Anda di halaman 1dari 36

POTENSIOMETRI

Karakterisasi Kimia Material - 01

Muhammad Asep Yudistira (NPM: 1606892762)


Talitha Arista Nia (NPM: 1606827630)
PENDAHULUAN
Potensial elektroda diberikan oleh persamaan Nernst:
Sel Galvani terdiri dari 2 buah setengah sel.

Notasi Sel:

Cu (s) Cu2+ (aq) Ag+ (aq) Ag (s)

E (sel) = E katoda - E anoda


E (sel) = E (Ag+/Ag) - E (Cu2+/Cu)
Untuk Setengah Reaksi Cu

Untuk Setengah Reaksi Ag


E (sel) = E (Ag+/Ag) - E (Cu2+/Cu)
Cara Pengukuran Potensial
Ada 2 cara:
1. Secara langsung (Potentiometri langsung)
Mengukur aktivitas ion dalam larutan
Digunakan untuk pengukuran pH
2. Zat dititrasi, kemudian selama titrasi potensial diukur
(Titrasi potentiometrik)
Potensiometri Langsung
Analisa secara elektrokimia berdasarkan: hubungan antara
konsentrasi analit dengan potensial sel.

Fungsi utama potensiometri langsung adalah untuk


penentuan pH suatu larutan dalam air.
Pengukuran pH: menghubungkannya dengan elektroda
hidrogen standar (elektroda gelas) dengan elektroda
pembanding, dan membentuk suatu sel volta.

PembandingH+(xM)H2,Pt
Syarat dalam Memilih Elektroda
1. Elektroda merespon secara Nernstian besarnya
aktivitas spesies zat yang diukur.
2. Elektroda bersifat spesifik
Elektroda tidak merespon aktivitas zat lain yang ada
bersama zat yang diukur.
3. Elektroda bersifat inert.
Elektroda tidak bereaksi dengan spesies zat yang ada
dalam larutan.
4. Permukaan elektroda tetap komposisinya.
Pada potensiometri, ada 2 jenis elektroda:
1. Elektroda Indikator
Potensial bergantung pada aktivitas zat ionik yang
ditentukan.
Contoh: Ag, Hg, Cu, dan Pb.
2. Elektroda Pembanding
Potensialnya diketahui dan konstan selama pengukuran
Contoh :
elektroda kalomel jenuh, (Hg, Hg2Cl2)
elektroda perak, perak klorida (Ag,AgCl)
Elektroda Indikator

1. Elektroda Logam
Misalnya:
Ag+ + e- Ag Eo = + 0,80 V

Ion Ag+ bertukar elektron secara langsung dengan logam di


dalam larutannya (yang mana itu Ag).
Elektroda ini dinamakan elektroda jenis pertama (first
kind electrode)
2. Elektroda perak-perak klorida
AgCl (p) + e- Ag + Cl- Eo = + 0,22 V

Ion Cl- dalam larutan tidak bertukar elektron


secara langsung dengan elektroda logam.
Elektroda ini disebut elektroda jenis kedua.
3. Elektroda Raksa - EDTA
Potensial Hg reversibel denganion ion logam lain
dalam larutan dengan adanya kompleks raksa-EDTA.
Sistem elektroda digambarkan sbb:
HgM+2 + MY-2 + HgY-2 + Hg+2
Elektrodanya sendiri berupa suatu tetesan atau genangan
kecil raksa dalam suatu cangkir pada bagian ujung tabung-J
dengan suatu kawat ke sirkuit luar.
Disebut elektroda jenis ketiga.
Elektroda Indikator: Logam Inert

Digunakan sebagai elektroda indikator


untuk pasangan redoks, misalnya:
Fe+3 + e Fe+2

Elektroda hanya untuk memindahkan


elektron, tapi tidak ikut bereaksi
dalam reaksi redoks.
Hendaknya menggunakan elektroda
calomel atau Ag/AgCl untuk elektroda
referensi.
Potensial merupakan perbandingan
konsentrasi oksidasi dengan reduksi.
Elektroda Indikator: Membran

Disebut juga Elektroda Ion Selektif: tidak ada elektron


yang diberikan oleh atau kepada membran tersebut,
namun suatu membran membiarkan ion-ion jenis tertentu
menembusnya, namun melarang ion-ion lain untuk masuk.
Diklasifikasikan berdasarkan membrannya:
1. Membran Kristal:
- Kristal tunggal
- Polikristal
2. Non Kristalin Membran:
- Gelas
- Cairan
Elektrode Gelas/Kaca
Tersusun atas kaca yang terdiri dari 22% Na2O, 6%
CaO, dan 72% SiO2.

Persamaan Nernstnya

Dengan range pH 0,5 9. Pada tingkat pH yang


lebih dasar, membran kaca lebih responsif terhadap
kation lainnya, seperti Na + dan K +.
Gelas/kaca ini bertindak sebagai suatu tempat
pertukaran kation.
Elektrode Membran Lain

Elektrode Membran Kristal Elektrode Membran Cairan


Kurva Kalibrasi
Standar Konsentrasi

Grafik Esel terhadap konsentrasi, membentuk persamaan:

Y = ax + b
Dimana y = potensial dan x = konsentrasi.
Regresi Linier Sederhana
Tentukan sb x = konsentrasi, sb y = potensial.
Hitung X, Y, XY dan x2 , y2 , xy2.
Hitung a dan b.

