Anda di halaman 1dari 32

Mikrobiologi Terapan

Flora Normal Tubuh Manusia

FLORA NORMAL TUBUH MANUSIA

I.

PENDAHULUAN
Mikroorganisme adalah suatu kelompok jasad renik heterogen yang
ukuran besarnya antara 0,2-2 m sehingga hanya dapat dilihat melalui
mikroskop. Mikroba ada dimana-mana. Mereka mengisi udara, air, tanah, dan
bahkan berevolusi berhubungan dengan tanaman dan hewan. Tanpa mikroba,
kehidupan di bumi akan berhenti. Hal ini terutama karena peran penting mikroba
bermain di sistem yang mendukung kehidupan di bumi, seperti siklus hara dan
fotosintesis. Lebih lanjut, fisiologi, gizi dan perlindungan tanaman dan hewan
(termasuk manusia) adalah tergantung pada berbagai hubungan dengan
mikroba. Mikroorganisme dapat hidup bebas ataupun menumpang pada tubuh
makhluk hidup lain. Manusia secara konstan berhubungan dengan beribu-ribu
mikroorganisme ini. Mikroba tidak hanya terdapat di lingkungan, tetapi juga
menghuni tubuh manusia.
Tubuh manusia, ditemukan sekitar 10 14

bakteri. Populasi bakteri

merupakan flora mikroba normal. Flora mikroba normal adalah relatif stabil,
dengan genera khusus mengisi berbagai daerah tubuh selama periode tertentu
dalam kehidupan individu. Flora normal dapat ditemukan di banyak situs dari
tubuh manusia termasuk kulit (terutama daerah lembab, seperti pangkal paha
dan di antara jari kaki), saluran pernafasan (terutama hidung), saluran kemih,
dan saluran pencernaan (terutama mulut dan usus besar). Di sisi lain, area
tubuh seperti otak, sistem peredaran darah dan paru-paru dimaksudkan untuk
tetap steril (bebas mikroba).

Kelompok X Semester V kelas B

Mikrobiologi Terapan
Flora Normal Tubuh Manusia

II.

PENGERTIAN FLORA NORMAL


Flora normal atau mikrobiota adalah kumpulan organisme yang umum
ditemukan secara alamiah pada orang sehat dan hidup rukun berdampingan
dalam hubungan yang seimbang dengan host-nya.
Sebenarnya mikroorganisme yang terdapat pada tubuh manusia tak
dapat digolongkan dengan tegas, apakah itu sebuah komensal atau suatu
spesies yang pathogen bagi manusia tersebut. Flora dalam tubuh manusia
dapat menetap atau transient. Mikroba normal yang menetap tersebut dapat
dikatakan tidak menyebabkan penyakit dan mungkin menguntungkan bila ia
berada dilokasi yang semestinya dan tanpa adanya keadaan yang abnormal.
Mereka dapat menyebabkan penyakit bila karena keadaan tertentu berada di
tempat yang tak semestinya atau bila ada factor predisposisi.

Skema 1. Gangguan flora usus normal. Sel-sel bakteri sebagai sel-sel bebas dan
melekat pada sel host. strain Toxigenic menghasilkan A racun dan toksin B (TcdA
dan TcdB). TcdA mengikat ke sisi apikal dari sel dan, setelah internalisasi,
menyebabkan perubahan cytoskeletal yang mengakibatkan gangguan dari
sambungan ketat dan melonggarkan hambatan epitel, dalam kematian sel atau
dalam produksi mediator inflamasi yang menarik neutrofil. Gangguan dari

Kelompok X Semester V kelas B

Mikrobiologi Terapan
Flora Normal Tubuh Manusia
sambungan ketat memungkinkan kedua TcdA dan TcdB menyeberangi epitelium.
TcdB mengikat preferentially pada membran sel basolateral. Kedua racun
sitotoksik dan menginduksi pelepasan berbagai mediator imunomodulator dari
sel epitel, fagosit dan sel mast, mengakibatkan inflamasi dan akumulasi neutrofil.
Dalam model binatang, TcdB terbukti memiliki tropisme untuk jaringan jantung,
yang akan mengharuskan TcdB memasuki aliran darah.

Mikroorganisme dari flora normal dapat yang membantu host (dengan


bersaing untuk microenvironments lebih efektif daripada patogen seperti
Salmonella sp atau dengan memproduksi nutrisi host dapat menggunakan), ada
juga yang dapat merugikan host (dengan menyebabkan karies gigi, abses, atau
penyakit menular lainnya), atau mungkin ada sebagai commensals (menghuni
tuan rumah untuk waktu yang lama tanpa menyebabkan kerusakan terdeteksi
atau manfaat).

III. FUNGSI NORMAL FLORA


Flora normal mampu mencegah kolonisasi bakteri patogen potensial,
apakah dengan melepaskan

faktor antibakteri

(bacteriocins, colicins) dan

produk-produk limbah metabolik bersama dengan berkurangnya oksigen yang


tersedia dan mencegah pembentukan spesies lainnya. Misalnya, bakteri
lactobacilli menjaga supaya lingkungan mereka tetap

asam sehingga dapat

menekan pertumbuhan organisme lain.


