Anda di halaman 1dari 37

EPIDEMIOLOGI PENYAKIT YANG

DITULARKAN VEKTOR

Oleh:

dr. Sri Aryanti, MM,M.Kes

Dinas Kesehatan Provinsi Lampung


Latar Belakang
Sejak Ribuan tahun manusia dan serangga hidup bersama dalam
lingkungan yang sama.
Konsekuensi dari menempati lingkungan yg sama akan terjadi saling
mempengaruhi :
1. Menguntungkan

2. Merugikan. (vektor penyakit)

Pengertian Vektor
Vektor adalah serangga yang dapat memindahkan/menularkan suatu
'infectios agent' dari sumber infeksi kepada induk semang yang
rentan (susceptible host)
Tujuan Epidemiologi
Penyakit yang ditularkan oleh vektor

• Mengumpulkan fakta data ttg berbagai penyakit yg


ditularkan vektor
• Menjelaskan penyb penyakit yang ditularkan vektor
• Menemukan/merencanakan pemecahan masalah penyakit
yang ditularkan vektor serta mengevaluasi aktivitas
pelaksanaan.
• Mengambarkan status kesehatan penduduk utk
menetapkan prioritas masalh penyakit yg ditularkan
vektor dlm perencanaan.
• Mengembangkan sistim pengendalian dan pemberantasan
penyakit
Jenis Vektor

1. Nyamuk
2. Lalat
3. Kutu, tungau
4. dll
Siklus Hidup Vektor
Penyakit Bawaan Vektor

Penyakit Penyebab Vektor

Malaria Plasmodium Anopheles

DHF Virus DHF Aedes aegypty

Filariasis Cacing Filaria Culex

Zika Virus Zica Aedes aegypty


EPIDEMIOLOGI PENYAKIT DBD
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT DBD

Adalah ilmu yang mempelajari tentang


frekuensi, distribusi penyakit DBD dan
faktor-faktor yang mempengaruhi penyakit
DBD yang terjadi pada sekelompok manusia.
PERKEMBANGAN PENYAKIT DBD (1)

• Demam Berdarah Dengue banyak ditemukan di


daerah tropis dan sub-tropis
• Data dari seluruh dunia menunjukkan Asia
menempati urutan pertama dalam jumlah
penderita DBD setiap tahunnya
• Indonesia sebagai negara dengan kasus DBD
tertinggi di Asia Tenggara (WHO)
PERKEMBANGAN PENYAKIT DBD (2)

• Di Indonesia Demam Berdarah pertama kali


ditemukan di kota Surabaya pada tahun 1968,
dimana sebanyak 58 orang terinfeksi dan 24
orang diantaranya meninggal dunia (Angka
Kematian (AK) : 41,3 %). Dan sejak saat
itu, penyakit ini menyebar luas ke seluruh
Indonesia.
ETIOLOGI
• Penyakit ini disebabkan oleh virus Dengue
dari genus Flavivirus, famili Flaviviridae.
DBD ditularkan ke manusia melalui gigitan
nyamuk.

• Famili Flaviviride, dan mempunyai 4 jenis


serotipe, yaitu: Den-1, Den-2, Den-3, Den-
4.
Keterangan :
Indikator : 49 per 100.000 penduduk
Untuk Tahun 2015 dibandingkan dengan taun 2014 semua Kab/Kota mengalami
kenaikan jumlah kasus DBD.
Keterangan :
Indikator : 49 per 100.000 penduduk
Untuk Tahun 2015 dibandingkan tahun 2014 semua Kab/Kota mengalami kenaikan
Angka Kesakitan (IR) DBD.
Keterangan :
--- Indikator Angka Kematian Nasional < 1%
Untuk Angka Kematian (CFR) Tahun 2015 dibanding Tahun 2014 terjadi peningkatan
di Kab. Lampung Utara, Kab. Lampung Barat, Kab.Tanggamus, Kab. Pesawaran, Kab.
TLBB dan Kab. Pringsewu.
DISTRIBUSI BERDASARKAN UMUR

• Dari tahun 1990 sampai tahun 1999 kelompok


umur terbesar kasus DBD adalah kelompok
umur < 15 tahun,
• Tahun 2000 -2015 kelompok umur terbesar
kasus DBD cenderung pada kelompok umur >=15
tahun.
Persentase Kasus DBD Berdasarkan Jenis
Kelamin Tahun 2015
DISTRIBUSI BERDASARKAN WAKTU
• Perubahan iklim dapat memperpanjang masa
penularan penyakit yang ditularkan melalui
vektor.
• Berdasarkan pengamatan terhadap ICH yang
dihubungkan dengan kenaikan jumlah kasus
DBD, maka pada daerah dengan ICH tinggi
perlu kewaspadaan sepanjang tahun.
• sedangkan daerah yang terdapat musim
kemarau maka kewaspadaan terhadap DBD
dimulai saat masuk musim hujan
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

