdoa supaya
kegiatannya berjalan lancar dan tidak ada hambatan yang mengganggu.

Diperjalanan, Mahiswara duduk bersebelahan dengan Ghea dan satu orang teman mereka
yaitu Maryam, gadis berambut kribo dengan kulit sawo matang. Maryam berbeda universitas
dengan Mahiswara dan Ghea, tapi mereka satu organisasi relawan ini. Sepanjang perjalanan
dipenuhi dengan obrolan mereka sambil mencari tahu lebih lanjut mengenai desa yang akan
mereka datangi nantinya. Ada juga yang memilih untuk tidur.

Bus berhenti di sebuah rest area. Supir dan ketua dari relawan ini memberikan waktu
untuk orang orang beristirahat atau ke toilet sebentar. Mahiswara, Ghea dan Maryam mereka
memilih untuk tetap di bus dan melanjutkan obrolan mereka mengenai desa Nebula. "Nebula ya?
Nama desanya keren juga ya!" Ucap Ghea. "Iya benar keren, kalau kata giggle sih arti Nebula
tuh Awan antar bintang" Ucap Maryam. "Tapi kenapa desa ini desa terpencil dengan nama yang
sebagus itu?" Kata Ghea. "Mana ku tahu, tanyakan saja nanti sama orang di desanya nanti" Ucap
Mahiswara. Mereka melanjutkan obrolan dengan mencampuri teori teori unik mereka.

Perjalanan pun berlanjut. Perjalanan mereka mulai melewati hutan hutan. Maryam sedikit
takut, karena sepanjang perjalanan hanya ada hutan hutan dan karena langit tertutup oleh pohon
yang rimbun jadinya terlihat gelap. "Ghea kita tukeran tempat yuk, aku takut kalau duduk disini"
Ucap Maryam, Maryam meminta tukar tempat duduk karena posisi dia sekarang adalah di paling
pojok alias dekat dengan jendela. "Enggak ah gak mau wlee" ucap Ghea. Akhirnya Maryam pun
pasrah dan tetap duduk di tempatnya sambil berdoa dalam hati.

Hujan pun turun. Pas sekali saat hujan turun mereka telah sampai di tempat untuk menuju
desa Nebula itu. Terdapat sebuah Gapura yang bertuliskan selamat datang. Mereka turun di
tempat itu menggunakan jas hujan untuk melanjutkan perjalanan dengan jalan kaki, dikarenakan
bus tidak bisa masuk ke tempat itu, karena jalanannya yang tidak rata.

Mereka melanjutkan perjalanan pada malam hari, mereka berjalan dengan susah payah
karena terdapat banyak genangan lumpur. Mereka juga berjalan dengan membawa bawaan yang
berat. Berjalan hanya dibantu penerangan dari senter yang mereka bawa itu sangatlah sulit.
Apalagi ada katak yang tiba tiba ikut menempel ke jas hujan, itu membuat mereka semakin
panik. Apalagi Ghea, dia merupakan orang yang paling takut dengan yang namanya katak.

Kira kira sudah satu jam mereka berjalan dan hujan pun tidak reda reda. Jujur saja
mereka sudah banyak yang lelah, tapi mereka tidak menyerah untuk terus berjalan ke tempat
tujuan mereka. Ghea sudah hampir menyerah dia sedari tadi terus berbicara "kalian duluan aja,
aku udah gak kuat lagi, kaki aku lemes" ucap Ghea. Mahiswara yang mendengar ucapan Ghea
pun kesal. Karena biasanya Ghea yang suka menjadi pembawa energi semangat sekarang dia
menjadi menyerah begini. "Ghea kamu kenapa tiba tiba begini?! Kita gak mungkin ninggalin
kamu sendirian begini lah Ghe" ucap Maryam. "Ghea aku tau kamu cape, tapi disini yang cape
bukan cuma kamu aja, kita semua pasti capek dengan ini semua. Tapi masa iya kita ninggalin
kamu gini aja. Kemana Ghea yang kita kenal, kemana Ghea yang selalu ceria itu?" Tutur
Mahiswara."Kita pasti bisa kok Ghea, aku yakin sebentar lagi kita pasti sampai, kita kan harus
membantu warga disana. Ayo Ghea!" Lanjut Mahiswara sembari mengulurkan tangannya.

Setelah kejadian itu perjalanan pun berlanjut hingga tengah malam. Tengah malam hujan
mulai menjadi gerimis dan mereka pun mulai melihat cahaya cahaya dari rumah warga di desa
yang akan mereka datangi. Semangat mereka mulai terlihat lagi. Dari beberapa dari mereka
tersenyum lega, bahkan ada yang sampai menangis terharu melihatnya. Mereka langsung
melanjutkan dan datang ke desa itu. Kedatangan mereka ternyata sudah ditunggu oleh warga
sana. Masih banyak dari mereka yang belum tidur demi melihat mereka sampai ke desanya. Tak
lupa mereka pun mengucapkan selamat datang untuk para Relawan yang sudah datang.

Ketua dari relawan bertemu dan berbincang dengan kepala desa Nebula. Yang lain
diperbolehkan untuk beristirahat terlebih dahulu atau bersih bersih. Mahiswara adalah salah satu
dari orang yang memilih untuk bersih bersih terlebih dahulu lalu beristirahat. Para relawan
diberikan tempat untuk mereka berdiam dan beristirahat oleh kepala desa Nebula. Sebuah rumah
yang terlihat sudah lama tapi masih terlihat kokoh. Tidak besar tapi tidak kecil juga. Setelah
sampai para relawan pun beristirahat semua.

Pagi pun datang. Mahiswara menjadi orang yang pertama bangun, dia merapikan bekas
tidurnya, lalu pergi bersih bersih dulu. Selesai bersih bersih ternyata para relawan yang lain
sudah banyak yang bangun. Mahiswara membantu membangunkan para relawan yang masih
tertidur.

Menurut Mahiswara keadaan desa ini sangat asri dan damai, mereka tidak kekurangan
bahan untuk makan. Kedatangan mereka kesini bukan untuk membantu dalam hal makanan,
melainkan dalam bidang pendidikan, dan kesehatan. Karena dari yang Mahiswara lihat warga
warga di desa Nebula ini banyak yang terkena penyakit.

Mulailah pekerjaan mereka setelah mereka selesai sarapan. Mahiswara membantu para
warga dalam bidang pendidikan. Pertama tama dia memulai dengan mengumpulkan anak anak
yang ada di desa di sebuah tempat semacam aula. Mahiswara dibantu oleh rekannya yang
bernama Abisatya, cowok yang populer karena ketampanannya, dan kepintarannya. Abisatya
sebaya dengan Mahiswara jadinya bagi Mahiswara Abisatya ini enak untuk diajak kerjasama.

Mahiswara pertama tama membantu anak anak desa Nebula dengan mengajari membaca.
Dia mulai dengan memperkenalkan huruf abjad. Mahiswara mengajari membaca abjad dengan
memakai nada. Mereka bisa berbicara, tapi tidak bisa membaca dan mengenal huruf. Oleh karena
itu para relawan membantu dalam bidang pendidikan. Saat mengajar ada berbagai macam
pertanyaan yang dilontarkan oleh anak anak. Seperti "ini namanya warna apa kak?" Atau "ini
huruf apa kak?" Pertanyaan yang terlihat sepele tapi sangat penting untuk mereka.

Siang hari pun tiba. Tibalah waktu jam makan siang, Mahiswara dan Abisatya pun
menyudahi kegiatan ngajar mengajar mereka. Lalu pergi ke tempat mereka berkumpul untuk
makan siang. Di perjalanan, Mahiswara dan Abisatya berbincang bincang mengenai hal yang
mereka lakukan tadi. Saat perjalanan mereka selalu bertegur sapa dengan para warga yang
sedang bersantai di depan rumah mereka. Hingga tibalah mereka di tempat berkumpul mereka.

Beberapa hari telah mereka lalui, saat makan malam Abisatya tiba tiba mengajak ngobrol
Mahismara."Mara bagaimana kalau kita besok mengajak anak anak bermain?" Ucap Abisatya.
"Mara?" Mahiswara bingung Mara itu sebutan untuk siapa. "Iya, Mahiswara. Ma di awal nama
kamu dan Ra di akhir nama kamu. Jadinya Mara deh" Ucap Abisatya. "Ohh. Boleh tuh, mau
ngajak main apa?" Mahiswara pun bertanya. "Ajak main aja Ular ularan, atau main apa gituu"
Ucap Abisatya. "Oh boleh tuh boleh, makasih ya sarannya" Tutur Mahiswara. "Iyaa Maraa"
Jawab Abisatya.

Keesokan harinya pun tiba. Mahiswara dan Abisatya benar mengajak anak anak desa
Nebula untuk bermain. Anggap saja seperti istirahat agar mereka tidak jenuh karena belajar terus.
Mahiswara dan Abisatya mengajak bermain ular ularan. Dengan Abisatya dan Mahiswara yang
menjadi 'terowongan' untuk anak anak melewatinya. Mahiswara selesai dari permainan ular
ularan, lalu ia lanjut mengajak anak perempuannya untuk ikut bermain lompat tali. Mereka
selesai sekitarnya pada saat jam makan siang.

Seperti biasa Mahiswara dan Abisatya pergi menuju tempat berkumpul relawan. Saat
berjalan mereka dikejutkan dengan warga yang tiba tiba memberitahu mereka bahwa ada sebuah
kejadian. "I-itu Ghe-Ghea dia jatuh di sungai!" Ucap warga itu. Mahiswara dan Abisatya yang
mendengar itu pun panik, bagaimana bisa Ghea terjatuh di sungai. "Bapak bisa anterin kita ke
sungai nya gak pak?" Ucap Mahiswara. Bapak itu pun langsung mengantar mereka ke sungai
tempat Ghea terjatuh.

Sesampainya di sungai, ternyata sungai itu sudah ramai dengan banyak warga desa dan
ada juga para relawan, termasuk Maryam juga. Maryam sedang menangis tidak karuan.
Mahiswara langsung mendekat ke Maryam. "Maryam ini Ghea kenapa bisa jatuh gini?! Terus
sekarang Ghea mana?!!?" Ucap Mahiswara. "Ghea…dia jatuh karena terpeleset terus dia terbawa
arus sungai" Ucap Maryam sembari tersedu sedu. Mahiswara yang mendengar itu kaget dan
syok, dia panik teman pertama dia terbawa arus sungai.

Para relawan dan warga sudah mulai mencari keberadaan Ghea. Mahiswara tadinya ingin
ikut mencari tapi ditahan oleh Abisatya katanya Mahiswara lebih baik berdiam saja di tempat
berkumpul sambil meminta doa kepada tuhan semoga Ghea bisa ditemukan secepatnya.
Mahiswara pun hanya bisa berpasrah dengan ucapan Abisatya. Dia pergi ke tempat
berkumpulnya relawan bersama Maryam. Di tempat berkumpul Maryam masih menangis, jujur
saja Mahiswara pun ingin menangis tapi ia mencoba untuk menahannya.

Langit mulai menampakan warna kuning ke-oranyean. Namun Ghea belum juga
ditemukan. Mahiswara semakin panik karena belum ada kabar lagi mengenai pencarian ini.
Maryam tertidur karena banyak menangis. Akhirnya dengan penuh tekad, Mahiswara pun
memilih untuk pergi ke sungai tadi, dia tidak ingin hanya berdiam diri saja, dia ingin ikut
membantu mencari Ghea, karena Ghea adalah sahabatnya.

