Anda di halaman 1dari 2

2.1.

9 Kualitas Komik Interaktif yang Dikembangkan


Nieveen (1999: 127-128) menjelaskan beberapa aspek yang harus digunakan untuk
mengukur kulitas produk pada penelitian pengembangan yaitu kevalidan, kepraktisan, dan
keefektifan. Hubungan ketiga aspek kualitas penelitian pengembangan dipaparkan melalui
tabel berikut:
Tabel 2. Aspek Kualitas Produk
Aspek-Aspek Kualitas
Kevalidan Kepraktisan Keefektifan
Representasi Dimaksudkan (ideal + Konsistensi Konsistensi
formal) diantara: diantara:
Tercanggih Yang diharapkan Yang diharapkan
Konsisten secara ↔ Hasil sudut ↔ Pengalaman
internal pandang Yang diharapkan
Yang diharapkan ↔ Pencapaian
↔ Operasional
Berdasarkan ketiga kriteria kualitas produk yang telah dipaparkan menurut Nieveen di
atas, maka komik interaktif yang dibuat adalah komik interaktif yang berkualitas. Ketiga
komponen kualitas tersebut digunakan untuk mendeskripsikan tiga aspek kualitas komik
interaktif berikut ini:
1. Validitas Komik Interaktif
Nieveen menjelaskan bahwa kualitas produk dinyatakan valid berdasarkan dari
keterkaitan produk dengan tujuan dari pengembangan produk itu sendiri harus benar-benar
dipertimbangkan. Selain itu, penggambaran kriteria kevalidan produk yang dikembangkan
yaitu jika produk yang dikembangkan dapat mengilustrasikan kurikulum yang diinginkan
terwujud (intended), yakni perpaduan antara ideal dan formal.
2. Kepraktisan komik interaktif
Nieveen menyatakan bahwa kepraktisan diperoleh dari penilaian oleh pengguna yakni
pendidik dan peserta didik yang beranggapan produk yang diciptakan mudah untuk
diaplikasikan dan juga menggambarkan tahapan pembelajaran yang aktual. Hal ini
dimaksudkan adanya keselarasan antara yang diharapkan (intended) dan hasil sudut pandang
(perceived), dan antara yang diharapkan (intended) dan operasional (operational). Apabila
keduanya konsisten maka kualitas produk yang dikembangkan dikatakan praktis.
3. Keefektifan komik interaktif
Nieveen menyatakan bahwa kualitas produk yang dikembangkan dinyatakan efektif
jika peserta didik mampu mencapai akhir dalam proses pembelajaran dan terdapat
kekonsistenan antara kurikulum, pengalaman belajar siswa, dan pencapaian proses
pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai