Anda di halaman 1dari 3

Struktur atom grafit dan atom

Intan menurut wikipedia


Intan adalah benda berharga mineral yang secara kimia merupakan bentuk kristal, atau
alotrop, dari karbon. Intan terkenal karena memiliki sifat-sifat fisika yang istimewa, terutama faktor
kekerasannya dan kemampuannya mendispersikan cahaya. Sifat-sifat ini yang membuat intan
digunakan dalam perhiasan dan berbagai penerapan di dalam dunia industri.
Grafit menurut wikipedia
Grafit terdiri atas lapisan atom karbon, yang dapat menggelincir dengan mudah. Artinya,
grafit amat lembut, dan dapat digunakan sebagai minyak pelumas untuk membuat peralatan
mekanis bekerja lebih lancar. Grafit sekarang umum digunakan sebagai "timbal" pada pensil. Grafit
berwarna kelabu. Akibat delokalisasi elektron antar-permukannya, grafit dapat berfungsi sebagai
konduktor listrik. Mineral grafit dapat di temukan di batuan metamorf yaitu sabak, filit,sekis, gneis.
Grafit dan intan sama-sama tersusun dari atom karbon (atom c). Namun mereka adalah
alotropi. Alotropi adalah bentuk modifikasi struktur yang berbeda dari unsur yang sama. Mudahnya,
kalau di manusia alotropi adalah kembar tidak identik. Meskipun intan dan grafit sama-sama
tersusun dari atom karbon, namun mereka membentuk susunan kristal yang berbeda. Di manakah
bedanya? Perhatikan gambar di bawah ini. Pada intan, atom karbon tersusun dengan bentuk
tetrahedral. Bentuk tetrahedral ini merupakan bentuk yang juga terdapat pada gas ch4. Setiap atom
karbon pada intan terikat secara kovalen dengan 4 atom lainnya. Bentuk berbeda terjadi pada grafit.
Setiap atom karbon terikat dengan 3 atom karbon lainnya. Struktur yang terbentuk dari grafit adalah
heksagonal belapis-lapis. Dengan perbedaan struktur ini, apa pengaruhnya terhadap sifat kedua
jenis alotropi ini?

NINIK SETIYAWATI/15030224023/FD
15

Struktur intan (kiri) dan grafit (kanan) (sabtu-malam.blogspot.com) perbedaan struktur intan dan
grafit menyebabkan sifat fisika dan kimia mereka berbeda. Yang paling menonjol dari perbedaan itu
adalah mengenai daya hantar listrik dan daya hantar logam. Intan merupakan isolator listrik yang
baik sedangkan grafit merupakan konduktor listrik yang baik. Sebaliknya, intan merupakan
konduktor panas yang baik sedangkan grafit merupakan isolator panas yang baik. Kita tinjau dari
daya hantar listrik dulu. Tadi telah disebutkan bahwa setiap atom karbon pada grafit terikat dengan
tiga atom karbon lainnya membentuk susunan heksagonal belapis seperti pada kartu. Kita tahu
bahwa atom karbon memiliki empat elektron valensi. Kalau digunakan tiga, berarti masih tinggal
satu kan? Sisa satu elektron valensi ini yang dapat digunakan untuk menghantarkan arus listrik.
Masih ingat dengan artikel superkonduktor kemarin kan? Aliran awan elektron yang seperti sungai
menyebabkan arus listrik bisa mengalir. Nah alasan ini yang menyebabkan grafit mampu
menghantarkan listrik. Grafit sering digunakan sebagai elektrode pada saat elektrolisis. Selain itu,
anda pasti tahu pensil 2b yang digunakan untuk ljk juga berasal dari karbon karena mampu dibaca
oleh komputer. Sebaliknya, atom karbon intan yang menggunakan semua elektron valensinya untuk
berikatan menyebabkan tidak ada lagi elektron valensi yang tersisa. Akibatnya, intan tidak dapat
menghantarkan arus listrik.

Bagaimana dengan daya hantar panas? Alasannya hampir sama. Kita tahu tadi bahwa pada intan
setiap atom karbon berikatan dengan empat atom karbon lainnya. Sebaliknya pada grafit hanya
berikatan dengan 3 atom lainnya. Ikatan c-c (karbon-karbon) pada intan lebih kuat daripada grafit.
Susunan intan lebih rapat daripada grafit. Kita tahu perpindahan panas (secara konduksi)
membutuhkan media. Semakin rapat media yang terdapat maka panas akan semakin mudah
berpindah. Ibaratnya kalau kita naik mobil. Semakin rapat jalannya (semakin mulus) maka
NINIK SETIYAWATI/15030224023/FD
15

perjalanan kita akan semakin lancar dibanding jika jalan yang dilewati bolong-bolong (berlubang).
Inilah yang menyebabkan intan merupakan konduktor panas yang baik sedangkan grafit tidak.
Mengapa meski keduanya tersusun dari atom karbon tapi warnanya kok sangat beda
.
Intan bisa berkilau dan memencarkan berbagai warna sedangkan grafit sangat hitam pekat.
Alasannya juga berasal dari susunan kristal keduanya. Sebelumnya, warna yang tampak oleh mata
kita adalah warna komplemen. Warna komplemen ini merupakan warna yang berlawanan dengan
warna yang diserap oleh suatu benda. Jadi, saat benda menyerap suatu warna, maka benda tersebut
akan memantulkan warna yang berlawanan dengan warna yang diserapnya tadi. Kembali ke topik.
Intan dapat mendispersikan (menguraikan) cahaya akibat strukturnya yang rapat. Anda masih ingat
tentang peristiwa pelangi? Ya, pelangi yang kita lihat merupakan hasil penguraian cahaya
monokromatik. Jika kita amati, intan ini dapat berperan seperti titik-titik air hujan. Jadinya, intan
terlihat tidak berwarna namun berkilau. Berbeda dengan intan, grafit menyerap semua warna yang
diterimanya. Akibatnya, warna komplemen yang kita tangkap adalah hitam.
Intan sulit sekali
didapat dibandingkan
dengan grafit. Karena, ada yang dinamakan kestabilan termodinamik.
Ukuran ini dapat dijadikan patokan apakah suatu zat lebih stabil daripada zat yang lainnya.
Kestabilan termodinamik dinyatakan dengan besaran energi bebas pembentukan standar (gf).
Semakin kecil harga energi ini maka zat tersebut semakin stabil. Nilai (gfo) untuk grafit adalah 0
sedangkan untuk intan adalah 2.900. Nah dari sini kita tahu bahwa grafit memiliki energi yang lebih
rendah dibanding intan sehingga keberadannya lebih banyak. Grafit dapat diubah menjadi intan
tapi sangat sulit terjadi. Secara teori, sebenarnya reaksi pengubahan grafit menjadi intan adalah
reaksi spontan atau reaksi yang kemungkinan bisa terjadi. Namun, meski bisa terjadi reaksi ini akan
sangat lama sekali berlangsung. Jika ingin cepat maka temperatur dan tekanan reaksi harus
dinaikkan berkali-kali lipat

NINIK SETIYAWATI/15030224023/FD
15

Anda mungkin juga menyukai