Anda di halaman 1dari 26

TATA CARA PENYUSUNAN PENILAIAN

KINERJA
BAGI PEJABAT ADMINISTRASI
MODEL DASAR/ INISIASI
I. MENYUSUN RENCANA KINERJA

1. MELAKUKAN DIALOG KINERJA DENGAN ATASAN LANGSUNG DENGAN


MELIHAT RENCANA KINERJA ATASAN LANGSUNG
2. MENYUSUN RENCANA KINERJA SESUAI DENGAN TUPOKSI
3. MENENTUKAN INDIKATOR KINERJA INDIVIDU (IKI) DAN TARGET
Penyusunan SKP
berdasarkan PP 30/2019 tentang Penilaian Kinerja
PNS

•. •.
II. REVIU RENCANA KINERJA

• . Reviu atas Rencana SKP dilakukan terhadap aspek:

a. Keselarasan Kinerja pegawai dengan Kinerja atasan langsung


b. Kesetaraan kualitas dan tingkat kendali Kinerja pada tingkat jabatan yang
setara
c. Ketepatan penentuan aspek indikator dan indikator Kinerja individu yang
digunakan untuk mengukur setiap rencana Kinerja

REVIEW
RENCANA SKP
OLEH PEJABAT
PENGELOLA
KINERJA
.
III. PENETAPAN SASARAN KINERJA
PEGAWAI (SKP)
• Setelah dilakukan reviu oleh pengelola kinerja
1. jika tidak ada perbaikan maka langsung dilakukan penetapan SKP
oleh PNS yang bersangkutan dengan atasan langsungnya
2. Jika terdapat catatan yang memerlukan perbaikan, maka dilakukan
perbaikan dan selanjutnya baru dilakukan penetapan SKP oleh
PNS yang bersangkutan dengan atasan langsungnya
(Tempat, tanggal, bulan, tahun)
Pegawai yang dinilai, Pejabat penilai kinerja
Nama Nama
nip Nip.
PENILAIAN SKP BAGI
PEJABAT ADMINISTRASI
MODEL DASAR/ INISIASI
PENILAIAN SKP

INSTANSI…. . Periode Penilaian :


PEGAWAI YANG DINILAI PEJABAT PENILAI KINERJA
Nama : Nama :
NIP : NIP :
Pangkat/Gol Ruang : Pangkat/Gol Ruang
:
Jabatan : Jabatan :
Unit Kerja : Unit Kerja :
RENCANA KINERJA RENCANA INDIKATOR KINERJA KATEGORI CAPAIAN RENCANA
NO ASPEK TARGET REALISASI KONDISI CAPAIAN IKI Metode Nilai
ATASAN LANGSUNG KINERJA INDIVIDU CAPAIAN IKI KINERJA
Cascasding Tertimbang
KATEGO NILAI
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)
A. KINERJA UTAMA
1 RENCANA KINERJA RENCANA KINERJA KUANTITAS IKI 1
ATASAN LANGSUNG 1 KUALITAS
WAKTU
RENCANA KINERJA KUANTITAS IKI 2
2 2 KUALITAS
WAKTU
RENCANA KINERJA KUANTITAS IKI 3
3 3 KUALITAS
WAKTU
RENCANA KINERJA KUANTITAS IKI 4
4 4 KUALITAS
WAKTU
B. KINERJA TAMBAHAN
1
2
3
NILAI AKHIR SKP …….

Keterangan
(tempat, tanggal bulan tahun)
Pejabat Penilai Kinerka

Nama
NIP
•.
 (kolom 7) Realisasi
Penilaian SKP bagi Pejabat Administrasi didasarkan pada hasil pengukuran kinerja
tahunan.

 (kolom 8) Kondisi
- Diisi normal jika, dimana realisasi yang nominal/angkanya lebih besar dari pada target
dikategorikan sebagai capaian yang melampaui target.
- Diisi khusus jika, dimana realisasi yang nominal/angkanya lebih kecil dari target
dikategorikan sebagai capaian yang melampaui target

 (kolom 9) …….Menghitung capaian IKI dan kategori capaian IKI


 Suatu rencana kinerja dapat memiliki satu atau lebih aspek IKI yang terdiri atas
kuantitas, kualitas, dan/ atau waktu.
 Setiap aspek IKI memiliki capaian yang disebut capaian IKI.
 Capaian IKI diperoleh dengan membandingkan realisasi dengan target yang telah
ditetapkan pada SKP.
 Capaian IKI memiliki 3 kondisi yaitu:
 Capaian IKI dimana realisasi berada pada range target dikategorikan sebagai
capaian sesuai target.
 capaianIKI dengan kondisi normal.
 Capaian IKI dengan kondisi khusus.
1. Formula untuk menghitung capaian IKI dengan kondisi normal adalah
sbb:
Capaian IKI (%) = x 100%
2. Formula untuk menghitung capaian IKI dengan kondisi khusus adalah:
Capaian IKI (%) = [1+(1- )]x 100%

 (kolom 10) …Setiap capaian IKI dikelompokkan dalam 5 kategori


capaian IKI yaitu: Sangat Baik, Baik, Cukup, Kurang, Sangat Kurang.

