Tata cara pemilihan kader Kadarzi yaitu dengan memilih kader Kadarzi dari kader
Posyandu.
o Merencanakan dan menyiapkan pelatihan kader pendamping (peserta,
tempat dan peralatan/perlengkapan pelatihan). Pelatihan akan dilaksanakan
setelah kegiatan persiapan di tingkat desa selesai
Persiapan Tingkat Desa
o Pencatatan daftar keluarga sasaran oleh kader poskesdes. Daftar dibuat
berdasarkan hasil kegiatan pada setiap Posyandu selama 3 bulan terakhir
dengan mengisi formulir 1. Dara pada formulir 1 dilengkapu dengan data
lain yang tercakup dalam Posyandu dengan cara menandangi keluarga
sasaran di wilayahnya.
o Bidan Poskesdes merapitulasi formulir 1 dengan mengisi formulir 2 untuk
tingkat desa dan menetapkan jumlah kader pendamping yang dibutuhkan
pada masing-masing Posyandu. Diperkirakan satu kader pendamping
melayani 10 keluarga sasaran. Formulir 2 yang telah diisi disampaikan
kepada Kepala Desa/Lurah.
o Kepala Desa/Lurah menyelenggarakan pertemuan untuk memilih calon
kader pendamping dengan jumlah sesuai dengan hasil pada formulir 2.
Kader yang terpilih tidak semuanya berpendidikan tinggi.
o Pertemuan bidan Poskesdes dengan Kepala desa, aparat desa, dan kader
pendamping untuk membahas pelaksanaan Kadarzi
o Melakukan promosi Kadarzi:
Mengembangkan gerakan pemberdayaan masyarakat
o
-
Mengidentifikasi dan mencatat masalah gizi yang terjadi pada keluarga sasaran.
Meskipun pada saat pendataan telah diketahui masalah gizi keluarga sasaran,
namun kader pendamping masih perlu melakukan identifikasi secara teliti
masalah gizi yang dihadapi pada saat kunjungan. Identifikasi masalah
gizi
agar
keluarga
selalu
mengkonsumsi
garam
atau
Puskesmas
untuk
mencegah
dan
untuk
mencegah
dan
menganggulangi
kekurangan vitamin A.
Mengacu pada latar belakang pendidikan masing-masing kader, maka
dalam proses edukasi kepada masing-masing keluarga bergantung
pada daya tangkap masing-masing kader mengenai Kadarzi yang
dijelaskan oleh bidan poskesdes sebelumya
Mengantarkan kasus rujukan dan menindak lanjuti masalah pasca rujukan/ perawatan.
Menyelenggarakan Diskusi Kelompok Terkait (DKT) untuk membahas masalah gizi
yang ditemukan selama kegiatan pendampingan. DKT dilakukan sesuai masalah yang
ditemukan selama kegiatan pendampingan. DKT dilakukan sesuai masalah yang dihadapi
oleh keluarga sasaran yang difasilitasi oleh kader pendamping dan dihadiri oleh petugas
Poskesdes. Untuk lebih memotivasi keluarga sasaran, DKT dapat menghadirkan keluarga
yang berhasil menerapkan Kadarzi
Kader pendamping menjalin kerjasama dengan Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama,
Lembaga Swadaya Masyarakat, dan donatur untuk lebih membantu memecahkan
masalah gizi keluarga melalui pertemuan Kadarzi Desa.
Perekapan hasil pemantauan keluarga sasaran oleh tenaga pelaksana gizi pada akhir
Oktober 2015