Anda di halaman 1dari 3

Surveilans diPuskesmas

Kegiatan Pokok Surveilans Epidemiologi


Ada 5 komponen utama dari kegiatan Surveilans
1. Pengumpulan/pencatatan kejadian (data) yang dapat dipercaya.
2. Pengelola data untuk dapat memberikan keterangan yang berarti.
3. Analisis dan interpretasi data untuk keperluan kegiatan.
4. Perencanaan penanggulangan khusus dan program pelaksanaannya.
5. Evaluasi/penilaian hasil kegiatan.
Pengumpulan Data: Pencatatan insidensi berdasarkan laporan rumah sakit, puskesmas, dan
sarana pelayanan kesehatan lain, laporan petugas surveilans di lapangan, laporan masyarakat,
dan petugas kesehatan lain; Survei khusus; dan pencatatan jumlah populasi berisiko terhadap
penyakit yang sedang diamati. Tehnik pengumpulan data dapat dilakukan dengan wawancara
dan pemeriksaan. Tujuan pengumpulan data adalah menentukan kelompok high risk;
Menentukan jenis dan karakteristik (penyebabnya); Menentukan reservoir; Transmisi;
Pencatatan kejadian penyakit; dan KLB.
Pengelolaan Data: Data yang diperoleh biasanya masih dalam bentuk data mentah (row
data) yang masih perlu disusun sedemikian rupa sehingga mudah dianalisis. Data yang
terkumpul dapat diolah dalam bentuk tabel, bentuk grafik maupun bentuk peta atau bentuk
lainnya. Kompilasi data tersebut harus dapat memberikan keterangan yang berarti.
Analisis dan Interpretasi Data: Data yang telah disusun dan dikompilasi, selanjutnya
dianalisis dan dilakukan interpretasi untuk memberikan arti dan memberikan kejelasan
tentang situasi yang ada dalam masyarakat.
Distribusi Data: Setelah analisis dan interpretasi data serta telah memiliki keterangan yang
cukup jelas dan sudah disimpulkan dalam suatu kesimpulan, selanjutnya dapat disebarluaskan
kepada semua pihak yang berkepentingan, agar informasi ini dapat dimanfaatkan sebagai
mana mestinya.
Evaluasi: Hasil evaluasi terhadap data sistem surveilans selanjutnya dapat digunakan untuk
perencanaan, penanggulangan khusus serta program pelaksanaannya, untuk kegiatan tindak
lanjut (follow up), untuk melakukan koreksi dan perbaikan-perbaikan program dan
pelaksanaan program, serta untuk kepentingan evaluasi maupun penilaian hasil kegiatan.
Tujuan dari Surveilans Epidemiologi

Untuk memantau kecenderungan penyakit

Untuk deteksi dan prediksi terjadinya KLB (Kejadian Luar Biasa) dari sebuah
penyakit

Memantau kemajuan suatu program pemberantasan

Menyediakan informasi untuk perencanaan pembangunan pelayanan kesehatan

Memperkirakan besarnya suatu kesakitan atau kematian yang berhubungan dengan


masalah yang sedang diamati.

Bisa digunakan sebagai dasar penelitian untuk menentukan suatu tindakan


penanggulangan atau pencegahan penyakit

Mengidentifikasikan faktor resiko yang berhubungan dengan kejadian suatu penyakit

Memungkinkan seseorang untuk melakukan penilaian terhadap tindakan


penanggulangan

Mengawali upaya untuk meningkatkan tindakan-tindakan praktek klinis oleh petugas


kesehatan yang terlibat dalam sistim surveilans.

Pembuatan policy dan kebijakan pemberantasan penyakit

Dalam menjalankan kegiatan surveilans epidemiologi, diperlukan keterpaduan satu sama


lain, untuk itu ditetapkan sebuah atribut / pedoman dalam pelaksanaannya. Sebuah kegiatan
surveilans epidemiologi hendaknya mengikuti beberapa kriteria seperti sederhana, fleksibel,
bisa diterima (acceptability), sensitif (sesuai dengan laporan kasus, proporsi dari masalah
kesehatan), benar dan tepat waktu.
Manfaat Surveilans Puskesmas
Deteksi Perubahan akut dari penyakit yang terjadi dan distribusinya

Identifikasi dan perhitungan trend dan pola penyakit

Identifikasi kelompok risiko tinggi menurut waktu, orang dan tempat

Identifikasi factor risiko dan penyebab lainnya

Deteksi perubahan pelayanan kesehatan yang terjadi

Dapat memonitoring kecenderungan penyakit endemis

Mempelajari riwayat alamiah penyakit dan epidemiologinya

Memberikan informasi dan data dasar untuk proyeksi kebutuhan pelayanan


kesehatan
dimasa datang

Membantu menetapkan masalah kesehatan prioritas dan prioritas sasaran program


pada
tahap perencanaan

Kegiatan Pokok Surveilans Puskesmas

Pengumpulan data

Tabulasi dan analisis data

Penyebarluasan hasil dan informasi

Sumber data Surveilans Puskesmas


1.
Laporan (catatan/registrasi)
o Kematian
o Kesakitan
o Laboratorium
o Kejadian Luar Biasa/Wabah
o Kasus individu
o Laporan penelitian (eksperimen atau observasi)
2.
Survei khusus terhadap penyakit tertentu atau screening
3.
Laporan vector binatang (reservoir)
4.
Data lingkungan (sanitasi, geografi termasuk curah hujan, ketinggian, dll)
5.
Data penduduk (termasuk social budaya, komposisi umur, dll)
Peran dan Mekanisme Kerja Surveilans Terpadu Penyakit (STP) di Puskesmas
Pengumpulan dan Pengolahan Data. Unit surveilans Puskesmas mengumpulkan
dan mengolah data STP Puskesmas harian bersumber dari register rawat jalan & register
rawat inap di Puskesmas dan Puskesmas Pembantu, tidak termasuk data dari unit pelayanan
bukan puskesmas dan kader kesehatan. Pengumpulan dan pengolahan data tersebut
dimanfaatkan untuk bahan analisis dan rekomendasi tindak lanjut serta distribusi data.

Analisis serta Rekomendasi Tindak Lanjut. Unit surveilans Puskesmas


melaksanakan analisis bulanan terhadap penyakit potensial KLB di daerahnya dalam bentuk
tabel menurut desa/kelurahan dan grafik kecenderungan penyakit mingguan, kemudian
menginformasikan hasilnya kepada Kepala Puskesmas, sebagai pelaksanaan pemantauan
wilayah setempat (PWS) atau sistem kewaspadaan dini penyakit potensial KLB di
Puskesmas. Apabila ditemukan adanya kecenderungan peningkatan jumlah penderita
penyakit potensial KLB tertentu, maka Puskesmas melakukan penyelidikan epidemiologi dan
menginformasikan ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Unit surveilans Puskesmas
melaksanakan analisis tahunan perkembangan penyakit dan menghubungkannya dengan
faktor risiko, perubahan lingkungan, serta perencanaan dan keberhasilan program. Puskesmas
memanfaatkan hasilnya sebagai bahan profil tahunan, bahan perencanaan Puskesmas,
informasi program dan sektor terkait serta Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.

Umpan Balik. Unit surveilans Puskesmas mengirim umpan balik bulanan absensi
laporan dan permintaan perbaikan data ke Puskesmas Pembantu di daerah kerjanya
Laporan. Setiap minggu, Puskesmas mengirim data PWS penyakit potensial KLB ke Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota sebagaimana formulir PWS KLB. Setiap bulan, Puskesmas
mengirim data STP Puskesmas ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dengan jenis penyakit
dan variabelnya sebagaimana formulir STP.PUS. Pada data PWS penyakit potensial KLB dan
data STP Puskesmas ini tidak termasuk data unit pelayanan kesehatan bukan puskesmas dan
data kader kesehatan. Setiap minggu, Unit Pelayanan bukan Puskesmas mengirim data PWS
penyakit potensial KLB ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.

Anda mungkin juga menyukai