Sampailah Mahiswara di sungai tadi, dia berjalan di tepi sungai sembari melihat lihat
apakah terdapat keberadaan Ghea. Nihil, Mahiswara tidak menemukan apa apa, malah sekarang
Mahiswara bertemu dengan para relawan dan warga desa yang mencari Ghea. Abisatya terkejut,
dia bingung "kenapa Mahiswara ada disini?" Ucap Abisatya dalam hati. Abisatya menghampiri
Mahiswara "Kamu kenapa kesini? Kan tadi aku sudah bilang, kamu di tempat berkumpul saja"
Ucap Abisatya. "Enggak gak mau, aku mau ikut nyari Ghea. Ghea itu sahabat aku, aku juga mau
ikut mencari dia" Ungkap Mahiswara. "Tapi disini gak aman Mara. Kalau kamu kenapa kenapa
juga gimana?" Lanjut Abisatya. "Aku gak akan kenapa kenapa, aku bisa jaga diri" Tutur
Mahiswara. "Yaudah kalau itu mau kamu. Kamu boleh ikut asalkan jangan jauh jauh dariku"
Ucap Abisatya.

Mahiswara pun ikut dalam pencarian Ghea. Dia benar benar teliti tidak melewatkan
satupun hal yang dilewati. Pencarian ini ada yang melalui darat dan air. Hingga suatu ketika "Itu
apa?" Ucap salah satu warga sembari menunjuk ke suatu arah. Mereka semua pun melihat ke
arah yang ditunjuk oleh warga itu. Dan kagetnya yang ditunjuk warga itu adalah Ghea. Ghea
telah ditemukan. "Ghea! Itu Ghea! Ayo kita samperin!!" Ucap Mahiswara dengan penuh
semangat dan harapan. Warga serta relawan pun menghampiri Ghea. Ghea tersangkut di antara
bebatuan di sungai itu. Para relawan langsung mengangkat Ghea dan menaruhnya di tepi sungai.
Jantung Mahiswara sangatlah berdebar debar, dia takut apabila Ghea sudah tidak bernapas. Ghea
diperiksa oleh ahli bidang kesehatan, dan katanya napas Ghea pendek. Relawan itu melakukan
CPR dengan harapan semoga Ghea masih bisa diselamatkan.

Saat relawan melakukan CPR, keluarlah air dari mulut Ghea, Ghea setengah sadar,
nafasnya mulai stabil. Relawan yang melakukan CPR bernapas lega, Mahiswara yang melihat itu
juga akhirnya bisa bernafas lega bahkan semua yang melihat kejadian itu juga ikut bernafas lega.

Akhirnya Ghea dibawa dengan menggunakan tandu untuk kembali ke tempat


berkumpulnya relawan di desa. Saat diperjalanan Mahiswara menangis terharu karena Ghea
ditemukan dan selamat. Abisatya yang melihat itu mewajarkan saja, dan memberi saputangan
kepada Mahiswara. Tibalah mereka di desa. Maryam terlihat sudah bangun dari tidurnya dan
menunggu kedatangan kami. Dia langsung menghampiri Ghea untuk melihat keadaannya.
Maryam pun menangis kembali karena terharu melihat Ghea yang selamat. Maryam dan
Mahiswara berpelukan sambil menangis terharu.

Beberapa hari berlalu. Ghea sudah sehat kembali dan sudah bisa melakukan aktivitas
seperti biasanya. Tidak lama pula kegiatan Sukarelawan di desa Nebula pun selesai. Para relawan
meminta izin pamit kepada kepala desa serta warga warga desa Nebula. Kepala desa Nebula
memberikan sebuah kenang kenangan berupa gantungan kunci yang dibuat oleh warga asli desa
Nebula. Para warga juga mengucapkan terimakasih karena sudah memberikan pelajaran,
pengalaman yang luar biasa banyaknya.
Para relawan berangkat untuk pulang pada siang hari. Selama perjalanan diisi dengan
perbincangan dan canda tawa, berbeda sekali dengan saat datang ke desanya. Diperjalanan
mereka ditemani dengan hembusan angin dan suara suara burung dan serangga. Langit senja pun
tiba, pas sekali dengan mereka yang sudah sampai di gapura ucapan selamat datang tadi. Sudah
ada bus yang menunggu mereka untuk menjemput mereka kembali ke kota. Perjalanan pulang
pun diisi dengan tidur, para relawan kelelahan dengan perjalanan mereka yang sangat panjang.
Bagi mereka pengalaman di desa Nebula akan selalu teringat dan tidak akan bisa dilupakan.

TAMAT

SUMUR TUA
(KARYA: David)

Pada suatu hari di pagi hari saya berangkat sekolah pukul 6.00 pagi. Saat dalam
perjalanan saya bertemu teman saya yang bernama aceng, Aceng bertanya. "asep kamu mau
berangkat sekolah" si asep menjawab. "iya ni ceng" selepas sampai sekolah dia bertemu teman
nya yang bernama cecep sama sobri,cecep bertanya. " asep aceng tumben berdua berangkat nya
"kata si cecep, si asep menjawab "gak tadi di jalan ketemu

aja di jalan jadi bareng deh"jawab si asep, selepas itu pukul 7.00 pun tiba dan mulai lah
belajar.selepas itu istirahat asep cecep aceng sobri ke kantin untuk jajan. dan disana asep
mengajak cecep aceng sobri untuk bermain selepas pulang sekolah kata si asep. "cecep aceng
sobri tar pulang sekolah mau gak kita main ke sumur tua yang di sawah"kata si asep. si aceng
jawab " ayo tapi bahaya gak? ".si asep jawab "gak kok kan

deket rumah gw"abis itu mereka pun sepakat untuk bermain ke sawah itu.Selepas pulang
sekolah mereka pulang ke rumah masing masing untuk ganti baju dan minta izin ke orang tua
nya. dan mereka ke rumah nya si asep selepas itu mereka berjalan ke sumur tua itu melewati
sawah. tetapi si asep melihat orang yang punya sawah itu kata si asep. "he bentar deh itu ada
orang yang punya sawah gimana mau
lewat nya" kata si asep. Si cecep menjawab. "kenapa gak muter aja lewat samping "kata
si cecep dan mereka setuju untuk lewat samping pas pertengahan jalan si sobri melihat buah
rambutan yang sudah matang.

Kata si sobri." he liat deh itu ada rambutan ambil yo mayan sambil jalan" si cecep jawab
"ayo aja gw mah" si aceng menjawab "yaudah gw aja yang manjat kalian liat liat takut ada orang
nya ya oke"kata si aceng dan si aceng memanjat dan dapet 3 tangkai dan kata si asep " keren
aceng" dan mereka melanjutkan perjalanan mereka dan sampai di sumur tua.

Selepas sampai disana mereka memakan rambutan yang tadi di ambil si aceng.Setelah
memakannya si asep dan sobri membuka sumur tua itu dan mereka melihat nya dan gak tau
kenapa aceng mendorong nya ke sumur dan aceng meninggal kan nya dan kabur cecep
menolong asep dan sobri untuk keluar dari sumur selepas keluar si sobri berkata "si aceng mana
itu anak tanggung jawap" dan si cecep menjawab "si aceng kabur gak tau kemana" dan

asep sobri aceng kerumah nya si aceng untuk minta tanggung jawab selepas sampai
kerumah aceng si asep dan sobri melihat ayah nya yang sedang duduk di luar dan si asep
mengadu ke ayah nga dan berkata " permisi ayah nya aceng itu si aceng tadi dorong saya ke
sumur sama si sobri

"kata si asep dan ayah nya aceng menjawab "iya kah maaf in si aceng ya dia emang
bandel maaf ya tar saya marahin dia " dan asep sobri menjawab " iya Pak saya maaf kan tapi baju
saya kotor pak " kata si asep dan sobri dan ayah nya menjawab " nih ayah kasih baju bentar ya
"kata nya ayah.

