A. Pendahuluan
Kadar hemoglobin menggunakan satuan gram/dl. Yang artinya banyaknya
gram hemoglobin dalam 100 mililiter darah. Kadar hemoglobin dalam darah
yang rendah dikenal dengan istilah anemia. Ada banyak penyebab anemia
diantaranya yang paling sering adalah perdarahan, kurang gizi, gangguan
sumsum tulang, pengobatan kemoterapi dan abnormalitas hemoglobin
bawaan. Kadar hemoglobin yang tinggi dapat dijumpai pada orang yang
tinggal di daerah dataran tinggi dan perokok. Beberapa penyakit seperti
radang paru-paru, tumor dan gangguan sumsum tulang juga bisa
meningkatkan kadar hemoglobin.
B. Tujuan
Untuk mengetahui kadar hemoglobin dalam darah
C. Prinsip
Hemoglobin darah diubah menjadi asam hematin dengan pertolongan larutan
HCL, lalu kadar dari asam hematin ini diukur dengan membandingkan warna yang
terjadi dengan warna standard memakaimata biasa.
l
Hapuslah kelebihan darah yang melekat pada ujung luar pipet dengan kertas
tissue secara hati-hati, jangan sampai darah dari dalam pipet berkurang
Masukkan darah sebanyak 20 l ini ke dalam tabung yang berisi larutan HCl tadi
tanpa menimbulkan gelembung udara
Bilas pipet sebelum diangkat dengan cara menghisap dan mengeluarkan HCl dari
standar
Baca kadar hemoglobin
G. Nilai Normal
Laki-laki
Perempuan
: 12-14 gr%
: 13-16 gr %
bentuk ginjal. Terdapat dua jenis leukosit agranuler : linfosit sel kecil, sitoplasma
sedikit; monosit sel agak besar mengandung sitoplasma lebih banyak. Terdapat tiga
jenis leukosir granuler : Neutrofil, Basofil, dan eosinofil yang dapat dibedakan
dengan afinitas granula terhadap zat warna netral basa dan asam. Granula dianggap
spesifik bila ia secara tetap terdapat dalam jenis leukosit tertentu dan pada sebagian
besar precursor (pra zatnya).
B. Tujuan
Untuk mengetahui jumlah leukosit/sel darah putih per mm3 darah
C. Prinsip
Darah diencerkan
menggunakan
larutan
Turk
kemudian
dihitung
B. Tujuan
Untuk menetapkan nilai koagulan dan untuk mengetahui kecepatan laju endap
darah
C. Prinsip
Kecepatan endap darah atau laju endap darah adalah mengukur
kecepatan sedimentasi sel eritrosit di dalam plasma. Satuannya mm/jam.
Proses pemeriksaan sedimentasi (pengendapan) darah ini diukur dengan
memasukkan darah kita ke dalam tabung khusus selama satu jam. Makin
banyak sel darah merah yang mengendap maka makin tinggi Laju Endap
Darah (LED)-nya.
D. Alat dan bahan
Tabung reaksi
Pipet westergreen
Rak pipet westergreen
Sampel darah Vena
E. Reagen
Larutan NaCl 0,85 %
Larutan Natrium Citrat 3,8 %
EDTA
F. Cara kerja
Metode NaCl 0,85 %
Dipipet NaCl 0,85 % menggunakan pipet westergreen sampai angka
150
Dimasukkan kedalam tabung reaksi
Dipipet darah EDTA menggunakan pipet westergreen sampai angka 0
Dicampur dengan larutan NaCl 0,85 % dalam tabung
Dipipet campuran tersebut menggunakan pipet westergreen sampai
angka 0
khusus dalam melawan patogen. Sel-sel itu adalah neutrofil, limfosit, monosit,
eosinofil, dan basofil. Hasil hitung jenis leukosit memberikan informasi yang lebih
spesifik mengenai infeksi dan proses penyakit. Hitung jenis leukosit hanya
menunjukkan jumlah relatif dari masing-masing jenis sel. Pelaporan hitung jenis
leukosit dinyatakan dengan satuan persen (%).
B. Tujuan
Untuk mengetahui jumlah masing-masing ke-6 jenis leukosit dalam 5
(persen) atau 100 jenis sel leukosit
C. Prinsip
Setetes darah dibuat hapusan diatas objek glass lalu diwarnai dengan giemsa
kemudian diperiksa dibawah mikroskop dan dihitung dalam 100 jenis sel
leukosit, jumlah jenis sel leukosit dinyatakan dalam % (persen)
D. Alat dan bahan
Kaca benda/objek glass
Kaca pendorong/spreader
Pipet tetes
Rak pewarna
E. Reagen
Giemsa stok
Methanol absolute
F. Cara kerja
Membuat Apusan Darah
Siapkan objek glass yang bersih dan kering
Teteskan darah pada bagian ujung kanan
Hapusan yang bagus berbentuk lidah kucing, halus dan rata dengan
ujung hapusan tidak pecah/robek
Kering anginkan
Hapusan Bagus
Pewarnaan
Fiksasi hapusan menggunankan methanol aabsolute selama 2-3 menit
Genangi dengan pewarna giemsa yang sudah diencerkan (1 bagian
giemsa stok dengan 9 bagian aquadest) selama 10-15 menit
Buang pewarna pada air mengalir sampai bersih
Keringkan
Pembacaan
Letakkan pada meja benda mikroskop
Atur pencahayaan sesuai dengan perbesaran yang digunakan
Periksa dengan menggunakan perbesaran 100X10 (oil merci) atau
40X10
Hitung jenis leukosit dalam 100 jenis sel
Laporkan hasil ddengan satuan persen (%)
G. Nilai normal
Eosinofil : 1-3 %
Basofil
: 0-1 %
N. Batang : 2-6 %
N. Segmen : 50-70 %
Limfosit
Monosit
: 20-40 %
: 2-8 %
diencerkan
dengan
larutan
Hayem
kemudian
dibaca
10
Pipet thoma
Mikropipet
Blue tip
Yellow tip
Bilik hitung Improved Neubaeur
Pipet tetes
Mikroskop
Tabung reaksi
E. Reagen
Larutan hayem
EDTA 10%
F. Cara kerja
Metode Pipet Thoma
Dipipet darah menggunakan pipet thoma sampai tepat pada angka 0,5
Dibersihkan sisa darah yang menempel pada ujung pipet menggunakan
tissue
Menggunakan pipet tadi, dipipet lagi larutan Hayem sampai tepat pada
angka 101
Lepas selang penghisap dan tutup kedua ujung pipet thoma
menggunakan jari tangan dan homogenkan
Diamkan pipet 3 menit agar sel Eritrosit terwarnai
Buang 3 tetes sebelum memasukkan ke dalam bilik hitung
Metode Tabung
Pipet 2000 l larutan Hayem ke dalam tabung reaksi
Tambahkan darah EDTA/Kapiler sebanyak 10 l dan homogenkan
Diamkan 3 menit agar sel Eritrosit terwarnai
Mengisi bilik hitung
Bersihkan bilik hitung dengan tissue/kain halus
Pasang kaca penutup khusus bilik hitung
Letakkan pipet thoma untuk metode pipet thoma dan pipet tetes
untuk metode tabung pada bagian tepi kaca penutup
Teteskan campuran Hayem dan darah secara perlahan
Biarkan campuran tersebut mengalir dengan gaya kapileritasnya sampai
memenuhi bagian dari bilik hitung
Diamkan beberapa menit agar sel mengendap
11
Pembacaan
Posisikan meja mikroskop pada posisi paling rendah dan tutup
kondensor
Letakkan bilik hitung pada meja benda
Gunakan perbesaran 40X10 untuk menghitung jumlah sel Eritrosit
Sel Eritrosit dihitung pada 5 kotak sedang seperti pada gambar dibawah
ini
12
A. Pendahuluan
Hematokrit atau volume eritrosit yang dimampatkan (packed cell
volume, PCV) adalah persentase volume eritrosit dalam darah yang
dimampatkan dengan cara diputar pada kecepatan tertentu dan dalam waktu
tertentu. Tujuan dilakukannya uji ini adalah untuk mengetahui konsentrasi
eritrosit dalam darah.
Berdasarkan reprodusibilitas dan sederhananya, pemeriksaan ini
paling dapat dipercaya di antara pemeriksaan yang lainnya, yaitu kadar
hemoglobin dan hitung eritrosit. Dapat dipergunakan sebagai tes penyaring
sederhana terhadap anemia. Nilai hematokrit atau PCV dapat ditetapkan
secara automatik menggunakan hematology analyzer atau secara manual.
B. Tujuan
Untuk mengetahui volume eritrosit dalam 100 ml darah
C. Prinsip
Mengetahui jumlah volume eritrosit dalam 100 ml darah dengan bantuan
centrifuge dengan kecepatan dan waktu yang ditentukan, nilai hematokrit
dinyatakan dalam % (persen)
D. Alat dan bahan
Tabung kapiler
Plastisin
Centrifuge hematokrit
Grafik pembaca hematokrit
E. Cara kerja
Masukkan darah kapiler/EDTA kedalam pipet kapiler sampai tabung
Sumbat salah satu ujung tabung menggunakan plastisin
Putar menggunakan centrifuge hematokrit dengan kecepatan16.000 rpm
selama 10 menit
Baca kadar hematikrit menggunakan grafik hematokrit
F. Nilai normal
Laki-laki
: 40-48 %
Perempuan : 37-43 %
13