Anda di halaman 1dari 2

Pada percobaan pertama menentukan nilai kuat arus pada rangkaian seri

diperoleh empat data dimana pada data no. 1, 3, dan 5 nilai kuat arus hasil
pengukuran dengan multimeter analog dan digital memiliki nilai yang
mendekati dengan hasil penghitungan secara teori. Perbedaan hasil pengukuran
dengan pengitungan secara teori terjadi karena alat ukur yang digunakan
memiliki hambatan dalam yang tidak sama dengan nol, besarnya nilai hambatan
dalam dapat mempengaruhi hasil pengukuran yang kita peroleh. Namun pada
data 2 dan 4 terdapat perbedaan yang cukup jauh antara pengukuran dengan
penghitungan secara teori hal itu dikarenakan power supply memiliki batas
transfer daya maksimum, jadi apabila kita mengukur nilai tegangan pada power
supply nilainya akan berbeda dengan tegangan pada rangkaian. Karena pada
penyusunan rangkaian yang dilakukan, disusun rangkaian hambatan terlebih
dulu baru setelahnya disambungkan ke power supply, besarnya hambatan yang
digunakan pada rangkaian menyebabkan nilai tegangan turun karena beban
yang terlalu besar. Hal itu yang menyebabkan perbedaan nilai tegangan yang
diukur pada power supply dengan yang diukur pada rangkaian. Dari data secara
keseluruhan juga dapat dilihat bahwa nilai kuat arus pada pengkuran
menggunakan multimeter digital lebih mendekati nilai kuat arus dengan hasil
penghitngan secara teori dibandingkan dengan pengukuran multimeter analog.

Pada percobaan kedua menentukan nilai kuat arus pada rangkaian


campuran diperoleh empat data dimana dari data tersebut dapat disimpulkan
bahwa nilai kuat arus pda pengkuran menggunakan multimeter digital lebih
mendekati nilai kuat arus dengan pnghitungan secara teori dibandingkan dengan
pengukuran multimeter analog.

Pada percobaan ketigamenentukan nilai kuat arus pada rangkaia paralel


diperoleh empat data dimana pada data no. 1,2, dan 3 dapat disimpulkan bahwa
nilai kuat arus pda pengkuran menggunakan multimeter digital lebih mendekati
nilai kuat arus dengan penghitungan warna gelang dibandingkan dengan
pengukuran multimeter analog. namun pada data keempat terjadi perbedaan
dimana data pada multimeter digital dan anolog lebih besar dibandingkan
hitungan teori hal itu dapat terjadi karena terjadi kesalahan dalm pengukuran
seperti kesalahan kalibrasi, penyusunan rangkaian ataupun kesalahan paralaks.

Pada percobaan ketigamenentukan nilai kuat arus pada rangkaia paralel


diperoleh empat data dimana pada data no 3 dan 4 dapat disimpulkan bahwa
nilai kuat arus pada pengkuran menggunakan multimeter digital lebih
mendekati nilai kuat arus dengan penghitungan secara teori dibandingkan
dengan pengukuran multimeter analog.

Jadi pada pengukuran kuat arus dengan multimeter dipengaruhi


oleh besarnya hambatan dalam pada multimeter, makin besar hambatan dalam
maka makin besar ketelitian alat karena semakin besar hambatan dalam suatu
alat maka energi yang masuk ke alat ukur tersebut lebih kecil yang
menyebabkan alat itu lebih teliti, hambatan dalam pada multimeter digital lebih
besar dibandingkan dengan mutimeter analog. Dimana besar hambatan
multimer digital sebesar 2M dan multimeter analog sebesar 20K. selain itu
penyusunan rangkaian juga berpengaruh, karena kesalahan pada rangkaian
dapat mempengaruhi nilai kuat arus yang terukur, waktu penyambungan
rangkaian ke power supply juga dapat mempengaruh turunya tegangan sehingga
kuat arus yang terukur juga berbeda dan juga penggunaan konektor yang
berlebih dapat menyebabkan berkurangnya ketelitian pengukuran.

Anda mungkin juga menyukai