Dan asep dan dan sobri menunggu nya dan ayah keluar untuk kasih dia baju " nih baju
nya muat kan "kata si ayah di jawab sama asep dan sobri " Iyah muat "tetapi asep dan sobri
masih kesal sama si aceng karna dia sudah mendorong nya ke sumur. Dan mereka mencari si
aceng bersama dan mereka terus mencari si aceng sampai sore hari dan akhir nya merka
menemukan si aceng yah ternyata dia kabur kerumah nenek nya.

Selepas itu karena asep kesal sama si aceng si asep memukul si aceng dan di hentikan
oleh cecep dan sobri" udah asep udah jangan langsung berantem sabar dulu"kata si cecep dan di
jawab oleh asep"gimana mau sabar dia sudah dorong sama dan sobri ke sumur kan bahaya
untung ada tapi di sana"kata si asep dan di jawab oleh cecep"iya asep saya tau tapi jangan
langsung bawa emosi juga sabar dulu si sobri aja sabar"kata si cecep dan.

keributan pun gak bisa di hindari asep dan aceng bertengkar tapi saat mau bertengkar
datang ayah nya sobri menghentikan mereka "kenapa ini ribut ribut " kata ayah nya sobri di
jawab sobri " gak pah ini si aceng tadi dorong saya dan asep dan si asep kesal jadi ribut kalo saya
gpp udah maaf kan si aceng " kata si sobri " oh begitu tapi kan jangan langsung bawa emosi asep
sabar minta penjelasan dulu ke aceng kenapa dia dorong kamu sama sobri"kata ayah nya
sobri,danasep,aceng,sobri.dan cecep di bawa kerumah nya sobri.

Selepas sampai di rumah nya sobri mereka berbincang-bincang tentang masalah nya dan
ayah nya berkata "kenapa ini coba jelasin biar faham" kata nya dan di jawab oleh asep "jadi gini
om kan saya sobri cecep sama aceng mau main ke sumur tua dan pas udah sampai saya sama
sobri membuka sumur itu dan saya di dorong sama si aceng" jawab si asep jawab si aceng "saya
gak sengaja pak saya itu mau jahil pak jadi gak sengaja " jawab aceng "owh begitu tapi asep
sama sobri gak kenapa napa kan".

Kata si ayah sobri di jawab oleh asep" ya tapi kan saya gak Terima kan pak saya di
dorong di sumur juga ada bangkai tikus kan menjijikan juga "kan perbincangan pun terus
panjang sampai si asep kesal dan keluar untuk bilang ke papah nya si asep dan selepas sampai du
rumah asep memanggil papah nya untuk bantu si asep dan mereka kerumah si aceng untuk minta
tanggung jawab.

Selepas sampai mereka bilang ke ayah nya aceng untuk tanggung jawab karna si asep di
dorong ke sumur kan si ayah aceng meminta maaf karna kenakalan anaknya dan si ayah nya asep
tetep minta tanggung jawab atau mau di lapor ke polisi dan ayah nya aceng kaget meminta
mohon jangan laporkan anak nya dan papah nya asep minta tanggung jawab. Dan kata di asep "
pah udah gpp asep udah maafin si aceng" kata si asep dan di jawab oleh aceng "kamu beneran
mau maafin saya makasih ya ".

Dan masalah nya pun dah selasai kembali damai. dan sampai ke esok hari nya aceng ke
rumah si asep dan sobri mengajak nya dia untuk bermain ke Mall sebagai tanda minta maaf nya
dia dan selepas itu mereka berteman kembali bermain kembali dan bersahabat kembali.

TAMAT

Anda mungkin juga menyukai