Anda di halaman 1dari 6

- 91 -

BAB VI
PENILAIAN KINERJA

A.! PENILAIAN SKP


Tata cara penilaian SKP dibedakan menjadi penilaian SKP pejabat
pimpinan tinggi dan pimpinan unit kerja mandiri dan penilaian SKP
pejabat administrasi dan pejabat fungsional.
1.! Penilaian SKP Pejabat Pimpinan Tinggi dan Pimpinan Unit Kerja
Mandiri
a)! Penilaian SKP bagi pejabat pimpinan tinggi dan pimpinan unit kerja
mandiri didasarkan pada hasil pengukuran Kinerja tahunan.
b)! Penilaian SKP bagi pejabat pimpinan tinggi dan pimpinan unit kerja
mandiri dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:
1)! Menghitung Capaian Indikator Kinerja Individu (Capaian IKI)
(a)! Suatu rencana kinerja dapat memiliki satu atau lebih
Indikator Kinerja Individu.
(b)! Setiap Indikator Kinerja Individu memiliki capaian yang
disebut dengan Capaian IKI.
(c)! Capaian IKI diperoleh dengan membandingkan realisasi IKI
dengan target yang telah ditetapkan pada SKP.
(d)! Capaian IKI memiliki 2 (dua) kondisi yaitu:
(1)! capaian IKI dengan kondisi normal, dimana realisasi
yang nominal/angkanya lebih besar daripada target
dikategorikan sebagai capaian yang melampaui target.
(2)! capaian IKI dengan kondisi khusus, dimana realisasi
yang nominal/angkanya lebih kecil dari target
dikategorikan sebagai capaian yang melampaui target.
(e)! Formula untuk menghitung capaian IKI dengan kondisi
normal adalah:
Realisasi IKI
Capaian IKI !"#$= × 100%
Target%
Keterangan:
*Untuk target yang ditetapkan dalam bentuk range, dalam hal:
a.! realisasi lebih besar dari target, maka yang digunakan dalam
formula diatas adalah batas atas dari target tersebut.
b.! realisasi lebih kecil dari target, maka yang digunakan dalam
formula diatas adalah batas bawah dari target tersebut
Contoh:
Apabila suatu Kinerja utama memiliki indikator “Persentase
IP yang memiliki nilai indeks bangunan gedung baik” dengan
- 92 -

target 30% dan realisasi adalah 32% maka capaian Kinerja


yang diperoleh adalah:
32%
Capaian IKI !"#$= × 100% = 106,7%
30%
(f)! Formula untuk menghitung capaian IKI dengan kondisi
khusus adalah:
Realisasi IKI
Capaian IKI !"#$= &1+ '1 - () × 100%
Target%
Keterangan:
*Untuk target yang ditetapkan dalam bentuk range, dalam hal:
a.! realisasi lebih besar dari target, maka yang digunakan dalam
formula diatas adalah batas atas dari target tersebut.
b.! realisasi lebih kecil dari target, maka yang digunakan dalam
formula diatas adalah batas bawah dari target tersebut

Contoh:
Apabila suatu Kinerja utama memiliki indikator “Rata-rata
waktu tunggu ibu hamil dilayani pemeriksaan ANC” dengan
target 2 jam dan realisasi adalah 1 jam maka capaian Kinerja
yang diperoleh adalah:
1
Capaian IKI !"#$= &1+ '1 - () × 100% = 150%
2
2)! Menghitung Nilai Capaian Indikator Kinerja Individu (Nilai
Capaian IKI) berdasarkan Kategori Capaian IKI
(a)! Setiap capaian IKI yang diperoleh dari tahap 1
dikelompokkan kedalam 5 kategori capaian IKI yang terdiri
atas Sangat baik, Baik, Cukup, Kurang, dan Sangat Kurang.
(b)! Masing – masing kategori capaian IKI yang diperoleh,
dikonversi menjadi suatu nilai Capaian IKI yang besarannya
ditetapkan dalam tabel berikut:
KATEGORI RENTANG NILAI CAPAIAN IKI
CAPAIAN IKI
CAPAIAN IKI MINIMAL MAKSIMAL
101% - 110% Sangat Baik 110 120
100% Baik 109
80% - 99% Cukup 70 89
60 – 79% Kurang 50 69
0 - 59% Sangat 0 49
Kurang

