NPM: 1606892762 Jurusan: Teknik Metalurgi dan Material
Konsep Tegangan dan Regangan Material Getas
Perubahan bentuk dan ukuran benda bergantung pada arah dan letak gaya luar yang diberikan. Ada beberapa jenis deformasi yang bergantung pada sifat elastisitas benda, antara lain tegangan (stress) dan regangan (strain). Tegangan menunjukkan kekuatan gaya yang menyebabkan perubahan bentuk benda. Tegangan (stress) didefinisikan sebagai perbandingan antara gaya yang bekerja pada benda dengan luas penampang benda. Regangan merupakan ukuran mengenai seberapa jauh batang tersebut berubah bentuk. Regangan (strain) didefinisikan sebagai perbandingan antara pertambahan panjang batang dengan panjang. Tegangan diberikan pada materi dari arah luar, sedangkan regangan adalah tanggapan materi terhadap tegangan. Konsep tegangan dan regangan ini biasanya divisualisasikan dalam bentuk diagram. Contoh diagram tegangan-regangan telah saya lampirkan, dalam hal ini merupakan diagram tegangan-regangan dari material yang getas yaitu besi tuang, dan akan saya jelaskan disini.
Di sumbu x, kita mempunyai tegangan, dan di sumbu y, kita mempunyai regangan.
1. Dari 0 ke A: Batas proporsional Kita mempunyai kira-kira (tidak seutuhnya) sebuah batas proporsional, yang berarti tegangan yang bekerja akan proporsional dengan regangan yang terbentuk. Namun di material getas, perilakunya sedemikian rupa sehingga kita tidak bisa mengatakan bahwa tegangan akan langsung proporsional dengan regangan. Jadi, bila tegangan meningkat, maka regangan bisa saja ikut meningkat, bisa pula tidak. 2. Dari A ke B Tegangan dan regangan, kedua-duanya meningkat. Kemudian, di titik B, objek yang kita amati gagal atau patah, maka titik B dikatakan sebagai titik patah. Berbeda dengan material ulet, mereka mempunyai ikatan ionik dan kovalen dan tidak menunjukkan perilaku plastis. Material getas tidak memiliki titik luluh dan tidak mengalami pengerasan regang. Sehingga, tegangan tarik maksimum dan kekuatan patah yang mereka miliki akan sama. Pada material ductile/ulet, sebelum material patah, material tersebut telah memberikan peringatan yang terlihat nyata dengan cara memanjangkan diri dan mengurangi diameternya. Namun, pada material brittle/getas, material yang diamati patah secara tiba-tiba. Mereka mengembangkan retakan internal terlebih dahulu, lalu perlahan retakan ini akan mencapai permukaan. Jadi, bila sebuah beban diberikan pada material getas, deformasi tidak akan terlihat secara langsung, namun retakan akan terjadi secara internal. Kemudian, bila beban tersebut ditambah, retakan tadi akan mencapai permukaan dan material tersebut akan patah.