• faktor perilaku dan partisipasi masyarakat


yang masih kurang dalam kegiatan
Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN)

• Faktor pertambahan jumlah penduduk dan


faktor peningkatan mobilitas penduduk yang
sejalan dengan semakin membaiknya sarana
transportasi menyebabkan penyebaran virus
DBD semakin mudah dan semakin luas.
MALARIA
• Penyebab: Plasmodium
- Plasmodium malaria
- Plasmodium Falciparum
- Plasmodium ovale
- Plasmodium vivax

• Vektornya Anopheles
Angka Kesakitan Malaria Per 1.000
Penduduk Provinsi Lampung
2007 - 2015
Angka Kesakitan Annual Parasite
Incidence (API)
Per Kabupaten Provinsi
LampungTahun 2015
API per 1.000 penduduk per
provinsi thn 2015
DISTRIBUSI BERDSARKAN UMUR

• Data diatas tampak kecenderungan kelompok


yang berisiko tinggi terkena malaria
bergeser dari usia 1 4 tahun ke usia >15
tahun.
• Oleh karena itu perlu intervensi pencegahan
malaria pada usia > 15 tahun seperti
memperkuat tidur dibawah kelambu
berinsektisida penggunaan repelen serta
menyediakan obat malaria.
DISTRIBUSI BERDASARKAN
PEKERJAAN
• Kelompok “sekolah” dan petani/nelayan/buruh
merupakan kelompok pekerjaan yang tertinggi
prevalensinya.

• Kelompok yang paling rendah adalah


Pegawai/TNI/POLRI (0,3%).
Kebiasaan Hidup (1)

• Menurut tempat berkembang biak, vektor


malaria dapat dikelompokkan dalam tiga tipe
yaitu
• berkembang biak di persawahan,
• perbukitan/hutan dan
• pantai/aliran sungai.
Kebiasaan Hidup (2)
• Berkembang biak di daerah persawahan adalah An.
aconitus, An. Annullaris, An. barbirostris, An.
kochi, An karwari, An.nigerrimus, An.sinensis,
An.tesellatus, An.Vagus, An. letifer.

• Vektor malaria yang berkembang biak di


perbukitan/hutan adalah An.balabacensis,
An.bancrofti, An.punculatus, An.Umbrosus.

• Berkembang didaerah pantai/aliran sungai jenis


vekor malaria adalah An.flavirostris,
An.Koliensis, An.ludlowi, An.minimus,
An.punctulatus, An.parangensis, An.sundaicus,
An.subpictus.
Kebiasaan Hidup (3)

• Waktu aktivitas menggigit vektor malaria yang sudah


diketahui yaitu
• Vektor malaria yang aktivitas menggigitnya jam
18.00- 02.00 adalah An. sundaicus
• sebelum jam 24 adalah An.Aconitus, An.annullaris,
An.barbirostris, An.kochi, An.sinensis, An.Vagus
• sedangkan yang menggigit setelah jam 24 adalah
An.farauti, An.koliensis, An.leucosphyrosis,
An.unctullatus.
UPAYA PENGENDALIAN

• Pemakaian kelambu
• Pengendalian vektor
FILARIASIS
ETIOLOGI

• Filariasis disebabkan oleh cacing filaria


yang ditularkan melalui berbagai jenis
nyamuk.
• Filariasis dapat ditularkan oleh seluruh
jenis spesies nyamuk.
• Di Indonesia diperkirakan terdapat lebih
dari 23 spesies vektor nyamuk penular
filariasis yang terdiri dari genus
Anopheles, Aedes, Culex, Mansonia, dan
Armigeres
PENDERITA FILARIASIS PER
PROVINSI TAHUN 2015
Sumber : Ditjen PP & PL Depkes RI, 2015
DISTRIBUSI

• Distribusi daerah endemis ditentukan


berdasarkan hasil survei jari terhadap
mikrofilaria di setiap kabupaten.
• Dari seluruh kabupaten yang disurvei,
dihitung mikrofilaria ratenya.
• Mikrofilaria rate tersebut menggambarkan
prevalensi orang yang dalam pemeriksaan
darah tusuk jari mengandung mikrofilaria
dibandingkan dengan jumlah orang yang
diperiksa.
Distribusi Mikrofilaria rate rata-rata
seluruh provinsi di Indonesia 2015
Siklus hidup filariasis
Kebiasaan Hidup Vektor Filariasis

• Nyamuk Culex Berkembang didaerah genangan


air kotor, disaluran.pembuangan, tangki dan
bermacam-macam wadah.

• Nyamuk mengigit manusia di dlm dan diluar


rmh.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai