Anda di halaman 1dari 2

Siklus refrigerasi kompresi mengambil keuntungan dari kenyataan bahwa fluida yang

bertekanan tinggi pada suhu tertentu cenderung menjadi lebih dingin jika dibiarkan
mengembang. Jika perubahan tekanan cukup tinggi, maka gas yang ditekanakan menjadi
lebih panas dari pada sumber dingin di luar (contohudaradiluar) dan gas yang mengembang
akan menjadi lebih dingin daripada suhu dingin yang dikehendaki. Dalam kasusini, fluida
digunakan untuk mendinginkan lingkungan bersuhu rendah dan membuang panas
kelingkungan yang bersuhu tinggi.
Salah satu jenis mesin refrigerasi yang umum digunakan pada zaman sekarang adalah
jenis kompresi uap. Mesin pendingin jenis ini bekerja secara mekanik dan perpindahan panas
dilakukan dengan memanfaatkan sifat refrigeran yang berubah dari fase cair ke fase gas (uap)
dan kembali ke fase cair secara berulang-ulang. Refrigeran mendidih pada suhu yang jauh
lebih rendah dibandingkan air pada tekanan yang sama. Misalnya, amonia yang sering
digunakan sebagai refrigeran, pada tekanan 1 atmosfir (101.3 kPa) dapat mendidih pada suhu
-33 oC. Suhu titik didih refrigeran dapat diubah dengan cara mengubah tekanannya,
misalnya, untuk menaikkan suhu titik didih amonia menjadi 0 oC, tekanan harus dinaikkan
menjadi 428.5 kPa.Keragaan suatu siklus refrigerasi umumnya dinyatakan dalam berbagai
terminologi, seperti ton refrigerasi, koefisien tampilan, dan efisiensi refrigerasi. Satu ton
refrigerasi didefinisikan sebagai kapasitas pendinginan yang diserap oleh satu ton es untuk
menjadi cair selama 24 jam, yaitu 1357 W (200 Btu/menit) .Istilah ton refrigerasi umum
digunakan untuk mesin pendingin berkapasitas besar.
Siklus Carnot adalah siklus termodinamik ideal yang mampu-balik, yang pada
mulanya digunakan sebagai standar terhadap kemungkinan maksimum konversi energi panas
ke energi mekanik. Dalam bentuk sebaliknya, juga digunakan sebagai standar penampilan
maksimum suatu alat pendingin. Siklus Carnot tidak mungkin diterapkan karena tidak
mungkin mendapatkan suatu siklus yang mutlak mampu-balik di alam nyata, tetapi dapat
dianggap sebagai kriteria pembatas untuk siklus-siklus lainnya. Siklus Carnot berlangsung
dengan suatu urut-urutan yang terdiri atas 4 proses yang mampu-balik, yaitu dua proses
adiabatik dan dua proses isotermik. Gambar 3-1 menunjukkan bagaimana siklus tenaga
Carnot bekerja secara sederhana pada sistem gas di dalam piston,
Siklus pendinginan kompresi uap teoritis, sebagaimana yang umum digunakan, dalam
sistem koordinat p-V, T-s dan p-h, dimana tanda nomor proses sama dengan pada Gambar 35. Proses kompresi yang berlangsung pada jalur 1-2 disebut kompresi basah, dimana
refrigeran yang masuk ke- dan keluar dari kompresor adalah refrigeran kering dan jenuh
(derajat kering uap = 1). Proses kompresi dapat juga terjadi pada jalur 1'-2' yang disebut
dengan kompresi basah karena refrigeran yang masuk ke kompresor masih mengandung fase
cair (derajat kering < 1) dan keluar dari kompresor dalam keadaan kering dan jenuh.
Meskipun koefisien penampilan (cop) sedikit lebih rendah, pendinginan dengan kompresi
kering lebih sering digunakan dengan alasan kompresor akan lebih aman karena tidak terjadi
kemungkinan masuknya refrigeran cair yang dapat mempengaruhi kerja kompresor. Pada
proses kompresi kering, uap refrigeran yang meninggalkan kompresor dalam keadaan panaslanjut (superheat) sehingga kelebihan panas tersebut harus dibuang di kondensor pada
tekanan tetap (tekanan kondensor) dan suhu tetap sebelum dikondensasi menjadi cairan
refrigeran (proses 2-2').

Proses kompresi dianggap berlangsung secara isentropik karena lebih mendekati


keadaan sesungguhnya, meskipun secara teoritis kompresi isotermal lebih disukai karena
membutuhkan kerja yang lebih kecil. Kerja pada proses pencekikan (throtling) seharusnya
dapat didaur-ulang, akan tetapi karena tidak ekonomis jarang dilakukan.
Perbandingan antara siklus kompresi uap teoritis (siklus 1-2'-2''-3-4'-1) dengan siklus
Carnot terbalik (siklus 1-2-3-4-1) ditunjukkan dalam diagram T-s pada Gambar 3-6. Seperti
terlihat pada bagian yang diarsir di dalam gambar, terdapat tiga luasan yang merupakan
perbedaan antara siklus kompresi uap teoritis dengan siklus Carnot terbalik. Luasan 2-2'-2''
menunjukkan penambahan kerja yang harus diberikan ke kompresor serta tambahan panas
yang harus dilepas di kondensor sebagai akibat kompresi yang tidak isotermal. Luasan 3-3'4-3 menunjukkan tambahan kerja ke siklus akibat kerja pencekikan yang tidak didaur-ulang.
Luasan 4-sa-sb-4'-4 menunjukkan kehilangan efek pendinginan sebagai akibat dari
peningkatan entropi karena proses pencekikan. Masih terdapat perbedaan-perbedaan lain
antara siklus kompresi uap teoritik dan nyata, akan tetapi karena nilainya tidak terlalu besar
masih dapat diabaikan dari perhitungan.
Pada praktikumdiperoleh data suhu, waktu dan daya. Dengan bantuan table saturated
dan superheated diperoleh data entalpi, tekanan, dan entropi. Suhu yang digunakan adalah
suhu pada saat keadaan steady. Pada praktikum diperoleh laju aliran massa yaitu 0.01629
kg/s, Panas yang masuk (teoritis) adalah 2,409 kJ/s, Panas yang masuk (aktual) adalah
2,4635 kJ/s, dan COP (teoritis) adalah 6,204, COP (aktual)adalah 6,343.

Anda mungkin juga menyukai