(c)! Apabila capaian IKI berada pada kategori Sangat Baik, maka
nilai Capaian IKI dihitung dengan formula:
(120 - 110)
Nilai Capaian IKI = 110 + × (Capaian IKI - 101%)!
(110% - 101%)
(d)! Apabila capaian IKI berada pada kategori Baik, maka nilai
Capaian IKI adalah 109
- 93 -

(e)! Apabila capaian IKI berada pada kategori Cukup, maka nilai
Capaian IKI dihitung dengan formula:
(89 - 70)
Nilai Capaian IKI = 70 + × (Capaian IKI- 80%)$
(99% - 80%)
(f)! Apabila capaian IKI berada pada kategori Kurang, maka nilai
Capaian IKI dihitung dengan formula:
(69 - 50)
Nilai Capaian IKI = 50 + ×(Capaian IKI- 60%)
(79% - 60%)
(g)! Apabila capaian IKI berada pada kategori Sangat Kurang,
maka nilai Capaian IKI dihitung dengan formula:
Capaian IKI
Nilai Capaian IKI = × 49$
(59%)
(h)! Apabila capaian IKI lebih besar dari 110%, maka nilai
Capaian IKI dikonversi menjadi 120.
(i)! Dengan mengecualikan ketentuan pada huruf (d), dalam hal
capaian IKI adalah 100% dan target yang ditetapkan
merupakan target maksimal yang dapat dicapai untuk IKI
tersebut, maka nilai Capaian IKI untuk indikator Kinerja
individu tersebut dikonversi menjadi 120.
Contoh:
Indikator Kinerja Individu “Persentase Pengelolaan
Keuangan yang Bebas dari Temuan Material” memiliki target
100%. Jika realisasi Kinerja adalah 100% maka capaian IKI
adalah 100%. Namun, capaian tersebut merupakan capaian
maksimal yang dapat dicapai pada indikator tersebut.
Sehingga, capaian IKI dikategorikan “Sangat Baik” dan nilai
Capaian IKI adalah 120.
3)! Menghitung Nilai Tertimbang Capaian IKI
(a)! Nilai Tertimbang Capaian IKI pada Rencana Kinerja Utama
Rencana kinerja utama bagi pejabat pimpinan tinggi dan
pimpinan unit kerja mandiri dibedakan menjadi 2 jenis yaitu
Kinerja utama berdasarkan Perjanjian Kinerja dengan
memperhatikan Rencana Strategis dan Rencana Kerja
Tahunan serta Pelaksanaan Direktif serta Kinerja utama
berupa rencana aksi/ inisiatif strategis. Kedua jenis rencana
kinerja utama ini digunakan untuk menentukan nilai
tertimbang capaian IKI pada rencana kinerja utama dengan
ketentuan sebagai berikut:
           
  
                
 
   
       
       
 
  

- 94 -

(1)! Nilai tertimbang capaian IKI pada rencana Kinerja utama


berdasarkan Perjanjian Kinerja dengan memperhatikan
Rencana Strategis dan Rencana Kerja Tahunan serta
Pelaksanaan Direktif memiliki bobot total minimal 60
poin. Formula untuk menghitung Nilai tertimbang
capaian IKI adalah:

Nilai Tertimbang = & (


' Nilai Capaian IKI KU 1 Bobot KU 1
×
Jumlah IKI KU 1 100
Dimana:
KU 1 = Kinerja Utama berdasarkan Perjanjian Kinerja
dengan memperhatikan Rencana Strategis dan
Pelaksanaan Direktif.

(2)! Nilai tertimbang capaian IKI pada rencana Kinerja utama


berupa rencana aksi/ inisiatif strategis memiliki bobot
total maksimal 40 poin. Formula untuk menghitung Nilai
tertimbang capaian IKI adalah:

Nilai Tertimbang = & (


' Nilai Capaian IKI KU 2 Bobot KU 2
×
Jumlah IKI KU 2 100
Dimana:
KU 2 = Kinerja Utama berupa Rencana Aksi/ Inisiatif
Strategis

(b)! Nilai Tertimbang Capaian IKI pada Rencana Kinerja


Tambahan
(1)! Jika terdapat kinerja tambahan, maka diberikan
tambahan bobot diluar kinerja utama dengan ketentuan:
INSTANSI LINGKUP PENUGASAN BOBOT
Instansi 1.!Dalam satu unit kerja 1
Pusat 2.!Antar unit kerja dalam satu Instansi 2
3.!Antar Instansi 3
(Pusat-Pusat/Pusat-Daerah)
Instansi 1.!Dalam satu perangkat daerah 1
Daerah 2.!Antar perangkat daerah dalam satu 2
daerah
3.!Antar daerah 3
(Daerah-Daerah/Daerah–Pusat)

(2)! Dalam hal PyB menetapkan lingkup penugasan kinerja


tambahan selain sebagaimana yang dimaksud pada
angka 1, maka PyB menetapkan bobot kinerja tambahan
dimaksud dengan ketentuan paling banyak 4 poin.
- 95 -

(3)! Apabila Capaian IKI pada rencana kinerja tambahan


berada pada kategori “Sangat Baik”, maka nilai
tertimbang diperoleh dengan formula:
100 Bobot Lingkup Penugasan
Nilai Tertimbang = × × Nilai
100 100
Dimana:
Nilai = Nilai Capaian IKI rencana Kinerja Tambahan
(4)! Apabila Capaian IKI pada rencana kinerja tambahan
berada pada kategori “Baik”, maka nilai tertimbang
diperoleh dengan formula:
80 Bobot Lingkup Penugasan
Nilai Tertimbang = × × Nilai
100 100
Dimana:
Nilai = Nilai Capaian IKI rencana Kinerja Tambahan
(5)! Apabila Capaian IKI pada rencana kinerja tambahan
berada pada kategori “Cukup”, maka nilai tertimbang
diperoleh dengan formula:
60 Bobot Lingkup Penugasan
Nilai Tertimbang = × × Nilai
100 100
Dimana:
Nilai = Nilai Capaian IKI rencana Kinerja Tambahan
(6)! Apabila Capaian IKI pada rencana kinerja tambahan
berada pada kategori “Kurang”, maka nilai tertimbang
diperoleh dengan formula:
40 Bobot Lingkup Penugasan
Nilai Tertimbang = × × Nilai
100 100
Dimana:
Nilai = Nilai Capaian IKI rencana Kinerja Tambahan
(7)! Apabila Capaian IKI pada rencana kinerja tambahan
berada pada kategori “Sangat Kurang”, maka nilai
tertimbang diperoleh dengan formula:
20 Bobot Lingkup Penugasan
Nilai Tertimbang = × × Nilai
100 100
Dimana:
Nilai = Nilai Capaian IKI rencana Kinerja Tambahan
(8)! Apabila total nilai tertimbang rencana kinerja tambahan
melebihi 10, maka dikonversi menjadi 10.
4)! Menghitung Nilai SKP
(a)! Nilai SKP diperoleh dengan formula berikut:
Nilai SKP = Nilai KU + Nilai KT
- 96 -

dimana:
Nilai KU = Total nilai tertimbang capaian Kinerja Utama
Nilai KT = Total nilai tertimbang capaian Kinerja Tambahan
(jika ada)
(b)! Apabila perolehan nilai SKP melebihi 120, maka nilai SKP
dikonversi menjadi 120 dengan menambahkan keterangan.
c)! Penilaian SKP pejabat pimpinan tinggi dan pimpinan unit kerja
mandiri dituangkan kedalam format sebagai berikut:

Anda mungkin juga menyukai