Anda di halaman 1dari 3

KISAH JENAKA DALAM TUILET

Judul Novel: Tuilet

Pengarang :oben Cedric

Peneribt : Gradien

Tahun Terbit : 2009

Tempat Terbit : Yogyakarta

Ketebalan : 147 halaman

Novel Tuilet bertema humor. Novel ini membawa pembaca untuk tidak hanya membaca kisah. Di
dalamnya akan ditemukan pula kisah-kisah lucup seputar tokoh. Di dalam novel ini dikisahkan seorang
anak SMA bernama Edi Wardiman. Ia tidak terlalau terkenal di kelasnya. Karena ia memiliki gaya culun,
dia seringt disebut oleh kawan-kawannya sebagai Edward Culun. Dia memiliki sahabat dekat bernama
Joko. Keduanya mendapat julukan culun. Dikisahkan ada seorang gadis bernama Bella. Ternyata ia
seorang vampir. Bella jatuh conta kepada si Edward menurutnya mirip dengan wajah pacarnya dahulu.

Dalam novel ini diksahkan konflik-konflik yang terjadi antar tokoh. Cerita disuguhkan dengan kisah yang
lucu, tetapi tetapa tidak mengurangi kualitas kisah dari novel tersebut. Sebagai contoh, Edward
dikiananti oleh Joko. Agar Joko bisa se-geng dengan siswa keren di sekolahnya, dia harus mengerjai
Edward. Joko menjebak Edward dengan cara mengajaknya untuk mengikuti perlombaan penelitian
ilmiah remaja tingkat SMA. Sebagai bahan penelitiannya, Joko mengajak Edward untuk menyamar
sebasgai waria di Taman Lawang.

Dikisahkan pula pada konflik berikutnya datanglah Bella sebagai murid baru. Dia disukai oleh para siswa
pria di sekolahnya. Bella tidak segan berteman dengan Edward yang kala itu jatuh reputasinya karena
ketahuan menjadi waria di Taman Lawang. Mulailah kisah pertemanan mereka hinggta akhirnya Edward
menyadari ada sesuatu yang aneh pada diri Bella, misalnya napasnya berbau jengkol. Kejanggalan lain,
pada saat dia hamapir ditambark mobil, Bella menolongnya dengan menahan mobil itu.

Edward semakin penasaran. Sampai suatu saat ketika dia menyusun rencana untuk menanyakan perihak
keanehan ini kepada Bella. Edward mengajak Bella belajar bersama di rumahnya. Dia pun menyatakan
ketertarikannya kepada Bella. Tidak disangka Bella pun memiliki perasaan yang sama kepada Edward.
Bella menceritakan kepada Edward bahwa dia adalah seorang vampir. Namun dia tidak meminum darah
manusia lagi, tetapi hanya meminum jus jenkgol.

Pada saat mereka sedang belajar bersama, ibu Edward membawa cemilan untuk mereka berdua yaitu
keripik jengkol. Bella sangat menyukai keripik jengkol tersebut hingga saat makan Bella meneteskan air
liurnya di tangan Edward. Keesokan harinya Bella meminta maaf kepada Edward karena ia akan menjadi
vampir juga setelah tertetesi air liurnya. Edward pun merasakan ada yang aneh pada dirinya yakni
bentuk fisiknya semakin terlihat gagah.
Mulailah Edward menjalani hari-harinya barunya bersama Bella. Sebagai seorang vampire, Edward mulai
terkenal di sekolahnya sebagai seorang yang tampan karena perubahan fisiknya yang lebih atletis.
Kehidupan menjadi seorang vampir betul-betul dinikmati Edward. Dia mulai berpikir untuk membalas
sakit hatinya kepada Joko. Pada saat jam istirahat sekolah ia pergi ke kantin dan menemui Joko yang
sedang berdua dengan pacaranya. Kemudian, Edward menceritakan semua kejelekannya kepaa wanita
itu. Joko marah kepada Edward dan terjadilah perkelahian. Karena Edward adalah seorang vampir, dia
dengan mudah mengalahkan Joko.

Kehidupan Edward menjadi vampire tidak selalu berjalan dengan bahagia. Dia harus menghindari
kejaran para pemburu vampir dan warewolf. Dikisahkan pada suatu ketika Edward harus bersusah
payah menghalau serangan warewolf yang masuk ke dalam rumahnya. Beruntung, ibunya berhasil
menghalau warewolf tersebut dengan senapan. Maklum, ibunya dahulu mempunyai hobi berburu.
Bukan hanya dengan warewolf, melainkan juga Edward harus menghindari tangkapan dari para
pemburu vampire. Para pemburu vampire itu dikisahkan hamper saja menangkap Edward. Edward
selama karena bantuan dari keluarga Bella.

Buku ini memiliki keunggulan dari segi karakteristik tokoh-tokoh sehingga pembaca dapat dengan
mudah memahami karakter para tookoh tersebut. Novel ini juga dibumbui oleh cerita-cerita lucu yang
membuat pembaca tidak akan merasa bosan membacanya.

Hanya saja pemilihan kata-kata di dalam novel ini menggunakan ragam bahwa remaja, seperti gue, elo.
Kenyataan ini seolah-olah dikhususkan untuk kalangan remaja saja.

Jalan cerita cari novel ini hamper sama dengan film dan novel yang berjudul Twilight. Bagi pembaca
yang sudah pernah membaca novel tersebut akan mudah menebak kisah dan konflik-konfliknya
sehingtga akan merasa kurang tertarik untuk membacanya.

Terlepas dari kelemahan-kelemahannya, novel ini memiloki manfaat sebagai penghilang stress. Hampir
seluruh cerita, penulis mengajak untuk terus tertawqa dengan pembawaan kaakter yang jenak dan
menghibur para pembacanya.

Disadur dari: www.seocontoh.com

Tugas selanjutnya:

1. Dalam rentang satu minggu, setiaknya bacalah 1 buku (genre bebas)!


2. Buatlah resensi dari buku yang telah kalian baca seperti pada contoh di atas!
3. Tulislah hasiulo rensi di buku literasi atau unggah di blog literasi SMANTA!

Anda mungkin juga menyukai