Bakteri usus juga melepaskan faktor-faktor

metabolik, memproduksi

vitamin B dan K . Selain itu, diperkirakan bahwa stimulasi antigenik dilepaskan


oleh flora adalah penting untuk perkembangan sistem kekebalan tubuh normal.

IV.

FUNGSI MEMAHAMI FLORA NORMAL


Floa normal atau mikrobiota normal tubuh manusia yang sehat perlu
dipahami karena alasan-alasan berikut :
1.

Diketahuinya hal ini dapat membantu menduga macam infeksi yang

Kelompok X Semester V kelas B

Mikrobiologi Terapan
Flora Normal Tubuh Manusia
mungkin timbul setelah terjadinya kerusakan jaringan pada situs-situs yang
khusus.
2.

Hal ini memberikan petunjuk mengenai kemungkinan sumber dan


pentingnya mikroorganisme yang teramati pada beberapa infeksi klinis.
Sebagai contoh, Escherichia coli tidak berbahaya di dalam usus tetapi bila
memasuki kandung kemih dapat menyebabkan sistitis, suatu peradangan
pada selaput lendir organ ini.

3.

Hal ini dapat membuat kita menaruh perhatian lebih besar terhadap infeksi
yang disebabkan oleh mikroorganisme yan merupakan mikrobiota normal
atau asli pada inang manusia. Hal ini terutama penting karena terlihat
adanya peningkatan timbulnya infeksi yang disebabkan oleh jasad-jasad
renik ini daripada sumber luar.

V.

PEMBENTUKAN FLORA NORMAL


Flora normal diperoleh dengan cepat selama dan segera setelah lahir,
dan perubahan terus-menerus selama pertumbuhan terkait umur, gizi dan
lingkungan individu. Misalnya, pada bayi yang diberi ASI dan yang diberi minum
susu formula.
a. Saat proses kelahiran bayi
Mekoneum bayi

yang

baru

lahir

secara

mikroskopik tidak

mengandung bakteri. Namun dalam waktu 24 jam pertama akan timbul


bakteri coliform, enterococci lactobacilli, produk pembusukan kuman
clostridium dan staphylococcus sebagai flora normal saluran cerna.
Jumlah bakteri ini kurang lebih sebanyak 1011 per gram feses.
Hari ke 3-4 setelah lahir, bifidobacteria mulai berkembang biak
mengikuti kuman flora normal
enterococci

dan

hasil

sebelumnya

pembusukan

seperti

coliform

bakteri,

bakteri. Selanjutnya Bifidobakteri

akan tumbuh lebih pesat, sedangkan bakteri lainnya akan berkurang hinga
sampai seperseratusnya. (Grafik 1) Selanjutnya, Bifidobakteria akan menjadi
flora normal atau mikrobiota yang utama di dalam saluran cerna bayi baru
lahir.

Kelompok X Semester V kelas B

Mikrobiologi Terapan
Flora Normal Tubuh Manusia

Grafik 1. Perubahan flora normal saluran cerna pada bayi usia 7 hari
pertama.

(Dikutip

dari Mitsuoka, T. Formation of Intestinal Flora. In M.

Tomotari,eds. Intestinal Bacteria and Health,Tokyo, Iwanami Shoten,1978 : 67-73)

Sebagian peneliti berspekulasi bahwa flora normal bayi baru lahir


diperoleh dari saluran pada saat proses kelahiran, menelan udara yang
menempel di payudara ibu pada saat menyusui, dari jari-jari ibu, serta
perawat yang terlibat dalam perawatan paska proses kelahiran. Bakteri yang
terdeteksi pada bayi tersebut secara konsisten sesuai dengan bakteri yang
dijumpai di lingkungan jalan lahir serta di jari-jari perawat yang terlibat
dalam perawatan bayi.
Meskipun bifidobakteria
setelah

jumlahnya

dominan

pada

hari

kelima

lahir, namun mempunyai spesies yang spesifik (infant type)

dibandingkan bifidobakteria yang dijumpai di dalam usus ibu (adult type).


Dengan demikian timbul spekulasi bahwa bifidobakteri ini bukan berasal
dari saluran cerna ibu. Spekulasi lain mengatakan bahwa bifidobakteria ini
berasal dari kolostrum. Meskipun dari biakan kolostrum dan dari kulit
payudara ibu dijumpai spesies bifidobakteria yang berbeda dengan yang