CAPAIAN IKI KATEGORI CAPAIAN IKI

≥ 101 Sangat Baik

100% Baik

80% - 99% Cukup

60% - 79% Kurang

0 – 59% Sangat kurang


KETENTUAN CAPAIAN RENCANA KINERJA
(kolom 11 dan 12)
KATEGORI NILAI

Dua atau lebih capaian IKI paling kurang berada pada kategori Sangat SANGAT 120
Baik , dan / atau tidak ada capaian IKI yang berada dibawah kategori BAIK
Baik

Dua atau lebih capaian IKI paling kurang berada pada kategori Baik , BAIK 100
dan / atau tidak lebih dari 1 capaian IKI yang berada pada kategori
Cukup serta tidak ada capaian IKI berada pada kategori Kurang atau
Sangat Kurang

Dua atau lebih capaian IKI paling kurang berada pada kategori Cukup , CUKUP 80
dan / atau tidak lebih dari 1 capaian IKI yang berada pada kategori
Kurang serta tidak ada capaian IKI berada pada kategori Sangat Kurang

Dua atau lebih capaian IKI paling kurang berada pada kategori KURANG 60
Kurang , dan / atau tidak lebih dari 1 capaian IKI yang berada
pada kategori Sangat Kurang .

Dua atau lebih capaian IKI berada pada kategori Sangat Kurang SANGAT 25
KURANG
 (kolom 13 ) disisi dengan metode penyelarasan
- direct cascading atau
- non direct cascading

 (Kolom 14) Menghitung Nilai Tertimbang Capaian Rencana Kinerja


1. Nilai tertimbang capaian rencana kinerja utama yang diperoleh melalui metode
cascading langsung (direct cascading) merupakan nilai capaian rencana kinerja.
2. Nilai tertimbang capaian rencana kinerja utama yang diperoleh melalui metode
cascading tidak langsung (non direct cascading) memiliki ketentuan
pembobotan nilai yaitu:
 Bobot untuk nilai capaian rencana kinerja utama adalah 80 poin.(80%)
 Bobot untuk nilai capaian rencana kinerja atasan/ organisasi/ unit kerja
yang diintervensi adalah maksimal 20 poin (%) dengan rincian sbb:

KATEGORI CAPAIAN RENCANA KINERJA ATASAN LANGSUNG/ BOBOT


UNIT KERJA/ ORGANISASI YANG DIINTERVENSI
Sangat Baik 20

Baik 20

Cukup 10

Kurang 5

Sangat Kurang 1
Nilai Tertimbang Capaian Rencana Kinerja Tambahan
 Jika terdapat kinerja tambahan maka diberikan
tambahan bobot diluar kinerja utama dengan
ketentuan sbb:

INSTANSI LINGKUP PENUGASAN BOBOT

Instansi 1. Dalam satu unit kerja 1


Pusat 2. Antar unit kerja dalam satu Instansi 2
3. Antar Instansi (Pusat-Pusat/ 3
Pusat- Daerah)
Instansi 1. Dalam satu perangkat daerah 1
Daerah 2. Antar unit kerja dalam satu Instansi 2
3. Antar daerah (Daerah-Daerah/ 3
Daerah-Pusat)
 Apabia capaian IKI pada rencana kinerja tambahan
berada pada kategori Sangat Baik, maka nilai tertimbang
diperoleh dengan formula sbb:
Nilai Tertimbang = x x Nilai
 Apabila capaian IKI pada rencana kinerja tambahan
berada pada kategori Baik , maka nilai tertimbang
diperoleh dengan formula sbb:
Nilai Tertimbang = x x Nilai
 Apabila capaian IKI pada rencana kinerja tambahan
berada pada kategori Cukup, maka nilai tertimbang
diperoleh dengan formula sbb:
Nilai Tetimbang = x x Nilai
 Apabila capaian IKI pada rencana kinerja tambahan berada pada
kategori “Kurang”, maka nilai tertimbang diperoleh dengan formula
sbb:
Nilai Tertimbang = x x Nilai
 Apabila capaian IKI pada rencana kinerja tambahan berada pada
kategori “sangat Kurang”, maka nilai tertimbang diperoleh dengan
formula sbb:
Nilai Tettimbang = x x Nilai
Apabila nilai tertimbang rencana kinerja tambahan melebihi 1,
maka dikonversi menjasi 10.

………………Menghitung Nilai Akhir SKP………………….

Nilai SKP diperoleh dengan formula sbb:


Nilai SKP= Rata-rata nilai tertimbang Capaian Rencana Kinerja Utama +
Total nilai tertimbang Capaian Rencana Kinerja Tambahan
Apabila perolehan nilai SKP melebihi 120, maka nilai SKP dikonversi
menjadi 120 dengan menambhankan keterangan nilai.
PENILAIAN PRILAKU KERJA

• ASPEK PERILAKU KERJA MELIPUTI


1. Orientasi Pelayanan
2. Komitmen
3. Inisiatif Kerja
4. Kerja sama
5. Kepemimpinan
PENILAIAN KINERJA
SKP+PRILAKU
Penilaian Kinerja dilakukan dengan menggabungkan hasil penilaian
SKP dan hasil penilaian perilaku kerja. Penilaian Kinerja dilakukan
dengan memberikan bobot masing-masing unsur penilaian:

a) 70% (tujuh puluh persen) untuk penilaian SKP, dan 30% (tiga puluh
persen) untuk penilaian Perilaku Kerja bagi Instansi Pemerintah
yang belum menerapkan penilaian Perilaku Kerja dengan
mempertimbangkan pendapat rekan kerja setingkat dan bawahan
langsung;
b) 60% (enam puluh persen) untuk penilaian SKP dan 40% (empat
puluh persen) untuk penilaian Perilaku Kerja bagi Instansi
Pemerintah yang telah menerapkan penilaian Perilaku Kerja dengan
mempertimbangkan pendapat rekan kerja setingkat dan bawahan
langsung.
IDE BARU
Ide baru yang telah ditetapkan, diberikan nilai/ poin
sesuai dengan lingkup penerapan dan kemanfaatannya,
meliputi:

a) Lingkup tim kerja diberikan 2 poin;


b) Lingkup unit kerja diberikan 3 poin;
c) Lingkup instansi diberikan 4 poin; dan
d) Lingkup nasional diberikan 5 poin.
PREDIKAT KINERJA
Penilaian Kinerja dinyatakan dengan angka dan sebutan atau predikat
sebagai berikut:

a) Sangat Baik, apabila pegawai memiliki:


1) nilai dengan angka 110 (seratus sepuluh) ≤ x ≤ angka 120
(seratus dua puluh); dan
2) menciptakan ide baru dan/ atau cara baru dalam peningkatan
Kinerja yang memberi manfaat bagi organisasi atau negara;

b) Baik, apabila pegawai memiliki nilai dengan angka 90 ≤ x ≤ angka 120

c) Cukup, apabila pegawai memiliki nilai dengan angka 70 ≤ x < angka 90

d) Kurang, apabila pegawai memiliki nilai dengan angka 50 ≤ x < 70 ; dan

e) Sangat Kurang, apabila pegawai memiliki nilai dengan angka < 50


PREDIKAT CAPAIAN KINERJA

NILAI CAPAIAN PREDIKAT/SEBUTAN


110 -120 + IDE BARU SANGAT BAIK
90 - 120 BAIK
70 - 89 CUKUP
51 – 69 KURANG
< 50 SANGAT KURANG
INTEGRASI SKP TAHUN
2021
NILAI PERSTASI KERJA JANUARI – JUNI DI KONVERSI KE DALAM
STANDAR NILAI SESUAI PP 30 TH 2019 (NILAI BARU)

Nilai Prestasi Keria PNS Nilai Kineria PNS


91- 9 9 110 - 1 2 0
76- 9 0 90- 1 0 9
61- 7 5 70- 8 9
51- 6 0 50- 6 9
0- 5 0 0- 4 9
INTEGRASI HASIL PENILAIAN KINERJA PNS TAHUN 2021
PEGAWAI YANG DINILAI PEJABAT PENILAI KINERJA
NAMA x NAMA z
NIP 0 NIP 1
PANGKAT/GOL 0 PANGKAT/GOL 2
JABATAN 0 JABATAN 3
UNIT KERJA 0 UNIT KERJA 4
TANGGAL INTEGRASI
03 Januari 2022
PENILAIAN
INTEGRASI HASIL PENILAIAN KINERJA PNS 2021
PERIODE NILAI KINERJA PNS
JANUARI - JUNI 0,00
JULI - DESEMBER 0
NILAI KINERJA PNS TAHUN 2021 0,00
PREDIKAT (Sangat Kurang)

Sukadana, 03 Januari 2022


PEGAWAI YANG DINILAI PEJABAT PENILAI

x z
NIP. NIP.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai