PENILAIAN

SKP JPT
KINERJA UTAMA +
KINERJA TAMBAHAN

PENILAIAN SKP JPT ADALAH

PENJUMLAHAN NILAI TERTIMBANG
KINERJA UTAMA DAN NILAI TERTIMBANG KINERJA TAMBAHAN
 MENGHITUNG CAPAIAN
KINERJA UTAMA JPT
MENGHITUNG CAPAIAN IKI
1 DENGAN MEMBANDINGKAN TARGET
DAN REALISASI UNTUK MENGETAHUI
REALISASI DENGAN
MELIHAT MANUAL IKU
KONDISI NORMAL : Dimana realisasi yang nominal atau
angkanya LEBIH BESAR target dikategorikan melampaui
target

FORMULA
KONDISI NORMAL :
MENENTUKAN KONDISI
2 CAPAIAN IKI,
NORMAL ATAU KHUSUS.
KONDISI KHUSUS : Dimana realisasi yang nominal atau
angkanya LEBIH KECIL dari target dikategorikan
melampaui target

FORMULA
KONDISI KHUSUS
MENGHITUNG CAPAIAN
KINERJA UTAMA JPT
3 MENGKATEGORIKAN NILAI CAPAIAN IKI
CAPAIAN IKI YANG DIPEROLEH
DALAM LANGKAH SEBELUMNYA
DIKONVERSI CAPAIANNYA
UNTUK MENDAPATKAN
KATEGORI CAPAIAN IKI
BERDASARKAN TABEL BERIKUT
:
MENGHITUNG CAPAIAN
KINERJA UTAMA JPT SANGAT BAIK

NILAI CAPAIAN
4 INDIKATOR
KINERJA
INDIVIDU BAIK Dikecualikan :
100% ADALAH ANGKA TERTINGGI
109 DI KONVERSI MENJADI 120

CUKUP

BERDASARKAN KURANG
KATEGORI CAPAIAN IKI
DILAKUKAN
PENGHITUNGAN NILAI
CAPAIAN IKI
SANGAT KURANG
LANJUTAN PENILAIN KINERJA UTAMA JP
LANJUTAN PENILAIN KINERJA UTAMA JP
MENGHITUNG CAPAIAN
KINERJA UTAMA JPT 3. MENGHITUNG NILAI TERTIMBANG
KINERJA UTAMA DENGAN MENJUMLAHKAN
MENGHITUNG CAPAIAN
5 NILAI KINER UTAMA
KEDUANYA

1. MENGHITUNG NILAI TERTIMBANG KINERJA

UTAMA YANG BERDASARKAN PERJANJIAN NILAI KINERJA UTAMA =
KINERJA DENGAN MEMEPRHATIKAN
RENSTRA DAN RENJA , DAN DIREKTIF (IKI KU 1 X 60% )+ (IKI KU 2 X
DENGAN BOBOT MINIMAL 60 PERSEN 40% )

2. MENGHITUNG NILAI TERTIMBANG KINERJA

UTAMA YANG BERDASARKAN RENCANA PADA CONTOH :
AKSI / INISIATIF STRATEGIS DENGAN BOBOT •PANAH KUNING ADALAH
MAKSIMAL 40 PERSEN KINERNA UTAMA
BERDASARKAN PK.
•PANAH BIRU ADALAH KINERJA
UTAMA INISITAIF/RENAKSI
LANJUTAN PENILAIN KINERJA UTAMA JP
 NILAI KINERJA UTAMA =
(RATA RATA INDIKATOR KINERJA UTAMA BERDASARKAN PK ,RENSTRA,DIREKTIF X 60 % )

(120 + 109 + 109 + 80 + 80 + 109 +109 + 115 + 120 ) 60

= ------------------------------------------------------------------- X ------
10 100
= 106 X 60%
= 63,6

+
(RATA RATA INDIKATOR KINERJA UTAMA BERDASARKAN RENCANA AKSI X 40 % )

= 109 X 40%
= 43,6

=
63,6 + 43,6 = 107,2
 MENGHITUNG CAPAIAN
KINERJA TAMBAHAN
JPT
MENGHITUNG CAPAIAN IKI
1 DENGAN MEMBANDINGKAN TARGET
DAN REALISASI UNTUK MENGETAHUI
REALISASI DENGAN
MELIHAT MANUAL IKU
KONDISI NORMAL : Dimana realisasi yang nominal atau
angkanya LEBIH BESAR target dikategorikan melampaui
target

FORMULA
KONDISI NORMAL :
MENENTUKAN KONDISI
2 CAPAIAN IKI,
NORMAL ATAU KHUSUS.
KONDISI KHUSUS : Dimana realisasi yang nominal atau
angkanya LEBIH KECIL dari target dikategorikan
melampaui target

FORMULA
KONDISI KHUSUS
MENGHITUNG CAPAIAN
KINERJA UTAMA JPT
3 MENGKATEGORIKAN NILAI CAPAIAN IKI
CAPAIAN IKI YANG DIPEROLEH
DALAM LANGKAH SEBELUMNYA
DIKONVERSI CAPAIANNYA
UNTUK MENDAPATKAN
KATEGORI CAPAIAN IKI
BERDASARKAN TABEL BERIKUT
:
3
4 MENGHITUNG NILAI TERTIMBANG KINERJA
TAMBAHAN
KATEGORI CAPAIAN FORMULA

SANGAT BAIK

BAIK

CUKUP

KURANG

SANGAT KURANG

APABILA TOTAL NILAI TERTIMBANG RENCANA KINERJA TAMBAHAN

MELEBIHI 10 MAKA DIKONVERSI MENJADI 10
Contoh:
Seorang pegawai BKPSDM di tunjuk menjadi ketua Korpri di Kabupaten
Cirebon . Pegawai tersebut capaian kinerjanya adalah bernilai 96 %.
maka untuk menghitung nilai kinerja tambahannya adalah sebagai
berikut:

 Lingkup Penugasan adalah antar prangkat daerah lingkup daerah berarti memiliki bobot 2
 96 % adalah kategori capaian IKI CUKUP
 Sehingga dihitung dengan rumus sebagai berikut :

 Maka Tertimbang Kinerja nya adalah : (60/100) x (2/100) x 96

= 0,6 x 0,02 x 96
= 1,152
PENILAIAN
SKP JABATAN
ADMINISTRASI &
JABATAN
FUNGSIONAL
 Menghitung Capaian IKI Menghitung Capaian IKI
KINERJA UTAMA KINERJA TAMBAHAN

Menentukan Capaian IKI Menentukan Capaian IKI

dalam Katergori dalam Katergori

Menentukan KATEGORI Menentukan Capaian IKI

dan Nilai Capaian Sesuai lingkup
Rencana Kinerja penugasan

NILAI NILAI
NILAI TERTIMBAN TERTIMBAN
SKP JA/JF G KINERJA G KINERJA
UTAMA TAMBAHAN
 MENGHITUNG
PENILAIAN 1 CAPAIAN IKI
DENGAN
SKP JA/JF
MEMBANDINGKAN 2 KATEGORI CAPAIAN IKI
TARGET DAN
REALISASI
KONDISI NORMAL

KONDISI KHUSUS

3
MENENTUKAN
KINERJA UTAMA KATEGORI DAN NILAI
JABATAN ADMINISTRASI CAPAIAN RENCANA
DAN FUNGSIONAL KINERJA
 3 KATEGORI DAN CAPAIAN RENCANA KINERJA 5

6 NILAI TERTIMBANG :

Direct Cascading :
Sama dengan Capaian BOBOT 1 DAN NILAI 1: BAWAHAN
Nilai Tertimbang Rencana Kinerja
4 Capaian Rencana BOBOT 2 DAN NILAI 2: ATASAN
Kinerja
Non-Direct Cascading
 MENGHITUNG 2 KATEGORI CAPAIAN IKI
CAPAIAN IKI
PENILAIAN
DENGAN
SKP JA/JF
MEMBANDINGKAN
KINERJA TAMBAHAN
TARGET DAN 1
REALISASI
KONDISI NORMAL

KONDISI KHUSUS
3

KINERJA TAMBAHAN
JABATAN ADMINISTRASI DAN
FUNGSIONAL
PENILAIAN
PERILAKU KERJA
 LEVEL PERILAKU KERJA YANG DIPERSYARATKAN

JABATAN JENJANG JABATAN LEVEL YANG DIPERSYARATKAN

Jabatan Pimpinan Tinggi Utama 7
Madya 6–7
Pratama 5–6
Jabatan Administrasi Administrator 4–5
Pengawas 3–4
Pelaksana 1–2
Jabatan Fungsional Utama 5–6
Keahlian
Madya 4–5
Muda 3–4
Pertama 2–3
Jabatan Fungsional Penyelia 3–4
Keterampilan
Mahir 2–3
Terampil 1–2
Pemula 1–2
 KONVERSI HASIL
LEVEL PERILAKU PENILAIAN PERILAKU Formula konversi yang digunakan adalah:
ASPEK
JABATAN KERJA YANG NILAI
PERILAKU
DIPERSYARATKAN LEVEL YANG
(1) Jika level yang diperoleh dibawah standar perilaku kerja
PERILAKU
DIPEROLEH
KERJA yang dipersyaratkan maka:
Orientasi b 109
Pelayanan Nilai Perilaku Kerja = 0
Komitmen
Jabatan … a-b (2) Jika level yang diperoleh berada dalam range standar
Inisiatif Kerja
Kerjasama
a 90
perilaku kerja yang dipersyaratkan, maka:
Kepemimpinan
Keterangan: Nilai Perilaku Kerja = 90 + (109 - 90) x (Level yang diperoleh - 1)
a : standar/level minimal suatu aspek perilaku yang dipersyaratkan dalam
jabatan
(3) Jika nilai yang diperoleh diatas standar perilaku kerja
: standar/level maksimal suatu aspek perilaku yang dipersyaratkan dalam
jabatan yang dipersyaratkan (level b + 1), maka:
(120 - 109)
Nilai Perilaku Kerja = 109 + x (Level yang diperoleh - 2)
(2 - 1)

Setelah seluruh aspek perilaku kerja memiliki nilai perilaku

kerja maka nilai akhir perilaku kerja diperoleh dengan
formula:

Nilai Akhir Perilaku Kerja

∑i Nilai Aspek 1 + Nilai Aspek 2 + ... + Nilai Aspek ke i
= 1
i
TERIMA KASIH