Kelompok X Semester V kelas B

Mikrobiologi Terapan
Flora Normal Tubuh Manusia
dijumpai di bayi. Peneliti lain Werner dari University of Bonn di Jerman
Barat melaporkan bahwa seperempat vagina ibu
Bifidobakteri,

setengahnya

mengandung

hamil

bifidobakteri

mengandung
infant

type,

sedangkan sumber lain yaitu berasal dari saluran cerna bayi sendiri.
b. Pemberian ASI dan susu formula
Telah banyak dibuktikan bahwa bayi yang mendapatkan ASI
secara

bermakna kurang peka

terhadap infeksi saluran cerna,

dibandingkan kelompok bayi yang mendapatkan susu botol. Perbedaan


mortalitas dan morbiditas kedua kelompok bayi ini dimungkinkan oleh
karena adanya

bahan

yang berada di dalam susu ibu, yang

mempunyai peran perlindungan terhadap infeksi. Bila feses bayi yang


mendapatkan ASI diperiksa dibawah mikroskop, maka tampak adanya
kuman

gram

positip

lebih

dominant

dibandingkan

kuman

gram

negatip. Sedangkan yang mendapatkan susu botol, didapatkan kuman


gram negatip lebih dominan dibandingkan dengan gram positip.
Pada tinja bayi yang mendapatkan ASI, per gram fesesnya dijumpai
bifidobacteria sebanyak 1010
dan

hingga 1011. Sedangkan kuman coliform

enterococci sebanyak 108 per gram

feses, termasuk kuman

anaerobik lainnya dan bacteroides yang berfungsi sebagai kuman


pembusuk (Grafik 2). pH tinja bayi yang mendapatkan ASI berkisar 4.55.5, lebih rendah dibandingkan yang mendapatkan susu botol.

Kelompok X Semester V kelas B

Mikrobiologi Terapan
Flora Normal Tubuh Manusia

Grafik 2. Perbandingan flora normal usus bayi dengan ASI dan yang
mendapatkan susu botol. (Dikutip dari Mitsuoka, T. Formation of Intestinal
Flora. In M. Tomotari,eds. Intestinal Bacteria and Health,Tokyo, Iwanami
Shoten,1978: 67-73)

Flora normal usus pada bayi yang mendapatkan ASI dan susu botol
berbeda. Walaupun

sebagian besar bayi dengan ASI mengandung

bifidobacteria, namun sebagian kecil dari kelompok ini

tidak dijumpai

bidobacteria. Sedangkan kuman aerob seperti bakteri coli dan enterpcocci


sebanyak 10 kali lebih besar dibandingkan yang mendapatkan ASI. Kuman
Anaerob dan bacteroides dan jumlah sama. Sedangkan pH fesesnya lebih
netral , sekitar 5.7 - 6.7.

VI.

MIKROORGANISME ASLI DAN MANUSIA SEBAGAI INANG


Kebanyakan mikrobe asli di dalam tubuh manusia adalah komensal :
mereka memanfaatkan hubungan dengan inang, tetapi inangnya tidak
terpengaruh. Mikrobe komensal memperoleh makanannya dari sekresi dan
buangan produk-produk buangan tubuh manusia.
Mikroorganisme asli yang lain mempunyai hububgan mutualistik
dengan inangnya : yaitu mereka memanfaatkan inangnya sambil juga hidup

Kelompok X Semester V kelas B

Mikrobiologi Terapan
Flora Normal Tubuh Manusia
dari situ. Keuntungan bagi inang di dalam hubugan mutualistik dapat
dirangkum sebagai berikut :
1.

Mikrobe adalah pemakan sisa, menggunakan bahan buangan. Banyak


bakteri di dalam usus melakukan hal ini.

2.

Banyak bakteri usus dapat menyintesis vitamin-vitamin B yang utama


serta vitamin E dan K. Vitamin yang dihasilkannya merupakan
sumbangan nyata dalam memenuhi persaratan vitamin pada inang.

3.

Adanya mikrobe asli cenderung meniaakan mikroorganisme patogenik


dan dengan demikian, berfungsi melindungi inang terhadap penyakit.
Peniadaan ini mungkin disebabkan oleh persaingan akan nutrisi atau
karena dihasilkannya substansi yang menghambat patogenik tersebut.
Sebagai contoh, laktobacillus di dalam vagina menghasilkan asam yang
melindungi vagina terhadap infeksi oleh gonokokus, yaitu bakteri yang
menyenbabkan gonera. Banyak galur Escherichia coli di dalam usus
menghasilkan kolisin yang dapat melindungi saluran pencernaan dari
bakteri-bakteri usus yang patogenik.

VII.

PENYEBARAN DAN TERJADINYA MIKROBIOTA MANUSIA


A. Kulit
Kulit secara konstan berhubungan dengan bakteri dari udara atau
dari benda-benda, tetapi kebanyakan bakteri ini tidak tumbuh pada kulit
karena kulit tidak sesuai untuk pertumbuhannya. Kulit mempunyai
keragaman yang luas dalam hal struktur dan fungsi di berbagai situs
tubuh. Perbedaan-perbedaan ini berfungsi sebagai faktor ekologis selektif,
untuk menentukan tipe dan jumlah mikkroorganisme yang terdapat pada
setiap situs kulit. Pada umumnya beberapa bakteri yang ada pada kulit
mampu bertahan hidup lama karena kulit mengeluarkan substansi
bakterisidal. Sebagai contoh, kelenjar keringat mengeksresikan lisozim,
suatu enzim yang dapat menghancurkan dinding sel bakteri. Kelenjar

Kelompok X Semester V kelas B

Mikrobiologi Terapan
Flora Normal Tubuh Manusia
lemak mengeksresikan lipid yang kompleks, yang mungkin diuraikan
sebagian oleh beberapa bakteri : asam-asam lemak yang dihasilkannya
sangat beracun bagi bakteri-bakteri lain.
Kebanyakan bakteri kulit dijumpai pada epitelium yang seakanakan bersisik (lapisan luar epidermis), membentuk koloni pada permukaan
sel yang mati. Kebanyakan bakteri ini adalah spesies Staphylococcuc (S.
epidermisis dan S. aureus) dan sianobakteri aerobik, atau difteroid. Jauh
di dalam kelenjar lemak dijumpai bakteri-bakteri anaerobik lipofilik, seperti
Propionibacterium acnes. Letak bakteri-bakteri ini pada atau di dalam kulit
diperlihatkan pada gambar 1.

Gambar 1. Simbion mikrobe utama yang ditemui pada atau di dalam


kulit manusia.

Factor-faktor yang berperan menghilangkan flora sementara pada


kulit adalah pH rendah, asam lemak pada sekresi sebasea dan adanya
Kelompok X Semester V kelas B

Mikrobiologi Terapan
Flora Normal Tubuh Manusia
lisozim. Jumlah mikroorganisme pada permukaan kulit mungkin bisa
berkurang dengan jalan menggosok-gosoknya dengan sabun yang
mengandung heksaklorofen atau desinfektan lain, namun flora secara
cepat muncul kembali dari kelenjar sebasea dan keringat.

B. Telinga
Flora liang telinga luar biasanya gambaran flora kulit. Dapat di
jumpai Streptococcus pneumonia, batang gram negative termasuk
Pseudomonas aeruginosa, Staphylococcus aureus dan kadang kadang
Mycobacteria saprofit. Telinga bagian dalam dan tengah biasanya steril.

C. Hidung
Bakteri yang paling sering dan hampir selalu dijumpai di dalam
hidung ialah difteroid. Staphylococcus, yaitu S. epidermidids dan S.
aureus. Di hulu kerongkongan hidung terdapat juga dijumpai bakteri
Branhamella catarrhalis (suatu kokus gram negatif) dan Hamophilus
influenzae (suatu batang gram negatif).
D. Mulut
Kelembapan yang tinggi, adalanya makanan terlarut secara
konstan dan juga partikel-partikel kecil makanan membuat mulut
merupakan lingkungan ideal bagi pertumbuhan bakteri. Mikrobiota mulut
atau ronnga mulut sangat beragam : anyak bergantung pada kesehatan
pribadi masing-masing individu.
Diperolehnya mikrobiota mulut. Pada waktu lahir, rongga mulut
pada hakikatnya merupakan suatu indikator yang steril, hangat, dan
lembab yang mengandung berbagai substansi nutrisi. Air liur terdiri dari
air, asam amino, protein, lipid, karbohidrat, dan senyawa-senyawa
anorganik. Jadi, air liur merupakan medium yang kaya serta kompleks
yang dapat dipergunakan sebagai sumber nutrien bagi mikrobe pada
Kelompok X Semester V kelas B

Mikrobiologi Terapan
Flora Normal Tubuh Manusia
berbagai situs di dalam mulut. (Air liur itu sendiri pada umumnya
mengandung jasad-jasad renik transien, artinya hanya singgah sebentar
yang datang dari situs-situs lain dari ronnga mulut, terutama dari
permukaan lidah bagian atas).
Beberapa jam sesudah lahir,

terdapat peningkatan jumlah

mikroorganisme sedemikian sehingga di dalam waktu beberapa hari


spesies bakteri yang khas bagi rongga mulut menjadi menetap. Jasadjasad renik ini tergolong ke dalam genus Sterptococcus, Neisseria,
Veillonella, Actinomyces dan Lactobacillus.
Jumlah dan macam spesies ada hubungannya dengan nutrisi bayi
serta hubungan antara bayi tersebut dengan ibunya, pengasuhnya, dan
benda-benda seperti handuk serta botol-botol susunya. Spesies satusatunya yang selalu diperoleh dari ronnga mulut, bahkan sedini hari kedua
setelah lahir ialah Streptococcus salivarius. Bakteri ini mempunyai afinitas
terhadap jaringan epiteal dan karena itu terdapat dalam jumlah besar pada
permukaan lidah.
Sampai munculnya gigi, kebanyakan mikroorganisme di dalam
mulut adalah aerob atau anaerob fakultatif. Ketika gigi yang pertama
muncul. Anaerob oligat seperti Bacteroides dan bakteri fusiform
(Fusobacterium sp.) menjadi lebih jelas karena jaringan di sekitar gigi
menyediakan lingkungan anaerobik.
Gigi itu sendiri merupakan tempat bagi menempelya mikrobe. Ada
dua jenis spesies bakteri yang dijumpai berasosiasi dengan permukaan
gigi : Streptococcus sanguis dan Streptococcus mutans. Yang disebutkan
terakhir ini diduga merupakan unsur etiologis (penyebab) utama
kerusakan gigi, atau pembusuk gigi. Tertahannya kedua spesies ini pada
permukaan gigi merupakan akibat sifat adhesif baik dari glikoprotein liur
maupun polisakaride bakteri.

Kelompok X Semester V kelas B

Mikrobiologi Terapan
Flora Normal Tubuh Manusia
Sifat menempel ini sangat penting bagi kolonisasi bakteri di dalam
mulut. Glikoprotein liur dapat menyatukan bakteri-bakteri tertentu dan
mengikatkan mereka pada permukaan gigi. Baik S. sanguis maupun S.
mutans menghasilkan polisakaride ekstra seluler yang disebut dekstran
yang bekerja sebagai perkat, pengikat sel-sel bakteri menjadi satu dan
juga melekatkan mereka pada permukaan gigi. Tertahannya bakteri dapat
terjadi pula karena tertangkapnya secara mekanus di dalam celah-celah
gusi, atau di dalam lubang dan retakan gigi. Agregasi bakteri semacam itu
serta bahan organik pada permukaan gigi disebut plak (plague). Air liur
terus-menerus dihasilkan dan ditelan dan oleh sebab itu bekerja sebagai
pembersih.
Bakteri-bakteri seperti Streptococcus mutans dan Streptococcus
sanguine yang pada keadaan normal memang berada di dalam rongga
mulut ternyata juga dapat menimbulkan persoalan. Ketika gerombolan
bakteri itu bertemu dengan sisa makanan (khususnya yang mengandung
gula sukrosa) berikut enzim dari saliva, akan terjadi reaksi fermentasi yang
menghasilkan asam. Bila asam itu terus-menerus diproduksi, akan terjadi
proses demineralisasi atau pelunakan lapisan email gigi terdekat (email
bagian terluar dan terkeras dari gigi). Karena email melunak, timbullah
karies atau gigi berlubang.
E. Oropharynx
Oropharynx atau bagian belakang mulut juga dihuni sejumlah besar
bakteri Staphylococcus aureus dan Staphylococcus epidermidis dan juga
difteroid. Tetapi kelom[ok bakteri terpenting yang merupakan penghuni asli
oropharynx ialah
Streptococcus

Steptococcus -hemolitik, yang

viridans

Juga

memperlihatkan

juga dinamakan

adanya

catarrhalis, spesies Haemophilus, serta galur-galur

Branhamella

Pneumococcus

avirulen (Streptococcus pneumoniae).


Bagian terdalam saluran pernafasan (ranting tenggorok atau
bronkiole yang lebih halus serta alveoli atau gelembung paru-paru ) tidak
mengandung mikroorganisme. Hal ini disebabkan karena saluran

Kelompok X Semester V kelas B

Mikrobiologi Terapan
Flora Normal Tubuh Manusia
pernafasan berlapiskan silia, yaitu embel-embel seperti rambut yang
menyapu mikroorganisme dan bahan-bahan lain dari bagian sebelah
dalam saluran ke bagian sebelah atas untuk dibuang. Rambut bersama
dengan lendir di dalam lubang bersama dengan lendir di dalam lubang
hidung

itulah

yang

pertama-tama

membantu

melindungi

saluran

pernapasan dengan cara menyaring bakteri dari udara yang dihirup.


F. Perut
Isi perut yang sehat praktisnya steril karena adanya asam
hidrokolat di dalam sekresi lambung. Setelah ditelannya makanan, jumlah
bakteri

bertambah

tetapi

segera

menurun

kembali

dengan

disekresikannya getah lambung dan pH zat alir perut pun menurun.


1. Usus kecil
Usus kecil bagian atas atau usus 12 jari mengandung beberapa
bakteri. Diantara yang adalah, sebagian besar adalah coccus dan bacillus
gram prositif. Pada duodenum terdapat 10 5 108 bakteri/gram. Di dalam
jejenum atau usus halus kosong (bagian kedua usus kecil, diantara usus
12 jari dan ileum atau usus halus gelung) kadang kala dijumpai spesiesspesies enterococcus, laktobacillus, dan difteroid. Khamir Candida
ablicans dapat juga dijumpai pada usus kecil ini. Pada usus halus bagian
atas, lactobacillus dan enterococcus mendominasi dan pada usus halus
bagian bawah yang mendominasi adalah flora tinja. Pada bagian usus
kecil yang jauh (ileum), mikrobiota mulai menyerupai yang dijumpai pada
usus besar. Bakteri anerobik dan enterobakteri mulai nampak dalam
jumlah besar.
2. Usus besar
Di dalam tubuh manusia, kolon atau usus besar mengandung
populasi mikrobe yang terbanyak. Telah diperkirakan bahwa jumlah
mikroorganisme di dalam spesimen tinja ialah kurang lebih 10 12 organisme
per gram. (Lima puluh atau enam puluh persen dari berat kering bahan
tinja dapat terdiri dari bakteri dan mikroorganisme lain).
Kelompok X Semester V kelas B

Mikrobiologi Terapan
Flora Normal Tubuh Manusia
Ada lebih kurang 300 kali bebih banyak bajteri anaerobik ketimbang
bakteri anaerobik fakultatif (seperti Escherichia coli) di dalam usus besar.
Bacillus gram negatif yang ada meliputi spesies Bacteroides (B. Fragilis,
B. Melaninogenicus, B. Oralis). Bacillus gram positif diwakili oleh spesiesspesies Clostridium. Spesies-spesies anaerobik fakultatif yang dijumpai
dalam usus tergolong dalam genus Escherichia, Proteus, Klebsiella dan
Enterobacter. Peptostreptococcus (Streptococus anaerobik) juga umum.
Khamir Candida ablicans juga dijumpai. Pada kolon sigmoid dan dan
rectum, terdapat sekitar 1011 bakteri/gram isi kolon.

Grafik 3. Jumlah mikroorganisme yang terdapat di dalam usus halus dan


usus besar

Usus besar adalah tangki induk bakteri yang berpartisipasi dalam


tahap akhir pencernaan makanan. Karena di sini bahwa bakteri disajikan
dengan polisakarida yang tidak dapat diuraikan oleh enzim manusia.
Proses degradasi polisakarida di usus besar disebut fermentasi sebagai
kolon. Polisakarida ini berasal dari bahan tanaman (misalnya selulosa,
xilan dan pektin) dan dari sel-sel manusia (misalnya pada polisakarida
yang lem sel-sel usus bersama-sama) dan mudah terdegradasi oleh
bakteri kolon. Polisakarida hasil fermentasi dalam produksi asetat, butirat
Kelompok X Semester V kelas B

Mikrobiologi Terapan
Flora Normal Tubuh Manusia
dan propionat, yang digunakan sebagai sumber karbon dan energi oleh
sel mukosa dari usus besar. Jadi, usus besar dapat dianggap sebagai
organ pencernaan dimana bakteri melakukan sebagian besar pekerjaan.

Gambar 2. Bakteri enghuni kolon. Flora mikroba dalam usus besar mampu
mencerna polisakarida yang tidak dapat diuraikan, yang sebaliknya akan
diuraikan oleh mikrobiota.

3.

Saluran kemih kelamin


Pada orang sehat, ginjal, ureter (saluran dari ginjal ke kandung

kemih), dan kandung kemih bebas dari mikroorganisme, namun bakteri


pada umumnya dijumpai pada uretra (saluran dari kandung kemih ke luar)
bagian bawah baik pria maupun wanita. Tetapi berkurang di dekat kandung
kemih.

Kelompok X Semester V kelas B

Mikrobiologi Terapan
Flora Normal Tubuh Manusia
Pada vagina, penghuni utama vagina adalah lactobacillus yang
toleran terhadap asam. Saat lahir, lactobacil aerob muncul dalam vagina
dan menetap selama pH tetap asam. Apabila pH ini menjadi netral akan
terdapat flora campuran yaitu coccus dan bacil. Saat Pubertas, lactobacil
aerob dan anaerob ditemukan kembali dalam jumlah yang besar dan akan
mempertahankan

keasaman

pH

melalui

pembentukan

asam

dari

karbohidrat khususnya glikogen. Keuntungan pembentukan asam ini yaitu


untuk mencegah bakteri yang bersifat pathogen dalam vagina. Setelah
monopause, lactobacil akan berkurang jumlahnnya dan flora campuran
coccus dan bacil akan muncul kembali.
Gambar berikut menunjukkan daerah penyebaran mikrobiota
(flora normal) pada tubuh manusia.

Gambar 3. Penyebaran mikrobiota normal tubuh manusia

G. FLORA NORMAL PADA MATA (konjungtiva)

Kelompok X Semester V kelas B

Mikrobiologi Terapan
Flora Normal Tubuh Manusia
Mikroorganisme yang terdapat pada mata yang paling utama
adalah

difteroid

(Corynebacterium

xerosis),

S.

epidermidis

dan

streptococcus non hemolitik. Flora normal ini dikendalikan oleh lisozim


yang terdapat pada air mata.
Flora normal dominan dari manusia ditunjukkan pada Tabel 1. Tabel ini
menampilkan hanya sebagian kecil dari spesies bakteri total yang terjadi
sebagai flora normal manusia. Selain itu, tabel ini tidak menunjukkan jumlah
relatif atau konsentrasi bakteri di daerah tertentu.

Table 1. bakteri dan bagian tubuh yang sering dijumpai.

ConBACTERIUM

Lower Ant.

Skin junc- Nose Pharynx Mouth


tiva

ureGI

thra

Vagina

Staphylococcus epidermidis (1)

++

++

++

++

++

++

Staphylococcus aureus* (2)

+/-

++

+/-

Streptococcus mitis

++

+/-

Streptococcus salivarius

++

++

Streptococcus mutans* (3)

++

Enterococcus faecalis* (4)

+/-

++

++

++

+/-

+/-

+/-

++

+/-

+/-

+/-

+/-

Streptococcus pneumoniae* (5)


Streptococcus pyogenes* (6)

+/+/-

Neisseria sp. (7)

+/+

Neisseria meningitidis* (8)


Enterobacteriaceae*(Escherichi

+/-

+/+/-

+/+

+
+

a coli) (9)
Proteus sp.
Pseudomonas aeruginosa* (10)

Kelompok X Semester V kelas B

Mikrobiologi Terapan
Flora Normal Tubuh Manusia
Haemophilus influenzae* (11)

+/-

Bacteroides sp.*

++

Bifidobacterium bifidum (12)

++

Lactobacillus sp. (13)

Clostridium sp.* (14)

++

++

+/-

++

Clostridium tetani
++

Mycobacteria

++

+/-

+/-

++

Actinomycetes

Spirochetes

++

++

Mycoplasmas

+ = common (about 25 percent)

+/-

+/- = rare (less than 5%)

* = potential pathogen
Tabel 1 Catatan
(1). Staphylococcus

+/-

+/-

Corynebacteria

++ = nearly 100 percent

dan

Corynebacteria

dapat

ditemui

diberbagai

tempat.

Staphylococcus epidermidis sangat disesuaikan dengan lingkungan beragam


inang manusia. S. aureus adalah patogen potensial. Ini adalah penyebab
utama penyakit yang disebabkan bakteri pada manusia. Hal ini dapat ditularkan
dari membran hidung dari pembawa asimtomatik ke inang.

Kelompok X Semester V kelas B

Mikrobiologi Terapan
Flora Normal Tubuh Manusia

Gambar 4. S. epidermidis. Scanning EM. CDC.

(2)

Banyak flora normal baik patogen atau patogen oportunistik. Ini bagian yang
menunjukkan anggota flora normal yang dapat dianggap patogen utama dari
manusia.

Gambar 5. S. aureus. Gram stain.

(3)

Streptococcus mutans adalah bakteri utama yang terlibat dalam pembentukan


plak dan inisiasi karies gigi. Dipandang sebagai infeksi oportunistik, penyakit

Kelompok X Semester V kelas B

Mikrobiologi Terapan
Flora Normal Tubuh Manusia
gigi merupakan salah satu penyakit menular yang paling umum dan mahal di
Amerika Serikat.

Gambar 6. Streptococcus mutans. Gram stain. CDC

(4)

Enterococcus

faecalis

sebelumnya

diklasifikasikan

sebagai

Faecalis

streptococcus. Bakteri ini umumnya adalah komponen flora usus. Di negaranegara

Eropa

banyak

menggunakannya

sebagai

indikator

standar

pencemaran tinja. Dengan cara yang sama kita menggunakan E. Coli. Di AS


Dalam beberapa tahun terakhir, Enterococcus faecalis telah muncul sebagai
yang signifikan , antibiotik-tahan patogen, nosokomial.

Gambar 7. Enterococcus faecalis. E. M. Scanning CDC

Kelompok X Semester V kelas B

Mikrobiologi Terapan
Flora Normal Tubuh Manusia
(5)

Sebagian Streptococcus pneumoniae ada di saluran pernapasan bagian atas.


Jika menyerang saluran pernapasan bagian bawah bisa menyebabkan
pneumonia. 95 % Streptococcus pneumoniae adalah penyebab dari penyakit
pneumonia.

Gambar 8. Streptococcus pneumoniae. CDC.

(6)

Streptococcus pyogenes. Streptococcus menyebabkan tonsilitis (radang


tenggorokan), pneumonia, endokarditis. Beberapa penyakit Streptococcus
dapat menyebabkan demam rematik atau nefritis yang dapat merusak jantung
dan ginjal.

Gambar 9. Streptococcus pyogenes. Gram stain.

Kelompok X Semester V kelas B

Mikrobiologi Terapan
Flora Normal Tubuh Manusia
(7)

Neisseria dan cocci Gram-negatif lainnya terdapat pada pada saluran


pernafasan atas, terutama pharynx. Neisseria meningitidis, penyebab utama
meningitis, bisa juga menyerang inang sampai meningkatkan kekebalan
terhadap patogen.

Gambar 10. Neisseria meningitidis. Gram stain.

(8)

E. coli merupakan penghuni tetap dari usus kecil bersama dengan bakteri lain.
Beberapa E. coli yang patogen yang menyebabkan infeksi usus, infeksi
saluran kencing dan meningitis neonatal.

Gambar 11. E. coli. Memindai E. Owens M. Shirley. Pusat Optik Elektron.


Michigan State University.

Kelompok X Semester V kelas B

Mikrobiologi Terapan
Flora Normal Tubuh Manusia
(9)

Pseudomonas aeruginosa adalah patogen oportunistik klasik manusia yang


dapat menyerang hampir jaringan apapun.

Gambar 12. Koloni Pseudomonas aeruginosa tumbuh pada cawan agar.

(10) Haemophilus influenzae sesuai dengan namanya sering disebut dengan virus
influenza.

Kelompok X Semester V kelas B

Mikrobiologi Terapan
Flora Normal Tubuh Manusia

Gambar 13. Haemophilus influenzae. Gram stain.

(11) Bakteri yang jumlahnya terbesar ditemukan di saluran usus, khususnya usus
besar dan bakteri yang paling umum ditemukan adalah Bacteroides,
sekelompok bakterianaerob, non-sporeforming Gram-negatif. Bakteri ini dapat
menyebabkan kanker usus besar.

Gambar 14. Bacteroides fragilis. Gram stain.

(12) Bifidobacteria adalah Gram-positif, non-sporeforming, bakteri asam laktat.


Bakteri ini tidak berbahaya di usus manusia. Bakteri Bifidobacterium bifidum
adalah spesies bakteri dominan yang terdapat dalam usus bayi yang diberi ASI
yang dapat mencegah mencegah kolonisasi oleh patogen potensial. Bakteri ini

Kelompok X Semester V kelas B

Mikrobiologi Terapan
Flora Normal Tubuh Manusia
kadang-kadang digunakan dalam pembuatan yogurt dan sering dimasukkan
ke dalam probiotik.

Gambar 15. Bifidobacterium bifidum. Gram stain

(13) Lactobacillus dalam rongga mulut mungkin berkontribusi untuk pembentukan


asam yang menyebabkan karies gigi. Selain itu, Lactobacillus acidophilus
berkolonisasi dengan epitel vagina selama tahun-tahun untuk proses
melahirkan, dan menetapkan pH rendah untuk menghambat pertumbuhan
mikroba patogen.

Gambar 16. Lactobacillus sp. dan sel epitel vagina squaemous. CDC

Kelompok X Semester V kelas B

Mikrobiologi Terapan
Flora Normal Tubuh Manusia

Kelompok X Semester V kelas B

Mikrobiologi Terapan
Flora Normal Tubuh Manusia

Kelompok X Semester V kelas B

Mikrobiologi Terapan
Flora Normal Tubuh Manusia

Kelompok X Semester V kelas B

Mikrobiologi Terapan
Flora Normal Tubuh Manusia

(14) Ada banyak spesies dari Clostridium yang menyerang usus. Clostridium
perfringens umumnya terisolasi dari kotoran. Clostridium difficile dapat
menyerang usus dan menyebabkan diare yang disebabkan antibiotik atau
kolitis pseudomembran.

Gambar 17. Clostridium perfringens. Gram stain.

(15) Clostridium tetani dimasukkan dalam contoh bakteri yang "transiently


(sementara)" dengan manusia sebagai komponen dari flora normal. Para
endospora mungkin tertelan dengan makanan dan air.
Tabel 2. Spesies mikrobe predominan yang dijumpai di berbagai daerah
anatomi manusia.

Kelompok X Semester V kelas B

Mikrobiologi Terapan
Flora Normal Tubuh Manusia

Kelompok X Semester V kelas B

Mikrobiologi Terapan
Flora Normal Tubuh Manusia

VIII. KESIMPULAN

Kelompok X Semester V kelas B

Mikrobiologi Terapan
Flora Normal Tubuh Manusia
Flora normal atau mikrobiota adalah kumpulan organisme yang
umum ditemukan secara alamiah pada orang sehat

dan hidup rukun

berdampingan dalam hubungan yang seimbang dengan host-nya. Mikroba


normal yang menetap tersebut dapat dikatakan tidak menyebabkan penyakit
dan mungkin menguntungkan bila ia berada dilokasi yang semestinya dan
tanpa adanya keadaan yang abnormal. Mereka dapat menyebabkan penyakit
bila karena keadaan tertentu berada di tempat yang tak semestinya atau bila
ada factor predisposisi.
Tubuh

manusia

mempunyai

mikrobiota

normal

yang

mulai

diperolehnya segera setelah lahir. Setiap bagian tubuh mempunyai keadaan


lingkungan khusus masing-masing dan karenanya mempunyai populasi
khusus yang terdiri dari berbagai macam mikrobe yang berbeda-beda. Dalam
waktu singkat, anak tersebut mempunyai mikrobiota yang sama seperti orang
dewasa.
Banyak diantara mikrobe tersebut yang terdapat sevara alamiah pada
tubuh manusia merupakan organisme komensal. Yang lain mempunyai
hubungan mutualistik dengan inangnya. Setiap situs ekologis tubuh yang
mampu menunjang kehidupan mikrobe mempunyai mikrobiota yang unik bagi
situs tersebut. Flora normal dapat ditemukan di banyak situs dari tubuh manusia
termasuk kulit (terutama daerah lembab, seperti pangkal paha dan di antara jari
kaki), saluran pernafasan (terutama hidung), saluran kemih, dan saluran
pencernaan (terutama mulut dan usus besar). Di sisi lain, area tubuh seperti
otak, sistem peredaran darah dan paru-paru dimaksudkan untuk tetap steril
(bebas mikroba).

Kelompok X Semester V kelas B

Anda mungkin juga menyukai