Y = E sel
X = log C
Metode Penambahan (Standar Adisi)
Penambahan suatu reagen ke dalam sampel
mengukur perubahan pada potensial sel.
Penambahan reagen berupa larutan standar dari ion tertentu yang diukur,

Penambahan konsentrasi ion sejumlah x, maka besarnya emf yang terukur


akan menjadi:
Dimana,
Elektroda Pembanding

1. Elektroda Hidrogen Standar


H+(a = 1) +e H2(g, 1 bar)
E=0V
Pt|H2(g,1 bar)|H+(a=1)

Potensial elektroda gelas merupakan fungsi linier dari


pH, sehingga potensial sel yang diukur juga
merupakan fungsi linier dari pH larutan.
2. Elektroda Calomel
Calomel merupakan nama umum dari Hg2Cl2.
HgHg2Cl2 (jenuh), KCl (x M)
x = konsenrasi KCl.
Konsentrasi KCl jenuh lebih mudah dibuat dan
sering digunakan, tetapi mudah terpengaruh oleh
suhu.
Basis reaksi redoks:

Persamaan Nenrnstnya
3. Elektroda Silver Chloride (AgCl)

Basis reaksi redoks

Persamaan Nernstnya

Logam perak sebagai elektroda yang dicelup dalam KCl


jenuh dan pasta AgCl. Potensialnya pada 25oC adalah 0,199
V.
Contoh Soal
Konsentrasi dari Ca2+pada sampel air
ditetapkan menggunakan metode dari
standar eksternal.
Kekuatan ionik dari sampel dan standar
dipertahankan pada level hampir konstan
dengan membuat larutan masing2 0.5 M
KNO3.
Potensial sel yang terukur utk standar
eksternal ditunjukkan pada tabel
disebelah kanan.
Tentukan konsentrasi dari Ca2+pada
sampel air jika potensial sel ditemukan
adalah 0.084 V?
Regresi linier:
E cell =0.027+0.0303log [Ca+2]

E cell = 0.084 V
[Ca+2] = 2.17104 M
Contoh Soal 2
Kandungan Ca2+ di dalam air laut, ditentukan dengan
menggunakan ISE (Ion-Selective Electrode) Ca.
10.00-ml air laut ,diencerkan sampai volume 100-ml
dalam volumetric flask.
50.00-ml larutan ini dimasukkan kedalam beaker dengan
Ca ISE dan elektroda referensi, dan potensial diukur pada
0.05290 V. Setelah ditambahkan 1.00 ml larutan
standard Ca2+ 5.00 102 M ,
potensialnya adalah 0.04417 V.
Tentukan konsentrasi Ca2+pada sampel air laut?
Tulis Persamaan Nernst untuk kedua potensial sel (sebelum
penambahan standard)

Setelah Penambahan Standard

VT adalah volume total (Vs + Vx), setelah penambahan standar.


Mensubstitusi kedua persaman diatas,

Mengganti (Ecell)s (Ecell)x dengan E,


Mensubstitusi nilai yang telah diketahuidari E, Vx,Vs, Vt, dan Cs

Dan menginverskan log dari kedua sisi, didapat

Maka, [Ca2+] = 9.88 104 M


Karena sebelumnya kita mengencerkan sampel asli air laut dengan
faktor 10 (10.00 ml ke 100.00 ml), maka [Ca2+] x 10:
[Ca2+] dalam air laut = 9.88 103 M
Titrasi Potensiometri
1. Analisis volumetri
Indikator sebagai tanda akhir suatu titrasi.
2. Analisis sistem titrasi potensiometri
Menggabungkan antara pengukuran potensial dan volume
titran.
Gambar disamping adalah Rangkaian
alat titrasi potensiometri.

Pengukuran potensial dilakukan


setiap penambahan sejumlah volume
titran.
Cara menentukan titik ekivalen
1. Membuat grafik potensial vs volume titran

Titik ekivalen adalah titik pada


kurva dengan kemiringan
maksimum
2. Membuat grafik hubungan
Selisih potensial (E) dibagi dengan selisih volume titran (V)
= (E/V) dengan volume titran.
Kurva titrasi Turunan Pertama : Titik maksimum adalah TE.
3. Membuat grafik hubungan
antara turunan kedua hubungan potensial dan volume titran
(2E/V2) dengan volume titran
Kurva titrasi Turunan Kedua
TE Berpotongan dengan 0
Titik Ekivalen
Kurva titrasi Asam-Basa
TE adalah titik pada kurva
dengan kemiringan maks
Kurva titrasi Turunan Pertama
Titik maksimum adalah TE

Kurva titrasi Turunan Kedua


Berpotongan dengan 0
adalah TE
Jenis-jenis Titrasi Potensiometri
Jenis Titrasi Volumetri
Titrasi potensiometri asam basa
Titrasi potensiometri kompleksasi
Titrasi potensiometri reaksi redoks
Titrasi potensiometri reaksi pengendapan
Contoh Soal dan Prosedur
Titrasi larutan asam acetat dengan NaOH 0,1 M
1. Siapkan NaOH 0,1 M.
2. Standardisasikan NaOH dengan larutan asam standar
KHP (kalium hidrogen ftalat).
3. Kalibrasikan pH meter dengan larutan buffer standar.
4. Ambil 3 ml larutan asam asetat , tambahkan aquades.
5. Titrasikan dengan larutan NaOH.
6. Catat jumlah volume NaOH dan pH larutan setiap
penambahan volume titran.

Anda mungkin juga menyukai