Anda di halaman 1dari 10

Chairul Tanjung lahir di Jakarta pada tanggal 16 juni 1962.

Ayahnya bernama Abdul Ghafar


Tanjung, berasal dari Sibolga, Sumatera Utara, merupakan seorang wartawan pada orde lama yang
menerbitkan surat kabar beroplah kecil. Ibunya bernama Halimah, seorang wanita keturunan Cibadak,
Jawa Barat.
Chairul Tanjung berada dalam keluarga yang sederhana dan tinggal bersama dengan enam
saudara lainnya. Ketika pada masa orde baru, ayahnya dipaksa tutup karena bersebrangan secara
politik dengan penguasa saat itu. Keadaan ini yang membuat mereka tinggal di kamar losmen yang
sempit.
Pendidikan
Chaerul Tanjung bersekolah di SD Van Lith, Jakarta pada tahun 1975. Kemudian melanjutkan
sekolahnya di SMP Van Lith, Jakarta tahun 1978, kemudian melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi
di SMA Negeri 1 Boedi oetomo, Jakarta tahun 1981, lalu melanjutkan study-nya di Fakultas
Kedokteran Gigi, Universitas Indonesia pada tahun 1987, kemudian di Executive IPPM tahun 1993.
Untuk memenuhi kebutuhan kuliah, Chairul Tanjung berjualan buku kuliah stensilan, kaos,
dan jasa foto kopi di kampus. Ia juga pernah mendirikan tokoh yang menjual peralatan khusus
kedokteran dan laboratorium di bilangan Senen, Jakarta Pusat, namun tokonya tersebut bangkrut.
Chairul Tanjung merupakan anak yang teladan dengan bukti ia berhasil mendapatkan
penghargaan sebagai Mahasiswa Teladan Tingkat Nasional pada tahun 1984-1985.
Memulai Membangun Bisnis
Setelah lulus kuliah, Chaerul Tanjung bersama tiga rekannya mendirikan sebuah perusahaan
yang diberi nama PT Pariarti Shindutama pada tahun 1987. Bermodal awal sekitar Rp 150.000.000,00
yang dipinjam dari Bank Exim, mereka memproduksi sepatu anak-anak untuk ekspor.
Keberuntungan berpihak padanya, karena perusahaan tersebut langsung mendapat pesanan
160 ribu pasang sepatu dari Italia. Akan tetapi karena perbedaan visi tentang ekspansi usaha, Chairu
Tanjungl memilih keluar dan mendirikan usaha sendiri.
Chaerul Tanjung menamakan perusahaan tersebut dengan Para Group. Perusahaan
konglomerasi (perusahaan yang punya beragam bisnis dan memungkinkan tidak ada kaitan antara satu
sama lain) ini mempunyai Para Inti Holdindo sebagai father holding company, yang membawahkan
beberapa sub-holding, yakni Para Global Investindo (bisnis keuangan), Para Inti Investindo (media
dan investasi), dan Para Inti Propertindo (properti).

Kehebatannya dalam membangun jaringan dan sebagai pengusaha, membuat bisnis yang ia
kelola semakin berkembang. Chairul Tanjung mereposisikan dirinya ke tiga bisnis inti, yaitu;
keuangan, properti, dan multimedia.
1. Chairul Tanjung memiliki sejumlah perusahaan di bidang finansial, antara lain Asuransi
Umum Mega, Asuransi Jiwa Mega Life, Para Multi Finance, Bank Mega, Mega Capital
Indonesia, Bank Mega Syariah, dan Mega Finance.
2. Perusahaan tersebut membawahi Para Bandung Propertindo, Para Bali Propertindo, Batam
Indah Investindo, dan Mega Indah Propertindo. Para Group memiliki Bandung Supermall.
Mal seluas 3 hektar ini menghabiskan dana Rp 99 miliar. Para Group meluncurkan Bandung
Supermall sebagai Central Business District pada tahun 1999.
3. Di bidang investasi, pada awal 2010 Para Group melalui anak perusahaannya, Trans Corp
membeli sebagian besar saham Carefour Indonesia, yakni sejumlah 40 persen. MoU
(memorandum of understanding) pembelian saham Carrefour ini ditandatangani pada tanggal
12 Maret 2010 di Perancis.
4. Di bidang penyiaran dan multimedia, Para Group memiliki Trans TV, Trans7, Mahagagaya
Perdana, Trans Fashion, Trans Lifestyle, dan Trans Studio.
Chairul Tanjung meresmikan perubahan Para Grup menjadi CT Corp pada tanggal 1
Desember 2011. CT Corp terdiri dari tiga perusahaan sub holding: Mega Corp, Trans Corp, dan CT
Global Resources yang meliputi layanan finansial, media, ritel, gaya hidup, hiburan, dan sumber daya
alam.
Tips Berbisnis dari Chairul Tanjung
Chairul Tanjung merupakan seorang pengusaha sukses dalam berbisnis ia memiliki beberapa
cara agar bisnis yang ia kelola menjadi lebih baik dan tentunya sukses.
Chairul Tanjung menyatakan bahwa dalam membangun bisnis, mengembangkan jaringan
adalah hal yang penting. Selain itu memiliki rekanan yang baik sangat diperlukan. Membangun relasi
pun bukan hanya kepada perusahaan yang sudah ternama, tetapi juga pada yang belum terkenal
sekalipun. Baginya, pertemanan yang baik akan membantu proses berkembangnya bisnis yang
dikerjakan. Ketika bisnis pada kondisi tidak bagus maka jejaring bisa diandalkan.
Dalam hal investasi, Chairul Tanjung memiliki idealisme bahwa perusahaan lokalpun bisa
menjadi perusahaan yang bisa bersinergi dengan perusahaan-perusahaan multinasional. Ia tidak
menutup diri untuk bekerja sama dengan perusahaan multinasional dari luar negeri.
Menurutnya modal memang penting dalam membangun dan mengembangkan bisnis. Namun
kemauan dan kerja keras, merupakan hal paling pokok yang harus dimiliki seseorang yang ingin
sukses. Baginya mendapatkan mitra kerja yang handal adalah segalanya. Dimana membangun
kepercayaan sama halnya dengan membangun integritas.
Dalam bisnis, Chairul menyatakan bahwa generasi muda sudah seharusnya sabar, dan mau
menapaki tangga usaha satu persatu. Menurutnya membangun sebuah bisnis tidak seperti
membalikkan telapak tangan. Dibutuhkan sebuah kesabaran, dan tak pernah menyerah. Jangan sampai
banyak yang mengambil jalan seketika, karena dalam dunia usaha kesabaran adalah salah satu kunci
utama dalam mencuri hati pasar.
Menurut beliau, resep sukses dalam membangun dan mengembangkan bisnis adalah
networking atau jaringan. Orang terkaya Indonesia 2014 tersebut sering memberi saran kepada para
pebisnis muda Indonesia untuk sabar dalam menjalani proses dan bersedia menapaki tangga dalam
membangun bisnisnya satu demi satu. Kisah sukses ini dapat menjadi inspirasi bagi kita yang tidak
hanya diperuntukkan oleh pengusaha atau calon pengusaha tetapi bagi semua yang ingin mengambil
teladan dari manisnya kerja keras dan sikap pantang menyerah dalam berbagai bidang yang kita

tekuni. Selain masuk dalam daftar deretan 1000 orang terkaya di dunia versi majalah Forbes, di dalam
negeri sendiri CT yang merupakan salah satu dari 40 orang terkaya di Indonesia juga dinobatkan oleh
majalah Warta Eknomi sebagai tokoh bisnis paling memberi pengaruh di tanah air. Beliau bukanlah
pengusaha yang kaya mendadak, melainkan bersusah payah menempuh segala rintangan dalam
membangun kerajaan bisnisnya yang sekali lagi ditunjang oleh kegesitannya menjalin kedekatan
dengan enterpreneur-enterpreneur lain yang kelak akan mendukung bisnis besarnya.
Menjadi Menko Perekonomian
Pada tanggal 16 Mei 2014, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menunjuk Ketua Komite
Ekonomi Nasional (KEN), Chairul Tanjung sebagai Menko Perekonomian. Ia menggantikan Hatta
Rajasa yang telah resmi mengundurkan diri karena maju menjadi calon wapres Prabowo Subianto
dalam pilpres 2014 dengan dukungan dari Partai Gerindra, PAN, PKS, Golkar dan PPP.
Pelantikan Chairul Tanjung dilakukan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana
Negara, Senin, 19 Mei 2014 berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 41 Tahun 2014. Pada tanggal 27
Oktober 2014 Chairul Tanjung digantikan oleh Sofyan Djalil sebagai Menko Perekonomian.
Penghargaan
Pada tanggal 18 April 2015, Chairul Tanjung dikukuhkan sebagai guru besar bidang ilmu
kewirausahaan Universitas Airlangga (Unair) Surabaya. Pengukuhan tersebut dilakukan di ruang
Garuda Mukti, Gedung Rektorat, kampus C Unair.
Chairul Tanjung juga mendapatkan penghargaan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Award
2015.
Informasi Biografi di atas ini kami sadur dari berbagai sumber yang dapat dipercaya, namun
kami tidak menjamin akan kebenarannya. Jika ada kesalahan atau kekurangan dalam penulisan atau
informasi yang kami sampaikan di atas, kami mohon maaf, dan berharap agar Anda bisa
membetulkannya melalui kotak komentar atau bisa menghubungi kami melalui email kami. Terima
kasih.
Buku Chairul Tanjung si Anak Singkong
Agar semakin banyak orang yang terinspirasi dengan perjalanan hidup dan kesuksesan CT,
beberapa waktu lalu Chairul Tanjung membuat sebuah buku yang berjudul Chairul Tanjung Si Anak
Singkong. Buku ini sukses di pasaran dan meledak menjadi best seller yang dibaca berbagai
kalangan masyarakat di Indonesia. Buku ini pun semakin mengangkat popularitas pebisnis yang satu
ini.
Menurut Chairul Tanjung yang berbagi rahasia suksesnya menjadi wiraswastawan dalam
bukunya, modal utama untuk menjadi pengusaha bukanlah besarnya modal yang ia kucurkan dalam
bidang bisnis yang dirintisnya melainkan sikap tidak mudah menyerah dan tidak boleh cengeng. Katakata ini tentu bukan merupakan omong kosong karena dikatakan oleh seorang pengusaha yang telah
malang melintang dalam dunia bisnis selama puluhan tahun dan telah berhasil membuktikan resep
tersebut hingga menjadi salah satu dari orang terkaya Indonesia 2014.
Saat baru saja merintis bisnisnya ia telah terbiasa bekerja hingga 18 jam sehari demi meraih
mimpi menjadi pengusaha sukses. Beliau bahkan mengatakan bahwa semua orang dapat meraih posisi
sebagaimana dirinya dengan potensi yang baik dalam bidang manajerial dan enterpreneur yang baik.
Selain tak gampang menyerah dan tidak cengeng, satu lagi resep kesuksesannya sebagai pengusaha
adalah sikap iklas dan memasrahkan hasil kerja keras yang telah dilakukan kepada Tuhan Yang Maha
Kuasa.
Untuk menjadi pengusaha yang berhasil, CT menambahkan, seorang calon pengusaha harus
mampu berinovasi menciptakan suatu produk yang tidak biasa sehingga menarik rasa penasaran dan

