Kelompok 6 - Akuntansi Manajemen Lanjutan
Kelompok 6 - Akuntansi Manajemen Lanjutan
ACCOUNTING
(Akuntansi Pertanggungjawaban)
Disusun oleh :
Kelompok 6
Ratu Lamkaruna (210262201231)
Novi Aulia (210262201335)
Fitriani (210262201252)
Salsabila (210262201237)
Alternatif Pengukuran
03 Kinerja Lainnya 05 Pengukuran Prestasi Divisi
01 PENGUKURAN
KINERJA PUSAT LABA
• Pusat laba merupakan pusat pertanggungjawaban dimana kinerja finansialnya diukur dalam
ruang lingkup laba yang diperoleh, yaitu selisih antara pendapatan dan pengeluaran.
• Menurut Anthony dan Govindarajan (2005), ada dua jenis pengukuran profitabilitas yang
digunakan dalam mengevaluasi suatu pusat laba yaitu pengukuran kinerja manajemen yang
berfokus pada hasil kerja para manajer dan pengukuran kinerja ekonomis yang memiliki
fokus pada bagaimana kinerja pusat laba sebagai suatu entitas ekonomi.
01. PENGUKURAN KINERJA PUSAT LABA
Kinerja pusat laba juga dapat dievaluasi berdasarkan 5 ukuran profitabilitas berikut:
Pendapatan setelah dikurangi harga pokok penjualan dan semua biaya variabel dan menunjukkan
Margin kontribusi
rentang (spread) antara pendapatan dan biaya variabel.
(Contribution Margin)
Laba langsung Margin kontribusi setelah dikurangi biaya tetap yang terjadi di pusat laba yang bersangkutan
(Direct Profit) mencerminkan kontribusi pusat laba terhadap overhead umum dan laba perusahaan.
Laba yang dapat dikendalikan Laba langsung dikurangi biaya yang dibebankan oleh kantor pusat namun masih controllable bagi pusat
(Controllable Profit) laba yang bersangkutan.
Laba sebelum pajak (Income Controllable profit setelah dikurangi beban dari kantor pusat lainnya. Seluruh overhead korporat
before Income Taxes) dialokasikan ke pusat laba berdasarkan jumlah relatif dari beban yang dikeluarkan oleh pusat laba
Income before income taxes setelah dikurangi pajak terhutang. Perusahaan mengukur kinerja pusat laba
Laba bersih (Net Income)
domestik berdasarkan laba bersih (net income), yaitu jumlah laba bersih setelah pajak.
02 PENGUKURAN KINERJA
PUSAT PENDAPATAN
• Pusat pendapatan adalah pusatpertanggungjawaban yang prestasi manajernya
diukur berdasarkan output (pendapatan) yang diukur secara moneter, akan tetapi
tidakdihubungkan dengan inputnya (beban). manajer dianggap bertanggung jawab
atas biaya yang terjadi secara langsung di dalam unitnya baik dari penjualan barang dagang,
dari barang jadi, maupun dari jasa dan ukuran utamanya adalah pendapatan.
02. PENGUKURAN KINERJA PUSAT PENDAPATAN
● Berikut rumus yang dapat digunakan untuk menghitung/mengukur kinerja dalam pusat pendapatan, yaitu :
Management by
Traditional assessment Objectives Behaviorally Anchored
Rating Scale (BARS)
Metode penilaian tradisional berupa Metode penilaian melalui proses membandingkan kinerja karyawan
penilaian langsung dari atasan perencanaan, monitoring dan revi dengan contoh perilaku spesifik yang
ewing. diberikan rating berupa angka, adanya
standar yang jelas dan konkrit
03 ALTERNATIF PENGUKURAN KINERJA
LAINNYA
• Adapun indikator penilaian hasil kerja menurut Hasibuan (2014 : 95-96) yaitu kejujuran,
kedisiplinan, kreativitas, kerjasama, kepemimpinan, pengalaman, prakarsa, kecakapan dan
tanggungjawab.
PRESTASI MANAGER
Untuk mengukur prestasi manager, dapat dinilai dari beberapa indikator berikut :
• Kemampuan analisis dan mengambil keputusan secara cepat dan tepat
• Kemampuan mendelegasikan tugas atau wewenang
• Pengarahan
• Komunikasi dan tanggung jawab yang tinggi
• Kemampuan dalam memotivasi karyawan
• Controlling (pengawasan)
• Kemampuan menciptakan budaya kerja
• Kemampuan dalam menyusun perencanaan untuk mencapai target perusahaan dalam
jangka watu tertentu
• Kedisiplinan
• Organizing, kemampuan dalam membangun relasi atau membentuk kerja sama yang
solid dan mnguntungan perusahaan.
• Adil.
05 PENGUKURAN PRESTASI
DIVISI
Adapun indikator penilaian hasil kerja divisi atau karyawan adalah sebagai berikut :
• Kedisiplinan dalam belerja
• Tanggungjawab dan etos kerja yang tinggi
• Ketepatan waktu penyelesaian tugas/ beban kerja
• Kemampuan intelektual dan bekerja sama tim
• Motivasi kerja dan etika kerja
• Presensi atau kehadiran
• Kualitas dan kuantitas hasil kerja
• Pengetahuan teknis tentang pekerjaan yang dilaksanakan
• Kejujuran
• Motivasi kerja