minat masyarakat. Beliau mencontohkan pengusaha air mineral AQUA yang pada awalnya banyak
diremehkan karena memiliki ide menjual air kemasan tetapi justru mampu mendapatkan kesuksesan
dengan produk uniknya. Dengan demikian ide awal ini justru banyak ditiru pengusaha lain untuk
terjun dalam bisnis yang sama.
Namun ada beberapa tips singkat dalam menjadi seorang pengusaha sukses ayang salah
satunya bisa menciptakan bisnis yang luar biasa atau yang persaingannya tidak terlalu tinggi.
Sebagaimana kita ketahui awal permulaan berdirinya perusahaan Aqua, siapa yang aklan menyangka,
hanya bermodalkan air yang di filtrasi bisa menjadikan seseorang sukses seperti Aqua, saat ini siapa
yang tidak mengenal AQUA? Hingga saat ini atau bahkan bertahun-tahun mendatang orang akan tetap
mengingat Aqua sebagai merk air mineral yang paling legendaris di Indonesia. Nah, ingin sesukses
orang terkaya di Indonesia ini? Ikuti kiat-kiat bisnisnya dalam menjalani usaha Anda sendiri.

Profil dan Biodata Bob Sadino

Nama : Bob Sadino


Lahir : Tanjungkarang, Lampung, 9 Maret 1933
Wafat : Jakarta, 19 Januari 2015
Agama : Islam
Pendidikan :

-SD, Yogyakarta (1947)

-SMP, Jakarta (1950)

-SMA, Jakarta (1953)

Karir :

Karyawan Unilever (1954-1955)

Karyawan Djakarta Lloyd, Amsterdam dan Hamburg (1950-1967)

Pemilik Tunggal Kem Chicks (supermarket) (1969-sekarang)

Dirut PT Boga Catur Rata

PT Kem Foods (pabrik sosis dan ham)

PT Kem Farms (kebun sayur)

Beliau akrab dipanggil dengan sebutan 'om Bob'. Ia adalah seorang pengusaha asal Indonesia
yang berbisnis di bidang pangan dan peternakan. Ia adalah pemilik dari jaringan usaha Kemfood dan
Kemchick. Dalam banyak kesempatan, ia sering terlihat menggunakan kemeja lengan pendek dan

celana pendek yang menjadi ciri khasnya. Bob Sadino lahir dari sebuah keluarga yang hidup
berkecukupan. Ia adalah anak bungsu dari lima bersaudara. Sewaktu orang tuanya meninggal, Bob
yang ketika itu berumur 19 tahun mewarisi seluruh harta kekayaan keluarganya karena saudara
kandungnya yang lain sudah dianggap hidup mapan. Bob kemudian menghabiskan sebagian hartanya
untuk berkeliling dunia. Dalam perjalanannya itu, ia singgah di Belanda dan menetap selama kurang
lebih 9 tahun. Di sana, ia bekerja di Djakarta Lylod di kota Amsterdam dan juga di Hamburg, Jerman.
Ketika tinggal di Belanda itu, Bob bertemu dengan pasangan hidupnya, Soelami Soejoed.
Pada tahun 1967, Bob dan keluarga kembali ke Indonesia. Ia membawa serta 2 Mercedes miliknya,
buatan tahun 1960-an. Salah satunya ia jual untuk membeli sebidang tanah di Kemang, Jakarta
Selatan sementara yang lain tetap ia simpan. Setelah beberapa lama tinggal dan hidup di Indonesia,
Bob memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya karena ia memiliki tekad untuk bekerja secara
mandiri.
Pekerjaan pertama yang dilakoninya setelah keluar dari perusahaan adalah menyewakan mobil
Mercedes yang ia miliki, ia sendiri yang menjadi sopirnya. Namun sayang, suatu ketika ia
mendapatkan kecelakaan yang mengakibatkan mobilnya rusak parah.
Karena tak punya uang untuk memperbaikinya, Bob beralih pekerjaan menjadi tukang batu. Gajinya
ketika itu hanya Rp.100. Ia pun sempat mengalami depresi akibat tekanan hidup yang dialaminya.
Suatu hari, temannya menyarankan Bob memelihara ayam untuk melawan depresi yang dialaminya.
Bob tertarik. Ketika beternak ayam itulah muncul inspirasi berwirausaha. Bob memperhatikan
kehidupan ayam-ayam ternaknya. Ia mendapat ilham, ayam saja bisa berjuang untuk hidup, tentu
manusia pun juga bisa.
Sebagai peternak ayam, Bob dan istrinya, setiap hari menjual beberapa kilogram telor. Dalam
tempo satu setengah tahun, ia dan istrinya memiliki banyak langganan, terutama orang asing, karena
mereka fasih berbahasa Inggris. Bob dan istrinya tinggal di kawasan Kemang, Jakarta, di mana
terdapat banyak menetap orang asing.

Tidak jarang pasangan tersebut dimaki pelanggan, babu orang asing sekalipun. Namun mereka
mengaca pada diri sendiri, memperbaiki pelayanan. Perubahan drastis pun terjadi pada diri Bob, dari
pribadi feodal menjadi pelayan. Setelah itu, lama kelamaan Bob yang berambut perak, menjadi
pemilik tunggal super market (pasar swalayan) Kem Chicks. Ia selalu tampil sederhana dengan
kemeja lengan pendek dan celana pendek.
Bisnis pasar swalayan Bob berkembang pesat, merambah ke agribisnis, khususnya holtikutura,
mengelola kebun-kebun sayur mayur untuk konsumsi orang asing di Indonesia. Karena itu ia juga
menjalin kerjasama dengan para petani di beberapa daerah.
Bob percaya bahwa setiap langkah sukses selalu diawali kegagalan demi kegagalan. Perjalanan

wirausaha tidak semulus yang dikira. Ia dan istrinya sering jungkir balik. Baginya uang bukan yang
nomor satu. Yang penting kemauan, komitmen, berani mencari dan menangkap peluang.
Di saat melakukan sesuatu pikiran seseorang berkembang, rencana tidak harus selalu baku dan kaku,
yang ada pada diri seseorang adalah pengembangan dari apa yang telah ia lakukan. Kelemahan
banyak orang, terlalu banyak mikir untuk membuat rencana sehingga ia tidak segera melangkah.
Yang paling penting tindakan, kata Bob.
Keberhasilan Bob tidak terlepas dari ketidaktahuannya sehingga ia langsung terjun ke lapangan.
Setelah jatuh bangun, Bob trampil dan menguasai bidangnya. Proses keberhasilan Bob berbeda
dengan kelaziman, mestinya dimulai dari ilmu, kemudian praktik, lalu menjadi trampil dan
profesional. Menurut Bob, banyak orang yang memulai dari ilmu, berpikir dan bertindak serba
canggih, arogan, karena merasa memiliki ilmu yang melebihi orang lain.
Sedangkan Bob selalu luwes terhadap pelanggan, mau mendengarkan saran dan keluhan pelanggan.
Dengan sikap seperti itu Bob meraih simpati pelanggan dan mampu menciptakan pasar. Menurut Bob,
kepuasan pelanggan akan menciptakan kepuasan diri sendiri. Karena itu ia selalu berusaha melayani
pelanggan sebaik-baiknya.
Bob menempatkan perusahaannya seperti sebuah keluarga. Semua anggota keluarga Kem Chicks
harus saling menghargai, tidak ada yang utama, semuanya punya fungsi dan kekuatan.
Seorang Anak Guru
Kembali ke tanah air tahun 1967, setelah bertahun-tahun di Eropa dengan pekerjaan terakhir sebagai
karyawan Djakarta Lloyd di Amsterdam dan Hamburg, Bob, anak bungsu dari lima bersaudara, hanya
punya satu tekad, bekerja mandiri. Ayahnya, Sadino, pria Solo yang jadi guru kepala di SMP dan
SMA Tanjungkarang, meninggal dunia ketika Bob berusia 19.
Modal yang ia bawa dari Eropa, dua sedan Mercedes buatan tahun 1960-an. Satu ia jual untuk
membeli sebidang tanah di Kemang, Jakarta Selatan. Ketika itu, kawasan Kemang sepi, masih
terhampar sawah dan kebun. Sedangkan mobil satunya lagi ditaksikan, Bob sendiri sopirnya.
Suatu kali, mobil itu disewakan. Ternyata, bukan uang yang kembali, tetapi berita kecelakaan yang
menghancurkan mobilnya. Hati saya ikut hancur, kata Bob. Kehilangan sumber penghasilan, Bob
lantas bekerja jadi kuli bangunan.
Padahal, kalau ia mau, istrinya, Soelami Soejoed, yang berpengalaman sebagai sekretaris di luar
negeri, bisa menyelamatkan keadaan. Tetapi, Bob bersikeras, Sayalah kepala keluarga. Saya yang
harus mencari nafkah.
Untuk menenangkan pikiran, Bob menerima pemberian 50 ekor ayam ras dari kenalannya, Sri
Mulyono Herlambang. Dari sini Bob menanjak: Ia berhasil menjadi pemilik tunggal Kem Chicks dan
pengusaha perladangan sayur sistem hidroponik.
Lalu ada Kem Food, pabrik pengolahan daging di Pulogadung, dan sebuah warung shaslik di Blok
M, Kebayoran Baru, Jakarta. Catatan awal 1985 menunjukkan, rata-rata per bulan perusahaan Bob
menjual 40 sampai 50 ton daging segar, 60 sampai 70 ton daging olahan, dan 100 ton sayuran segar.
Saya hidup dari fantasi, kata Bob menggambarkan keberhasilan usahanya. Ayah dua anak ini lalu
memberi contoh satu hasil fantasinya, bisa menjual kangkung Rp 1.000 per kilogram. Di mana pun
tidak ada orang jual kangkung dengan harga segitu, kata Bob.
Om Bob, panggilan akrab bagi anak buahnya, tidak mau bergerak di luar bisnis makanan. Baginya,
bidang yang ditekuninya sekarang tidak ada habis-habisnya. Karena itu ia tak ingin berkhayal yang
macam-macam. Haji yang berpenampilan nyentrik ini, penggemar berat musik klasik dan jazz. Saat-

saat yang paling indah baginya, ketika shalat bersama istri dan dua anaknya.
Meninggal Dunia
Setelah sempat dirawat selama dua bulan, pengusaha nyentrik Bob Sadino akhirnya menghembuskan
napas terakhirnya di Rumah Sakit Pondok Indah Jakarta pada hari Senin, tanggal 19 januari 2015
setelah berjuang dengan penyakitnya yaitu infeksi saluran pernafasan kronis.
Bob Sadino dikatakan sudah tak sadar dalam 2-3 minggu. Penyakitnya terkait dengan usianya yang
sudah lanjut serta kondisinya yang makin menurun setelah istrinya meninggal dunipada Juli 2014

Jika anda seorang penggemar sepak bola terutama menyukai salah satu klub liga
Italia, Inter Milan tentunya sudah tahu dan mengenal sosok yang satu ini. Ialah Erick Thohir,
pengusaha sukses dari Indonesia yang kini telah resmi menjadi pemilik klub besar asal Italia
Internazionale Milano atau yang lebih dikenal dengan nama Inter Milan.
Dengan kesuksesan serta kecintaannya pada olahraga yang sangat besar, ia akhirnya
berhasil menjadi pemilik club yang pernah mengemas title kompetisi tertinggi sepak bola
Eropa, Champion League tersebut. Dengan membawa banyak visi tentang dunia bisnis dan
olahraga, Erick Thohir tampil sebagai salah satu pengusaha tersukses dan inovatif di
Indonesia.
Biodata Singkat Erick Thohir

Nama Lengkap : Erick Thohir

Nama Sapaan : Erick | Thohir

Tempat Tanggal Lahir : Jakarta , 30 Mei 1970

Warga Negara : Indonesia

Pendidikan :

Glendale University (Bachelor of Arts)

Universitas Nasional California (Master of Business Administration)

Ayah : Teddy Thohir

Perjalanan Karir Erick Thohir


Selepas pulang dari Amerika, ternyata jalan karirnya tidak terjamin mudah. Meskipun
ayahnya adalah seorang pengusaha sukses ternama, tidak serta merta ia mendapatkan
kemudahan dari ayahnya. Bahkan ayahnya pernah berpesan untuk tidak ikut mengelola bisnis
keluarganya sendiri. Ayahnya berharap Ercik bisa menemukan jalannya sendiri menuju
kesuksesan.
Hingga akhirnya bersama beberapa rekan yaitu Wisnu Wardhana, Harry Zulnardy, dan
Muhammad Lutfi, Ia mendirikan sebuah perusahaan yaitu Mahaka Group. Mahaka Group
merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang media, baik media cetak maupun media
elektronik. Perkembangan Mahaka Group dimulai dengan mengakuisisi harian Republika.
Mahaka Group resmi mendapatkan harian Republika pada tahun 2001 ketika waktu itu
keadaan Republika sedang diambang kebangkrutan. Namun dengan upaya serta kerja keras
Erick bersama rekannya, Mahaka Group terbukti mampu mengangkat kembali pamor harian
nasional tersebut.
Dalam merintis usahanya, Erick juga pernah mendapatkan bantuan bimbingan dari
beberapa nama besar dunia media Indonesia seperti Jakob Oetama dari Kompas dan Dahlan
Iskan yang dikenal sebagai pemilik Jawa Pos. Bantuan ilmu serta dorongan dari beberapa
penggiat media tersebut sedikit banyak memberikan dukungan semangat serta tambahan
inspirasi bagi Erick secara pribadi.
Menjabat sebagai komisioner Mahaka Group, Erick berhasil mengembangkan
jaringan perusahaan dengan mendapatkan hak akuisisi dari beberapa media lain seperti Sin
Chew-Harian Indonesia. Perusahaan tersebut kini telah dikelola secara mandiri dan berpusat
di negeri jiran Malaysia. Media jenis lain pun telah berhasil dirambah Mahaka Group.
Beberapa majalah seperti a+, Parents Indonesia, dan Golf Digest merupakan bagian dari
Mahaka Group. Tidak hanya itu dengan dikuasainya beberapa media eletronik lain seperti
JakTV, stasiun radio Prambors FM, Delta FM, FeMale Radio, dan GeN 98.7 FM menjadi
sebuah bukti kesuksesan usaha Mahaka Group dibawah pengelolaan Erick.
Kiprah Erick Thohir di Dunia Olahraga

Selain dunia bisnis, Erick Thohir juga mempunyai ketertarikan yang sangat besar
terutama di cabang bola basket. Hal tersebut juga lah yang menjadikan dirinya sangat
mendalami dunia olahraga basket. Namun dalam kapasitasnya sebagai seorang pengusaha
tentunya kiprah Erick bukan dengan menjadi pemeran lapangan namun lebih menjadi
pemerhati serta aktifis di bidang tersebut.
Berkat kepeduliannya dan juga dinilai telah mumpuni dalam dunia basket, ia pun
ditunjuk untuk menjadi Ketua Umum Persatuan Bola Basket Indonesia (PERBASI) pada
masa jabatan 2006. Tidak hanya itu, ia yang telah berstatus sebagai pemilik saham klub NBA
Philadelphia 76ers tersebut juga menjadi Presiden Asosiasi Bola Basket Asia Tenggara atau
SEABA hingga masa jabatan 2014 mendatang.

Dan puncak kepopuleran Erick hadir manakala ia telah resmi membeli klub besar asal
Italia yaitu Inter Milan dari manajeman sebelumnya yang dipimpin oleh Massimo Moratti.
Pembelian ini menjadikannya salah satu warga dari sebuah negara berkembang yang menjadi
pemilik dari sebuah klub olahraga besar di dunia.
Ia selalu menganggap bahwa bisnis dan olahraga merupakan 2 hal bisa saling
menyempurnakan, tidak hanya itu ia juga melihat peluang ke depan yang masih sangat besar
dalam industri olahraga modern.
Sebagai penutup berikut sebuah video wawancara dengan Erick Thohir di salah satu
stasiun televisi di tanah air. Be Inspired!

Anda mungkin juga menyukai